BAB II LANDASAN TEORI 2.1.
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1.
Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi (SI) adalah aset komponen yang saling terkait yang
mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi dan memberikan mekanisme umpan balik untuk memenuhi tujuan. Mekanisme umpan balik ini membantu organisasi mencapai tujuan mereka, seperti meningkatkan keuntungan atau meningkatkan pelayanan pelanggan (Ralp M. S dan George W.R, 2016:4). 2.1.2.
Komponen Sistem Informasi Ralp M. S dan George W.R ( 2016:9), menyebutkan bahwa terdapat 4 komponen
di dalam sistem informasi. Berikut adalah komponen – komponen yang terdapat di dalam sistem informasi.
Input
Processing
Output
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi 1. Masukan (Input) Dalam Sistem Informasi, Masukan adalah aktivitas mengumpulan dan menangkap data mentah. Dalam memproduksi gaji, misalnya, jumlah setiap karyawan bekerja harus dikumpulkan sebelum gaji dapat dihitung atau dicetak. Dalam sistem penilaian universitas, dosen harus menyerahkan nilai mahasiswa sebelum keseluruhan nilai dapat dikompilasi dan dikirim ke mahasiswa. 2. Pengelolaan (Processing) Dalam Sistem Informasi, Pengolahan berarti mengubah atau mentransformasi data menjadi keluaran yang berguna. Pengolahan dapat melibatkan perhitungan, perbandingan data dan mengambil tindakan alternatif, dan menyimpan data untuk penggunaan di masa depan. Pengolahan data menjadi informasi yang berguna adalah pengaturan bisnis yang
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
sangat penting. Pengolahan dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Dalam aplikasi penggajian, jumlah jam setiap karyawan yang berkerja harus diubah menjadi net, atau take-home, atau upah. Masukan lainnya sering termasuk nomor ID karyawan dan departemen. Pengolahan pertama dapat melibatkan perkalian jumlah jam kerja karyawan dengan upah karyawan per jam untuk mendapatkan gaji kotor. Jika jam mingguan melebihi 40 jam, upah lembur mungkin juga akan dimasukan. Kemudian potongan – misalnya, pajak atau asuransi atau tabungan – dikurangi dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih. Setelah semua perhitungan ini dan perbandingan dilakukan, hasilnya biasanya disimpan. Penyimpanan melibatkan menyimpan data dan informasi yang tersedia untuk digunakan di masa depan, termasuk keluaran. 3. Keluaran (Output) Dalam Sistem Informasi, Keluaran melibatkan memproduksi informasi yang berguna, biasanya dalam bentuk dokumen dan laporan. Keluaran dapat mencakup gaji, laporan untuk manager, dan informasi yang diberikan kepada pemegang saham, bank, instansi pemerintah, dan kelompok lainnya. Dalam beberapa kasus, keluaran dari satu sistem bisa menjadi masukan untuk yang lainnya. Contoh, keluaran dari sistem yang memproses permintaan penjualan dapat digunakan sebagai masukan ke sistem penagihan pelanggan. Ketika keluaran tidak akurat atau tidak tersedia saat dibutuhkan, ini dapat menyebabkan gangguan besar di dalam proses kerja organisasi. Misalnya, kegagalan seluruh sistem komputer memaksa Southwest Airlines untuk menunda 250 penerbangan untuk satu malam. 4. Umpan Balik (Feedback) Didalam Sistem Infromasi, Umpan balik adalah informasi dari sistem yang digunakan untuk membuat perubahan ke masukan atau aktifitas pengolahan. Misalnya, kesalahan atau masalah yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki data masukan atau mengubah proses. Kita ambil penggajian sebagai contoh. Mungkin jam kerja karyawan berkerja yang dimasukan adalah 400 bukan 40. Untungnya, sebagian besar sistem informasi memeriksa untuk memastikan bahwa data masuk kedalam rentang tertentu. Untuk jam kerja, rentang yang diberikan mungkin dari 0 sampai dengan 100 karena itu tidak mungkin karyawan bekerja lebih dari 100 jam dalam seminggu. Sistem informasi akan memutuskan bahwa 400 jam itu diluar dari jangkauan dan memberikan umpan balik. Umpan balik yang digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki masukan dari jam kerja karyawan menjadi 40. Jika tidak terdeteksi, kesalahan ini akan menghasilkan gaji bersih yang sangat tinggi!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.2.
