Bab II LANDASAN TEORI
2.1. Critical Success factor Critical Success Factor adalah salah satu cara untuk melakukan pendekatan perencanaan hirarki Sistem informasi. Critical Success Factor adalah sebuah kumpulan persyaratan jika perusahaan tersebut dapat meraihnya maka bisnis perusahaan tersebut akan sukses. Berbeda dengan sistem informasi tradisional yang menjadikan fungsionalitas sebagai faktor yang terpenting, kualitas blog adalah faktor terpenting dalam blog (Liao et al, 2012; Lu & Lee, 2010). Dalam penelitian ini, Critical Success Factor adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam monetizing blog. Penelitian yang dilakukan oleh Du dan Wagner (2006) mencoba mencari apa saja Success Factor blog berdasakan sudut pandang teknologi. Penelitian tersebut menganalisa dampak penggunaaan teknologi berdasarkan 126 blog dari daftar 100 blog teratas dari Technocrati website. Ukuran sukses dilihat berdasarkan jumlah inbound links menuju blog. Penelitian yang dilakukan oleh Cohen dan Krishnamurthy (2006) menganalisa komunitas blog dengan menghitung koneksi melalui hyperlinks dan hubungan dengan tipe atau topik sebagai kemungkinan pembentukan hubungan dalam komunitas blog yang fokus pada konten yang mendekati tema yang sama dengan blog tersebut.
5
Penelitian yang dilakukan oleh Safran dan Kappe (2008) pada penelitian Success factors in a Weblog Community mencari critical success factor pada Kleine Zeitung online community. Faktor pada penelitian tersebut adalah aktivitas, jumlah posting yang dimasukkan, jumlah gambar, komentar yang diberikan, komentar yang diterima, guestbook yang diterima dan guestbook yang diberikan. Dari kesembilan faktor tersebut faktor yang paling penting adalah aktivitas penulis seperti menulis komentar dan guestbook entries di blog lain. Penelitian yang dilakukan oleh Liao, To dan Liu (2012) mencoba mencari tahu faktor apa saja yang mendorong pengguna Blog untuk berpartisipasi dalam sebuah blog. Faktor yang diteliti adalah habit, perceived playfulness, identifikasi blog, dan perceived usefulness. Empat faktor tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap keinginan pengguna blog untuk perpartisipasi dalam sebuah blog, dan kualitas pada blog mempunyai dampak pada perceived usefulness dan perceived playfullness.
2.2.
Blog Blog merupakan sebuah website yang terupdate secara reguler. Blog telah
berevolusi yang pada awalnya hanyalah minat sekumpulan orang yang memiliki format sebuah website (Hussey, 2012) menjadi sebuah posting yang memiliki gaya seperti buku harian dengan urutan kronologis yang terbalik, dan sekarang blog berkembang sebagai mainstream media karena akses yang mudah, popularitas yang meningkat dan sebuah kepentingan setiap hari (Hussey, 2012). Blog memiliki peranan yang sama pentingnya dengan surat kabar (Hu et al, 2012). Hal ini disebabkan karena banyak blog yang membahas topik yang di luar media
6
utama dan penyebaran informasi dari blog yang luas, cepat dan memiliki analisa yang mendalam (Hu et al, 2012). Penggunaan blog lebih sering dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengekspresikan
perasaan
penulisnya
daripada
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan produktivitas (Deng & Yuen, 2011). Dalam aktivitas blogging, pemunculan minat yang sama antara pembaca dan blogger dapat membuat terbentuknya sebuah social link yang disebut dengan blogrings dan dengan bergabung dengan berbagai kelompok, berkomentar, atau berlangganan kepada sebuah blog maka akan terbentuk sebuah blogosphere (Chau & Xu, 2012). Blog memiliki fitur khusus yang membedakannya dengan media lain (Cho & Huh, 2010), yaitu:
Content management system yang mudah untuk digunakan.
Struktur yang archive-oriented.
Susunan informasi yang dimulai dari yang terbaru.
Memiliki link dengan blog lain.
Kemudahan untuk merespon posting sebelumnya.
2.3. Monetize Blog Terdapat Berbagai metode dalam monetize blog seperti affiliate, online shop, blog post. Affiliate adalah melakukan promosi sebuah produk dan memberikan link ke website perusahaan yang menjual produk tersebut. Blog post memiliki kesamaan dengan affiliate yaitu memberikan external link ke website perusahaan tetapi dalam post tidak mempromosikan produk tersebut. Metode monetize lain yang sekarang mulai banyak adalah online shop dimana blogger langsung menjual
7
barang dagangannya di dalam blog milik mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Rudolph (2013) mencari tahu bagaimana blog fashion dan lifestyle dapat melakukan monetize. Dari 3 blog yang diteliti, beberapa cara yang dilakukan adalah penjualan iklan dan kemitraan dengan sebuah perusahaan. Selain dua cara tersebut, menurut Muller, Goswami dan Kremar (2011) terdapat beberapa cara lain untuk melakukan monetize blog : A. Advertising Penggunaan metode ini sangat populer dalam monetizing blog. Advertising dalam blog memiliki bermacam-macam model. Model yang paling tradisional adalah pay-per-click (Rudolph, 2013). Jumlah pendapatan yang bisa diterima dari model ini tergantung dari seberapa besar traffic dan popularitas blog itu sendiri. Model yang kedua adalah dengan menggunakan online advertising network. Contoh dari model ini adalah Blogads dan Google AdSense. B. Paid Content dan Affiliate Marketing Pada model paid content, blogger dibayar untuk menulis sebuah topik khusus atau sebuah produk tertentu. Model ini terkenal di dalam blogosphere dari pada di internet secara umum. Hal ini disebabkan karena blog menargetkan pembaca dan niche market tertentu. Pada affiliate marketing, blogger membuat sebuah link yang mengarah pada sebuah website.
Pada
model
ini,
blogger
mendapatkan
bayaran
untuk
meningkatkan traffic pada website tersebut. C. Donation Meminta donasi pada pembaca blog adalah salah satu metode untuk
8
mendapatakan revenue. Salah satu alasan metode ini dapat digunakan karena para pembaca blog bersedia untuk melakukan donasi pada blog tersebut agar mereka dapat membaca blog yang mereka sukai. D. Paid subscription Model ini mengharuskan pembaca untuk mendaftarkan diri dan membayar untuk membaca blog. Model ini tidak umum digunakan pada blogosphere. Model ini cocok digunakan untuk blog yang memiliki informasi yang sangat berharga atau memiliki data yang menarik. Beberapa blog yang menggunakan
model
ini
memberikan
keuntungan
dengan
tidak
menampilkan iklan-iklan sama sekali. E. Consulting Contoh dari model ini seperti melakukan posting tentang sebuah topik yang sesuai dengan blog, membantu blogger lain untuk mendirikan blog baru. Tetapi untuk melakukan hal ini, blogger harus memiliki keahlian dalam topik tersebut.
9
Tabel 1 Matriks Siginifikansi Penelitian Jurnal A motivational model of blog usage
Penulis Chechen Liao, PuiLai To, ChuangChun Liu, July 2012
Sebastian Müller, Suparna Goswami, Helmut Kremar, 2011 Successful Franziska Fashion and Rudolph, Lifestyle August Blogs-The 2013 Business, Marketing and Benefits Monetizing blogs: revenue streams of individual blogs
Metode Menggunakan pendekatan kuisioner dan menggunakan structural equation modeling untk menguji hipotesis
Konsep Mencari motivasi orang untuk berpartisipasi dalam blogging. Terdapat empat kunci dalam memotivasi orang untuk berpartisipasi dalam blogging. Kualitas pada blog memiliki dampak pada kegunaan dan kesenangan blogger. Menggunakan Mempelajari model pendekatan monetizing yang banyak observasi dengan digunakan. metode snowball Model monetizing yang sampling. terpopuler adalah advertising. Menggunakan pendekatan qualitative
Mencari parameter dari Fashion and Lifestyle Blog yang sukses. Terdapat tiga area yang diteliti yaitu area penciptaan bisnis, marketing, dan manfaat dari blogging.