BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Penulis melakukan penelitian tentang promosi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang Industri Rokok (Djarum).Dimana PT. Sumber Cipta Adi Niaga merupakan perusahaan distributor dari PT. Djarum Kudus.Distributor PT. Djarum Tbk, yang kini berada di Jln. Raya PLP Curug, Bitung -Tangerang,Indonesia.
3.1.1 Sejarah PT. Djarum, tbk PT. Djarum didirikan pertama kali oleh Bp. Oei Wie Gwan pada tahun 1951.Sebelum mendirikan PT. Djarum, Bp. Oei Wie Gwan mula-mula dikenal sebagai seorang pengusaha petasan di Rembang.Hasil usahanya yang dipasarkan dengan merk ³Leo´ pada saat itu sangat terkenal di seluruh Jawa.Karena di kemudian hari muncul larangan membunyikan petasan, Bp.Oei Wie Gwan akhirnya menutup pabriknya, kemudian mendirikan sebuahperusahaan rokok di Kudus dengan merk Djarum.Perusahaan ini didirikan oleh Oei Wie Gwan dari sebuah pabrik rokok kecil yang dibelinya dari Bp. Moch.Sirod yang dulunya bernama NV.Murup pada tahun 1951 yang berbentuk badan hukum sebagai perusahaan perseorangan. Beliau memperoleh surat ijin usaha dari Menteri Keuangan untuk kategori pabrik tembakau atas dasar ordonansi cukai tembakautertanggal 21 April 1951. Pengunaan nama Djarum sendiri diberikan oleh Alm. Oei Wie Gwan yang disesuaikan dengan logo rokok dari perusahaan lokal NV.Murup milik Bp. Moch.Sirod yang telah dibelinya.Pada tahun 1963 perusahaan ini sempat mengalami
kebakaran.Pada saat yang bersamaan Bp. Oei Wie Gwan sedang sakit sehingga tidak diberitahu tentang peristiwa kebakaran tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.Dengan wafatnya Bp. Oei Wie Gwan, kedudukan pemilik secara otomatis digantikan dan diteruskan oleh kedua putranya, yaitu Bp. Bambang Hartono dan Bp. Budi Hartono. Produk awal rokok Djarum pada waktu itu baru terdiri dari tiga jenis rokok, yaitu Djarum, Kotak Ajaib dan Kembang Tanjung yang semuanya masih berupa rokok kretek tangan. Seiring dengan berjalannya waktu dari tahun ke tahun usaha yang diterjuni oleh Bp. Oei Wie Gwan mengalami perkembangan yang nyata dengan melakukan perluasan usaha dan menambah lokasi produksi baru yang masih berada disekitar Kudus. Dalam menentukan letak atau lokasi perusahaan, setiap pengusaha selalu memilih tempat yang strategis dimana perusahaan itu didirikan serta kemungkinankemungkinan
yang
dapat
memberikan
keuntungan
besar.Perusahaan
juga
menerapkan prinsip ekonomi sebagai landasan pemilihan lokasi, yaitu usaha untuk mencapai hasil keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Pertimbangan didirikannya perusahaan di daerah Kudus karena PT. Djarum pada mulanya adalah perusahaan rokok NV.Murup yang dibeli oleh Oei Wie Gwan yang memang sudah berdiri di daerah Kudus.Selain itu Kota Kudus pada saat itu merupakan pusat industri rokok kretek sehingga terkenal dengan sebutan Kota Kretek. Dengan banyaknya industri rokok kretek tentunya akan memudahkan perusahaan dalam mencari tenaga kerja, karena masyarakatnya sudah tidak asing lagi dengan industri rokok. Letak kota Kudus yang berada di jalur pantura yang
menghubungkan kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya akan lebih memudahkan proses pendistribusian rokok hasil produksinya. Sebelum mengalami kebakaran, Djarum masih berbentuk perusahaan perorangan dengan jumlah tenaga kerja pertama kali adalah 70 orang dimana para pekerja tersebut masih berasal dari daerah Kudus.Sistem perekrutan tenaga kerjanyapun masih bersifat tertutup, yaitu terbatas di lingkungan lokal.Biasanya para pekerja tersebut memberitahu kepada saudara atau tetangga terdekatnya jika ada lowongan pekerjaan di tempat mereka bekerja. Seperti di pabrik rokok lainnya, komposisi tenaga kerja PT. Djarum berdasarkan jenis kelamin kebanyakan adalah wanita, karena wanita lebih teliti dan sabar dalam menggulung rokok.Tenaga kerja pria biasanya hanya bekerja memotong tembakau dan cengkeh.Pada masa ini (1951-1963) tenaga kerjanya banyak yang belum berpendidikan karena dalam prosesing pembuatan rokok yang diperlukan hanyalah keterampilan khusus, bukan berdasarkan tingkat pendidikan.Apalagi pada saat itu kondisi masyarakatnya masih banyak yang belum mengenyam pendidikan. Jenis rokok yang diproduksi pada masa ini masih berupa rokok yang dilinting yang terdiri dari tiga jenis, yaitu Djarum, Kotak Ajaib, dan Kembang Tanjung yang semuanya masih berupa sigaret kretek tangan. Karena produksinya yang masih berupa sigaret kretek tangan, maka peralatan yang digunakan juga masih bersifat sederhana, yaitu berupa alat untuk melinting tembakau yang disebut gilingan rokok, alat pemotong tembakau dan cengkeh serta alat manual lainnya yang digunakan untuk mengangkut tembakau dan bahan rokok yang lain.
PT. Djarum berdiri bukanlah semata-mata memproduksi rokok dan mencari keuntungan sebanyak mungkin, melainkan juga mempunyai tanggung jawab sosial sesuai dengan nilai inti yang ditanamkan di PT. Djarum. Nilai-nilai inti tersebut ada lima, yaitu: a. Fokus pada pelanggan, yaitu mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara terbaik yang dapat dilakukan. b. Profesionalisme, merupakan suatu sikap dan bukan hanya suatu perangkap kemampuan. Seorang professional adalah orang yang bekerja dengan sikap yang baik dan melakukannya dengan cara yang terbaik, juga memiliki perhatian yang serius. c. Organisasi yang terus belajar (learning organization), yaitu organisasi yang belajar dari karyawan internal, pelanggan eksternal, dan lingkungan sekitarnya secara terus menerus. d. Satu keluarga (one family), karena PT. Djarum merupakan suatu himpunan orang yang mempunyai pertalian khas dan mau hidup bersama dengan tata cara yang disepakati bersama untuk mencapai suatu tujuan. e. Tanggung jawab sosial (responsibility) yang artinya peduli dan peka terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan dalam kehidupan bisnis (PT. Djarum Kudus). Djarum adalah organisasi professional yang ingin berprestasi tinggi.Bagi PT. Djarum sendiri, menjadi organisasi kelas dunia adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. Untuk itu PT. Djarum menetapkan misi : ³Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok perokok´. Sedangkan Visi masa depannya adalah : ³Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia´, yang artinya :
a. Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen. b. Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk yang dihasilkan. c. Manajemen profesional yang berdedikasi serta Sumber Daya Manusia yang kompeten (PT. Djarum Kudus). Industri rokok sebagai salah satu kelompok besar yang tercakup dalam,sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau, dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis menurut jenis rokok yang diproduksi, yaitu : a. Industri rokok kretek tangan Yaitu industri dimana perusahaan yang tercakup didalamnya hanya memproduksi rokok kretek, dimana sebagian besar proses produksinya dilakukan dengan menggunakan tangan manusia. Dalam industri semacam ini, penggunaan mesin dapat dikatakan tidak ada, kecuali untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak berkaitan langsung dengan prosesing rokok. b. Industri rokok kretek mesin Yaitu industri dimana perusahaan yang tercakup di dalamnya hanya memproduksi rokok kretek, yang sebagian besar proses produksinya dilakukan dengan menggunakan mesin, baik mesin berteknologi sedang maupun yang berteknologi tinggi. c. Industri rokok putih Yaitu industri dimana perusahaan yang tercakup didalamnya hanya memproduksi rokok putih, yang sebagian proses produksinya dilakukan dengan menggunakan mesin, baik yang berteknologi sedang maupun yang berteknologi tinggi.
