BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran merupakan salah satu fungsi perusahaan yang memegang
peranan penting, fungsi lainnya seperti personalia, keuangan, produksi dan pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Menurut Stanton (2004:14) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah semua kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan yang harus disusun dan harus dipusatkan, pelaksanaan harus lebih baik dari masa lalu dalam segala tindakan pemasaran. Hendra (2012) menyatakan bauran pemasaran atau yang sering disebut (Marketing Mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk dapat menghasilkan respon sesuai yang diinginkanya dipasar sasaran. Okky pratiwi (2013) menyatakan bahwa Bauran pemasaran adalah kombinasi beberapa elemen bauran pemasaran untuk memperoleh pasar, pangsa pasar yang lebih besar, posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada pelanggan. 1) Elemen Bauran Pemasaran Kanaidi (2011:2) menyatakan terdapat empat elemen didalam bauran pemasaran sebagai berikut : a. Produk, mengelola bahan produk meliputi perencanaan dan pengembangan barang atau jasa dengan baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi diperlukan untuk mengubah produk yang ada dengan menambahkannya dengan yang baru, dan melakukan upaya untuk pengakenaragaman produk yang dihasilkan. Keputusan strategis juga diperlukan berkenaan dengan merek, kemasan, dan berbagai ciri produk.
b. Harga, manajemen harus menetapkan harga pokok yang tepat untuk produk. Selanjutnya, manajemen juga harus menetapkan strategi yang berhubungan dengan diskon, biaya transport, dan banyak biaya lagi harga yang berhubungan dengan berbagai faktor. c. Distribusi, meskipun perantara pemasaran, terutama grosir dan pengecer, merupakan faktor lingkungan yang tidak mudah dikendalikan. Eksekutif harus bersikap leluasa ketika bekerja dengan mereka. Tugas manajemen adalah menyeleksi dan mengelola saliran perdagangan agar produk dapat sampai kepada pasar dengan tepat waktu yang tepat, dan mengembangkan system distribusi untuk menangani dan mengirim produk secara fisik melalui saluran tersebut. d. Promosi, manajemen perlu menginformasikan dan menyampaikan persuasi kepada pasar tentang produk perusahaan. Periklanan, personal selling ,promosi penjualan dan publisitas merupakan aktivitas promosi secara luas. 2.1.2
Pengertian Promosi Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat utnuk
mengarahkan seseorang atau organisasi untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah proses komunikasi pemasaran untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan mempengaruhi konsumen atau pengguna dalam mendukung produk atau jasa. Promosi memiliki tiga tujuan tertentu (Ubeja, 2014) Promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan kepada konsumen atau pasar sasaran lainnya (Wantini, 2013). Rezky (2012) menyatakan promosi adalah promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran organisasi yang berfungsi untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan
pasar dan / atau organisasi suatu produk, dengan harapan mempengaruhi penerima 'perasaan, keyakinan atau perilaku. 2.1.3
Pengertian Bauran Promosi (Promitional Mix) Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk
suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Menurut Kanaidi (2011:13), bauran pemasaran adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, pemasar langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan hubungan personal yang dipergunakan perusahaan untuk mecapai tujuan iklan dan pemasarannya. Mylonakis (2008) menyatakan bauran promosi adalah spesifik menggabungkan public relations, personal selling, promosi penjualan, dan pemasaran langsung dan alat-alat ini digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen dengan demikian membantu untuk membentuk keyakinan dan sikap mereka terhadap korban. Sikap adalah sebagai evaluasi seseorang relatif konsisten, perasaan, dan kecenderungan terhadap suatu objek. Mucai (2013) menyatakan Unsur-unsur promosi terdiri dari campuran alat yang tersedia untuk pemasar. Umumnya dikenal sebagai bauran promosi, itu termasuk elemen seperti iklan, personal selling, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung Menurut Mursid (2006:96) unsur-unsur bauran promosi meliputi : 2.1.4 Periklanan (Advertising) Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditrasnmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat missal seperti televise, radio, majalah, Koran, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaran umum. Iklan telah dirancang untuk mengarahkan pandangan dan juga membuat perubahan perilaku menjadi mudah dan dapat menyajikan pesan penjualan
yang paling meyakinkan dengan perspektif yang paling akurat dari produk atau jasa tanpa banyak biaya (Celebi, 2007). Periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara langsung maupun pengelihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa maupun ide. Tetapi periklanan dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah biaya, berbeda dengan publisitas yang disiarkan tanpa mengeluarkan biaya. Bayode (2011) menyatakan periklanan adalah proses komunikasi, persuasif informasi tentang produk ke pasar dengan cara menulis dan berbicara kata. Ada lima media yang utama iklan sebagai berikut; Pers, televisi komersial, direct mail, radio komersial dan outdoor. Mc charty dan Perrault (2011) menyatakan bahwa periklanan adalah semua bentuk penyajian gagasan atau jasa secara personal dan dibayar oleh suatu sponsor tertentu. a) Jenis-jenis iklan Menurut Iwan (2007:85) menyatakan bahwa jenis perikalanan banyak ragamnya karena pemasangan iklan berupaya mencapai tipe khalayak yang demikian banyak. Masingmasing iklan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1)
Iklan bergambar Jenis iklan ini pada umumnya merupakan iklan konsumen yang bersifat nasional, tersebar diberbagai kota, difokuskan pada penegmbangan identitas dan citra suatu merek dalam jangka panjang. Iklan ini merupakan upaya untuk mengembangkan citra merek suatu produk yang mempunyai cirri berbeda dari produk lain.
2)
Iklan eceran atau lokal Iklan ini bersifat lokal dan berfokus pada tempat penjualan berbagai produk, atau lembaga yang menawarkan jasa. Pesan dalam iklan ini mengkonfirmasikan produk yang tersedia, dan berupaya mengemukakan keistimewaan took. Iklan ini mengutamakan informasi tentang harga, ketersediaan produk, lokasi, dan jam kerja.
3)
Iklan respon langsung
Iklan respon langsung dapat menggunakan berbagai media, termasuk surat langsung (direct mail). Pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan dalam iklan local dna nasional. Iklan ini digunakan untuk melakukan penjualan secara langsung. Pesan dapat dilakukan melalui surat, telepon, dan produk dikirim langsung kepada konsumen melalui biro jasa pengiriman atau pos. 4)
Iklan antar lembaga Iklan ini meliputi pesan periklanan yang ditujukan kepada pengecer, grosir, dan distributor, juga kepada industri dan kelompok profesi seperti dokter atau perusahaan pemborong. Pemasaran iklan pada umumnya beriklan melalui penerbitan bisnis atau jurnal profesi.
5)
Iklan pelayanan umum Iklan ini berfungsi mengkomunikasikan pesan untuk menghimbau masyarakat luas, seperti himbauan menghindari narkoba.
6)
Iklan interaktif Iklan interaktif ditunjukan kepada konsumen individu melalui akses internet dan computer. Dalam hal ini, konsumen akan merespon iklan, memodifikasi, menyebarluaskan, atau mengabaikannya.
b)
Fungsi iklan Menurut Shimp (2009:357) terdapat empat fungsi iklan yang dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1)
Fungsi pemasaran Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk (barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut pasar sasaran.
Sarana pemasaran yang digunakan meliputi produk, harga produk, dan tempat untuk menjual produk. 2)
Fungsi komunikasi Periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang menyampaikan berbagai jenis informasi pasar untuk mempertemukan pembeli dan penjual dipasar (tempat penjualan produk).
3)
Fungsi ekonomis Menurut riset terdapat dua pandangan tentang iklan. Pandangan pertama menerapkan model kekuatan pasar, yang ,menilai iklan sebagai alat persuasi yang meningkatkan penganekaragaman produk dan menurunkan minat konsumen terhadap alternatif pengganti. Pendekatan kedua yang didasarkan pada ilmu ekonomi tentang teori informasi, berasumsi bahwa elastisitas harga merupakan fungsi yang diketahuin konsumen terhadap alternatif pengganti.
4)
Fungsi sosial Iklan mempunyai sejumlah fungsi social. Iklan mengkorfirmasi kepada khalayak tentang produk baru dan produk yang disempurnakan dan menunjukan cara menggunakan inovasi pada suatu produk. Disamping itu iklanb juga membantu khalayak membandingkan produk dan cirri-cirinya, dan memberikan informasi sehingga konsumen dapat mengambil keputusan.
Menurut Kotler (2008:154) empat faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan kesempatan iklan konsumen adalah sebagai berikut: 1)
Iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tingkat permintaan primer bukan sebaliknya.
2)
Adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat didifensiasikan, maka besar kemungkinan iklan tersebut akan efektif.
3)
Peranan relatif dari kualitas tersembunyi dari produk tersebut terhadap konsumen. Jika kualitas tersembunyi itu ada, maka cenderung konsumen akan mempercayai produk tersebut dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiakan adanya kualitas tersebut dengan merek.
4)
Motif pembelian emosional yang kuat dapat dipakai dalam himbauan iklan kepada konsumen.
2.1.5
Penjualan Pribadi (Personal Selling) Personal selling adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen dan
membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi (Mittal, 2013). Personal Selling lain halnya dengan periklanan dan kegiatan lainnya yang komunikasinya bersifat non pribadi atau missal. Personal Selling lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif, dan perilaku konumen, dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen. Sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya (Mursid, 2006:98). Akinyi (2012) personal selling adalah hal yang berguna untuk berkomunikasi dengan pembeli sekarang dan potensial. Personal selling melibatkan aliran dua arah komunikasi antara pembeli dan penjual sering dalam tatap muka pertemuan yang dirancang untuk mempengaruhi keputusan pembelian seseorang atau kelompok. Namun, dengan kemajuan teknologi, personal selling juga terjadi melalui telepon, melalui konferensi video dan link komputer interaktif antara pembeli dan penjualan meskipun personal selling tetap menjadi kegiatan yang sangat intensif manusia meskipun penggunaan teknologi. Menurut Kola dan Akinyele (2010), personal selling cukup efektif dalam memberikan informasi, menciptakan kesadaran dan mengubah sikap Nigeria konsumen.
setelah konsumen mengekspresikan kepercayaan kepada penjual, kemungkinan sikap pelanggan yang positif terhadap penjualan. Penjualan perorangan (Personal Selling) memiliki tiga ciri khusus (Kotler, 2002:644) 1)
Konfrontasi personal adalah penjualan personal mencangkup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif anatar dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
2)
Mempererat adalah penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan penjualan samapi hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengtahui minat pelanggan yang terbaik.
3)
Tanggapan adalah penjualan personal membuat pembeli merasa
berkewajiban
untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. 2.1.6 Hubungan Masyarakat (Public Relations) Publisitas (Public Relations) adalah upaya menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap sebagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Menurut Hundal (2011) Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan publik dan prosedur seorang individu atau organisasi dengan kepentingan publik, dan menjalankan program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik. Klarisa (2012) berpendapat publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara ini dilakukan dengan cara memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di mass media. Dengan memuat berita tersebut maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut. Berita macam ini akan lebih efektif karena berita semacam
ini bersifat berbas yang pada umumnya dianggap lebih dapat dipercaya akan kebenarannya dari pada informasi yang datangnya dari para pengusaha dalam bentuk ilkan ataupun cara promosi yang lain. Yang membedakan publisitas dengan iklan adalah bahwa publisitas iitu bersifat berita yang tidak komersial sedangkan ikaln lebih bersifat komersial dimana perusahaan yang memasang iklan harus membayar untuk keperluan tersebut.
Shamul (2014) Public Relations menyampaikan pesan kepada masyarakat sasaran dengan bantuan media atas nama klien, dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat dan menciptakan citra yang baik untuk produk, layanan dan bisnis perusahaan. Public relations adalah semua tentang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan publik. Ini mencakup pelanggan tetapi juga pemasok, masyarakat setempat dan orang lain tawaran perusahaan dengan sebagai sebuah organisasi (Herrera, 2010). a. Kenggulan dan Kelemahan Hubungan Masyarakat Virgiola (2011) menyatakan dengan mengetahui nilai publisitas, sementara perusahaan mempunyai unit khusus untuk menangni informasi. Meskipun demikian, untuk mengoptimalkan potensinya, publisitas harus diperlakukan sebagai bagian dari strategi promosi dan dikoordinasikan dengan sarana promosi lain. Keunggulan publisitas adalah sebagai berikut: 1)
Lebih efisien dalam biaya daripada periklanan atau penjualan peroranagn karena tidak memerlukan biaya ruang pada media atau biaya waktu untuk penyampaian pesan.
2)
Lebih dapat dipercaya dari pada periklanan karena sumber pesan adalah pihak ketiga yang tidak terkait dengan organisasi perusahaan.
3)
Menarik untuk dibaca. Konsumen pada umunya terkondisikan untuk tidak memperhatikan iklan atau bahkan mengabaikannya. Publisitas disajikan sebagai berita atau materi editorial, sehingga lebih menarik untuk dibaca.
