BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat atas perlakuan (treatment) yang diterapkan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti Mulyatiningsih (2011:87). Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk membandingkan dari kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar PKn pada kelas setelah mendapat perlakuan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat lima langkah yaitu : 1. Peneliti melakukan uji validitas soal sebelum melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Peneliti memberikan soal pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kesamaan kemampuan sebelum memberi perlakuan (treatment). 3. Peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen 4. Peneliti memberikan soal postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur hasil belajar setelah perlakuan. 5. Peneliti membandingkan hasil pretest dan posttest apakah ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional.
22
23
3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Tabel 3.1 Nonequivalent control group design, Sugiyono (2011:116) O1 O3
X
O2 O4
Keterangan: X: Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri Kecandran 01 menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team. O1: Pretest untuk kelompok eksperimen O2: Posttest untuk kelompok eksperimen O3: Pretest untuk kelompok kontrol O4: Posttest untuk kelompok kontrol 3.2
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Kecandran 01 dan SDN Dukuh 03,
dimana SDN Kecandran 01 sebagai kelas eksperimen dan SDN Dukuh 03 sebagai kelas kontrol.Untuk ujivaliditas/instrumen dilaksanakan di SDN Dukuh 05.Pelaksanaan penelitian di kelas kontrol pada tanggal 26 Maret 2012. Sementara penelitian di kelas eksperimen pada tanggal 28 Maret 2012. Waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan Februari-April 2012 dan dilakukan secara bertahap dengan jadwal seperti berikut:
24
Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Waktu Kegiatan
Februari
Maret
April
1
2
3
Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan 3.3
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011:61) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri Priyatno (2010:8). Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X adalah metode pembelajaran aktif tipe quiz team. Menurut Priyatno (2010:8) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y yaitu hasil belajar siswa. 3.3.2 Definisi Operasional Penelitian Metode pembelajaran aktif tipe quiz team adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran dengan membagi siswa dalam tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis dengan jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan. Setiap tim secara bergiliran menjadi pemandu kuis, tim yang lain menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim pemandu kuis. Hasil belajar adalah nilai yang dicapai atau diperoleh oleh siswa melalui posttest yang diberikan setelah mendapatkan perlakuan metode pembelajaran aktif tipe quiz team pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.
25
3.4 Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 1.
Menentukan jenis penelitian apa yang akan digunakan, jika menggunakan eksperimen tentu cirinya adalah adanya kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepala sekolah untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.
3.
Setelah bertemu dengan kepala sekolah peneliti menemui wali kelas, seraya menanyakan SK dan KD untuk membuat RPP dan Instrumen serta membicarakan waktu penelitian.
4.
Peneliti membuat RPP dan Instrumen
5.
Peneliti konsultasi RPP pada guru wali kelas IV
6.
Peneliti melakukan uji validitas/instrumen
7.
Peneliti mengevaluasi hasil uji validitas
8.
Setelah mengetahui instrumen yang valid, peneliti melakuakan pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
9.
Peneliti mengevaluasi hasil pretest dengan uji homogenitas
10. Setelah memberikan pretest, peneliti memilih soal secara acak untuk dijadikan postest. 11. Peneliti melakukan penelitian di sekolah, dimana kelas eksperimen menggunakan metode yang akan teliti dan kelas kontrol menggunakan metode biasa. 12. Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan soal post-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. 13. Peneliti mengevaluasi hasil posttest dengan membandingkan antara hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. 14. Peneliti membuat laporan hasil penelitian 15. Peneliti membuat kesimpulan dan saran
26
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya oleh (Sugiyono, 2010). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu (Sugiyono, 2010:10). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Kecandran 01 dengan jumlah populasi sebanyak 24 siswa. Siswa kelas IV SDN DUKUH 03 dengan 20 orang siswa. 3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2011: 124) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri atas semua populasi kelas IV SDN Kecandran 01 yang berjumlah 24 siswa dan seluruh populasi kelas IV SDN Dukuh 03 yang berjumlah 20 siswa. Jadi keseluruhan sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 siswa. Tabel 3.3 Kelas IV SDN Kecandran 01 dan IV SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti SalatigaTahun 2011/2012 Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Kelas Eksperimen 10 14 24 Kelas Kontrol 18 02 20 Jumlah Keseluruhan 44 3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes. Dimana observasi pertanyaan tentang kelengkapan langkah-langkah pelajaran yang dilakukan oleh guru. Sedangkan teknik tes dibuat untuk mendapatkan data hasil belajar. 3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar soal tes.