3.1.2 Proses Distribusi Sistem pendistribusian rokok di PT. Djarum Kudus secara umum terbagi atas 2 (dua), yaitu untuk dalam negeri dan luar negeri. Untuk pemasaran dalam negeri, PT. Djarum juga memiliki perusahaan distribusi rokok, yaitu: a. PT. Djarum Nekajasa. Perusahaan jasa pengangkutan yang menangani pengirimanrokok dari Kudus ke seluruh perwakilan-perwakilan di Indonesia. b. PT. Adi Niaga Sentra Perada (Jakarta). Menangani pendistribusian rokok di daerah Jakarta, sebagianJawa Barat, Sumatra, Kalimantan Barat, dan sekitarnya. c. PT. Sumber Cipta Adi Niaga (Tangerang). Menangani pendistribusian rokok di daerah Banten. d. PT. Loka Niaga Adi Permata (Cirebon, Bandung, Semarang). Menangani pendistribusian rokok di daerah sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekitarnya. e. PT. Anindita Multiniaga Indonesia (Surabaya). Menangani pendistribusian rokok di daerah Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Pasar industri rokok tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga telah meluas ke berbagai negeri di mancanegara.Untuk eksport PT. Djarum ditangani oleh bagian internasional sales di Jakarta. Hasil produksi PT. Djarum telah di eksport ke berbagai benua, terutama ke negara-negara : Amerika, Kanada, Belanda, Saudi Arabia, Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Philipina, Brunai. Para konsumennya tidak hanya terdiri dari bangsa kita yang sedang bermukim disana, tetapi juga bangsa-bangsa dari negara-negara yang bersangkutan.Pada tahun 1971 perusahaan sudah melakukan eksport ke Amerika Serikat dan Kanada.
Alur distribusi yang dipakai oleh PT. Djarum dalam proses pendistribusian rokok adalah sebagai berikut : Produksi
RSO (Bagian Distribusi)
Agen
Sub Agen
Pedagang
Pengecer
Konsumen Gambar 3.1.2: Alur Pendistribusian Rokok
3.1.3 Program Promosi PT Djarum Perusahan harus dapat melakukan program promosi yang baik dan terstruktur dalam menjalankan kegiatan usahanya. Agar memperoleh hasil yang maksimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan target bahkan lebih. Salah satu cara yakni dengan melakukan kegiatan promosi penjualan. Promosi penjualan akan mempengaruhi terhadap kegiatan nilai ekonomi dalam perusahaan, maka dari itu tujuan promosipenjualan harus diperhatikan oleh perusahaan.Tujuan promosi
penjualan pada divisi marketing yang ingin dicapai oleh PT. Djarum cabang Tangerang adalah sebagai berikut : 1. Menarik perhatian para pembeli baru 2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama 3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama 4. Menghindarkan konsumen dari peralihan merek lain 5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas 6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang 7. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diatas, maka divisi marketing harus dapat menentukan alat-alat
dari promosi penjualan yang akan dilakukan
