27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian pada PT X. Penelitian mulai dilaksanakan pada Maret 2012 sampai Desember 2012. PT. X didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998 oleh bapak Beni Atmadi, berkantor pusat di kota Semarang, dengan jumlah karyawan keseluruhan pada saat ini 400 orang. PT. X adalah perusahaan distributor produk farmasi, produk medis dan produk kesehatan konsumen / kosmetik, mempunyai 25 perwakilan yang tersebar diseluruh Indonesia. PT.X memasok produk farmasinya ke sekitar 13.000 apotik, 1.300 rumah sakit, serta menyalurkan produk kesehatan dan kosmetik ke lebih dari 20.000 gerai (outlet), dengan keseluruhan pelanggan aktif lebih dari 34.000 pelanggan. Total pendapatan sekitar Rp 1 milyar per tahun. Mempunyai visi, misi perusahaan sebagai berikut: VISI: Menjadi pemimpin pasar, pergudangan dan distribusi farmasi dan obat-obatan di Indonesia. MISI: Menjanjikan kepuasan
kepada
pekerja
pelanggan,
melalui
supplier,
penerapan
shareholder, dan
yang
efektif
berkelanjutan dan alat serta sistem manajemen yang efisien.
secara
28
Sebagaimana layaknya sebuah perusahaan distributor, struktur organisasi PT X adalah sebagai berikut:
Kantor Pusat
Kepala Cabang Departemen Logistik
Bagian Keuangan
Koordinator Sales Supervisor
Administrasi Umum
Personalia dan Umum
General Ledger
Area Sales Supervisor
Sales Administrasi
Internal Service
Cashier
Salesman
Mekanik
AR Controller
Driver
Driver Office
Helper
Security
Proses Data Entry
Collector Office Boy Order Entry
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.X
Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:
29
1. Kepala Cabang Kepala Cabang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengimplementasikan Visi dan Misi perusahaan di cabang yang dipimpin b. Memastikan setiap departemen/bagian yang bekerja sebagaimana seharusnya, sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. c. Menyusun strategi untuk pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan. 2. Departeman Logistik, mempunyai tugas pokok mengatur distribusi barang dan mengelola pergudangan 3. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. Mencatat dan melakukan monitoring atas segala kegiatan akuntansi dan keuangan di cabang yang menjadi wilayah kerjanya. b. Membuat laporan keuangan setiap bulannya untuk wilayah kerjanya. c. Menganalisa dan bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran biaya. d. Melakukan perhitungan dan pelaporan pajak. 4. Koordinator Sales Supervisor Koordinator Sales Supervisor mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. Mengkoordinir Area Sales Supervisor di wilayah kerjanya b. Memonitoring pencapaian target penjualan masing-masing Area Sales Supervisor dan Salesman
30
c. Melakukan Training ke Sales Force untuk mencapai objektif yang diharapkan oleh perusahaan, terutama target penjualan. 5. Administrasi Umum Administrasi Umum mempunyai tugas pokok melakukan tugas administrasi dan surat menyurat semua keperluan Kantor Cabang. 6. Personalia dan Umum Adapun tugas pokok dari Personalia dan Umum adalah hal-hal yang menyangkut kepegawaian, Hubungan masyarakat (HUMAS), dan fasilitas umum. 7. Proses Data Entry Tugas pokok dari Bagian Proses Data Entry adalah sebagai Koordinator dari Order Entry dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi
3.2
Penerapan Knowledge Management Di PT. X Knowledge management merupakan salah satu link yang terdapat pada jaringan intranet dari PT. X. Knowledge management saat ini masih terbatas penggunaannya pada unit Sales sehingga tidak semua unit mendapatkan informasi yang sama dari adanya knowledge management tersebut. Knowledge management dipergunakan oleh team Sales sebagai media untuk menerima informasi dan problem solving terhadap masalah yang berlangsung ketika sebuah project berjalan.
31
Gambar 3.2 Halaman Home KMS PT. X
32
Gambar 3.3 Halaman Product Knowledge
33
Pada Gambar 3.3 tentang Product knowledge, berisi spesifikasi produk-produk yang didistribusikan sesuai petunjuk pabrik yang membuatnya, ditambah informasi informal tentang manfaat produk yang diperoleh berdasarkan pengalaman para penjual (salesperson) di lapangan. Informasi tentang product knowledge yang disajikan secara online memudahkan bagian penjualan maupun pelanggan untuk lebih mendalami produk secara teknis sehingga keputusan penjualan maupun pembelian oleh pelanggan dapat berjalan lebih cepat.
Gambar 3.4 Halaman Data Warehouse
34
Pada Gambar 3.4 tentang Warehouse management, berisi pengetahuan tentang cara-cara penyelarasan kegiatan pergudangan mulai dari penerimaan barang, verifikasi, pengendalian isi dan transportasi, yang kesemuanya dapat dilakukan dengan teknologi otomatisasi yang paperless. Dengan tersedianya informasi tentang pengetahuan ini secara online, bagian penjualan, distribusi maupun pelanggan dapat mengetahui secara tepat tahapan keberadaan produk yang dipesan.
3.3
Omset Penjualan PT.X Berikut dibawah ini adalah omset penjualan PT. X kurun waktu 5 tahun sebelum KMS diterapkan pada tahun 2005 dan kurun waktu 5 tahun setelah KMS diterapkan
Gambar 3.5 Grafik Penjualan PT X Sumber: Data Penjualan PT X (2012)
35
3.4
Langkah-langkah Penelitian Menurut
Sugiyono
(2011,53),
langkah-langkah
kuantitatif adalah sebagai berikut:
Rumusan Masalah
Landasan Teori
Rumusan Hipotesis
Pengemb. Instrumen
Pengujian Instrumen
Populasi
Pengumpul an Data
Analisis Data
Simpulan dan Saran Gambar 3.6 Langkah-langkah Penelitian Kuantitatif
Sampel
penelitian
36
Berdasarkan gambar 3.6 dapat dijelaskan bahwa setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, atau dari potensi. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, dan ditunjukkan dengan data yang valid. Setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk memperjelas masalah dan menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris dilapangan. Untuk itu peneliti menetapkan populasi sebagai tempat pengujian dan sekaligus menyiapkan instrumen penelitiannya. Bila populasi terlalu luas dan ada keterbatasan dari peneliti baik dari segi tenaga, biaya dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus representative dengan tingkat kesalahan tertentu. Instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus valid dan reliable. Untuk itu sebelum instrument digunakan maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah instrument teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk tes dan non-tes.
37
Untuk instrumen yang berbentuk non-tes, dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa tes dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statitik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik non parametris. Peneliti yang menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random. Data
hasil
analisis
selanjutnya
disajikan
dan
diberikan
pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan table, table distribusi frekuensi, grafik garis, dan grafik batang. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang rasional dan mendalam serta interprestasi terhadap data-data yang disajikan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
38
3.5
Kerangka Pemikiran Sesuai dengan hakikat tujuan penelitian ini, yaitu hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan sejumlah variabel bebas (independent variable), maka kerangka penelitian secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Manfaat KM (X1)
Penerapan KMS PT.X (Y)
Kemudahan KMS (X2) Gambar 3.7 Kerangka Pemikiran Pengaruh Manfaat KM dan Kemudahan KMS terhadap Penjualan PT.X
3.6
Hipotesis Penelitian Sesuai kerangka pemikiran di atas hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0
:
Tidak ada pengaruh manfaat KM dan kemudahan KMS terhadap penjualan PT.X.
H1
:
Ada pengaruh manfaat KM dan kemudahan KMS terhadap penjualan PT.X.
39
3.7
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.7.1 Populasi Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2011). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah karyawan PT.X yang mendapat manfaat secara langsung dari adanya KMS, yaitu bagian penjualan dengan jumlah karyawan sebanyak 38 orang.
3.7.2 Sampel Menurut Riduwan (2007), mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut (Riduwan. 2007) n = dimana : n = jumlah sampel
40
N = jumlah populasi d = tingkat kepercayaan 1%, 5%, 10% Dengan jumlah populasi N = 38 orang, dan tingkat kepercayaan d = 5%, maka dengan rumus tersebut diatas didapat jumlah sampel sebesar 35 orang.
