7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa 2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human
communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakakan pesan-pesan komunikasi. Dalam catatan sejarah publistik, komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin cetak ditemukan oleh Johan Gutanberg.4 Komunikasi massa merupakan penyebaran informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Definisi Komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner. Beliau mendefinisikan komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass Comuunication is Message Comunicated through mass medium to a large Number of people).5 Dari
definisi
tersebut
tergambar
bahwa
komunikasi
massa
itu
menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan 4 5
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, hal 67 John R. Bittner. Mass Communication An Introduction fifth edition. New Jersey 1989. hal 11
7
8
harus lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.6 Massa seringkali sangat besar, lebih dari kebanyakan kelompok kerumunan atau publik. Para anggotanya tersebar luas dan biasanya tidak saling mengenal satu sama lain, termasuk orang yang melahirkan khalayak itu. Massa kurang memiliki kesadaran diri dan identitas diri serta tidak mampi bergerak secara serentak dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komunikasi massa adalah sebuah proses yang terjadi serangkaian tahap sebagai berikut : 1. Formulasi pesan oleh komunikator professional. 2. Penyebaran pesan dengan cara relatif cepat dan terus menerus melalui media (biasanya media cetak, film dan broadcasting, radio atau televisi). 3. Pesan mencapai khalayak yang jumlahnya relatif besar dan beragam individu anggota khalayak mencoba menafsirkan pesan sehingga memperoleh pemahaman yang sama sebagaimana yang dimaksud komunikator. 4. Sebagai hasil memahami pesan, maka selanjutnya anggota kelompok ini sampai level tertentu akan terpengaruh oleh pesan tersebut.7
2.1.2
Elemen – elemen Komunikasi Massa Elemen- elemen komunikasi massa adalah sebagai berikut:8
6
Elvinaro Ardianto, Et.all, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2007 hal 3 7 Dennis McQuail, Mass Communication Theory atau Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1987 halamn 33 8 Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, PT. Rajagrafinfo Persada, Jakarta, 2007, halaman 95-133
9
1.
Komunikator
Komunikasi disini merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. 2.
Isi
Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai kejadian diseluruh dunia kepada para audience. 3.
Audience
Audience yang dimaksud komunikasi massa sangat bergam. Menurut Hibert, audience dalam komunikasi massa setidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut : a. Audience cenderung berisi individu – individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan social diantara mereka. b. Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. c. Audience cenderung heterogen. d. Audience cenderung anonym, yakni tidak saling mengenal satu sama lain. e. Audience secara fisik dipisahkan oleh komunikator. 4.
Umpan balik
Komunikasi massa umpan balik cenderung terjadi secara tidak langsung.
10
5.
Gangguan
a.
Gangguan saluran
Gangguan saluran dalam suatu komunikasi massa biasanya berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang atau paragraph yang dihilangkan dari surat kabar, gambar yang tidak jelas dipesawat televise, gangguan gelombang radio, baterai yang sudah aus atau langganan majalah yang tidak datang. Gangguan juga bias disebabkan oleh factor luar. b.
Gangguan semantik
Gangguan semantic adalah gangguan yang berhubungan dengan bahasa. 6.
Gatekeeper
John R. Bittner (1996) mengistilahkan gatekeeper sebagai ―individu-individu atau sekelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)‖. 7.
Pengatur
Yang dimaksud pengatur dalam komunikasi massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. 8.
Filter
Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan.
2.1.3
Ciri Komunikasi Massa Ciri komunikasi massa adalah :9
9
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008, hal 14-15
11
a.
Berlangsung searah
Komunikasi berlangsung satu arah, berarti komunikasi melalui media massa tidak mendapatkan arus balik langsung dari kounikan kepada komunikator. b. Komunikator melembaga Dalam menyampaikan sesuatu bertindak atas nama lembaga, berupa media massa yang diwakilinya, dan tidak memiliki kebebasan secara individu untuk menyampaikan sesuatu kepada khalayak, kebebasan yang dimilikinya merupakan hanya kebebasan yang terbatas. c.
Pesan bersifat umum
Pesan yang disebar tidak ditujukan kepada perorangan atau kelompok orang tertentu, tetapi lebih bersifat umum karena ditujukan untuk khalayak umum dan mengenai kepentingan umum. d. Menimbulkan keserempakan Media massa mampu menimbulkan keserempakan terhadap khalayak dalam menerima pesan yang disampaikan. e.
Komunikan heterogen
Sasaran komunikan yang dituju atau menjadi sasaran media massa bersifat heterogen. Keberadaan mereka juga berpencar dan tidak saling mengenal, juga tidak dapat melakukan kontak secara pribadi. Para komunikan itu juga berbeda dalam banyak hal, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, budaya, dan pandangan hidup.
12
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Domminick (2001) terdiri dari :10 1.
Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental) Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari.
2.
Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersonal atau komunikasi kelompok.
3. 10
Linkage (Pertalian)
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, OP.Cit, halaman 6-12
13
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai)
Fungsi penyebaran nilai juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca.
5.
Entertainment (Hiburan)
Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca beritaberita ringan atau melihat tayangan hiburan di televise dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
2.1.5
Isi Pesan Komunikasi Massa Isi pesan yang disampaikan melalui media mengandung unsur-unsur:11
1.
Novelty (Sesuatu yang baru)
Sesuatu yang baru merupakan unsur yang terpenting bagi suatu pesan media. 2.
Jarak (Dekat dan Jauh)
Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikannya mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya. 11
Sasa Djuarsa Sendjaya, Pengantar Komunikasi: cetakan kelima, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005, halaman 7.15-7.17
14
3.
Popularitas
Peliputan tentang tokoh, organisasi / kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4.
Pertentangann (Conflict)
Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai oleh khalayak yakni untuk mengetahui siapa yang akan benar. 5.
Komedi (Humor)
Bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor (komedi) lazimnya disenangi khalayak karena manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal lucu yang menyenangkan. 6.
Seks dan Keindahan
Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan atau kecantikan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. Karena unsur seks dan keindahan, kecantikan yang bersifat universal dan menarik, perhatian khalayak, maka media massa seringkali menonjolkan kedua unsur ini. 7.
Emosi
Menurut Abraham A.Maslow, kebutuh dasar manusia mencakup kebutuhan fisik (pangan, sandang, papan), rasa aman social, harga diri dan aktualisasi diri.
8.
Nostalgia
Pengertian
nostalgia
disini
adalah
mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
menunjukkan
pada
hal-hal
yang
15
9.
Human Interest
Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan orang lain. Gambaran tentang kehidupan orang ini (ceritacerita human interest) dapat dikemas dalam bentuk berita, feature, biografi dan berbagai bentuk acara deskriptif lainnya.
2.2 Media Massa 2.2.1
Pengertian Media Massa Media massa khusus digunakan untuk menyalurkan komunikasi massa.
Istilah media massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass media. Mass media ini adalah singkatan dari mass media communication atau media of mass communication. sebabnya disebut mass media adalah karena adanya mass character yang melekat atau dimiliki oleh media itu.12 Media massa adalah suatu jenis media komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dari anonym melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.13 Media massa juga dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan
dari
sumber
kepada
khalayak
(penerima)
dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film radio, dan televisi.14
12
Sunarjo dan Djonaesih, Himpunan Istilah Komunikasi: edisi kedua Liberty, Yogyakarta, 1983, hal 70-71 13 McLuhan, M, Understanding Media: The Extensive of Man, New York, 1964, hal 11 14 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi: edisi revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, halaman 126
16
2.2.2 Fungsi Media Massa Fungsi dari media massa adalah sebagai berikut:15 1.
Fungsi memberikan informasi (to inform)
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak. Khalayak sebagai manusia social akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi. 2.
Fungsi memberikan pendidikan atau membimbing (to educated)
Media massa merupakan sarana bagi pendidikan bagi khalayak (mass education). Oleh karena itu media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satuny cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini serta aturan-aturan yang dianggap benar kepada pemirsa atau pembaca. Artinya sebagian dari fungsi pendidikan (edukasi) media massa diarahkan untuk membuah khalayak tersosialisasi.
3.
fungsi menghibur (to entertain)
fungsi menghibur dari media massa bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak dikarenakan membaca berita-berita berat atau melihat tayangan dari televisi yang mempunyai bobot ilmiah.
15
Siti Karlinah, Betty Soemirat dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa, hal 5.3-5.6
17
4.
Fungsi mempengaruhi khalayak (to influence)
Fungsi mempengaruhi khalayak dari media massa sangat penting artinya, karena hal tersebut menyebabkan media massa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari media massa secara emplisit terdapat pada Tajuk/editorial, features, iklan-iklan, artikel-artikel dan sebagainya. 2.2.3 Jenis – jenis Media Massa Media massa sebenarnya dibagi dua, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, televisi, film dan media on-line (internet). Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johan Gutenberg di Jerman. Sedangkan di Indonesia, keberadaan surat kabar ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode, yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde lama dan orde baru. Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori. Dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar local, regional dan nasional. Ditinjau daru bentuknya, ada bentuk surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa daerah a.
Majalah
18
Edisi pertama majalah yang diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930-an memporoleh kesuksesan besar. Majalah tersebut membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Sedangkan di Indonesia keberadaan majalah sebagai media massa dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia. Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak remaja, wanita dewasa, pria dewasa, atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bias juga sasaran pembacanya kalangan profesi tertentu, seperti pelaku bisnis atau pembaca dengan hobi tertentu , seperti bertani, beternak dan memasak. b.
Radio
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Keunggulan radio adalah berada dimana saja : ditempat tidur, di dapur, didalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu.
c.
Televisi
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia
19
dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia TV atau Asean Games di Senayan. d.
Film
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi hiburan disbanding radio dan siaran dan televisi. e.
Komputer dan Internet
Menurut Laquey dalam bukunya Elvinaro, komunikasi massa suatu pengantar internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah daya perangkat keras computer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang mnjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa, ini internet lebih tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.16
2.2.4 Karakteristik Media Massa Karakteristik media massa adalah sebagai berikut: a.
16
Publisitas
Elvinaro Ardianto, dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Op Cit, hal 612
20
Media massa diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tidak ada batasan siapa yang boleh atau harus membaca, menonton atau mendengarkan dan siapa yang tidak boleh membaca, menonton atau mendengarkan. b.
Universal
Media massa bersifat umum dalam menyampaikan suatu materi pada khalayaknya. c.
Aktualitas
Media massa harus mampu menyampaikan berita secara cepat kepada khalayak.
2.3 Komisi Penyiaran Indonesia Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang lahir atas amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002, terdiri atas KPI Pusat dan KPI Daerah (tingkat provinsi). Anggota KPI Pusat (9 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan KPI Daerah (7 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selain itu, anggaran program kerja KPI Pusat dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan KPI Daerah dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Dalam pelaksanaan tugasnya, KPI dibantu oleh sekretariat tingkat eselon II yang stafnya terdiri dari staf pegawai negeri sipil serta staf profesional non PNS. KPI merupakan wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran harus mengembangkan program-program kerja hingga akhir kerja dengan selalu memperhatikan tujuan yang diamanatkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 Pasal 3:
21
"Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia." Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi KPI dibagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang kelembagaan, struktur penyiaran dan pengawasan isi siaran. Bidang kelembagaan menangani persoalan hubungan antar kelembagaan KPI, koordinasi KPID serta pengembangan kelembagaan KPI. Bidang struktur penyiaran bertugas menangani perizinan, industri dan bisnis penyiaran. Sedangkan bidang pengawasan isi siaran menangani pemantauan isi siaran, pengaduan masyarakat, advokasi dan literasi media.17 2.4 Kognitif Dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan.18 Adanya perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau persepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau informasi. 2.5 Afektif
17
18
http://www.kpi.go.id/regulasi/undang-undang 20 Januari 2013
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal. 7
22
Efek ini kadar lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberi tahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu. Khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.19 Adanya perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak, efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai. Dalam perubahan sikap (dampak afektif), ada tahap-tahap yang dilalui, diantaranya : liking (menyukai), preference (pilihan), dan conviction (menyakini). Menurut Jopseh Klapper (1960), dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum : 1. Pengaruh komunikasi massa diantara oleh faktor-faktor seperti presdiposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok atau hal-hal yang dalam buku ini disebut faktor personal. 2. Karena faktor-faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadangkadang berfungsi sebagai media pengubah (agent of change). 3. Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi dari pada konversi (perubahan seluruh sikap) dari satu sisi masalah ke sisi yang lain. 4. Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang dimana pendapat orang lemah, misalnya ada iklan komersial.
19
Op.cit, Elvinaro, hal. 54
23
5. Komunikasi massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru bila tidak ada presdiposisi yang harus diperteguh.20
2.6 Khalayak Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa individu, kelompok, dan masyarakat. Menjadi tugas seorang komunikator untuk mengetahui siapa yang akan menjadi khalayaknya sebelum proses komunikasi berlangsung.21
20
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal. 232 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasai. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.2009. hal. 157.
21