Konsep Basis Data
2.2.1.
Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:65) database merupakan kumpulan dari data
logical yang berhubungan dan deskripsi dari data tersebut yang dirancang untuk kebutuhan informasi suatu perusahaan. Sistem database dapat terbagi 4 komponen penting, yaitu : 1. Data, merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi. 2. Hardware, merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya database memiliki ukuran yang benar. 3. Software, merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengelolaan databse. Perangkat lunak ini biasanya disebut dengan databse management system (DBMS). 4. User, merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seorang yang mengelola database tersebut dengan database administrator (DBA) bias juga end user yang mengambil hasil dari pengelolaan database melalui bahasa query. Setiap basis data pada umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik seperti data kepegawaian, akademik, inventory (pergudangan) dan sebagainya. Untuk setiap basis data tersebut, beberapa operasi dasar yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: (Fathansyah: 2012) 1. Pembuatan basis data baru 2. Penghapusan basis data 3. Pembuatan tabel baru ke suatu basis data 4. Penghapusan tabel dari suatu basis data 5. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah tabel 6. Pengambilan data dari sebuah tabel 7. Pengubahan data dari sebuah tabel, dan 8. Penghapusan data dari sebuah tabel Selain untuk mempermudah dan mempercepat untuk proses pengambilan data kembali, pemanfaatan basis data juga dilakukan untuk tujuan-tujuan yang antara lain sebagai berikut: (Fathansyah: 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk menyimpan data atau melakukakan perubahan atau manipulasi terhadap data atau menmpilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah. 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) Karena keterkaitan yang erat antarkelompok data dalam sebuah basis data, maka redudansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada, yang mengakibatkan besarnya ruang penyimpanan yang disediakan. Maka dari itu dengan basis data, dapat menjadi lebih efisiensi atau optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan, dapat juga melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk tabel) antarkelompok data yang saling berhubungan. 3. Akurasi data (Accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi anatardata bersama dengan penerapan aturan atau batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, yang sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data. 4. Ketersediaan data (Availability) Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan
semakin
membutuhkan
ruang
penyimpanan
yang
besar.
Untuk
meaksimalkan ketersediaan data yang digunakan maka kita dapat memilah adanya data utama atau master atau referensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa. Jika data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan, dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkan ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk atau tape). 5. Kelengkapan data (Completeness) Lengkap atau tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat relative (baik terhadpa kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, dapat dengan menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
6. Keamanan data (Security) Untuk sebuah sistem yang besar dan serius, aspek keamanan dalam basis data juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan cara menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannnya. 7. Kebersamaan pemakai (Sharability) Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja atau sistem atau aplikasi saja, contohnya data pegawai dalam basis data kepegawaian, misalnya dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori, dan sebagainya). Basis data yang di kelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multi-user, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga atau menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data) 2.2.2
Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data (Database Management System) adalah sistem
komputerisasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan memelihara basis data. DBMS (Database Management System) adalah sistem perangkat lunak yang memfasilitasi proses definisi, membangun, memanipulasi dan membagikan basis data antara berbagai macam pengguna dan aplikasi. Definisi basis data meliputi menspesifikasikan tipe data, struktur, dan constraint dari data yang akan disimpan kedalam basis data. Definisi basis data atau informasi deskriptif juga disimpan oleh DBMS dalam bentuk katalog basis data atau kamus; yang disebut meta-data. Membangun basis data adalah proses menyimpan data kedalam beberapa mendia penyimpanan yang dikendalikan oleh DBMS. Memanipulasi basis data melibatkan fungsi seperti query basis data untuk mengambil data tertentu, mengupdate basis data untuk menunjukan perubahan dalam miniworld, dan menghasilkan laporan dari data. Membagikan basis data mengizinkan banyak pengguna dan program untuk mengakses basis data secara bersamaan (Elmasri dan Navathe,2015:6).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.3.
Human Resource Information System
2.3.1.
Definisi Human Resource Information System Menurut Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell (2011 h. 244) Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resource Information System) menyediakan dan mengelola informasi yang berkaitan dengan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. HRIS didesain untuk memberikan informasi kepada bagian HR atau penggajian dalam suatu perusahaan. Fungsi-fungsi yang tercakup dalam HRIS adalah sebagai berikut: 1. Perekrutan pegawai 2. Pengelolaan data pegawai 3. Pelatihan /training pegawai 4. Pengelolaan pekerjaan dan kegiatan pegawai 5. Penggajian pegawai 6. Kepensiunan pegawai Teknologi informasi memelihara perkembangan aplikasi HRIS. Perkembangan informasi teknologi dan HRIS dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
IT
Mainframes
PCs, Internet
U
Custom
ERP:SAP,
Year
1970-1980
1990-2000
Cloud Computing and Mobile Application
HR Metrics, Social Networking
2000-2010
Gambar 2.2 Perkembangan IT dan HRIS (M.Badgi, Satish,2012) HRIS terdiri dari software dan sistem yang digabung untuk pengelolaan data pegawai, benefit, penggajian dan seluruh hal yang berhubungan dengan kepegawaian. HRIS merupakan teknologi dan sistem untuk mengelola HR (Human Resource). Sistem HRIS digunakan oleh bagian HR, pegawai yang berperan sebagai manajer. HRIS memiliki 4 tipe pengguna, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
1. Bagian HR 2. Manajer dan Administrator 3. Pengguna IT 2.3.2.
Model Human Resources Information System Model HRIS dapat dilihat dari Input, Process dan Output (Raymond McLeod
Jr.George P schell.2007). Input HRIS terdiri atas 3 subsistem, yaitu: 1. Sub Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi). Sistem ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai akuntansi bagi HRIS. 2. Sub Sistem Penelitian Sumber Daya Manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengumpulkan data melalui suatu penelitian khusus. 3. Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi lingkungan pemerintah, Serikat Pekerja, Masyarakat. Kemudian data input HRIS tersebut disimpan dalam suatu database yang telah dirancang perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya berisi data mengenai pegawai tetapi data perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang memberikan pengaruh bagi perusahaan tersebut. Output HRIS terdiri dari 6 subsistem, yaitu: 1. Subsistem Perencanaan Kerja. Informasi yang dibutuhkan oleh bagian manajer untuk merencanakan semua kebutuhan kerja dalam jangka panjang dan jangka pendek. 2. Subsistem Perekrutan. Informasi yang dibutuhkan dalam pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi ini diantaranya informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, dan analisis rekruitmen. 3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Informasi yang dibutnuhkan untuk mengelola SDM yang terdapat didalam perusahaan tersebut. Informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan. 4. Subsistem Tunjangan. Informasi tentang penggajian yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi. 5. Subsistem Benefit. Informasi benefit yang diterima oleh karyawan seperti asuransi dan dana pension. 6. Subsistem Pelapor Lingkungan. Informasi ini berhubungan dengan kejadian-kejadian selama kerja seperti kecelakaan selama kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Gambaran umum model HRIS dapat dlihat pada gambar 2.2
Data input to system
Process within the system
Output from the system
Gambar 2.3 Model HRIS (M.Badgi, Satish,2012) 2.3.3.
