BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan suatu keadaan yang sebenarnya atau memberikan gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sesungguhnya dari objek yang diteliti serta memberikan gambaran tentang permasalahan yang mungkin dihadapi dengan cara mendalami, menggali dan menemukan fakta-fakta yang akurat dan aktual yang kemudian dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif diartikan sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Menurut Sutopo (2002:111), deskriptif kualitatif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan. Maka dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif ini diharapkan mampu memperoleh berbagai informasi secara menyeluruh, rinci dan mendalam serta sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Oleh
60
61
karena itu penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif agar bisa menggambarkan dan juga mendeskripsikan strategi pengembangan objek wisata yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri untuk mengembangkan Umbul Ponggok sebagai salah satu wisata unggulan yang ada di Desa Ponggok sendiri maupun di Kabupaten Klaten pada umumnya.
B. Lokasi Penelitian Dalam
penelitian
ini
penulis
membahas
tentang
strategi
pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri. Maka penulis mengambil dua lokasi penelitian, yaitu : 1. Objek wisata Umbul Ponggok yang terletak di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. 2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok yang terletak di Kantor Keluarahan Desa Ponggok. Penulis memilih lokasi tersebut karena objek wisata Umbul Ponggok merupakan salah satu objek wisata unggulan yang berpotensi untuk terus berkembang di Kabupaten Klaten. Umbul Ponggok merupakan satu dari sekian sumber mata air di Kabupaten Klaten yang paling berpotensi karena mempunyai pemandangan bawah air yang sangat bagus serta terdapat ikanikan besar yang sangat ramah untuk diajak berenang, yang mana penyediaan fasilitasnya juga sangat memadai.
62
Lokasi selanjutnya adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, penulis melakukan penelitian di BUMDes Tirta Mandiri karena Badan Usaha tersebut merupakan pengelola utama Umbul Ponggok serta yang mempunyai peranan paling penting dalam pengembangan Umbul Ponggok dan yang bertanggung jawab atas kemajuan Umbul Ponggok sekarang ini. Selain itu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri ini berperan penting dalam kelancaran penelitian penulis karena bersedia memberikan data serta informasinya mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
C. Sumber Data Penelitian Untuk mengetahui berbagai hal mengenai strategi pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, maka sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti secara langsung di lapangan dari informan (narasumber). Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung melalui wawancara menyeluruh dengan informan, dalam hal ini yaitu : a. Sekretaris Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, yaitu Bapak Yani Setiadi, S.Sos.
63
b. Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, yaitu Bapak Untung Hari Margana. c. Manajer Operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, yaitu Bapak Sentot Edi Nugroho. d. Pedagang dan Pengunjung di sekitar objek wisata Umbul Ponggok Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data atau informasi yang relevan yang merupakan hasil studi dari pihak lain yang sudah ada. Data tersebut bisa berupa dokumen, arsip-arsip penting maupun buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penulis menggunakan data sekunder ini dengan tujuan untuk memperkuat penelitian dan melengkapi informasi mengenai strategi pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, yaitu sebagai berikut : a. Buku Data Monografi Desa Ponggok Tahun 2015 b. AD ART BUMDes Tirta Mandiri Tahun 2015 c. RPJMDes Desa Ponggok Tahun 2014-2019 d. Profil wisata Umbul Ponggok e. Data lain yang diperlukan terkait strategi pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
64
Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
D. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian dan sumber data yang digunakan, maka terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan, dimana penggunaan beberapa teknik pengumpulan data ini secara bersamasama diharapkan akan saling melengkapi. Teknik pengumpulan data tersebut antara lain : 1. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permaslahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit / kecil (Sugiyono, 2010:157). Teknik ini merupakan komunikasi langsung antara peneliti dengan subjek penelitian. Dalam penelitian ini akan melakukan wawancara terhadap : a. Sekretaris Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. b. Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. c. Manajer Operasional BUMDes Tirta Mandiri.
65
d. Pedagang dan Pengunjung di sekitar objek wisata Umbul Ponggok Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. 2. Pengamatan (Observasi) Menurut Sutopo (2002:64), observasi adalah menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lkasi, dan benda serta rekaman gambar dimana observasi dapat dilakukan baik secara langsung
maupun
tidak
langsung.
Dengan
teknik
observasi,
memungkinkan peneliti untuk mengamati dari dekat masalah yang diteliti. Peneliti hanya mencatat apa yang sesungguhnya tampak sebagai gejala dan menghindari pendapat pribadi terhadap peristiwa atau gejala tersebut. Cara ini digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak bisa diperoleh melalui wawancara. Data tersebut dapat berupa tingkah laku (tindakan), kebiasaan, cara kerja dan sebagainya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas. 3. Teknik Dokumentasi Menurut Sutopo (2002:54) teknik dokumentasi dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-sumber tertulis yang ada baik berupa dokumen ataupun arsip. Dokumen / arsip yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data-data tertulis / tulisan yang berupa : a. Buku Data Monografi Desa Ponggok Tahun 2015 b. AD ART BUMDes Tirta Mandiri Tahun 2015 c. Profil wisata Umbul Ponggok d. RPJMDes Desa Ponggok Tahun 2014-2019
66
e. Data lain yang diperlukan terkait strategi pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
E. Teknik Penentuan Informan Dalam penelitian ini teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Menurut Sutopo (2002:36), purposive sampling dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Untuk memperoleh data yang diinginkan, penulis memperoleh data atau informasi dari narasumber terpercaya atau narasumber kunci (key informan) terlebih dahulu. Data yang diperoleh harus sesuai dengan fokus utama penelitian yang telah ditetapkan untuk melengkapi dan menjawab masalah yang akan diteliti. Penulis mendapatkan data-data tersebut dari beberapa sumber terpercaya, yaitu sebagai berikut : a. Sekretaris Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih informan ini adalah karena Sekretaris Desa Ponggok merupakan salah satu orang yang mencetuskan berdirinya BUMDes Tirta Mandiri dan sekaligus yang mengetahui seluk beluk Desa Ponggok serta yang mempunyai ide untuk mengeksplor keindahan bawah air Umbul Ponggok.
67
b. Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih informan ini adalah karena Direktur BUMDes Tirta Mandiri merupakan pimpinan organisasi tersebut sehingga sudah dipastikan informan tersebut sangat mengetahui apa saja yang akan dibutuhkan oleh peneliti. c. Manajer Operasional BUMDes Tirta Mandiri. Alasan peneliti memilih informan ini adalah karena Manajer Operasional BUMDes Tirta Mandiri adalah salah satu orang yang setiap harinya selalu mengawasi kegiatan di Umbul Ponggok, sehinggau informan ini tentu akan sangat mengetahui hal-hal yang ada di objek wisata Umbul Ponggok setiap harinya. d. Pedagang dan Pengunjung di sekitar objek wisata Umbul Ponggok Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Alasan peneliti memilih pedagang dan pengunjung objek wisata Umbul Ponggok sebagai informan pendukung adalah karena untuk pedagang, mereka lah yang setiap hari ada di Umbul Ponggok sehingga mereka tau hal-hal apa saja yang sudah terjadi disana dan untuk pengunjung karena mereka baru pertama kali atau sudah pernah ke Umbul Ponggok tentu mereka lah yang merasakan apakah fasilitas ataupun pelayanan yang diberikan oleh BUMDes Tirta Mandiri sudah sangat memuaskan atau belum.
68
F. Validitas Data Data yang sudah diperoleh dalam penelitian harus diusahakan kebenarannya. Hal ini untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah data yang sudah didapatkan. Untuk menguji kebenaran data tersebut, penulis menggunakan teknik trianggulasi sumber data. Menurut Sutopo (2002:79), Trianggulasi sumber data adalah memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti bisa mendapatkan data dari narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan menggunakan teknik wawancara yang mendalam, sehingga informasi yang didapatkan dari satu narasumber bisa dibandingkan dengan narasumber lainnya.
G. Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002:91) penelitian ini terdapat proses analisis interaktif yang meliputi : reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis yang saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut : 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari data fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian.
Bahkan
prosesnya
diawali
sebelum
pelaksanaan
pengumpulan data. Artinya reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti
69
mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu menentukan cara pengumpulan data yang akan digunakan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai disusun. Maka reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. 2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan
70
dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga tabel sebagai pendukung narasinya. 3. Penarikan Simpulan Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proporsisi. Simpulan juga perlu diverifikasi agar cukup sempurna dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali pada catatan lapangan. (Sutopo, 2002:91-93) Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya dengan diikuti proses pengumpulan data.