dengan baik dan terencana agar hasil yang dicapai pun akan maksimal. PT. Djarum cabang Tangerang dalam melakukan promosi penjualan menggunakan alat-alat sebagai berikut : 1. Contoh produk (sample) merupakan tawaran produk sejumlah tertentu prduk untuk percobaan. PT. Djarum cabang Tangerang memberikan contoh produk (sample) kepada konsumen secara cuma-cuma atau gratis di suatu wilayah tertentu dengan maksud agar para konsumen diwilayah tersebut dapat secara langsung merasakan dan mengetahui tentang produk yang ditawarkan perusahaan. Program ini sering dilakukan khususnya dicafe-café atau di acara tertentu, hampir 2 kali dalam sebulan. 2. Barang iklan khusus (advertising specialitie) adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasang iklan, diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. PT. Djarum cabang Tangerang membuat barang iklan khusus berupa payung, tshirt,
topi, mug atau gelas, termos, sepanduk, poster yang diberikan kepada pelanggan secara cuma-cuma. 3. Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan. PT. Djarum cabang Tangerang biasanya memberikan hadiah pelanggan kepada konsumen yang dinilai sering membeli produk djarum berupa t-shirt, payung, jaket, dan lain-lain. 4. Konvensi dan pameran dagang adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meperkenalkan produknya dalam acara tertentu. PT. Djarum cabang Tangerang biasanya melakukan kegiatan ini dengan carasponsorship, yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan mensponsori kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
outsiders
dengan
melihat
dan
mempertimbangkan dampak kompensasi yang diberikan dari kegiatan tersebut terhadap kontribusi untuk perusahaan. Kegiatannya antara lain mensponsori acara band, kompetisi olahraga, dan lain-lain.
Tabel 3.2.1 Volume Penjualan Rokok PT. Djarum, Tbk TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 JUMLAH
BATANG 4.512.000 456.000 36.544.000 204.800.000 11.852.000 105.890.400
3.2.3 Struktur Organisasi PT. Djarum Setiap organisasi harus mempunyai struktur ogranisasi yang baikdan teratur untuk dapat menjamin terselenggaranya proses kerja dari suatusistem yang diterapkan. Dengan adanya struktur organisasi ini dapatdiketahui secara jelas batasan kekuasaan, wewenang, serta tanggung jawabseseorang dalam suatu perusahaan. Hal ini juga akan membantu prosesdari suatu sistem tersebut sehingga akan tercapai tujuan yang telah dicapaibersama. Dalam struktur organisasi PT. Djarum, aliran wewenang atau tanggung jawab mengalir kepada bawahan. Kemudian dari bawahan ini akan diteruskan kepada bawahannya lagi sampai pada tingkat karyawan yang paling rendah. Jadi setiap atasan memiliki sejumlah bawahan.Perintah ini berupa pemberitahuan langsung ataupun melalui pengumuman di papan pengumuman. Demikian juga sebaliknya, laporan-laporan dari bawahan akan diteruskan pada atasan sampai tingkat atasan tertinggi. PT. Djarum juga secara rutin mengadakan rapat direksi yang dihadiri oleh Presiden direktur bersama tiap-tiap direktur departemen dan jajarannya yang biasanya diadakan diawal dan akhir tahun.Sedangkan untuk rapat-rapat internal departemen atau antar departemen biasanya diselenggarakan sesuai kebutuhan. Sesuai dengan jenis-jenis struktur organisasi, maka PT. Djarum menggunakan struktur organisasi garis, yaitu antara bagian tertentu memberikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya pada atasannya.
CHIF EXECUTIVE OFFICER (CEO)
CHIF OPERATING OFFICER PURCHASING DEPT
MARKETING DEPT
PRODUCTION DEPT
FINANCE DEPT
R&D DEPT
HRD DEPT
BIZTECH DEPT
Gambar 3.1.3 : Struktur Organisasi PT. Djarum, tbk
Adapun tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut: a. Pimpinan Perusahaan Pimpinan perusahaan dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Operating Officer (COO) yang bertanggung jawab terhadap seluruh operasi perusahaan. b. Bagian Keuangan Mempunyai tugas yaitu mengelola keuangan secara optimal dan menjadi mitra strategis untuk mendukung misi perusahaan. c. Bagian Penelitian dan Pengembangan Bertugas untuk menciptakan ilmu pengetahuan tentang rokok yang berguna untuk organisasi Djarum, bekerja sama dengan departemen lain (internal) dan lembaga-
lembaga penelitian eksternal agar mampu mempertahankan mutu, inovasi produk sehingga memuaskan kebutuhan merokok para perokok. d. Bagian Pembelian Merupakan bagian yang mempunyai tugas memenuhi kebutuhan bahanbaku dalam mutu, harga dan pengiriman yang tepat untuk produksirokok. e. Bagian Produksi Bagian produksi adalah bagian yang menjalankan tugas untukmemproduksi rokok yang bermutu tinggi dan konsisten yang dapatmemberikan kepuasan dan kebanggaan kepada perokok. f. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia Bertugas untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia,budaya serta lingkungan kerja pemuas kebutuhan pelanggan. g. Bagian Pemasaran Adapun tugas bagian ini adalah mengidentifikasikan pasar dan memberi kepuasan kebutuhan perokok (PT. Djarum).
3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah metode penelitian analisis kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) memerlukan uji
terhadap variable tertentu (dependent variable) yang
hipotesis.
Kaitannya
dalam penelitian
ini
adalah untuk
mengetahuiberpengaruh atau tidaknya serta seberapa besar pengaruhnya mengenai volume penjualan.
3.3 Hipotesis Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Jawaban tersebut adalah dasar dari penelitian yang dilakukan yang kemungkinan menjadi kebenaran. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ³Diduga Promosi Mempengaruhi Volume Penjualan´. Dengan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat pengaruh antara promosi terhadap peningkatan volume penjualan Ha = Terdapat pengaruh antara promosi terhadap peningkatan volume penjualan Dengan uji t sebagai uji hipotesis sebagai berikut : Jika t hitung
t tabel maka Ho ditolak
3.4 Populasi dan Sampel Populasi penelitian merupakan keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu.Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang digunakan adalah random sampling anggota populasi yang dibutuhkan secara acak tanpa menggunakan starta yang ada dalam anggota populasi dengan kata lain populasi dianggap homogen, dengan jumlah kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 10%. Untuk mengambil jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut: n =N Ne² + 1
Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Tingkat kesalahan dalam meraih anggota sampel yang ditolelir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini sebesar 10% ). Dengan menggunakan rumus tersebut, dari populasi sebesar ±500 yang berada dikawasan Tangerang dapat dihitung sebagai berikut: n = 500 500(0.10)² + 1 n = 500 6 n = 83,33 Jadi dapat diketahui dari perhitungan untuk ukuran sampel dan tingkat kesalahan sebesar 10% adalah sebanyak 83 responden.Untuk menghindari kesalahan dalam penyebaran kuesioner, maka sampel dibulatkan menjadi 85 orang responden.
3.5 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai, yang dapat diidentifikasi melalui kerangka pikiran yang telah ditentukan.Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini berkaitan dengan program promosi serta pengaruhnya terhadap volume penjualan.
Metode pengukuran data yang digunakan yaitu menggunakan skala ordinal dengan menggunakan Skala Likert.Skala ordinal yaitu skala yang mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi.Skala Likert merupakan metode yang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Tabel 3.5.1 Operasional Variabel Penelitian Promosi PT. Djarum (X)
Variabel
Konsep Variabel
Promosi Penjualan ³Promosi
Penjualan
adalah
insentif-insentif
jangka
pendek
mendorong
untuk
pembelian
Indikator 1. Sample atau contoh produk 2. Kupon 3. Potongan harga
atau penjualan produk
4. Bingkisan
atau jasa´.
5. Barang
iklan
Khusus 6. Discount 7. Barang gratis 8. Pameran dagang 9. Kontes penjualan 10. Tunjangan Sumber : : Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:222), Management
Tabel 3.5.2 Operasional Variabel Penelitian Volume Penjualan PT. Djarum (Y)
Variabel
Konsep Variabel
Volume Penjualan
³Jumlah produk yang
1. Gairah pasar
terjual
dalam
periode
2. Volume produksi
waktu
tahun
2006-
2010´.
