27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Dalam
penelitian
ini
penulis
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan metode deskriptif dengan jenis analisis pengaruh. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan analisisnya pada numerik (angka) yang diolah dengan metode statistika.35 Jadi pendekatan ini dipilih untuk menjelaskan bagaimana Pengaruh Kepemimpinan dan Etos Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari’ah Baitul Maal Wat Tamwil Bahtera Pekalongan.
B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KSPPS BMT Bahtera Pekalongan kantor pusat yang terletak di “Mega Grosir MM” Blok A. 10 Pekalongan dan cabang-cabangnya yang terletak di: 1. Jl. Dr. Sutomo Mega Grosir MM A. 10 Pekalongan 2. Jl. Raya Banyurip Alit No. 532 Buaran Pekalongan 3. Kios Pasae Banjarsari Blok C No. 12 – 14 Lantai 1 Pekalongan 4. Jl. Raya Warungasem No. 63 Warungasem Batang 5. Jl. Gajah Mada 100 Batang
35
Azwar Syarifudin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 5.
28
6. Jl. Werkudoro No. 70 Tegal
C. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.36 Dalam penelitian ini terdapat dua yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, yaitu: a. Variabel Bebas (Independent Variable) Adalah variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variable dependent atau variabel terikat. Dalam penelitian ini Variabel Bebas (Independent Variable) atau variabel X terdiri dari: Kepemimpinan (X1) dan Etos Kerja (X2). 1) Kepemimpinan Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang
efektif
bergantung
pada
tingkat
kesiapan
atau
kedewasaan para pengikutnya. Adapun indikatornya adalah:
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (bandung: CV Alfabeta, 2008), hlm. 38.
29
a) Menjelaskan (Telling) Kemampuan untuk memberitahu anggota apa yang harus mereka kerjakan. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Dalam pelaksanaan kerja, pimpinan menetapkan standar yang harus dicapai oleh pegawai dalam rumusan yang jelas. (2) Pimpinan menekankan bahwa keberhasilan organisasi akan tercapai karena ada prosedur kerja yang jelas untuk anda jalankan. b) Menjual (Selling) Kemampuan memberikan ide-ide kepada anggota. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Pimpinan memberikan pengarahan kepada setiap pegawai agar bekerja lebih baik. (2) Pimpinan memperhatikan aspirasi pegawai dalam setiap pengambilan keputusan. c) Berpartisipasi (Participating) Kemampuan berpartisipasi dengan anggota. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Terdapat kelancaran komunikasi antara pimpinan dan bawahan.
30
(2) Pimpinan menerima masukan dan usulan dari bawahan, dalam mengambil keputusan. d) Mendelegasikan (Delegating) Kemampuan
mendelegasikan
kepada
anggota.
Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Pimpinan memberikan tanggung jawab pekerjaan, kepada setiap pegawainya. (2) Pimpinan menetapkan mekanisme kerja yang jelas dan terstruktur. 2) Etos Kerja Etos kerja merupakan sejumlah nilai atau perangai budaya karakteristik manusia dalam dunia kerja. Etos kerja berkaitan dengan sikap moral yang berorientasi norma yang harus di ikuti dan berkaitan dengan sikap kehendak berdasarkan hati nurani. a) Baik dan bermanfaat dalam melakukan pekerjaannya Pekerjaan
yang
baik
dan
bermanfaat
bagi
kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberi nilai tambah dan mengangkat derajat menusia baik secara individu
maupun
kelompok.
Adapun
pertanyaan
kuesionernya adalah: (1) Bekerja dengan baik bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
31
b) Kemantapan bahwa pekerjaan tersebut adalah sebuah kewajiban Kualitas
kerja
yang
perfect
merupakan
sifat
pekerjaan, kemudian menjadi kualitas pekerjaan. Bagi setiap orang yang bekerja mencapai standar ideal secara teknis. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Saya melakukan penyesuaian dalam bekerja agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. c) Disiplin dalam bekerja Kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat walaupun dalam situasi yang menekan, dengan berhati-hati dalam mengelola pekerjaan dengan penuh tanggung jawab memenuhi kewajibannya. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Mempunyai sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja. d) Kerja keras Mengerahkan segenap daya dan kemampuan yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan yang baik. Dapat juga diartikan sebagai mobilisasi serta optimalisasi sumber daya. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Saya mempunyai target kerja yang harus dicapai dalam suatu periode.
32
(2) Selalu berusaha bekerja lebih keras dalam melakukan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. e) Berkompetisi Semangat
dalam
berkompetisi
adalah
dengan
ketaatannya kepada Allah dan ibadah serta amal shalih, maka persaingan itu tidaklah seram, saling mengalahkan atau mengorbankan. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Berkompetisi dalam bekerja, agar dipromosikan jabatan. f) Mencermati nilai waktu Keuntungan atau pun kerugian manusia banyak ditentukan oleh sikapnya terhadap waktu. Semua macam pekerjaan telah ditentukan waktunya dan disesuaikan dengan kesibukan dalam pekerjaanya. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. (2) Saya selalu menghargai waktu dalam bekerja. b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel terikat. Dalam penelitian ini Produktivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel Y.
