BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain yang digunakan berbentuk one group pretest-posttest desaign. One group pretestposttest desaign adalah desain pre eksperimental yang terdapat pre test (tes sebelum diberi treatment) dan post test (tes sesudah diberi treatment) dalam satu kelompok (Sugiyono, 2011: 74). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
O1 X O 2 Gambar 6. One Group Pretest-Posttest Design Keterangan: X = treatment yang diberikan (variabel independen) O1 = pretest kelompok eksperimen O2= postest kelompok eksperimen (setelah diberi treatment) Pengaruh perlakuan pada desain ini adalah (O2-O1) (Sugiyono, 2011: 75). Hal yang diuji adalah perbedaan O2 dengan O1. Jika terdapat perbedaan di mana O2 lebih besar dari O1 maka Brain Gym berpengaruh positif terhadap peningkatan kreativitas anak, dan bila O2 lebih kecil daripada O1 maka berpengaruh negatif (Sugiyono, 2009: 223). Variabel X (Brain Gym) berlaku sebagai treatment. Gambaran di atas menjelaskan tidak adanya sistem random sebab subyek sudah terbentuk dalam satu kelompok secara alami. Kelompok ini diambil secara
44
utuh. Penelitian ini hanya terdiri dari satu kelompok yang diberi treatment. Berikut langkah penelitian ini: 1. Pretest. Tes awal ini dilakukan menggunakan media balok untuk mengetahui tingkat kreativitas setiap anak melalui empat aspek-aspek kreativitasnya (kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi). Tes awal dilakukan secara bergilir di ruang guru sehingga masing-masing anak dapat melakukan tes dengan nyaman. 2. Treatment. Anak-anak diberi perlakuan berupa empat gerakan Brain Gym yang meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, yaitu gerakan silang, luncuran gravitasi, mengisi energi, dan olengan pinggul. Treatment dilakukan secara bersama-sama. 3. Posttest. Tes akhir serupa dengan tes awal. Tes ini berguna untuk melihat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi treatment. Tes akhir ini dilakukan secara bergilir di ruang guru. Setelah tiga kondisi tersebut dilakukan kemudian hasil dari pretest dan posttest dianalisis.
B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK ABA Sidoharjo, Bangunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. TK ABA Sidoharjo memiliki tiga kelas B, yaitu B1, B2, dan B3. Peneliti memutuskan menggunakan kelas B2. Hal ini disebabkan kelas B2 pernah duduk di bangku kelas A dan mudah diteliti. Penggunaan subyek (kelompok B2) berarti diambil utuh dari satu lingkungan
45
yang sudah terbentuk secara alami. Obyek penelitian ini adalah kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK ABA Sidoharjo, Bangunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.
C. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di TK ABA Sidoharjo, Bangunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Hal ini disebabkan dengan adanya anak yang berusia 5-6 Tahun yang pernah duduk di bangku kelompok A dan mudah diteliti yaitu kelompok B2 yang akan menjadi subyek penelitian. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2014. Pertama, peneliti mulai melakukan eksperimen memberikan tes awal (pre test) pada anak kelompok B2 di ruang guru TK ABA Sidoharjo. Tes awal ini dilakukan secara bergilir. Waktu yang digunakan selama satu hari yaitu Rabu, 15 Oktober 2014. Kedua, peneliti memberikan treatment berupa Brain Gym selama tujuh hari (hari aktif pembelajaran). Dalam 1 hari dilakukan treatment dua kali yaitu awal pembelajaran dan akhir pembelajaran. Jadwal treatment terlampir (lampiran 15 hal 91). Ketiga, peneliti memberikan tes akhir (post test) selama 1 hari yaitu Senin, 27 Oktober 2014. Kelompok B2 terdiri dari 22 anak. Namun, selama pemberian tes awal hingga tes akhir, peneliti hanya melibatkan 17 anak. Hal ini disebabkan karena faktor ketidakhadiran anak.
46
D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Brain Gym. Gerakan Brain Gym yang digunakan ada empat gerakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, yaitu gerakan silang, luncuran gravitasi, mengisi energi, dan olengan pinggul. Variabel bebas ini berlaku sebagai treatment. Sedangkan, variabel terikat dalam penelitian ini adalah kreativitas usia 5-6 tahun di TK ABA Sidoharjo, Bangunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.
E. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu data utama dan data pendukung. Data primer diperoleh dari subyek penelitian, yaitu peserta didik, pendidik, dan kepala sekolah. Sedangkan data sekunder berasal dari foto, video, dokumen, dan catatan tertulis hasil observasi serta informasi lain yang menunjang penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu: 1. Observasi (pengamatan) Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data utama. Peneliti terlibat aktif dalam kegiatan yang sedang diamati sebagai sumber data penelitian. Peneliti melakukan pengamatan, mencatat proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan penelitian.
