BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kesejahteraan dan kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kinerja mengajar guru TK di Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung. Sedangkan alasan pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada: (1) Sebagian besar guru TK di Kecamatan Tembarak masih sebagai guru honorer; (2) Honor yang diterima oleh sebagian besar guru masih rendah atau jauh di bawah standar Upah Minimum Regional; (3) Belum ada penelitian tentang kesejahteraan dan kinerja mengajar di TK.
3.2 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang menjadi target adalah seluruh guru TK Dharma Wanita yang berada di Kecamatan Tembarak yang berjumlah 22 orang guru. Jumlah tersebut masih memungkinkan untuk diteliti semuanya.
47
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Guna mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini, diperlukan data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang ditelitin. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dan diolah
sendiri
secara
langsung
dari
responden
(Sugiyono, 2005). Data primer dapat berupa opini (subjek) orang secara individu atau kelompok, hasil observasi suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian-pengujian (Sugiyono 2005). Dalam hal ini data primer yang dikumpulkan adalah hasil dari pernyebaran kuesioner kepada 22 orang guru. 3.3.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data respon dengan guru TK di Kecamatan Tembarak dan diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada mereka.
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, observasi, dan wawancara. Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner dapat memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan, sedangkan observasi 48
untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan observasi sebagai metode utama dalam pengumpulan data, sedangkan metode lainya hanya digunakan sebagai pelengkap data yang terkumpul. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner untuk mengukur kesejahteraan guru dengan angket yang diedarkan kepada semua guru TK pada jam kerja dan diberi waktu paling lama satu minggu untuk mengisi dan dikumpulkan kembali sesuai waktu yang telah disepakati. Teknik pengumpulan data dengan observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan lembar pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan penilaian kinerja mengajar guru dengan menilai perlengkapan mengajar guru yang berupa, Matrik, RKM, dan RKH: Dalam RKH mencakup: (1) Merumuskan tujuan pembelajaran, (2) Menentukan materi pembelajaran, (3) Menentukan metode pebelajaran, (4) Menentukan alokasi waktu pembelajaran, (5) Menyusun langkah-langkah pembelajaran, (6) Menentukan sumber belajar, (7) Merancang alat penilaian. Peneliti dalam melakukan observasi di lapangan dibantu kepala TK untuk mengungkap kemampuan kinerja
mengajar
yang
meliputi:
(1)
Kegiatan
pendahuluan, apersepsi, motivasi, (2) Kegiatan inti, menyajikan materi, mengelola kelas, (3) Kegiatan 49
penutup, menyimpulkan, melaksanakan penilaian dan tindak
lanjut.
Peneliti
melakukan
pengamatan
terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada 7 kepala TK dalam mengajar di kelas, sedangkan kepala TK di waktu yang berbeda melakukan pengamatan kegiatan pelaksanaan pembelajaran terhadap guru TK dalam mengajar di kelas dengan instrumen penilaian RPP dan instrumen kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3.5 Instrumen Pengukuran Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan guru dengan instrumen yang penulis kembangkan
dari
indikator
yang
terdapat
pada
(Supriyadi,1999). Kesejahteraan meliputi aspek material meliputi gaji, insentif, penyediaan fasilitas lain, tunjangan-tunjangan. Aspek non material antara lain kemudahan kenaikan pangkat, suasana kerja, perlindungan hukum. Untuk mengukur kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran dengan instrumen yang penulis kembangkan dari petunjuk teknis pembuatan rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dari
BSNP.
Sedangkan untuk mengukur kinerja mengajar guru menggunakan instrumen yang penulis kembangkan dengan indikator tugas mengajar (Masijo, 1995) yang meliputi: (1) Merencanakan program mengajar, (2) melaksanakan proses belajar mengajar, (3) menilai hasil belajar, (4) melaksanakan tindak lanjut hasil penilai50
an, (5) melaksanakan bimbingan belajar. 3.5.1 Indikator Empirik dan Aras Pengukuran Measurement (pengukuran) adalah angka yang menunjukkan kategori jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang telah digunakan mengukur isi dari makna konsep yang terkandung di dalam definisi (Ihalauw, 2002). Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen untuk pengumpulan data yaitu: kuesioner kesejahteraan guru dengan 12 item, kuesioner kinerja mengajar guru dengan Instrumen Penilaian RPP dengan 15 item, dan Instrumen Penilaian Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran dengan 24 item. Kuesioner kesejahteraan guru dan kinerja mengajar guru disusun dalam bentuk Likert scale, yaitu pernyataan dengan menggunakan empat pilihan jawaban antara lain: Kurang Baik (KB) dengan skor 1, Cukup Baik (CB) skor 2, Baik (B) skor 3, Sangat Baik (SB) skor 4. Adapun penjabaran variabel kesejahteraan guru dan kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai variabel bebas, dan kinerja mengajar guru sebagai variabel terikat tersaji pada Tabel 3.1, 3.2 dan 3.3 berikut.
51
Tabel 3.1 Indikator Empirik pada Pengukuran Kesejahteraan Guru Konsep Kesejahteraan meliputi gaji, tunjangan-tunjangan, insentif yang diberikan karena menjalankan tugasnya, meli puti aspek materi dan non materi
Sub Konsep Kesejahteraan Materi
Epistemic Corelation Gaji/ honor
Tunjangan
Insentif
Penghasilan lain Fasilitas Pendukung Kesejahteraan Non Materi
Status Kepegawaian Suasana tempat Kerja Suasana Lingkungan Kerja
Promosi Jabatan
Indikator Empirik 1. Gaji yang diterima, dapat mencukupi kebutuhan keluarga. 2. Tunjangan keluarga yang diterima dapat mencukupi kebutuhan keluarga 3. Insentif yang diterima dapat mencukupi kebutuhan keluarga. 4. Penghasilan yang diterima suami mencukupi kebutuhan keluarga 5. Sekolah telah menyediakn sumber belajar dan tidak perlu membeli sendiri. 6. Status pegawai sudah menjanjikan 7. Gedung dan fasilitas tempat kerja lengkap 8. Hubungan kerja dengan atasan, teman sejawat mendukung kinerja. 9. Keterbukaan antar warga sekolah, dapat mendukung kinerja. 10. Mendapat kemudahan kenaikan pangkat atau promosi jabatan
Pengem11. Kesempatan dari sekolah bangan karir mengikuti Forum ilmiah (Diklat, Work shop,dll) Perlindung- 10. Dalam bekerja dilindungi oleh an Hukum Pemerintah .
52
Tabel 3.2 Indikator Empirik pada Pengukuran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konsep Kinerja mengajar guru adalah kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
Sub Konsep Merencanakan pembelajaran
Epistemic Corelation Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi ajar
Menentukan Metode Mengalokasikan waktu Menentukan langkah langkah pembelajaran
Menentukan sumber Belajar
Merumuskan penilaian
Indikator Empirik 1. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 2. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai indikator dan alokasi waktu yang sudah disediakan 3. Memilih materi sesuai dengan indikator 4. Memuat fakta, konsep, prnsip, dan prosedur yang relevan. 5. Memilih materi dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa 6. Memilih metode/model pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. 7. Mengalokasikan waktu pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran 8. Menyusun apersepsi 9. Kegiatan inti menunjukkan: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi 10. Kegiatan inti dilakukan secara PAIKEM 11. Kegiatan akhir memuat: refleksi, tugas, post-tes, informasi. 12.Menentukan sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 13.Menggunakan buku sebagai sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa 14.Memilih berbagai bentuk penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran. 15.Menyusun instrumen penilaian sesuai dengan metode/model pembelajaran yang sudah dilakukan.
53
Tabel 3.3 Indikator Empirik pada Pengukuran Kinerja Mengajar Guru Konsep Kinerja mengajar guru adalah kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
Sub Konsep Melaksanakan Pembelajaran
Epistemic Corelation Kegiatan Pendahuluan
Indikator Empirik 1. 2. 3. 4.
Kegiatan Inti
5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 16. Kegiatan Penutup
17. 18. 19.
54
Melaksanakan kegiatan pendahuluan Menyampaiakan Apersepsi Memotivasi peserta didik terlibat dalam pembelajaran Menyampaiakn informasi tujuan pembelajaran Menyajikan materi pembelajaran Mengelola kelas Menggunakan pendekatan tematik. Menggunakan metode pembelajaran. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Menggunakan metode pembelajaran bervariasi. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara logis. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Menguasai materi pembelajaran. Mengorganisasikan peserta didik. Mengelola kelas. Memberikan kesempatan peserta didik untuk aktif. Menunjukkan Interaksi aktif peserta didik dengan guru. Menunjukkan sikap terbuka terhadap peserta didik. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi. Menggunakan bahasa yang baik, benar, dan efektif. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran Menyimpulkan pelajaran. Melaksanakan penilaian pada akhir kegiatan Memberikan rencana tindak lanjut.
3.6 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh benar-benar mencerminkan dari apa yang diukur, maka digunakan uji instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. 3.6.1 Uji Validitas Untuk
menguji
validitas
instrumen
dalam
penelitian ini penulis menggunakan bantuan program SPSS 16,00 For Window. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menggunakan rumus (Corrected Item-Total Correlation). Adapun untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali (1987:105) adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,20 tidak ada validitas 0,21 – 0,40 validitas rendah 0,41 – 0,60 validitas sedang 0,61 – 0,80 validitas tinggi 0,81 – 1,00 validitas sangat tinggi 3.6.2 Analisis Hasil Uji Validitas Item dalam suatu instrumen ini dianggap valid apabila mempunyai corrected item total correlation di atas 0,20. Apabila hasilnya di bawah 0,20 maka 55
instrumen tersebut dianggap tidak valid (Ali. 1987). Hasil uji validitas untuk variabel kesejahteraan guru dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Korelasi Item Total Instrumen Kesejahteraan Guru Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Validitas item Item Deleted if Item Deleted Total Correlation VAR00001
26.2667
58.961
.945
Sangat tinggi
VAR00002
26.2667
59.789
.920
Sangat tinggi
VAR00003
26.1333
61.982
.702
Tinggi
VAR00004
25.9333
88.409
.591
Sedang
VAR00005
25.9333
88.409
.591
Sedang
VAR00006
26.0667
65.995
.600
Sedang
VAR00007
26.2667
58.961
.945
Sangat tinggi
VAR00008
25.8000
66.855
.786
Tinggi
VAR00009
26.2667
58.961
.945
Sangat tinggi
VAR00010
26.2667
58.961
.945
Sangat tinggi
VAR00011
26.4545
31.879
.253
Rendah
VAR00012
25.3000
68.355
.473
Sedang
Tabel
3.4
menunjukkan
bahwa
Koefisien
Corrected Item to Total Correlation dari 12 item Kesejahteraan bergerak dari terendah 0,253 sampai dengan yang tertinggi 0,945. Berdasarkan kriteria tersebut maka semua item-item tersebut memenuhi persyaratan untuk dipakai sebagai alat pengumpul data. Sedangkan untuk perhitungan koefisien korelasi item total instrumen rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut. 56
Tabel 3.5 Korelasi Item Total Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Validitas item Item Deleted if Item Deleted Total Correlation VAR00001
45.7000
9.321
.405
Sedang
VAR00002
45.8000
9.545
.240
Rendah
VAR00003
46.1667
9.661
.448
Sedang
VAR00004
45.8333
9.523
.300
Rendah
VAR00005
45.6333
8.792
.593
Sedang
VAR00006
45.9000
9.610
.366
Rendah
VAR00007
46.2000
11.476
.546
Sedang
VAR00008
45.8333
9.454
.390
Rendah
VAR00009
45.8667
9.361
.440
Sedang
VAR00010
45.9667
9.275
.562
Sedang
VAR00011
46.1667
9.109
.389
Sedang
VAR00012
45.8000
8.786
.458
Sedang
VAR00013
45.3000
10.010
.322
Rendah
VAR00014
46.1000
10.093
.419
Sedang
VAR00015
46.0667
9.995
.386
Rendah
Tabel
3.5
menunjukkan
bahwa
koefisien
Corrected Item Total Correlation dari 15 item Rencana pelaksanaan pembelajaran bergerak dari terendah 0,240 sampai dengan tertinggi 0,593. Ali (1987) mengatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawahnya sama dengan 0,20. Berdasarkan kriteria tersebut maka semua item dinyatakan valid, yang berarti bahwa item-item tersebut
memenuhi
pengumpul koefisien
persyaratan
data. korelasi
dipakai
Sedangkan item
total
untuk
sebagai
alat
perhitungan
instrumen
kinerja 57
mengajar guru dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Korelasi Item Total Instrumen Kinerja Mengajar Guru Scale Mean if Scale Variance Corrected ItemItem Deleted if Item Deleted Total Correlation
Validitas item
VAR00001
77.8000
48.303
.353
Rendah
VAR00002
78.2000
45.545
.728
Tinggi
VAR00003
78.2333
45.426
.765
Tinggi
VAR00004
78.3667
45.964
.580
Sedang
VAR00005
78.2667
46.685
.356
Rendah
VAR00006
77.9000
47.059
.244
Rendah
VAR00007
78.3667
47.826
.175
Tidak valid
VAR00008
78.2000
46.028
.651
tinggi
VAR00009
77.6667
49.126
.322
rendah
VAR00010
78.4333
45.220
.751
Tinggi
VAR00011
78.4333
45.702
.802
Tinggi
VAR00012
78.1667
46.006
.643
Tinggi
VAR00013
78.0000
46.345
.583
sedang
VAR00014
78.2000
46.028
.651
Tinggi
VAR00015
77.6000
49.903
.257
Rendah
VAR00016
78.0000
46.414
.572
Sedang
VAR00017
78.2000
45.338
.761
Tinggi
VAR00018
78.1000
45.817
.659
Tinggi
VAR00019
78.0000
46.621
.541
Sedang
VAR00020
78.3000
45.597
.592
Sedang
VAR00021
78.3667
46.378
.732
Tinggi
VAR00022
78.3333
46.920
.496
Sedang
VAR00023
78.4667
48.120
.564
Sedang
VAR00024
77.6000
49.903
.257
Rendah
3.6
menunjukkan
bahwa
Tabel
koefisien
Corrected Item Total Correlation dari 24 item rencana 58
pelaksanaan pembelajaran pada butir pernyatan no 7 dengan hasil 0,175 dan dianggap tidak valid, maka pernyataan no 7 tidak digunakan sebagai item untuk mengukur konsep kinerja mengajar guru, selain item pernyataan no 7 hasilnya bergerak dari terendah 0,244 sampai dengan tertinggi 0,802. Ali (1987) mengatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji bila batas bawahnya sama dengan 0,20. Berdasarkan kriteria tersebut maka semua item dinyatakan valid, yang berarti bahwa item-item tersebut memenuhi persyaratan dipakai sebagai alat pengumpul data. 3.6.3 Uji Reliabilitas Pengertian
reliabilitas
berkaitan
langsung
dengan tingkat kestabilan, kekonstanan, keajegan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila mampu menunjukkan hasil pengukuran yang tetap atau stabil (Dayan, 1999). Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan program SPSS 16,00 For Window. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas dengan melihat besarnya
koefisien
reliabilitas
dicocokkan
dengan
pedoman dari Geoge dan Mallery (1995:226) sebagai berikut: > 0,90 = baik sekali > 0,80 = baik > 0,70 = dapat diterima 59
> 0,60 = dipertanyakan > 0,50 = tidak baik < 0,50 = ditolak
3.6.4 Analisis Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas indikator empirik pada konsep kesejahteraan, rencana pelaksanaan pembelajaran dan kinerja mengajar guru dapat dihitung menggunakan teknik “Alpha Cronbach”. Adapun hasilnya tetera pada Tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Konsep
Nilai Alpha
Keterangan
Kesejahteraan Guru
0,874
Reliabel
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
0,725
Reliabel
Kinerja Mengajar Guru
0,927
Reliabel
Data dalam Tabel 3.7 di atas menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas variabel kesejahteraan guru adalah 0,874, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
0,725,
sedangkan
kinerja
mengajar
guru
adalah 0,927. Apabila angka tersebut dikonsultasikan dengan tabel koefisien reliabilitas George dan Mallery, maka angket kesejahteraan guru dan kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki tingkat reliabilitas
60
dengan kategori “baik” dan instrumen kinerja mengajar guru memiliki tingkat reliabilitas dengan kategori “sangat baik”, sehingga angket dan instrumen tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
3.6.5 Uji Normalitas dan Linieritas Uji normalitas dan linieritas dilakukan sebelum melakukan analisis korelasi menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2006:110). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 16,00 For Window. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirov atau Uji K-S dengan ketentuan: 1. Apabila nilai signifikan p > 0,05 maka variabel yang diuji berdistribusi normal sehingga lolos uji normalitas. 2. Apabila nilai signifikan p < 0,05 maka variabel yang diuji berdistribusi tidak normal sehingga tidak lolos uji normalitas.
3.7 Teknik Analisis Data Teknik untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini menggunakan teknik
61
analisis deskriptif dan analisis korelasi. 3.7.1 Analisis Deskriptif Teknik
ini
digunakan
untuk
menganalisis
sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2005). Analisis digunakan guna memperoleh gambaran mengenai hasil pengukuran variabel kesejahteraan, kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran dan kinerja mengajar guru. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata dan standar deviasi serta koefisien variasi. 3.7.2 Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan dengan uji pearson correlation dengan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Rentangan koefisien korelasi adalah antara -1 sampai dengan 1. Arikunto (2002) menginterpretasikan hasil korelasi yang disajikan sebagai berikut:
62
0,00 -
0,20 = Korelasi sangat lemah
0,21 -
0,40 = Korelasi lemah
0,41 -
0,60 = Korelasi sedang
0,61 -
0,80 = Korelasi kuat
0,81 -
1,00 = Korelasi sangat kuat.