33
Produktivitas kerja karyawan merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: a) Kemampuan (tingkat pendidikan dan ketrampilan) Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada ketrampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Adapaun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Tingkat pendidikan dan ketrampilan membantu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. (2) Pekerjaan yang saya dapat, sesuai dengan kemampuan saya. b) Meningkatkan hasil yang dicapai Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Dalam melakukan pekerjaan, saya senantiasa mencari dan melakukan penyempurnaan kearah yang lebih baik. c) Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai
34
dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Bekerja dilandasi dengan kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. d) Pengembangan diri Senantiasa mengembangkan diri untuk menigkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Saya selalu bersemangat apabila ditugaskan diluar kota. (2) Diadakan mutasi pekerjaan untuk menghindari kejenuhan karyawan. e) Mutu Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Diadakan pelatihan untuk mengembangkan skill yang dimiliki. (2) Saya akan selalu mengoptimalkan kemampuan dan ketrampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga saya dapat meningkatkan mutu karir saya diperusahaan tempat saya bekerja.
35
f) Efisiensi Perbandingan
antara
hasil
yang
dicapai
dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan. Adapun pertanyaan kuesionernya adalah: (1) Saya dapat memanfaatkan sarana kerja yang ada untuk kelancaran pekerjaan. (2) Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
36
2. Definisi Operasional dan Indikator Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Kepemimpinan
Kepemimpinan situasional adalah gaya 1. Telling
(X1)
kepemimpinan yang efektif bergantung
memberitahu anggota apa yang
pada tingkat kesiapan atau kedewasaan
harus mereka kerjakan).
para pengikutnya. (Hersey dan Blanchard, 2011)
(kemampuan
untuk
Skala Likert
2. Selling (kemampuan memberikan ide-ide kepada anggota). 3. Participating
(kemampuan
berpartisipasi dengan anggota). 4. Delegating
(kemampuan
mendelegasikan kepada anggota). Etos Kerja (X2)
Etos kerja merupakan sejumlah nilai atau 1. Baik
dan
bermanfaat
dalam
Skala Likert
37
perangai budaya karakteristik manusia
melakukan pekerjaannya
dalam dunia kerja. Etos kerja berkaitan 1. Kemantapan dengan sikap moral yang berorientasi
bahwa
pekerjaan
tersebut adalah sebuah kewajiban
norma yang harus di ikuti dan berkaitan 2. Disiplin dalam bekerja dengan sikap kehendak berdasarkan hati 3. Kerja keras nurani.
4. Berkompetisi
(Muhammad Arifin, 2010)
5. Mencermati nilai waktu
Produktivitas Kerja Produktivitas kerja karyawan merupakan 1. Kemampuan (tingkat pendidikan Karyawan (Y)
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
peran
serta
tenaga
dan ketrampilan)
kerja 2. Meningkatkan hasil yang dicapai
persatuan waktu.
3. Semangat kerja
(Edy Sutrisno, 2009)
4. Pengembangan diri 5. Mutu 6. Efisiensi
Skala Likert
38
D. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi (population) yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu
apabila
disebutkan
kata
populasi,
orang
kebanyakan
menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Sedangkan dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.37 Total populasi karyawan KSPPS BMT Bahtera Pekalongan yang berjumlah karyawan operasional 90 dan 20 karyawan non operasional, total karyawan ada 110. 2. Sampel Konsep sampel dalam penelitian adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya secara representatif. Mengingat populasi lebih dari 100 maka untuk memperoleh data yang valid, besarnya sampel ditentukan tidak sama dengan jumlah populasi. Dikarenakan populasi yang cukup besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, dikarenakan adanya keterbatasan tenaga dan waktu, Masyhuri dan Zainuddin, Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), hlm. 157. 37
39
maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betulbetul representatif atau dapat mewakili. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan operasional yang berjumlah 36 karyawan KSPPS BMT Bahtera Pekalongan. 3. Sumber Data Dalam penelitian skripsi ini penulis mengambil sumber data dari: a. Sumber Data Primer Sumber data utama yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek dengan sumber informasi yang dicari.38 Dalam hal ini, data yang diambil dari hasil wawancara terhadap manajer personalia. Dan metode kuesioner, yaitu terhadap karyawan KSPPS BMT Bahtera Pekalongan mengenai kepemimpinan dan etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan KSPPS BMT Bahtera Pekalongan. b. Sumber Data Sekunder Sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh instansi terkait atau pihak lain. Misalnya data sekunder diperoleh dari dokumen, buku, hasil penelitian dan lain sebagainya.
38
Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 91.