47
2. Interview (wawancara) Wawancara dilakukan peneliti untuk memahami pemikiran dan perasaan responden. Wawancara dilakukan secara informal dengan kepala sekolah dan guru kelas melalui percakapan dan tanya jawab. Penelitian dilakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru secara tidak berstruktur dan hanya garis besar masalah yang ditanyakan. Selain itu wawancara juga terjadi saat anak mengikuti performance test. Performance test digunakan untuk mengukur aspek kreativitas berupa keaslian, kelenturan, kelancaran, dan elaborasi. Performance test menggunakan media balok. Setelah anak bermain balok, peneliti memberi pertanyaan kepada anak. Anak menjawab empat butir pertanyaan yang mencerminkan aspek kreativitas anak. 3. Skala kreativitas Peneliti juga menggunakan kuesioner dalam penelitian ini. Kuesioner ini disusun setelah melalui tahapan berikut, yaitu: melakukan kajian teori tentang variable, menganalisis indikator, menyusun kisi-kisi, dan menulis butir pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari empat butir yang mencerminkan aspek kreativitas. Skala yang digunakan berupa skala interval. Sehingga statistic yang digunakan berupa statistic parametrik. Pengisian instrumen dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan kepada anak. Hal ini disebabkan karena anak usia 5-6 tahun belum mampu menilai sendiri. Hasilnya ditulis oleh peneliti dalam bentuk skor 1-4 di masing-masing aspek kreativitas. Akhirnya, seluruh skor aspek instrumen akan dijumlahkan pada setiap anak lalu diuji.
48
F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian data didapatkan melalui pengumpulan data yaitu observasi, interview, dan kuesioner. Kegiatan interview dan observasi menggunakan pedoman interview dan observasi. Pedoman interview dan pedoman observasi terdapat dalam kuesioner. Kuesioner memiliki kisi-kisi instrumen yang digunakan saat mengumpulkan data. Kisi-kisi instrumen terlampir (lampiran 8 hal 78). Instrumen penelitian ini diuji melalui pertimbangan (judgement) para ahli/ pakar di bidang kreativitas. Instrumen kreativitas ini menggunakan skala Likert untuk mengukur kemampuan anak di masing-masing aspek kreativitas. Aspek kreativitas yang digunakan ada empat yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi. Keempat aspek kreativitas tersebut diwujudkan menjadi empat pertanyaan. Agar menjadi data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban yang berupa skala tersebut diberikan skor. Jawaban yang diberikan anak akan dinilai dari 1-4. Rubrik instrumen kreativitas terlampir (lampiran 7 hal 77).
G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dalam statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statisik yang berkaitan dengan pencatatan dan peringkasan data, dengan tujuan menggambarkan hal-hal penting pada sekelompok data, seperti rata-rata/ mean, nilai minimum, nilai maksimum, median, dan standar deviasi.
49
Tendensi sentral adalah pengukuran statistik untuk menentukan skor tunggal yang menetapkan pusat dari distribusi. Tujuan tendensi sentral adalah untuk menemukan skor tunggal yang paling khusus atau paling representatif dalam kelompok (Zaima, 2014: 1). Tiga metode dalam pengukuran tendensi sentral yakni: mean, median, modus. Selain itu, data dilengkapi dengan grafik. 1. Mean, Median, Modus Mean merupakan nilai rata-rata yaitu jumlah total dibagi jumlah individu. Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil (Sugiyono, 2007: 42). Modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (menjadi mode) atau yang sering muncul dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2007: 40). Modus juga berarti nilai variabel yang mempunyai frekuensi terbanyak dari frekuensi distribusi sebelah atas dan 50% dari frekuensi distribusi sebelah bawah. Penentuan Mean, dan Median dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Sedangkan modus dapat didapatkan dengan melihat data. 2. Standar Deviasi Standar deviasi adalah suatu ukuran persebaran skor-skor (Punaji Setyosari, 2010: 213). Berikut rumus menghitung standar deviasi (s).
50
Keterangan: S = standar deviasi xi = data x = rata-rata atau mean n = jumlah data Penghitungan standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. 3. Grafik Grafik digunakan untuk mengetahui skor pre test maupun post test dalam bentuk gambar sehingga mudah dibaca dan dianalisis. Selain tendensi sentral, diperlukan juga uji hipotesis penelitian. Penelitian pre-eksperimental ini menggunakan uji t dua sampel berpasangan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Uji t dua sampel berpasangan digunakan pada data yang berdistribusi normal. Uji sampel berpasangan digunakan karena penelitian ini memiliki subyek yang sama yaitu anak usia 5-6 tahun (17 anak) namun mengalami dua perlakuan yaitu kondisi sebelum diberi Brain Gym (pretest) dan kondisi setelah diberi Brain Gym (posttest). Data akan bernilai signifikan apabila nilai probabilitas (Sig. 2 tailed) lebih kecil dari dari tingkat signifikansi (α = 5 % = 0,05).
51