3.7.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dengan mempertimbangkan bahwa sampel penelitian diambil dengan cara acak dan setiap anggota populasi berkesempatan sama untuk menjadi sampel penelitian. (Riduwan, 2007)
3.8
Metode Penelitian 3.8.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel penelitian yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu manfaat KM (X1) dan kemudahan KMS (X2), serta satu variabel terikat yaitu penjualan PT.X Variabel bebas dan variabel terikat dari penerapan KM di PT.X mempunyai dimensi sebagai berikut:
41
Tabel 3.1 Variabel dan Dimensi Penerapan KM di PT.X Variabel
Manfaat KM
Penerapan KM di PT.X
Kemudahan KMS
Penjualan PT.X
Dimensi organizational value customer knowledge quality quantity timelines need for supervision interpersonal impact management support time of information forms of information output relevance documentation ease of use Promosi penjualan Volume penjualan
3.8.2 Model Penelitian Y = a + b1X1 + b2X2 Di mana Y
= kegiatan penjualan
a
= konstanta
b1,b2
= koefisien regresi dari variabel bebas
X1
= manfaat KM
X2
= kemudahan KMS
3.8.3 Teknik Pengambilan Data Untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan dapat dipercaya, peneliti akan menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara
42
langsung dari responden yaitu para karyawan pada PT X yang terpilih sebagai sampel. Bentuk alat pengumpul data yang dimaksud adalah kuesioner.
3.8.4 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan 3 (tiga) macam instrumen penelitian yang difungsikan untuk mengukur variabel penelitian. Ketiga instrumen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Instrumen manfaat KM yang merujuk pada fokus penelitian butir 1 hingga butir 8. 2. Instrumen kemudahan KMS yang merujuk pada fokus penelitian butir 9 hingga 13. 3. Instrumen penjualan PT.X yang merujuk pada fokus penelitian butir 14 Ketiga instrumen butir 1, 2, dan 3 dikembangkan dengan skala Likert (Likert Scale) yang terdiri atas 5 (lima) butir, yaitu: a. Sangat Setuju (SS)
= 5
b. Setuju (S)
= 4
c. Netral (N)
= 3
d. Tidak Setuju (TS)
= 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
= 1
Kisi-kisi instrumen untuk mengukur manfaat KM dan kemudahan KMS di PT.X adalah sebagai berikut:
43
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen evaluasi penerapan KM di PT.X
Variabel
Manfaat KM
Kemudahan KMS
Penjualan PT. KMS
Dimensi organizational value Customer Knowledge quality quantity timelines need for supervision interpersonal impact management support time of information forms of information output relevance documentation ease of use Promosi Penjualan Volume Penjualan
Jumlah butir
Nomor butir pada instrumen
1
1
1
2
2 1 2
3-4 5 6-7
2
8-9
3
10-12
3
13-15
3
16-18
4
19-22
4 4 6 2
23-26 27-30 31-36 37-38
2
39-40
3.8.5 Uji Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer. Data dikumpulkan dengan teknik penyebaran kuesioner, yaitu dengan memberikan pernyataan tertulis kepada responden. Jenis pertanyaan yang digunakan untuk menyusun kuesioner ini adalah pertanyaan tertutup dimana responden hanya dimungkinkan untuk menjawab alternatif jawaban yang telah disediakan di dalam kuesioner. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan jawaban yang
44
diberikan responden dipersempit dan juga agar responden tidak memberikan jawaban yang panjang lebar yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Sebelum suatu kuesioner yang merupakan instrumen dalam penelitian digunakan secara luas terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap 30 responden untuk mengukur reliabilitas dan validitas dari alat ukur tersebut. a. Uji Validitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pernyataan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah construct validity yaitu mencakup pemahaman argumentasi teoritik yang melandasi pengukuran yang diperoleh. Pendekatan yang dilakukan adalah menghubungkan suatu konstrak yang diteliti dengan konstrak lainnya yang dibentuk dari kerangka teoritik. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut: H0 :
Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor
Ha :
Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau
variabel tersebut valid. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tidak valid.
45
b. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2011), Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap, relatif tidak berubah walaupun dilakukan tes pada situasi yang berbeda-beda. Koefisien reliabilitas diukur dengan menggunakan Cronbach’s alpha bagi setiap variabel. Pengukuran reliabilitas ini berkisar antara 0 sampai 1. c. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi normal terhadap masing-masing variabel independen dan dependen dari penelitian. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Data dikatakan berdistribusi normal apabila probabilitas Kolmogorov Smirnov Z > 0,05 (Sugiyono, 2011)
3.9
Teknik Analisis Data Untuk mengukur dan menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana variabel bebasnya terdiri dari lebih dari satu variabel, maka pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis Statistik SPSS guna memproses data dari responden yang memberikan penilaian dari kuesioner yang dinyatakan dalam angka-angka dalam Skala Likert.
46
Program Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS terdiri dari beberapa pokok bahasan antara lain mengenai uji t-test, Analysis
of
Variance
(ANOVA),
Multiple
Regression,
analisis
diskriminan, Logistic Regression, uji reliabitas, dan validitas. Metode statistik untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas adalah regresi. Regresi sederhana (simple regression) digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, sedangkan regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk menguji lebih dari satu variabel bebas. Hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas dapat ditulis dalam persamaan linier sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3x3 + e Tujuan dari teknik regresi adalah untuk menaksir besarnya parameter a, b1, b2, dan b3 dari model di atas (Ghozali 2011). Untuk mengetahui apakah tingkat pengaruh antara variabelvariabel tersebut signifikan atau tidak, maka pengujian koefisien korelasi dilakukan dengan t-test. Menurut Sugiyono (2011), metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: Regresi linier berganda Apabila regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, maka regresi linier berganda didasarkan pada hubungan fungsional
47
atau kausal dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Persamaan umum regresi linier berganda adalah:
Y=a +b X +b X +b X 0
1
1
2
2
3
3
Untuk mencari nilai a, b1, dan b2 dapat digunakan formula berikut: = an + b1 ∑X1 + b2∑X2 + b3 ∑X3
∑Y
a∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 + b3 ∑X1 X3 ∑X2Y
= a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2 + b3 ∑X2 X3
∑X3Y
= a∑X3 + b1 ∑X1X3 + b3 ∑X3
Perhitungan nilai koefisien korelasi Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus Product Moment Pearson: r xty
n (∑ XY
(∑
XY
2
) − (∑ X )(∑ Y ) ) − (∑ X ) . n (∑ Y ) − (∑ Y ) 2
2
di mana: rx,y
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah subyek
X
= Skor setiap item
Y
= Skor total
XY
= Skor setiap item x skor total
(∑X)2 = Kuadrat jumlah skor item ∑X2
= Jumlah kuadrat skor item
∑Y2
= Jumlah kuadrat skor total
(∑Y) 2 = Kuadrat jumlah skor total
2
48
Perhitungan nilai koefisien determinasi Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 berada pada interval 0 < R2 <1. Secara logika dapat diketahui bahwa makin baik estimasi model dalam menggambarkan data, maka makin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R2 dapat diperoleh dengan rumus: R2 = (r)2 x 100% di mana: R2 = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi .
Uji hipotesis dengan t-test dan F-test Uji hipotesis t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas signifikan atau tidak terhadap variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai t-hitung adalah sebagai berikut:
t − hitung =
r n−2 1− r2
Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependent, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. ( Priyatno, 2008).
49
Setelah diketahui nilai t-hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut: -
Jika t-hitung > t-Tabel Æ H0 ditolak (ada hubungan yang signifikan).
-
Jika t-hitung < t-Tabel Æ H0 diterima (tidak ada hubungan yang signifikan).
Untuk mengetahui t-Tabel digunakan ketentuan n – 2 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0.05) atau taraf keyakinan 95% atau 0.95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan. Uji F atau uji koefisien regresi serentak, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara serentak terhadap variabel dependent, apakah pengaruhnya signifikan. (Priyatno, 2008) Uji hipotesis dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bebas bersama-sama dengan satu variabel terikat. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Fk.n.k1 =
R2 / K (1 − R 2 ) / n − k − 1)
di mana: R2
=
Koefisien determinasi
K
=
Jumlah variabel bebas
n
=
Jumlah sampel
Nilai F-hitung > F-Tabel, berarti H0 ditolak, Ha diterima.