27
3.6.2.1 Lembar Observasi Lembar observasi adalah sejumlah pengamatan dan pencatatan perilaku subjek yang dilakukan secara sistematis. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. 3.6.2.2 Lembar soal tes Tes digunakan adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Jenis tes digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari soal validitas, yang kemudian digunakan untuk soal pretest dan posttest. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Standar
Kompetensi Dasar
Kompetensi
Menunjukkan sikap Memberikan contoh terhadap globalisasi lingkungannya
sederhana pengaruh di
globalisasi lingkungannya
Indikator
Butir soal
1. Mendeskripsikan pengertian globalisasi
1,2
di 2. Menceritakan proses
terjadinya 3,4,7,10
globalisasi 3. Menyebutkan
5,6,8,9,11,1
dampak positif dari 314,15,16,1 globalisasi
7,18,20,21, 25,26,27,28 ,33,35
4. Menyebutkan dampak negatif dari 19,22,29,30 globalisasi ,32,34,39,
28
5. Menjelaskan
sikap 23,24,31,36
terhadap globalisasi
,37
6. Persiapan Indonesia 38,40 dalam menghadapi globalisasi
Untuk menjamin bahwa instrument tes yang digunakan merupakan instrument yang baik maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual pretest dan postest pada kelas eksperimen dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional. Untuk mengetahui Kevalidan soal, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SDN Dukuh 05. Menurut Sudjana (2010:12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation).Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali dalam Jauhari (2011:128) dapat digunakan pedoman nilai koefisien valid dan tidak valid sebagai berikut: 0,00 - 0,20 = Dianggap tidak valid 0,21 – 0,40 = Validitas rendah 0,41 – 0,60 = Validitas sedang 0,61 – 0,80 = Validitas tinggi 0,81 – 1,00 = Validitas sempurna
29
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen PKn Materi Globalisasi Soal Valid Soal tidak valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 18, 19, 2, 7, 12, 13, 14, 17, 21, 23, 24, 25, 26, 30, 32, 20, 22, 27, 28, 29, 31, 34, 35, 36, 40 33, 37, 38, 39
Berdasarkan uji validitas tidak semua item instrumen dinyatakan valid, dari 40 jumlah instrumen ada 17 yang tidak valid. Reliabilitas diambil dari kata bahasa inggris reliability dan berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya, keajegan, konsisten, keandalan dan kestabilan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan tidak bertentangan. Menurut Sugiyono (2011:4) reliabel berkenaan derajad konsistensi/kajegan data dalam interval waktu tertentu. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana (2010:16). Menurut Priyatno (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana instrumen dapat diandalkan. Dalam pengujian data biasanya memiliki batasan tertentu. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) pedoman koefisien uji reliabilitas adalah sebagai berikut: α ≤ 0,6
: tidak dapat diterima
0,7< α < 0,8
: dapat diterima
0,8< α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α> 0,9
: reliabilitas memuaskan
30
Dibawah ini disajikan hasil reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi
3.7
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, sebelum
melakukan uji t terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya variabel berdasarkan pada patokan dari distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Menurut Sugiyono (2011:241) penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan di analisis harus berdidtribusi normal. Oleh karena itu sebelum hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Untuk menganalisis data tersebut digunakan bantuan SPSS 16.00. Data yang dikatakan berdistribusi normal apabila asymp. Sig Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen.Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Uji homogenitas di bantu dengan SPSS 16.00 sebagai kriteria pengujian kedua kelompok dinyatakan sama apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pada tahap pengujian hipotesis teknik analisis data yang digunakan uji t test (independet samples T test). Uji t test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji beda ini digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional.