BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejalagejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik. Menurut Creswell (2012: 13), penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk menjelaskan bagaimana variabel mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:7), penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Hal senada juga diungkapkan oleh Creswell (2012:295), bahwa desain eksperimen digunakan ketika ingin menentukan menentukan kemungkinan penyebab dan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Yang berarti berusaha untuk mengontrol semua variabel yang mempengaruhi hasil kecuali variabel bebas. Kemudian ketika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas menyebabkan atau mempengaruhi variabel terikat. Adapun karakteristik desain eksperimen menurut Creswell adalah: 1. Penugasan acak (Random Assignment). Sebagai peneliti eksperimen, anda akan menetapkan siswa menjadi kelompok-kelompok. Pendekatan yang paling tepat adalah
55
untuk menetapkan siswa secara acak untuk perlakuan. Penugasan acak merupakan proses untuk menetapkan siswa pada kelompok acak atau pada kelompok yang berbeda dalam eksperimen. Dengan menggunakan penugasan acak maka penyimpangan pada karakteristik siswa dalam eksperimen dapat disalurkan secara merata pada tiap kelompok. Dengan pengacakan maka dapat mengontrol karakteristik yang tidak diinginkan yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil. 2. Kontrol variabel asing (Control Over Extranous Variables). Dalam menugaskan acak siswa, kita mengatakan bahwa kita mengontrol variabel asing yang mungkin dapat mempengaruhi hubungan antara kebiasaan baru dan hasilnya. Faktor asing adalah beberapa pengaruh dari pemilihan subjek, prosedur, statistik, atau desain yang kemungkinan mempengaruhi hasil dan menghasilkan penjelasan lain untuk hasil yang telah diperkirakan. 3. Manipulasi perlakuan (Manipulation of Treatment Conditions) Setelah anda memilih subjek, maka secara acak menetapkan subjek pada salah satu kondisi perlakuan atau kelompok eksperimen. pada perlakuan ekperimental, peneliti secara jasmani turut mengubah kondisi yang dialami oleh unit eksperimental. 4. Pengukuran hasil (Outcome Measures) Dalam semua situasi eksperimental, anda menilai aakah ondisi perlakuan mempengaruhi hasil atau variabel terikat. Pada eksperimen,
56
hasil penelitian adalah variabel terikat yang diduga berpengaruh pada variabel perlakuan. Pengaruh ini juga telah diperkirakan pada hipotesis dalam persamaan sebab akibat. 5. Perbandingan kelompok (Group Comparison) Pada eksperimen, anda juga membandingkan skor untuk perlakuan yang berbeda pada hasil. Perbandingan kelompok adalah proses dari peneliti menghasilkan skor untuk individu maupun kelompok pada variabel terikat dan membandingkan rata-rata dan selisih pada individu maupun kelompok. 6. Ancaman validitas (Threats of Validity) Ide akhir dalam eksperimen adalah untuk merancang sehingga penarikan kesimpulan
benar atau tepat. Ancaman untuk menarik
kesimpulan yang tepat dibutuhkan untuk ditujukan pada penelitian eksperimen. Ancaman validitas mengacu pada alasan khusus mengapa dapat terjadi kesalahan ketika membuat kesimpulan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and posttest group experiment. Penelitian ini tidak ada variabel kontrol sehingga tidak ada kelas kontrol. Menurut Bambang P&Lina Miftahul Jannah (2011: 161), pretest and posttest group yaitu suatu kelompok eksperimen diukur variabel dependennya (pretest) kemudian diberi stimulus, dan diukur kembali variabel dependennya (posttest) tanpa ada kelompok pembanding. Hal senada juga diungkapkan oleh Christensen (2001) sebagaimana dikutip oleh Liche
57
Seniati, dkk (2008: 118), bahwa desain pretest-posttest disebut juga beforeafter desain. Pada desain ini, diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat yang telah dimiliki subjek. Setelah diberikan manipulasi, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel terikat dengan alat ukur yang sama. Pada penelitian ini, peneliti memilih sampel satu kelas untuk dijadikan sebagai kelas ekperimen. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pretest, dan observasi setelah eksperimen disebut posttest (Suharsimi Arikunto, 2006: 85). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari 2014 di SMP N 4 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. C. Definisi Operasional 1. Media Word Search Puzzle Word search puzzle adalah pencarian kata, sejenis teka-teki yang terdiri dari rangkaian kata yang telah diacak, dimana kata-kata telah dieja horizontal, vertikal atau diagonal. Siswa harus mencari kata yang spesifik guna mencocokan dengan kata yang tersedia. Dalam penelitian ini media Word Search Puzzle dibuat oleh peneliti dengan pokok bahasan menguraikan hakikat hukum dan kelembagaan HAM.
Pada pokok
bahasan ini diharapkan siswa mampu menjelaskan pengertian HAM,
58
sejarah perjuangan HAM, menjelaskan dasar hukum penegakan HAM di Indonesia, menunjukkan lembaga perlindungan HAM, menjelaskan latar belakang lahirnya perundang-undangan HAM nasional, menunjukkan pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang HAM, dan menjelaskan berbagai instrumen HAM. 2. Minat Minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu. Minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu dapat dilihat dari sikap serta perilakunya. Indikator minat dalam penelitian adalah: a. Kemauan untuk belajar. b. Ketertarikan dalam mengikuti pelajaran. c. Aktivitas siswa di kelas. d. Kemandirian dalam belajar e. Kerjasama kelompok 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah proses belajar. Kemampuan yang dimiliki siswa ini berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar akan dilihat dari nilai hasil tes. Tes diberikan dua kali, yakni pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum kelas diberi perlakuan dengan menggunakan media, dan postest diberikan setelah kelas mendapat
59
perlakuan dengan media. Soal tes berupa soal pilihan ganda. Ketercapaian belajar dapat dilihat dari nilai hasil tes, apakah tuntas atau tidak. D. Subjek Penelitian Penentuan subjek dalam penelitian ini dilakukan secara acak, karena karakteristik dari setiap kelas hampir sama. Pembagian kelas di SMP N 4 Wates dilakukan secara acak, tidak berdasarkan peringkat nilai sehingga tidak ada kelas yang lebih unggul atau yang lebih rendah tingkat intelegensinya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 4 Wates yang terdiri dari 5 kelas, yakni kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan kelas VII E. Cara penentuan subjek dalam penelitian adalah dengan mengambil salah satu nomor undian dari jumlah kelas, sehingga akan diperoleh satu kelas untuk diberi perlakuan/treatment. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VII D. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam
penelitian. Tujuan dari penggunaan teknik
pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan data yang tepat. Menurut Sugiyono (2011: 157), terdapat tiga teknik pengumpulan data, yaitu: (1) wawancara, (2) kuesioner/angket, (3) observasi. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa angket. Angket ini digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa.
60
F. Instrumen Penelitian 1. Angket Angket dalam penelitian ini merupakan angket tertutup yang telah disertai dengan jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih jawaban yang telah tersedia. Penelitian ini menggunakan skala Likert. Sugiyono (2011: 107), mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Indikator minat dan butir pernyataan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Indikator Minat No Indikator 1
Kemauan untuk belajar
Butir Pernyataan 1, 2, 4, 5, 6, 13, 22, 23, 25
2
Ketertarikan dalam mengikuti pelajaran
8, 10, 17*, 24
3
Aktivitas siswa di kelas
7, 9*, 11*, 15*, 16*
4
Kemandirian dalam belajar
3, 12, 14, 18
5
Kerjasama kelompok
19, 20, 21
61
Alternatif jawaban pada skala Likert sebagai berikut: Tabel 1.2 Alternatif Jawaban pada Skala Likert Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-) Alternatif Skor Alternatif Skor Jawaban Jawaban Selalu 4 Selalu 1 Sering 3 Sering 2 Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3 Tidak Pernah 1 Tidak pernah 4 Angket minat dapat dilihat pada lampiran 1.1 2. Tes Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan tes yakni pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan menggunakan media Word Search Puzzle, sementara posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah dikenai perlakuan. Bentuk soal tes berupa pilihan ganda, yang akan dibuat oleh peneliti. Kisi-kisi soal dalam tes ini sebagai berikut: Tabel 1.3 Kisi-Kisi Soal No Indikator
Butir soal
1
1, 2, 3, 9, 10, 18, 22, 29
Menjelaskan pengertian HAM
2
Menyebutkan hukum
dasar 75, 8, 14, 16, 20, 26, 30
penegakan
HAM di Indonesia
62
3
Menyebutkan lembaga
4, 12, 13, 23, 24, 28
HAM
di
Indonesia 4
Menyebutkan hak
yang
hak- 5, 6, 7, 11, 15, 17, 19, 21, 25, terdapat 27
dalam UU no 39 tahun 1999 dan UU no 23 tahun 2002 Soal tes dapat dilihat pada lampiran 1.2. G. Uji Coba Instrumen 1. Uji validitas Menurut Sugiyono (2011: 137), bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji coba dianalisis dengan bantuan computer seri program statistic (SPSS 17.0). Untuk uji validitas yang berupa angket, dianalisis dengan menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson sebagai berikut: 𝑟
𝑥𝑦=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌) 2
2
√{𝑁 ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋) }{𝑁 ∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)
Keterangan:
63
𝑟𝑥𝑦
= koefisien korelasi X dan Y
𝑁
= jumlah subyek
∑ 𝑋𝑌 = jumlah produk dari X dan Y ∑ 𝑋 = jumlah nilai X ∑ 𝑌 = jumlah nilai Y
Kriteria pengajuan suatu butir dikatakan valid apabila nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan Sig (0,05≤Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan. Apabila nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan Sig (0,05≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifkan. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket minat : Tabel 1.4 Hasil Uji Validitas Angket Minat Item N=25 No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 No.11 No.12 No.13 No.14
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,387 0,730 0,330 0,836 0,387 0,349 0,417 0,021 0,519 0,071 0,417 0,598 -0,025 0,766
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=0,355 Α=0,05; dk=n-1 >0,355 >0,355 <0,355 >0,355 >0,355 <0,355 >0,355 <0,355 >0,355 <0,355 >0,355 >0,355 <0,355 >0,355
keputusan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
64
No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 No.21 No.22 No.23 No.24 No.25
Valid 0,793 >0,355 Valid 0,528 >0,355 Valid 0,833 >0,355 Tidak Valid 0,341 <0,355 Tidak Valid -0,101 <0,355 Valid 0,528 >0,355 Valid 0,771 >0,355 Valid 0,819 >0,355 Valid 0,528 >0,355 Valid 0,833 >0,355 Valid 0,431 >0,355 Sumber : data primer yang sudah diolah, 2014 Berdasarkan hasil tersebut, dari 25 butir pernyataan terdapat 18 butir pernyataan valid dan 7 butir pernyataan yang gugur/tidak valid. Sementara itu, untuk uji validitas hasil belajar yang berupa tes, analisis menggunakan rumus koefisien biserial. Uji ini dilakukan dengan bantuan program Iteman. Adapun rumusnya sebagai berikut: 𝑅
𝑝𝑏𝑖=
𝑀𝑝−𝑀𝑟 𝑆𝑡
𝑝
√ ⁄𝑞
Keterangan: 𝑅𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi biserial 𝑀𝑝 = rerata skor subjek yang menjawab benar 𝑀𝑟 = rerata skor total 𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total 𝑝= proporsi soal siswa yang menjawab benar
65
𝑞= proporsi soal siswa yang menjawab salah Kriteria pengujian butir dikatakan valid apabila : Tabel 1.5 Kriteria Validitas Butir Soal Point biserial Keterangan >0,4
Sangat baik
0,3-0,39
Baik
0,2-0,29
Dengan
beberapa
catatan
perlu
perbaikan <0,19
Dibuang
Berikut data hasil uji validitas hasil belajar: Tabel 1.6 Data Hasil Uji Validitas Hasil Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Point Biser 0,468 0,420 0,718 0,279 0,787 0,569 0,267 0,465 0,401 0,516 0,249 0,219 0,408 0,582 0,318 0,233 0,417 0,237
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
66
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,507 Valid 0,695 Valid 0,279 Valid 0,261 Valid 0,520 Valid 0,369 Valid 0,369 Valid 0,391 Valid 0,787 Valid 0,059 Tidak Valid 0,335 Valid 0,329 Valid Sumber: data primer yang sudah diolah, 2014 Berdasarkan data diatas diperoleh hasil dari 30 butir soal
terdapat 25 soal yang valid dan 5 butir soal yang tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006:
178).
Reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk mengetahui reliabilitas instrument angket. Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: 𝑟
∑ 𝜎2 𝑏 𝑘 11= [ ][1− 2 ] (𝑘−1) 𝜎 𝑡
Keterangan: 𝑟11
= reliabilitas instrument
𝑘
= banyak butiran pernyataan
67
∑ 𝜎2 b =jumlah varians butir
𝜎2 𝑡
= varians total Berikut tingkat keterandalan instrumen dalam penelitian
menurut Suharsimi Arikunto (2006: 276). Tabel 1.7 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian Koefisien r
Tingkat Keterandalan
Antara 0,800 sampai 1,000
Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai 0,800
Tinggi
Antara 0, 400 sampai 0,600
Cukup
Antara 0,200 sampai 0,400
Rendah
Antara 0,000 sampai 0,200
Sangat rendah
Suharsimi Arikunto (2006:276) Hasil uji reliabilitas angket minat dan hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.8 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat dan Hasil Belajar No
Variabel
Koefisien Alpha
Interpretasi
1.
Minat
0,898
Sangat Tinggi
2.
Hasil Belajar
0,798
Tinggi
68
H. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas Penggunaan statistik parametris menyaratkan bahwa data setiap variabel akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2011: 199). Uji normalitas dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas (Sig>0,05). Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan kolmogorovsmirnov, rumusnya sebagai berikut: 𝑛1+𝑛2
KD= 1, 36 √𝑛1 × 𝑛2 Keterangan: KD = harga kolmogorov-smirnov n1 = jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh n2 = jumlah sampel yang diharapkan 2. Uji Standar Gain Gain standar adalah nilai yang menunjukkan efektivitas perlakuan yang diberikan. Gain merupakan selisih antara skor pretest dan posttest. Rumus yang digunakan untuk mencari skor gain adalah sebagai berikut: 𝑔𝑎𝑖𝑛 =
(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡) (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡)
69
Adapun kriteria skor gain adalah sebagai berikut: Tabel 1.9 Kriteria Skor Gain Nilai Gain
Interpretasi
g>0,70
tinggi
0,30≤g≤0,70
sedang
g≤0,30
rendah
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara minat dan hasil belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan uji-t. Rumusnya sebagai berikut: 𝑡=
𝑀𝑑 ∑ 𝑋2 𝑑 √ 𝑁(𝑁−1)
Keterangan: Md
= mean dari perbedaan pretest dengan post test
Xd
=deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑ 𝑋2 𝑑 = jumlah kuadrat deviasi
𝑁
= subjek pada sampel
𝑑. 𝑏
= ditentukan dengan N-1
70
Pengajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ho : tidak ada perbedaan minat belajar sebelum dan sesudah perlakuan Ha : ada perbedaan minat belajar sebelum dan sesudah perlakuan 2. Ho : tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan Ha : ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Sig (0,05≤Sig) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila nilai probalitias 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Sig (0,05≥Sig) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
71