BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei – Juni
2015. Penelitian ini untuk mengatahui “Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Mie Sedaap” konsumen mie instan di wilayah Jakarta Barat. B.
Desain Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode analisis
kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh citra merek dan haga terhadap keputusan pembelian. C.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel C.1
Definisi Variabel Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian
yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diamati atau diukur. Definisi operasional yang diteliti adalah:
31
32
a. Citra Merek (X1), merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informais dan pengalaman masa lalu terhadap merek. b. Periklanan (X2), adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator nonpersonal melalui media untuk ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar c.
Keputusan pembelian (Y), merupakan suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya
33
C.2 Operasional Variabel Berikut ini operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 3.1 Operasional Variabel Citra Merek Variabel
Citra Merek
Dimensi
Indikator
1. Kesan profesional
Keahlian produk
2. Kesan modern
Produk memiliki kesan modern
3. Melayani semua segmen
Produk mempu melayani semua segmen
4. Perhatian pada konsumen
Produk memenuhi kebutuhan konsumen
Skala
Ordinal
Menurut Kotler dan Keller (2003) Tabel 3.2 Operasional Variabel Periklanan Variabel
Dimensi
1.Iklan informatif
Periklanan
2.iklan persuasif
3.iklan pengingat 4.iklan penguatan
Menurut Kotler dan Keller (2007)
Indikator
Skala
1.Kesadaran 2.Pengetahuan 1.Kesukaan 2.Preferensi 3.Membujuk 4.Keyakinan 5.Pembelian Mengingatkan atau merangsang pembelian Meyakinkan konsumen
Ordinal
34
Tabel 3.3 Operasional Variabel Keputusan Pembelian Variabel
Dimensi 1. Faktor Budaya
Keputusan Pembelian
2. Faktor Sosial
3. Faktor Pribadi
Indikator 1.Kebangsaan 2. Agama 3.Ras 4. Wilayah 1. Referensi 2. Keluarga 3. Peran Sosial 4. Status 1.Usia 2. Siklus Pembelian 3.Pekerjaan 4. Keadaan Ekonomi 5. Kepribadian 6.Konsep diri Pembeli
Skala
Ordinal
Menurut Kotler dan Keller (2007)
D.
Populasi dan Sampel Penelitian D.1
Populasi Penelitian Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan
populasi merupakan langkah yang penting dalam pelaksanaan penelitian. Populasi bukan hanya sekedar orang, tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subjek itu. Menurut Sugiyono (2005) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau
35
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran, yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen mie instan yang berada di wilayah Jakarta Barat. D.2
Sampel Penelitian Teknik sampling atau penarikan sampel yang digunakan peneliti
adalah convinience sampling (cara dipermudah), menurut Istijanto (2009) metode convinience sampling adalah teknik penarikan sampel dengan menarik anggota populasi berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu. Responden dipilih karena keberadaan mereka pada waktu dan tempat dimana riset sedang dilakukan, sehingga memperoleh peluang terpilih sebagai sampel hanya dimiliki oleh anggota populasi yang kebetulan berada di sekitar riset. Menurut Sugiyono (2005)
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang saja (karena lebih dari 30 orang / subjek ) konsumen mie instan berusia 20 - 35 tahun di area wilayah Jakarta Barat.
36
E.
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara menyebar
kuesioner. teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data primer adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada konsumen mie instan di wilayah Jakarta Barat (Carrefour Puri Indah, mahaiswa Universitas Mercu Buana, Hypermart Puri Indah) yang berusia 20 - 35 tahun. Dalam usaha pengumpulan data digunakan teknik pengumpuan data sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur seperti buku bacaan,artikel artikel yang ada di internet baik yang diperoleh dari kuliah maupun yang diperoleh dari perpustakaan dan sumber lainnya. data yang diperoleh dari cara ini merupakan data tambahan sebagai pendukung atau sering disebut sebagai data sekunder. b. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian yang dilakukan langsung kepada sumber-sumber yang terkait untuk memperoleh data tentang bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan dan sikap pelanggan terhadapa setiap bentuk pelayanan tersebut.penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat penelitian berupa : Kuesioner yaitu metode yang dilaksanakan dengan pengajuan daftar pertanyaan secara tertulis kepada konsumen mie instan untuk mengetahui kecenderungan sikap konsumen mie instan dalam keputusan pembelian mie instan.
37
E.1
Pengukuran Variabel Skala yang dipakai untuk pengukuran data variabel X dan variabel Y dalam
penelitian ini adalah skala ordinal dengan menggunakan skala likert, menurut Sugiyono (2005) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator dijabarkan sebagai titik tolak dalam menyusun pernyataan positif dan pernyataan negatif yang kemudian masingmasing pernyataan diberikan skor. Tabel 3.4 Instrumen Skala Likert Jawaban Pernyataan
Skor Jawaban
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiyono (2005)
F.Metode Analisis F.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
38
tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2005) “cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r tabel. Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006)
Reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Ujian reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument denga teknik tertentu. Dalam penelitaian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach untuk mengetahui apakah suatu insrtumen penelitaian realbel atau tidak. Menurut Arikunto (2006) Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliablitas (r11) > 0,6.
39
F.2 Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2007) tujuan dari uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variable residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. A. Manurut Santoso (2010), menjelaskan output test of normality: a) Ada pedoman pengambilan keputusan: Angka signifikansi (Sig)> α = 0,05 maka data berdistribusi normal b) Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka data tidak berdistribusi normal B. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali,2007). Jadi dalam penelitian ini uji normalitas untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik histrogram dan dengan melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan :
40
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas . b) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histrogram dan/ atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. F.3 Uji Multikolineartitas Uji Multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas atau
variabel-variabel tidak ortoginal.variabel ortoginal adalah
variabel
independent yang nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol. Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 10. F.4 Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso,2010). Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
41
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis yang digunakan yaitu : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. F.5 Uji Regresi Linear Berganda Untuk memprediksi besarnya keputusan pembelian (Y) yang dipengaruhi oleh citra merek (X1), periklanan (X2), maka menggunakan rumus regresi linear berganda menurut Menurut Priyatno (2008) regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independent (X1,X2,,,,,Xn) dengan variabel dependent (Y). Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Dimana : Y : Keputusan Pemilihan Produk β0 : konstanta (nilai Y, jika X1= X2 = 0 ) β1,β2,: koefisiensi regresi
42
X1 : citra merek X2 : periklanan Uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama (simultan) dengan variabel terikat (Y). Uji ini digunakan sebagai bukti kelayakan atas persamaan tersebut. F.6 Uji t Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel yang terikat, digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung. Uji t berfungsi untuk menguji signifikasi koefisien regresi secara individual. Kriteria penolakan dan penerimaan H0 dapat diuji dari kurva normal dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak Ha diterima dan disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji 2) Apabila t hitung < t tabel, maka Ha ditolak H0 diterima dan disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diuji. F.7 Uji F Digunakan untuk menghitung dan membuktikan bahwa korelasi secara statistic signifikan atau tidak signifikan, maka dilakukan dengan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus yaitu uji F atau analisis of variance (ANOVA):
43
dimana : R = koefisien korelasi ganda K = jumlah variable independen n = jumlah anggota sampel Dimana hasil dari perhitungan ini nantinya akan dibandingkan dengan tabel F, dengan ketentuan: 1) Jika F hitung > F Tabel, maka H0 ditolak Ha diterima dan disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji 2) Jika F hitung < F Tabel, maka Ha ditolak H0 diterima dan disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji.