BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Monitoring Pengeluaran Kas Kecil 2.1.1 Definisi Monitoring monitoring adalah pemantauan tentang apa yang ingin diketahui melalui waktu yang menunjukkan pergerakan kearah tujuan. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek untuk mengevaluasi kondisi. Penggunaan teknologi informasi untuk monitoring keuangan perusahaan merupakan salah satu tindakan preventif dan perawatan, karena data-data yang akan ditempatkan dalam satu basis data yang tersentralisasi. Sehingga segala informasi biaya, aliran dana akan dapat dimonitor lebih mudah dan bisa dilakukan perawatan dengan lebih terjadwal. (rumah kode, 2012) 2.1.2 Kebutuhan Monitoring Monitoring terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha monitoring dapat dilakukan dengan cara mengamati setiap transaksi yang terjadi dan selalu mengupdate laporan biaya operasional. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas monitoring sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan. Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan, juga dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas dan pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi. 6
7 2.1.3 Definisi Kas Kecil Kas Kecil merupakan uang yang dicadangkan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang sifatnya rutin tapi jumlah rupiahnya relative kecil Petty Cash memiliki beberapa karakteristik yaitu : 1. Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala operasional perusahaan 2. Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari
Metode Pencatatan Kas Kecil
1.
Metode Imprest Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu
tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya. Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah operasional metode imprest : a. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. b. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran . c. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran. Keuntungan metode imprest :
8
Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
2.
Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal. Metode Fluktuasi
Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi pengeluaran kas kecil. Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
Perbedaan antara metode dana tetap dengan metode fluktuasi sebagai berikut: 1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal. 2. Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan. 3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap) Sumber : http://292199.blogspot.com/2013/01/kas-kecil_25.html 2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu (Sutabri, 2012). Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisir, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
9
Gambar 2.2.1: Model Sistem (Sutabri, 2012)
Menurut McLeod (Yakub, 2012) Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang dan informasi, yang bekerja sama menuju tercapainya tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.
2.2.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (Ladjamuddin, 2013), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Informasi yang diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Alat untuk pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya. Nilai sebuah informasi ditentukan atas dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibanding biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan. Dapat disimpulkan, informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, bermakna dan berguna bagi penggunanya. Menurut John dan Gary Grudnitski (Ladjamuddin, 2013), agar informasi yang dihasilkan menjadi lebih berharga, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi memungkinkan terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah / merusak informasi. Relevan Informasi harus terasa manfaatnya bagi pengguna atau yang membutuhkannya.
10 Tepat waktu Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak terlambat pada saat dibutuhkan, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (Ladjamuddin, 2013) dapat didefinisikan sebagai berikut : a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. c. Suatu sistem didalam organisasi mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.3 Analisa dan Perancangan Perangkat Lunak 2.3.1
Metode Waterfall (Alan Dennis et al, 2009:11) model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut
model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut didalam dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan.
Perencanaan Analisis Design Implementasi
Sistem
Gambar 2.5 Metode Waterfall (Alan Dennis et al, 2009:11)
11 1.
Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk memspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2.
Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3.
Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4.
Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5.
Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan dimulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. Model waterfall adalah model SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubahubah.
12 2.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem 2.4.1
Pengertian Unified Modeling Language UML Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah
standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan sistem yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorietasi objek, yaitu Unified Modelling Language (UML). UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan. Definisi Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. Versi terbaru dari UML yaitu UML versi 2.0 terdiri dari empat belas teknik diagram untuk memodelkan sistem. Diagram tersebut dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu Structure Diagrams dan Behavioral Diagrams (Alan Dennis, 2009:29). Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan, sedangkan Behavioral Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan sintaks. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan UML 2.0 terdiri dari 14 jenis diagram resmi yang dapat dilihat pada table berikut:
13 Tabel 2.4.1 Jenis-jenis diagram UML (Alan Dennis, 2009:30) Diagram
Kegunaan
Structure Diagrams Class
untuk memodelkan struktur kelas
Object
untuk memodelkan struktur object
Package
untuk mengelompokkan elemen-elemen UML dalam tingkatan unit yang lebih tinggi.
Deployment
untuk menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut.
Component
untuk memodelkan komponen object.
Composite Structure
untuk menunjukkan dekomposisi secara hierarkis sebuah class ke sebuah struktur internal.
Behavioral Diagrams Activity
untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system
Sequence
untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects
Communication
menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masingmasing objek dan bukan pada waktu penyampaian message
Interaction Overview
pencangkokan secara bersama antara activity diagram dengan sequence diagram
Timing
untuk menunjukkan faktor pembatas waktu diantara perubahan state pada objek yang berbeda
BehavioralStateMachine untuk mendefinisikan perilaku sebuah object Protocol State Machine
digunakan untuk penggunaan protocol pada sebuah sistem
14 2.4.2 Use Case Diagram Sebuah use case diagram menggambarkan secara sederhana fungsi-fungsi utama dari sistem dan berbagai user yang akan berinteraksi dengan sistem tersebut. Alan Dennis (2009:173). Tabel 2.4.2 Simbol Use Case Diagram (Alan Dennis, 2009:174) Nama
Fungsi
Notasi
Elemen Actor
Menggambarkan tokoh atau sistem yang memperoleh keuntungan dan berada dapat
di luar dari sistem. Actor berasosiasi
lainnya
dengan
dengan
actor
menggunakan
specialization/superclass association. Actor ditempatkan di luar subject boundary. Use Case
Mewakili
sebuah
fungsionalitas ditempatkan
bagian
dari
sistem
dan
dalam
system
boundary. Subject
Menyatakan lingkup dari subjek
Boundary Assosiation
Menghubungkan
actor
untuk
Relationship
berinteraksi dengan use case
Include
Menunjukkan
Relationship
fungsionalitas dari sebuah use case
inclusion
dengan use case lainnya. Arah panah dari base use case ke included use case
15 Extend
Menunjukkan extension dari sebuah
Relationship
use
case
untuk
menambahkan
optional behavior. Arah panah dari extension use case ke base use case Generalization Menunjukkan generalisasi dari use Relationship
case khusus ke yang lebih umum
Gambar 2.4 Use Case Model (Alan Dennis, 2009:177) 2.4.3 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk memodelkan perilaku di dalam suatu bisnis. Activity diagram dapat dilihat sebagai sebuah sophisticated data flow diagram (DFD) yang digunakan pada analisis structural. Akan tetapi, berbeda dengan DFD, activity diagram mempunyai notasi untuk memodelkan aktivitas yang berlangsung secara paralel, bersamaan, dan juga proses pengambilan keputusan yang kompleks. Alan Dennis (2009:159)
16 Tabel 2.4.3 Simbol Activity Diagram (Alan Dennis, 2009:160) Nama
Fungsi
Notasi
Elemen Action
Untuk
menggambarkan
perilaku
Action
yang sederhana dan bersifat nondecomposable Activity
Untuk
mewakili
kumpulan
aksi
objek
yang
Activity
(action) Object
Untuk
mewakili
Node
terhubung dengan kumpulan object flow
Control
Menunjukkan rangkaian pelaksanaan
Flow Object Flow Menunjukan aliran sebuah objek dari sebuah
aktivitas
atau
aksi
ke
aktivitas atau aksi lainnya Initial Node
Menandakan awal dari kumpulan aksi atau aktivitas
Final-
Untuk menghentikan seluruh control
Activity
flows atau object flows pada sebuah
Node
aktivitas (atau aksi)
Final-Flow
Untuk menghentikan control flow
Node
atau object flow tertentu
Decision
Untuk
Node
pengujian
mewakili yang
suatu bertujuan
kondisi untuk
memastikan bahwa control flow atau object flow hanya menuju ke suatu arah Merge
Untuk menyatukan kembali decision
Node
path
yang
di
buat
menggunakan decision node.
dengan
Class Name
17 Fork Node
Untuk memisahkan perilaku menjadi kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel
Join Node
Untuk
menyatukan
kembali
kumpulan aktivitas yang berjalan secara parallel atau bersamaan Swimlane
Untuk
membagi
sebuah
activity
diagram kolom guna menempatkan aktivitas atau aksi tertentu pada individu bertanggung
atau
objek jawab
yang untuk
melaksanakan aktivitas atau aksi tersebut.
