BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret – April tahun 2012. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi SD Binangun 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Penulis mengambil lokasi di tempat ini dengan pertimbangan SD tersebut tempat penulis bekerja dan dekat dengan tempat tinggal penulis sehingga memudahkan dalam mencari data. Peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sesuai. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Binangun 02 Kec. Bandar Kab. Batang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki sehingga jumlahnya 22 siswa dan 1 orang guru. Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut dimana siswa kelas I belum mampu menulis dengan baik dan benar sesuai dengan tugas yang diberikan peneliti. 1) Subyek Penelitian SDN Binangun 02 terletak kurang lebih 2 Km dari Bandar kondisi jalan naik turun sebagian penduduknya sebagian besar petani dan buruh. Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya masih kurang. Oleh karena itu motivasi belajar sangat rendah. Peneliti adalah guru kelas I SDN Binangun 02 sedangkan pengamat dalam penelitian ini adalah Siti Chubaedah, S.Pd . 2) Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilakukan dengan menggunakan 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
3.2 Variabel Yang Akan Diteliti
19
20
No
Variabel
Indikator
Sumber Data
Alat/Inst rumen
1.
Hasil belajar
a. Kesiapan anak
Menulis kalimat secara
dalam
benar dengan
mendengarkan
menggunakan huruf
cerita
tegak bersambung
Tes
siswa
Lisan
Guru
Observa
b. Kreativitas anak
- Menulis kalimat yang
dalam
didektekan guru
menafsirkan
menggunakan huruf
gambar seri
tegak bersambung
Hasil tes
c. Menjawab pertanyaan d. Mencontoh tulisan e. Menulis kalimat
2
Penggunaan media gambar berseri
a. Melakukan apersepsi b. Mengemukakan tujuan pembelajaran c. Menggunakan media gambar berseri d. Memberi pertanyaan e. Mengelola waktu f. Melakukan refleksi
3.3 Rencana Tindakan
20
si
21
Data hasil observasi pembelajaran dianalisa bersama-sama dengan mitra kolaborasi/teman sejawat. Kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Teknik analisa data yang digunakan adalah model Kurt Lewin. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan ini kemudian dikembangkan oleh Stephen kemmis, Robin Me Tanggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebagainya. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu : 1. Perencanaan (Planning) 2. Aksi atau Tindakan (Acting) 3. Observasi (Observing) dan 4. Refleksi (Reflecting) (Lewin, 1990) Siklus I Pada siklus I tindakan yang dilakukan meliputi 4 tahapan, yaitu planning (perencanaan tindakan), acting (pelaksanaan tindakan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). 1. Planning (Perencanaan Tindakan) Peneliti merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang meliputi penyusunan strategi pembelajaran yang akan digunakan, metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran, merancang lembar kerja dan tes formatif untuk siswa, menentukan instrumen penilaian, dan lainlain. 2. Acting ( Pelaksanaan Tindakan) Peneliti
melakukan
kegiatan
pembelajaran
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, dimulai dengan membuka pelajaran dilanjutkan apersepsi menyanyil lagu mata hari terbenam , tanya jawab dan penjelasan singkat tentang materi mendengarkan bunyi bahasa. Setelah guru menjelaskan materi dilanjutkan siswa mencocokan gambar dan menuliskan kalimat yang sesuai dengan gambar. Dengan harapan mampu meningkatkan kelancaran membaca dan menulis siswa. Pada
21
22
tahap ini dilaksanakan observasi pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar instrumen observasi guru pada siklus 1 beserta indikatornya dan juga aktivitas siswa pada siklus 1. Kegiatan siswa maupun kegiatan guru diamati selama proses kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran berupa lembar pengamatan dan lembar observasi, sedangkan hasil pengamatan hasil belajar berupa daftar nilai ulangan siswa. 3. Observing (Pengamatan) 4. Reflecting (Refleksi) Tahapan ini merupakan tahap akhir dari siklus pertama. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran yang berupa lembar pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat, maupun hasil pengamatan terhadap hasil belajar yang berupa daftar nilai ulangan siswa di refleksi, dicari kebaikan-kebaikan dan kekurangankekurangannya untuk dijadikan dasar pelaksanaan siklus 2 sehingga pada siklus 2 ada perbaikan proses pembelajaran dan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Siklus 2 Selesai siklus 1 dilanjutkan siklus 2, yaitu melaksanakan proses penelitian dengan kegiatan siklus 2 yang tahapan-tahapannya dengan siklus 1, yaitu : planning (perencanaan tindakan), acting (pelaksanaan tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting (releksi). 1. Planning (Perencanaan Tindakan) Peneliti merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang meliputi pemilihan sumber-sumber bahan ajar. Srategi pembelajaran yang akan digunakan, metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran, merancang lembar kerja dan tes formatif untuk siswa, menentukan insrumen penilaian, dan lain-lain. 2. Acting (Pelaksanaan Tindakan) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dimulai dengan menulis kata menjadi kalimat yang didektekan. Setelah guru menjelaskan materi dilanjutkan siswa mengerjakan latihan soal meningkatkan kemampuan menulis kalimat dan memahami cerita.
22
23
3. Observing (Pengamatan) Pada tahap ini teman sejawat melakukan pengamatan selama proses pembelajaran dan pengamatan hasil belajar siswa. Kegiatan siswa maupun kegiatan kegiatan guru diamati selama proses kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran berupa lembar pengamatan dan lembar observasi, sedangkan hasil pengamatan hasil belajar berupa daftar nilai ulangan siswa. 4. Reflecting (refleksi) Menganalisa kekurangan-kekurangan dan hambatan-hambatan selama proses penelitian, serta hasil pengamatan dan observasi teman sejawat untuk dijadikan acuan kegiatan penelitian. 3.4 Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM > 65. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai > 65 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 80% siswa telah mencapai nilai 65 maka dikatakan tuntas secara klasikal. 3.5 Analisis Data a. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilaksanakan dari awal penelitian sampai dengan siklus II bersama mitra kolaborasi. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa serta ketrampilan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Disamping itu juga untuk mengetahui perubahan-perubahan yang ada setelah diadakan pembelajaran dengan penggunaan media gambar berseri yang efektif dan kreatif. Pada bagian refleksi dilakukan analisa data dalam hal proses, masalah yang ditemukan atau yang muncul, dan hambatan-hambatan yang ada. Kemudian dilanjutkan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Dalam
23
24
refleksi dilaksanakan espek yang penting yaitu Evaluasi terhadap keberhasilan dan tercapainya tujuan. b. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang berupa teknik tes dibagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk siklus 2, sedangkan teknis non tes berupa lembar pengamatan/lembar observasi. c. Analisa Data Analisa data yang digunakan sesuai dengan strategi dan jumlah data yang dikumpulkan. Diperoleh dari data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif yaitu perbandingan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes siklus 2.
24