Aplikasi Employee Self Services Menurut Asido Situmorang (2007:1) dalam jurnalnya, employee self services
adalah “Employee Self-Services adalah suatu transformasi aplikasi web yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat transaksi SDM yang melibatkan baik pegawai, atasan maupun Administrator SDM sehingga tugas dan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien”. Berdasarkan jurnal Vibiznews Human Resource (2007), Aplikasi Employee Self Services adalah “Aplikasi Employee Self-Services adalah sebuah aplikasi yang memberikan pelayanan dan informasi kepegawaian untuk memperoleh layanan mandiri terhadap pengelolaan data dan proses kepersonaliaan secara online”. Aplikasi employee self-services melibatkan pegawai, atasan maupun Administrator SDM. Dimana pemanfaatan aplikasi ini berbeda-beda, yaitu: 1. Bagi Pegawai Employee Self-Services memungkinkan pemberdayaan pegawai untuk menangani sendiri proses administrasi kepegawaian bagi dirinya (Self- Administration). Hal ini akan mengurangi ketergantungan pegawai terhadap atasan dan Human Resource Administrator sehingga efesiensi dan efektivitas pegawai dapat ditingkatkan dengan lebih fokus kepada pekerjaan masing-masing. 2. Bagi Atasan Employee Self-Services memungkinkan pemberdayaan atasan untuk melakukan approval terhadap proses administrasi kepegawaian (self-approval). Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas atasan baik people management maupun business management. 3. Bagi Administrator SDM Employee
Self-Services
memungkinkan
pemberdayaan
administrator
untuk
melakukan final checking/approval terhadap proses administrasi kepegawaian employee (self-finalization). Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas Human Resource administrator secara signifikan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan dari kompleksitas yang terbentuk dari suatu lingkungan dalam organisasi berbeda dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
lingkungan organsisasi lain, Organisasi dituntut untuk mengembangkan sistem informasi yang relatif fit ditengah ketidakpastian lingkungan tersebut. Upaya suatu sistem informasi aplikasi yang dikembangkan akan semakin kompleks seiring dengan tingginya ketidakpastian lingkungan organisasi, aksesbilitas dan kapabilitas dalam pengintegrasian infomasi menjadi faktor penting pengambilan keputusan strategis. Organisasi harus mampu mendesain dan mengembangkan sistem informasi aplikasi yang berkualitas untuk menunjang kinerja. 2.4. UML (Unified Modelling Language) Unified modelling language atau yang lebih biasa disebut UML adalah teknik pemodelan yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai proyek pengembangan sistem mulai dari tahap analisis hingga tahap desain. (Dennis et al: 2012) UML menggambarkan diagram yang berbeda-beda untuk mengembangkan berbagai sudut pandang dari proyek pengembangan sistem. Terdapat 14 (empat belas) diagram yang digunakan dalam teknik UML secara keseluruhan, dan secara garis besar, UML dibagi kedalam 2 (dua) kategori utama dalam pembagian diagramnya, yang dibagi berdasarkan fungsi dari diagram-diagram tersebut. Kategori tersebut antara lain dijelaskan sebagai berikut: 1. Structure diagrams Merupakan kategori yang terdiri dari diagram-diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Yang termasuk kedalam kategori ini antara lain adalah class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram, dan deployment diagram. 2. Behavioral diagrams Diagram-diagram UML yang termasuk kedalam kategori ini adalah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku (behavior) sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sistem yang dimodelkan. Behavioral diagrams memungkinkan analis dalam proses pemodelan kebutuhan fungsional dalam pengembangan sistem informasi (Dennis et al: 2012). Kategori ini antara lain terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, communication diagram, interaction overview timing, dan protocol state machine serta behavioralstate machine diagram. 2.4.1.
