BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Tempat untuk melaksanakan penelitian ini adalah SMK Negeri kelompok pariwisata yang ada di DIY yaitu: SMK N 4 Kota Yogyakarta, SMK N 6 Kota Yogyakarta, SMK N 1 Sewon Bantul, dan SMK N 2 Godean Sleman. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2007. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang tidak bermaksud menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan seperti apa adanya satu variabel gejala atau keadaan yaitu “Pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut.” Metode yang digunakan yaitu survei dengan menggunakan angket sebagai pengumpulan data.
26
27
B. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2003 : 2) variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati sebagai atribut dari obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu pendapat guru terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. C. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini adalah pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut. Yang dimaksud pendapat dalam penelitian ini adalah pikiran atau tanggapan yang berasal dari pengalaman guru tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi pedagogik sebagai kemampuan mengelola pembelajaran meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar serta pengembangan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi pedagogik dapat diukur antara lain melalui penguasaan kurikulum dan silabus, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, penggunaan media serta sumber belajar. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian dari seorang guru yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa berakhlak mulia dan dapat menjadi
28
teladan bagi peserta didik. Kompetensi kepribadian dapat diukur melalui sikap serta penampilan. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi kurikulum mata pelajaran/mata diklat di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sedangkan kompetensi profesional dapat diukur melalui keorganisasian, wawasan serta penguasaan terhadap mata diklat BCMC 12, 15, 16. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik tenaga kependidikan, orang tua / wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial dapat diukur/diungkap melalui kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain serta menghargai orang lain. Mata diklat produktif tingkat lanjut adalah mata diklat yang merupakan kelanjutan dari mata diklat tingkat dasar yang sudah diberikan di kelas satu maupun kelas dua. Mata diklat tingkat lanjut tersebut antara lain mata diklat BCMC 12 dengan kompetensi merencanakan dan menerapkan makanan untuk buffet, mata diklat BCMC 15 dengan kompetensi merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu, mata diklat BCMC 16 dengan kompetensi mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar. Jadi yang dimaksud dengan pendapat guru adalah tanggapan yang berasal dari guru terhadap kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga dalam mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut (merencanakan dan menerapkan makanan untuk
29
buffet, mengontrol jasa boga berdasarkan menu, mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar). D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono 2005 : 55) Dalam penelitian ini populasinya adalah guru-guru tata boga SMK Negeri di DIY yang mengajar BCMC 12, 15, 16, dengan jumlah 17 orang. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi. Menurut Sugiyono penggunaan sampel sebanyak 100% dari populasi akan mengurangi tingkat kesalahan terutama jika jumlah populasi yang dipergunakan sedikit. Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Guru Tata Boga SMK Negeri di DIY Nama Sekolah SMK Negeri 4 Kota Yogyakarta SMK Negeri 6 Kota Yogyakarta SMK Negeri 1 Sewon, Bantul SMK Negeri 2 Godean, Sleman Jumlah
Jumlah Responden 6 orang 3 orang 2 orang 6 orang 17 orang
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk dioleh. Pengumpulan data dengan cara pengukuran secara
30
langsung kepada responden dengan menggunakan angket. (Suharsimi Arikunto 2002 : 136). Instrumen disusun dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono 1999 : 86) Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk penyusunan butir-butir instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat dibutuhkan (SD) sampai dengan sangat tidak dibutuhkan (STD). Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban diberikan skor, Jawaban Sangat Dibutuhkan (SD) mendapatkan skor 4, Dibutuhkan (D) skor 3, Tidak Dibutuhkan (TD) skor 2, Sangat Tidak Dibutuhkan (STD) skor 1. Secara teknik pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomer butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dikonsultasikan dengan para ahli (expert judment) untuk
31
mengetahui apakah butir-butir instrumen telah mewakili dari apa yang telah diukur. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian tentang pendapat guru tata boga SMK Negeri di DIY terhadap kompetensi yang harus dikuasai Mahasiswa pendidikan Teknik Boga untuk mengajar suatu diklat produktif tingkat lanjut (BCMC 12, 15, dan 16)
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Pendapat Guru Tata Boga SMK di DIY terhadap Kompetensi yang Harus Dikuasai Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga untuk Mengajar Mata Diklat Produktif Tingkat Lanjut Indikator
Kompetensi Pedagodik
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Profesional
Sub Indikator
No. Butir
Pengetahuan tentang Kurikulum 1, 2, 3, 4 dan Silabus Merencanakan Pembelajaran 5, 6, 7 Pelaksanaan Pembelajaran 8, 9, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 Mengevaluasi Pembelajaran 10, 27, 28, 29, 30, 31, 32 Penggunaan Media 13, 14, 15, 17, 26 Pembelajaran Penggunaan Sumber Belajar 11, 12, 16 Sikap / perilaku 33, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56 Penampilan 42, 43, 44 Keorganisasian 57, 60, 62 Wawasan dalam bidang 58, 59, 61, 63, 64, 65, 66 kejuruan Kemampuan dalam 67, 68, 69, 70 merencanakan dan menerapkan makanan untuk buffet Kemampuan dalam 71, 72 merencanakan dan mengontrol jasa boga berdasarkan menu Kemampuan dalam 73, 74, 75 mengorganisasi operasi makanan dalam jumlah besar
Jumlah Butir 4 3 10 7 5 3 21 3 3 7 4
2
3
32
Komunikasi dan kerjasama 76, 77, 78, 79, 84, 85 6 Menghargai orang lain 80, 81, 82, 83, 86 5 Jumlah 86 Setelah ditabulasi data dianalisa dengan menghitung batas atas dan batas
Kompetensi Sosial
bawah sehingga diperoleh rentang jawaban berikut ini:
i
nt nr k
Keterangan i
= interval
nt = nilai tertinggi nr = nilai terendah k
= rentang jawaban / kategori
Penelitian pendapat guru tata boga SMK terhadap kompetensi Mahasiswa pendidikan teknik boga menggunakan interval sebagai berikut: nt = 4 nr = 1 k jadi i
= 4
nt nr k
41 3
1
Tabel 3. Rentang Jawaban No. 1 2 3
Skor 3,26 – 4,00 2,51 – 3,25 1,76 – 2,50
Keterangan SD (Sangat Dibutuhkan) D (Dibutuhkan) TD (Tidak Dibutuhkan)
33
4 1,00 – 1,75 Teknik pengumpulan data
STD (Sangat Tidak Dibutuhkan)
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. (Sugiyono 1998 : 135) Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 45), berdasarkan cara menjawabnya kuisioner dibagi menjadi dua yaitu kuisioner tertutup dan kuisioner terbuka. Penelitian ini menggunakan kuisioner tertutup dan juga kuisioner terbuka. Kuisioner tertutup karena jawaban yang akan digunakan oleh responden telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Kuisioner terbuka karena selain responden memilih jawaban yang telah disediakan, responden juga dapat memberikan tambahan pendapat yang lain yang belum ada pada point pernyataan. Sedangkan berdasarkan jawaban yang diberikan penelitian ini menggunakan kuisioner tidak langsung artinya responden memberikan jawaban tentang orang lain. Keuntungan penggunaan kuisioner antara lain: a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. Dapat dibuat anonim, sehingga responden tidak sungkan-sungkan untuk menjawabnya. d. Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberikan pertanyaan yang benar-benar sama (Suharsimi Arikunto 1998 ; 47)
34
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas Validitas merupakan suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 1999 : 109) Pada penelitian pendapat guru tata boga SMK Negeri terhadap kompetensi yang harus dikuasai Mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut (BCMC 12, 15, dan 16). Validitas yang digunakan merupakan teknik validitas internal. Teknik validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setengah bagian dari instrumen mendukung misi instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Validitas instrumen dilakukan dengan cara meminta pertimbangan para ahli (expert judgment). Expert Judgment dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematik sehingga diperoleh butir-butir instrumen yang tepat untuk menjawab semua data yang dukur.
35
Setelah data diperoleh dan ditabulasi, maka pengujian validitas instrumen dilakukan dengan bantuan program statistik edisi Sutrisno Hadi dan Pamardiningsih. Butir instrumen dikatakan valid apabila harga koefisien korelasi (rxy) lebih besar atau sama dengan harga korelasi (r) pada tabel dengan taraf signifikansi a = 5% dengan r tabel = 0,361 (Sugiyono, 1991 : 288). Untuk mengetahui validitas instrumen maka digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut: Rxy
2
2
Keterangan: Rxy = Nilai Korelasi Product Moment X
= Skor pada butir
Y
= Skor total variabel
= Rerata skor butir
= Rerata skor total
Setelah data diperoleh dan ditabulasi, kemudian dianalisis sehingga menunjukkan validitas. Kompetensi Pedagogik menunjukkan koefisiensi alfa senilai 0,781, kompetensi kepribadian menunjukkan koefisiensi alfa senilai 0,790, kompetensi profesional menunjukkan koefisiensi alfa senilai 0,775, kompetensi sosial menunjukkan koefiensi alfa senilai 0,905. dari keseluruhan aspek menjukkan bahwa item soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sahih atau valid.
36
Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang dipergunakan sebagai alat pengumpul data cukup terpercaya dan baik. Dengan alat ukur yang telah terpercaya dan baik maka data dari penelitian akan menunjukkan hasil yang terpercaya.
Untuk
mengetahui
reliabilitas
instrumen
penelitian
ini
menggunakan rumus K-R20, sebagai berikut: k Vt pq rii k 1 Vt
Keterangan: rii K Vt P q
= = = = =
Reliabilitas instrumen Banyaknya butir pertanyaan Varians total Proporsi responden yang menjawab Proporsi responden yang mendapat skor 0
Setelah dilakukan uji validitas sehingga didapatkan butir-butir yang sahih, selanjutnya instrumen tersebut diuji keandalannya. Instrumen penelitian ini, menunjukkan tingkat keandalan tinggi, kompetensi pedagogik sebesar 0,978, kompetensi kepribadian sebesar 0,974, kompetensi profesional sebesar 0,960, dan kompetensi sosial sebesar 0,978. Dari keseluruhan kompetensi menunjukkan bahwa butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah andal.
37
G. Teknik Analisis dan Penafsiran Data Penelitian tentang pendapat guru tata boga SMK Negeri di DIY terhadap kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan teknik boga untuk mengajar mata diklat produktif tingkat lanjut merupakan penelitian deskriptif. Teknik analisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2003), statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran tentang obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan kesimpulan yang berlaku yaitu dengan menghitung rerata, rerata skor minimum, rerata skor maksimum, untuk setiap sub indikator. Cara penentuan rangking tiap sub indikator adalah dengan melihat skor dan persentase. Apabila mempunyai skor dan persentase yang sama maka akan mempunyai rangking yang sama.