Indikator
3. Volume penjualan 4. Produk pesaing 5. Usaha
dari
distributor 6. Program promosi 7. Kebijakan pemerintah 8. Pasar baru 9. Elemen
yang
dibenahi 10. Kepuasan distributor terhadap penjualan Sumber : Dikutip dari Darma Manalu (2008)
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala likert yang merupakan
metode
pengukuran
skala
ordinal
yang
dinilai
berdasarkan
tingkatan.Adapun pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing ukuran penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5.3 Kategori Skor SS
S
RR
TS
STS
5
4
3
2
1
3.6 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna mendukung penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang berupa tanggapan, saran, kritik dan penilaian dari konsumen sebagai responden, serta keterangan hasil pengamatan secara langsung atas program promosi. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari luar perusahaan guna mendukung penelitian ini dimana data diperoleh dari buku-buku perpustakaan serta bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian ini.Untuk memperoleh data tersebut, maka dilakukan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1) Library research (penelitian kepustakaan) adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang diperoleh dengan mempelajari literature, membaca buku-buku ilmiah diklat, dan data-data yang lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian. 2) Field research (penelitian lapangan) adalah metode pengumpulan data atau keterangan dengan cara mengadakan riset secara langsung ke lapangan, yaitu:Kuesioner yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membagikan lembaran kertas kepada responden dan mengajukan daftar pertanyaan tertutup, dengan bentuk pertanyaan yang dilengkapi atau disertai dengan sejumlah alternatif atau kategori tersebut sesuai dengan pilihannya, kemudian lembaran-lembaran tersebut dikumpulkan dan hasilnya akan diolah menjadi materi yang akan dibahas.
3.7 Metode Analisis Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal yaitu analisa data untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara satu atau lebih variabel yang lain. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program promosi perusahaan rokok Djarum Tangerang terhadap volume penjualan, dalam penelitian ini diperlukan pengujian koefisien regresi : a. Analisa Deskriptif Kuantitatif Yaitu analisa data yang berdasarkan pada angka-angka, persentase, frekuensi, rata-rata, diagram atau statistika, dimana untuk mengolahnya dapat digunakan statistika deskriptif yang menguraikan tentang tabel frekuensi, jawaban responden terhadap kuesioner.
b. Persamaan regresi : Y = a + bX Keterangan : a
= bilangan konstanta
b
= koefisien regresi
X
= Program promosi (variabel bebas)
Y
= Volume penjualan (variabel terikat)
c. Pengujian Hipotesa Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, dimana pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independent (program promosi) berpengaruh
terhadap variabel
dependent (volume penjualan). Sebelum melakukan pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Pernyataan Hipotesis Penelitian : 1) Ho : b = 0 Artinya program promosi tidak
berpengaruh volume penjualan pada
distributor rokok Djarum (koefisien regresi tidak signifikan) 2) Ha : b 0 Artinya program promosi pengaruh terhadap volume penjualan pada distributor rokok Djarum (koefisien regresi signifikan). 3) Tingkat signifikan (Į) yang dipilih dalam penilitian ini adalah Į =5% atau tingkat kepercayaan sebesar 95%.
4) Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu, diperlukan perhitungn dengan menggunakan rumus : Rumus statistik Uji t : Keterangan : t
= nilai hipotesis
b
= nilai koefisien regresi
sb
= standar deviasi (simpangan baku)
Ho ditolak
Ha diterima -t (Į/2;n-k)
Ho di tolak t (Į/2;n-k)
Gambar 3.7 Penerimaan dan Penolakan Ho
Ho diterima apabila ±t (Į / 2; n ± k) t hitung t (Į / 2; n ± k), artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha ditolak apabila t hitung > t (Į / 2; n± k) atau ±t hitung < -t (Į / 2; n ± k), artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.