Use Case Diagram Use case diagram merupakan model diagram UML yang termasuk kedalam
kategori behavioral diagrams. Use case merupakan poros utama untuk semua teknik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
pemodelan diagram UML. Use case digunakan untuk menangkap kebutuhan bisnis untuk sistem dan mengilustrasikan interaksi antara sistem dengan lingkungannya. Use case mengkomunikasikan apa yang sebuah sistem perlu untuk dilakukan dan menggambarkan aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu hasil keluaran. Tabel 2.1 Use Case Diagram Aktor adalah orang atau sistem yang berasal dari manfaat dan eksternal untuk subjek. 1. Digambarkan sebagai salah satu tongkat (default) atau jika aktor non-manusia yang terlibat, sebagai persegi panjang dengan aktor<<>> di dalamnya (alternatif). 2. label dengan perannya. 3. Dapat
dikaitkan
dengan
aktor-aktor
lainmenggunakan spesialisasi / asosiasi superclass, dilambangkan
dengan
panah
dengan
panah
berongga. 4. Ditempatkan di luar batas subjek. Use Case: 1. Merupakan bagian utama dari fungsi sistem. 2. Dapat memperpanjang kasus penggunaan lain. 3. Dapat mencakup use case lain. 4. Apakah ditempatkan di dalam batas sistem. 5. Apakah label dengan frase kata kerja-kata benda deskriptif. Subject Boundary: 1. Termasuk nama subjek di dalam atau di atas. 2. Merupakan lingkup subjek, misalnya, sistem atau individu proses bisnis Association Relationship: Link aktor dengan use case (s) dengan yang berinteraksi. <
>: Merupakan dimasukkannya fungsi satu kasus penggunaan dalam yang lain. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan dasar untuk kasus penggunaan digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
<<Extend>>: Merupakan perpanjangan dari kasus penggunaan untuk memasukkan perilaku opsional. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan ekstensi untuk kasus penggunaan dasar. Generalization: Merupakan kasus penggunaan khusus ke yang lebih umum. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan khusus untuk kasus penggunaan dasar.
2.4.2.
Activity Diagram Diagram aktivitas digunakan untuk memodelkan perilaku objek dalam proses
bisnis. Dalam banyak hal, diagram aktivitas dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang dihubungkan dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, diagram aktivitas termasuk notasi yang membahas pemodelan paralel, bersamaan dan proses keputusan yang kompleks. (Alan Dennis, 2012). Tabel 2.2 Activity Diagram Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Initial Node
merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas.
Final-Activity Node
merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas.
Activity
merupakan
sebuah
gambaran
aktivitas yang terjadi. Decision Node
Pilihan
untuk
pengambilan
Keputusan
Merge Node
Membawa kembali jalur keputusan bersama yang berbeda yang dibuat dengan simpul
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan
keputusan
17
Control Flow
Menunjukkan urutan eksekusi
Object Flow
Menunjukkan aliran objek dari satu kegiatan (atau tindakan) untuk kegiatan lain (atau tindakan).
2.4.3.
Sequence Diagram Sequence diagram adalah tehnik yang memungkinkan seorang analis untuk
menggambarka interaksi dianamis antara objek dalam sistem informasi. Sequence diagram yang jauh yang paling umum adalah jenis diagram interaksi yang digunakan dalam berorientasi objek pemodelan. Mereka menekankan berbasis waktu pemesanan kegiatan yang berlangsung dengan satu set objek berkolaborasi. Diagram ini sangat berguna dalam membantu seorang analis memahami real-time spesifikasi dan kasus penggunaan kompleks. Diagram ini nisa digunakan untuk menggambarkan baik interaksi logis dan fisik antara objek-objek. Dengan demikian, mereka berguna di kedua kegiatan analisis dan desain. Tabel 2.3 Sequence Diagram Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Actor
orang
atau
sistem
yang
berasal
darimanfaat dan eksternal ke sistem yang berpartisipasi secara berurutan dengan mengirim dan / atau menerima pesan Object anObject : a Class
Berpartisipasi secara berurutan dengan mengirim
dan
/
atau
menerima
pesanyang ditempatkan diatas diagram Execcution
Menyatakan objek dalam keadaan
Occurence
aktifdan berinteraksi pesan.
Message
Pesan
yang
mengambarkan
komunikasiyang terjadi antar objek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Message
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri
(return)
secara langsung.
Lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Message
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
(return)
2.4.4.
Class Diagram Class diagram adalah model statis UML yang berfungsi untuk menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas dan relasi antar kelas tersebut yang sifatnya konstan di dalam sistem yang dimodelkan. (Dennis et al: 2012) Kelas yang didefinisikan memiliki apa yang disebut atribut dan operasi, dimana atribut berarti variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas, dan operasi merupakan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh kelas tersebut. Tabel 2.4 Class Diagram Simbol
Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur sistem nama_kelas +atribut +operasi()
Antarmuka / interface
Sama
dengan
konsep
interface
dalam
pemrogrman berorientasi objek nama_interface Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi
biasanya
multiplicity.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
juga
disertai
dengan
19
Asosiasi
berarah
/
directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yanglain, asosiasi
association
biasanya juga disertai dengan multiplicity. Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan / dependency
Relasi
antar
kelas
dengan
makna
kebergantungan antar kelas
Agregasi / aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part)
2.5.
Rekayasa Perangkat Lunak
2.5.1.
Metode Prototype Pendekatan prototyping menggunakan metode langsung dalam pengembangan
sistem aplikasi. Dalam pelaksanaan sistem kegiatannya, teknisi IT langsung berinteraksi dengan calon user dalam menganalisis, menunjukkan model atau contoh aplikasi yang akan dibuat, dan seterusnya merupakan suatu proses iterasi (berlanjut, berulang-ulang). Secara garis besar kegiatan yang dilakukan teknisi dan user-nya: 1. Elicit user requirements (mengetahui kebutuhan pemakai) 2. Design prototype (mendisain prototype) 3. Implementation prototype (mengimplementasikan prototype) 4. Use prototype (menggunakan hasil prototype) 5. Build production system (mengembangkan sistem aplikasi yang dibutuhkan) Pada umumnya prototyping termasuk pendekatan yang fleksibel dan relatife banyak diikuti karena kunggulan-unggulan, meskipun ada juga kelemahannya. Keunggulan prototyping adalah memungkinkan interaksi secara intens (aktif) dan calon user dapat ikut berpartisipasi, membayangkan, atau mengharapkan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Sedangkan kelemahannya adalah seringkali prototype berjalan di lapangan dan mengalami perubahan-perubahan dari konsep desain awal yang lebih terintegrasi (Gondodiyoto Sanyot,2007:525).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.6. Perangkat Lunak Pendukung 2.6.1.
DreamweaverCS6 Menurut Madcoms (2012a:2), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor
profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”. Versi terbaru dari Adobe Dreamweaver saat ini adalah DreamweaverCS6. Kelebihan DreamweaverCS6 menurut Madcoms (2012b:2), “pada DreamweaverCS6 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman Web antara lain HTML, ColdFusion, PHP, CSS, JavaScript dan XML”. 2.6.2.
PHP PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa
program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web. PHP telah diciptakan terutama untuk kegunaan web dan dapat menghubungkan query database serta menggunakan perintah-perintah sederhana / simple task yang dapat diluruskan dalam 3 atau 4 baris kode saja. PHP adalah bahasa pemrograman yang baru dibangun sekitartahun 1994 / 1995. PHP dapat menggantikan static website yang menggunakan HTML ke dynamic web pages yang berfungsi secara otomatis seperti ASP,CGI dan sebagainya. Beberapa kelebihan PHP antara lain: 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem. 2.6.3.
MySQL MySQL merupakan bahasa pemrograman open-source yang paling popular dan
banyak digunakan di lingkungan Linux. Kepopuleran ini karena ditunjang oleh performansi query dari database-nya yang jarang bermasalah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, MySQL dapat berjalan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua pemrogram database, terlebih dalam pemrograman web. 2.6.4.
PhpMyAdmin PHP MyAdmin sebenarnya adalah sebuah aplikasi web yang ditulis
menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sebagaimana aplikasi-aplikasi lain untuk lingkungan web (aplikasi yang dibuka menggunakan pramban atau browser) PHP MyAdmin juga mengandung unsur HTML/XHTML, CSS, dan juga kode java script. PHP MyAdmin merupakan aplikasi web yang bersifat open source (sumber terbuka) sejak pertama kali di buat dan dikembangkan. Dengan dukungan dari banyak developer dan translator, aplikasi web phpMyAdmin mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan ketersediaan banyak pilihan bahasa. PHP MyAdmin menawarkan fitur yang mencakup pengelolaan keseluruhan server MySQL (memerlukan super-user) dan juga basis data tunggal, PHP MyAdmin juga mempunyai sistem internal yang digunakan untuk mengelola metadata dan mendukung fitur-fitur untuk operasi tingkat lanjut. Melalui sistem administrator, PHP MyAdmin juga dapat mengelola user dan sekaligus hak aksesnya (privilege). 2.6.5.