40
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa daftar pertanyaan (kuesioner) dan akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 3 bagian, yaitu : a. Bagian
pertama
berupa
item-item
pertanyaan
tentang
kepemimpinan b. Bagian kedua berupa item-item pertanyaan tentang etos kerja c. Bagian ketiga berupa item-item pertanyaan tentang produktivitas kerja karyawan 2. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi sesuai masalah yang ada, dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu: a.
Metode Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.39 Daftar pertanyaan tersebut sudah disediakan dalam bentuk pertanyaan terbuka dan merupakan sumber data primer. Dimana teknik ini digunakan untuk meraih data primer atau variabel yang diteliti,
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ... hlm. 142.
41
guna analisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik. Dalam menganalisis data dipergunakan skor. Dalam menentukan skor digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor, dimana cara pengukuran dengan menghadapkan seseorang responden kepada sebuah pernyataan dan diminta untuk memberikan jawaban, kemudian dari jawaban tersebut diberikan bobot nilai/skor.40 Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dengan kriteria sebagai berikut: 5 = Sangat Setuju ; 4 = Setuju ; 3 = Ragu-ragu ; 2 = Tidak Setuju ; dan 1 = Sangat Tidak Setuju.41 b.
Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data yang berasal dari beberapa literature serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini seperti majalah, surat kabar, jurnal, serta artikel-artikel yang berkaitan dengan topik penelitian.
F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Pada penelitian ini metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 21. Metode analisis data dengan regresi linier berganda.
40 41
Masri Singrimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1983), hlm. 111. Sugiyon, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ... hlm. 93.
42
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keshahihan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Item yang valid ditunjukkan dengan adanya korelasi antara item terhadap skor total item. Untuk penentuan apakah suatu item layak digunakan atau tidak, caranya dengan melakukan uji signifikan koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total item. Bisa juga dengan melakukan penilaian
langsung
terhadap
koefisien
korelasi,
yaitu
dengan
menggunakan batas nilai minimal 0,30. Semua item yang mencapai koefisien
korelasi
minimal
0,30
daya
pembedanya
dianggap
memuaskan.42 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas yaitu berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi dalam penelitian pada objek yang sama maka akan 42
Duwi Priyatno, Mandiri Belajar Analsis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2013), hlm. 19.
43
menghasilkan data yang sama. Suatu datayang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.43 3. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu44: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data yang digunakan, apakah data bedistribusi normal atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Suatu model regresi dikatakan mengalami multikolinieritas jika ada fungsi linier yang sempurna pada beberapa atau semua independen variabel dalam fungsi linier. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan 43 44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ... hlm. 268. Duwi Priyatno, Mandiri Belajar Analsis Data Dengan SPSS ... hlm. 34.
44
kepengamatanyang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan laintetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas akan dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.45 d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem auto korelasi.Model regresi
yang
baik
adalah
model
yang
terbebas
dari
autokorelasi.Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah:46 H0 :R = 0 : tidak ada autokorelasi Ha:R ≠ 0 : ada autokorelasi
45 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011) hlm. 139. 46 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 ... ,hal 110.
45
4. Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau pnurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif.47 Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y
= Variabel Dependent (Produktivitas Kerja Karyawan)
47
X1
= Variabel Independent (Kepemimpinan)
X2
= Variabel Independent (Etos Kerja)
a
= Konstanta
b1b2
= Koefisien regresi
e
= Error
Duwi Priyatno, Mandiri Belajar Analsis Data Dengan SPSS ... ,hlm. 116.
46
b. Uji Signifikasi Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara simultan (serentak) maupun parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan uji statistik F.48 1) Uji t (secara parsial) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah
kepemimpinan
produktivitas signifikansi
kerja yang
dan
karyawan dilakukan
etos
kerja
secara uji
t
mempengaruhi
parsial. ditetapkan
Pengujian dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: a) Menentukan Level of Significance α < 0,05. b) Jika thitung> ttabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika thitung< ttabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat. 2) Uji F (secara simultan) Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variable independen yaitu kepemimpinan dan etos kerja yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu produktivitas 48
Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011), hal 98.
47
kerja
karyawan.
Pembuktian
dilakukan
dengan
cara
membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df= (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: a) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima artinya hitung table secara statistic dapat dibuktikan bahwa variable independen (kepemimpinan dan etos kerja) tidak berpengaruh terhadap variable dependen (produktivitas kerja karyawan). b) Jika Fhitung>Ftabel maka H0 ditolak dan Ha hitung tabel (Hipotesis alternative) diterima, artinya secara simultan dapat
dibuktikan
semua
variable
independen
(kepemimpinan dan etos kerja) berpengaruh terhadap variable dependen (produktivitas kerja karyawan). 3) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R2). Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linear berganda.Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2 mendekati 0
48
(nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. Selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R2) parsial untuk masingmasing variabel independen. Menghitung R2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variable dependen.