Gambar 2.1 Activity Diagram Model (Alan Dennis, 2009:163)
18 2.4.4
Sequence Diagram Sequence diagram adalah salah satu dari dua jenis diagram interaksi. Sequence
Diagram menggambarkan interaksi dinamis antara objek dalam sebuah use case dan mendeskripsikan pesan yang dikirimkan. Sequence diagram menekankan waktu pemesanan kegiatan yang berlangsung dalam satu set objek yang berkolaborasi. Alan Dennis (2009:240). Oleh karena itu untuk menggambar Sequence diagram maka harus diketahui objekobjek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Tabel 2.1.4 Simbol Sequence Diagram (Alan Dennis, 2009:242) Nama
Fungsi
Notasi
Elemen Actor
Menggambarkan tokoh atau sistem yang memperoleh keuntungan dan berada di luar dari sistem
An Object
Menyatakan objek berinteraksi pesan
Lifeline
Partisipan Form
Activation
Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan
berinteraksi
pesan
(mengirim/ menerima pesan) Message
Menyampaikan
informasi
dari
satu
objek ke objek lain.
Pesan tipe send dinyatakan dengan arah panah mengarah pada objek yang dikirim. Sedangkan Pesan tipe
19 Return arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian Guard
Merupakan tes yang harus dipenuhi
Condition
untuk pesan yang akan dikirim.
Object
X ditempatkan pada akhir obyek untuk
Destruction
menunjukkan
bahwa
akan
X
keluar
eksistensi.
Frame
Menunjukkan konteks diagram urutan.
Gambar 2. 4 Sequence Diagram Model (Alan Dennis, 2009:241)
2.4.5 Class Diagram Sebuah diagram kelas adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Alan Dennis (2009:240)
20 Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metoda atau operasi.
Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
Metoda atau Operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Tabel 2.4.2 Simbol Class Diagram (Alan Dennis, 2009:215) Nama Elemen
Fungsi
Notasi
Association/
Asosiasi yang menghubungkan
asosiasi
class dengan class multiplycity. Menggambarkan
Agregation /agregasi
class
terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari class lain. Menggambarkan
Class/ kelas
suatu
sesuatu
yang
mengkapsulkan informasi di class, menampung nama class, atribut dan method.
Interface/ antarmuka
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek Relasi antara kelas yang lebih
Generalisasi
umum dengan kelas yang lebih khusus (generalisasi-spesialisasi) Relasi antara kelas dengan makna
Dependency/ Ketergantungan
kebergantungan anatara kelas.
Class1
21
Gambar 2. 4 Class Diagram Model (Alan Dennis, 2009:215)
2.5 Konsep Dasar PHP (Hypertext Prepocessor) (Master.com, 2012:5) PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembahan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file, dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Karena penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis, maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan softwareOpen-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. PHP ditulis menggunakan bahasa C.
22 2.6
XAMPP (Widijanuarto , 2010, p. 3) XAMPP merupakan sebuah aplikasi yang berisi PHP,
MySQL dan Apache yang diperlukan untuk melakukan instalasi CMS. Bahkan di dalam XAMPP terdapat pula FTP Server dan Email Server. Jadi, dengan aplikasi ini Anda bisa membangun sebuah website dengan lebih mudah tanpa perlu menginstal PHP, MySQL dan Apache sendiri-sendiri. Aplikasi ini bisa dijalankan pada sistem operasi Windows, Linux, Mac dan Solari.
2.7
MySQL (Structure Query Language) (Aditya, 2011, p. 61) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programer database bernama Michael Widenius. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). RDBMS dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling populer diantara database-database yang lainnya. Kehandalan suatu sistem basis data (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai pelayan basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi basis data non-transaksional.
2.8
Adobe Dreamweaver CS6 (madcoms, 2013, p. 1) Adobe Dreamweaver CS6 adalah perangkat lunak
terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk pada tingkat kode, yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi mobile seperti smartphone, tablet dan perangkat lunak lainnya. Dengan adanya fitur layout Fluid Grid yang dirancang khusus untuk memungkinkan lintas
23 platform, maka akan membuat layout menjadi adaptif atau dapat menyesuaikan dengan browser yang dipakai. Anda juga dapat melihat hasil sementara desain dengan fasilitas Multiscreen Preview yang telah mengalami banyak perubahan dan peningkatan fusionalitasnya. Dreamweaver menjadi web desain standar dan alat pengembangan untuk banyak organisasi, dan Dreamweaver CS6 dibutuhkan untuk merespon dengan cara web telah berubah, serta cara berubah. HTML5 masih berkembang, tapi banyak dari keluarga standarnya yang sudah digunakan. Itu sebabnya ada baiknya untuk melihat banyak CSS. 2.9 Metode Pengujian Sistem 2.9.1 Metode White Box Uji coba white Box Adalah metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan procedural untuk mendapatkan test case [Soetam Rizky,2011: 261]. Dengan menggunakan metode white box , akan dapat diperoleh test case yang : 1.
Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurangkurangnya sekali.
2.
Mengerjakan seluruh keputusan logical.
3.
Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
4.
Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validasi.
2.9.2 Metode Black Box Pengujian fungsional atau pengujian kotak hitam (black box testing) merupakan pendekatan pengujian yang ujiannya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen [Soetam Rizky,2011: 269]. Sistem merupakan “kotak hitam” yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat lunak. Kunci pada penguji cacat adalah memilih input yang memiliki probabilitas besar sebagai anggota himpunan Ie. Pada banyak kasus, pemilihan ini berdasar pengalaman rekayasawan
uji
sebelumnya.
Mereka
memakai
pengetahuan
mengindentifikasi kasus uji yang mungkin mengungkap cacat.
domain
untuk
24 Dengan black box analisis sistem akan memperoleh kumpulan kondisi dari input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini untuk mencari kesalahan-kesalahan pada: 1.
Fungsi yang salah atau hilang
2.
Kesalahan pada interface
3.
Kesalahan pada struktur data atau akses database
4.
Kesalahan performasi
2.10.
Studi Pustaka (Literatur Riview)
Beberapa penelitian yang pernah ada sebelumnya antara lain : 1. Yanti (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “MODEL RANCANGAN SISTEM INFORMASI PROJECT MONITORING” Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi project monitoring sesuai dengan kebutuhan perusahaan agar aktifitas operasional perusahaan lebih efektif dan efisien. Di dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan kontraktor tidak dapat melakukan pengadaan sendiri karena banyaknya barang yang harus disediakan. Untuk keperluan tersebut, perusahaan
kontraktor melakukan kerjasama dengan subkontraktor sebagai
vendor yang melakukan pengadaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan kontraktor. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem project monitoring yang dapat memonitoring proses bisnis yang berjalan pada perusahaan subkontraktor tersebut. Perbedaan ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitian dan metode yang digunakan. Pada penelitian ini lebih kepada memonitoring pengeluaran kas kecil staff lapangan, dalam
memonitoring suatu proyek yang akan atau sedang berjalan staff
operasional akan mengeluarkan biaya – biaya pengeluaran yang dikeluarkan oleh uang pribadi staff lapangan kemudian akan ada penggantian uang yang telah digunakan oleh perusahaan.