Xampp XAMPP merupakan salah satu paket instalasi Apache, PHP dan MySQL instan
yang dapat kita gunakan untuk membantu proses instalasi ketiga produk tersebut. Selain paket instalasi instan XAMPP versi 1.6.4 juga memberikan fasilitas pilihan pengunaan PHP4 atau PHP5. Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP Switch yang telah disertakan oleh XAMPP dan yang terpenting XAMPP bersifat free atau gratis untuk digunakan. Sejarah singkat XAMP, merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL). XAMPP ini merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswald' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.7.
Pengujian Perangkat Lunak
2.7.1.
Metode White-Box Dalam pengujian white-box, anda bisa tahu bagaimana sebuah metode bekerja.
Anda kemudian menggunakan pengetahuan lebih untuk merancang sebuah tes untuk mencoba membuat sebuah metode rusak. Pengujian white-box memiliki keuntungan bahwa anda tahu bagaimana sebuah metode bekerja, jadi anda bisa mencoba untuk memilih kasus pengujian yang sulit. Sayangnya ia memiliki kelemahan yang anda tahu bagaimana sebuah metode bekerja, jadi anda melewati beberapa kasus pengujian yang anda anggap bekerja. Misalnya, anda mungkin mengetahui bahwa sebuah metode akan dibingungkan dengan sting kosong. Tapi anda tahu bahwa ketika anda menulis kode, jadi anda yang mengatasinya. Masalahnya, anda mungkin tidak menanganinya dengan benar. Jika anda menangani semuanya dengan benar, maka tidak akan ada bug dan anda tidak akan perlu melakukan pengujian secara keseluruhan. Menggunakan pengujian white-box untuk membuat tes akan merepotkan, tapi jangan melewati tes yang anda „tahu‟ metodenya anda dapat tangani (Rod stephend,2015:188) 2.7.2.
Metode Black-Box Dalam pengujian black-box, anda berpura–pura bahwa metode ini adalah black-
box yang anda tidak dapat melihat kedalam. Anda tahu apa yang seharusnya dilakukan, tapi anda tidak tahu bagaimana ini bekerja. Anda kemudian mencoba segala macam masukan untuk melihat apa yang akan dilakukannya. Anda dapat memulai pengujian black-box dengan mengirim sekelompok masukan acak. Ingat bahwa anda perlu untuk melakukan tes ini hanya beberapa kali, tidak setiap kali program berjalan, jadi anda bisa menguji banyak nilai acak. Contohnya, anda bisa mencoba untuk menebak nilai yang mungkin mengacaukannya. Biasanya, itu melibatkan nilai spesial seperti 0 untuk angka dan kosong untuk string. Mereka juga boleh termasuk nilai terbesar dan terkecil yang memungkinkan. Untuk string yang mungkin maksudnya adalah string yang semuanya kosong atau semua karakter. Misalnya, biasanya quicksort adalah salah satu alogoritma pengurutan tercepat, tapi ia memberikan kinerja yang buruk jika item yang diurutkan memiliki nilai yang sama. Jika metode mengambil sejumlah variabel masukan, pastikan ia dapat mengatasi masukan 0 dan sejumlah angka yang sangat besar untuk masukan. Jika dibutuhkan sebuah array atau daftar parameter, lihat apakah ia lakukan jika array atau daftar parameter kosong atau hilang. Akhirnya, lihat pada batasan nilai. Jika metode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
menerapkan parameter float antara 0.0 dan 1.0, maka pastikan ia dapat menangani kedua nilai itu (Rod stephend, 2015:187).
http://digilib.mercubuana.ac.id/