4)
Lebih banyak inforamasi yang dapat disampaikan. Karena disajikan sebagai berita, publisitas bias lebih banyak menyampaikan rincian dari pada iklan biasa. Sedangkan kelemahan dari publisitas adalah sebagai berikut :
1)
Pesan yang disampaikan tidak terkendali. Perusahaan
tidak memiliki jaminan
bahwa rilisan publisitas akan dimuat dalam atau disiarkan oleh media. 2)
Pemaparan terbatas. Media akan menyampaikan materi publisitas hanya satu kali. Jika khalayak sasaran terlewatkan informasi pada wajtu pesan publisitas tersebut disampaikan, tidak ada kesempatan kedua untuk mengetahuinya. Tidak ada kesempatan untuk pengulangan seperti halnya pada iklan. Rohman (2008) menyatakan hubungan masyarakat (public relation) adalah salah
satu
bentuk
promosi
non
personal
dimana
perusahaan
atau
organisasi
yang
menyelenggarakan kegiatan tersebut tidak perlu membayar biaya media. Public relation merupakan pemamfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, hubungan masyarakat (public relation) mempunyai kredibilitas yang lebih baik. Karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain iklan. Disamping itu karena public relation dimasukkan dalam berita atau artikel, tabloid, dan majalah, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Hubungan masyarakat (public relation) juga dapat memberikan informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan. Meskipun demikian, karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang diuntungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak dapat mengaturn kapan publisitas itu disajikan atau bagaimana publisitas itu disajikan.
2.1.7
Promosi Penjualan (Sales Promotion) Sales promotion merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan insentif atau
nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan. Menurut Mursid (2006:99) Sales promotion adalah alat kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, dan publisitas ialah berupa sales promotion yang dilakukan dengan peragaan, pertunjukan, dan pameran, demonstrasi dan bebagai macam usaha penjualan yang tidak bersifat rutin. Maruthamutu dan Rajamohan (2013) menyatakan Sales Promotion dasarnya mewakili semua pemasaran kegiatan selain personal selling, periklanan, dan publik relasi. Promosi penjualan digunakan untuk memotivasi pembelian dan penjualan dan tujuan adalah untuk meningkatkan penjualan, menginformasikan konsumen potensial tentang produk baru, dan menciptakan bisnis yang positif atau citra perusahaan. Contoh: kupon, sampel produk.
Ada beberapa macam metode Sales promotion yang ditunjukan kepada konsumen seperti: Pemberian contoh barang, kupon / nota, hadiah, kupon berhadiah, undian, rabat dan peragaan.
Alma (2011) menyatakan tujuan diadakannya promosi penjualan adalah : 1)
menarik para pembeli
2)
memberikan penghargaan kepada pemakai produk yang lama
3)
meningkatkan daya beli
4)
menghindarkan konsumen lari ke merk lain
5)
meningkatkan jumlah penjualan jangka pendek
2.1.8
Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct Marketing atau pemasaran langsung adalah bentuk dari pemasaran interaktif dengan menggunakan suatu media iklan atau lebih untuk mendapatkan respon atau transaksi yang dapat diukur. Menurut Kotler (2008:223) pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi suatu tanggapan atau transaksi terukur pada lokasi mana pun. a. Peran Pemasaran Langsung Mustafa (2011) menyatakan salah satu peran direct marketing adalah untuk membangun hubungan dengan konsumen, berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Awalnya direct mail menjadi alat utama, tapi seiring perkembangan teknologi, database telah diperkenalkan sebagai media lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara efektif dengan konsumen (individu). Semua elemen dari promotional mix dapat digunakan dengan direct marketing untuk mendukung dan membangun hubungan yang bermakna dengan konsumen dan anggota dari bermacam-macam jaringan stakeholder. Direct marketing adalah sebuah strategi yang digunakan untuk membentuk dan meneruskan personal dan penengah dialog dengan konsumen. Hal ini seharusnya menjadi sebuah ukuran aktivitas. 2.1.9
Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah sebuah tindakan yang dilakukan konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli atau tidaknya akan suatu produk. Menurut Schiffman, Kanuk (2004:547), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Menurut Setiadi (2008:413) terdapat beberapa tahapan proses dalam melakukan keputusan pembelian yang dijelaskan pada gambar berikut : Gambar 2.1
Tahapan dalam Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan Pembelian
Sumber : Setiadi (2008:413) 1)
Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan, dimana kebutuhan itu dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategoti produk, sehingga pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
2)
Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong mulai mencari informasi yang lebih banyak, kita dapat membaginya kedalam dua tingkat. Situasi yang pertama adalah pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan pencarian yang menguat. Pada tingkat selanjutnya, orang mungkin akan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk yang akan dibelinya.
3)
Evaluasi alternatif Beberapa konsep dasar akan membatu kita memahami proses evaluasi konsumen: pertama, konsumen akan berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua konsumen akan mencari mamfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan mamfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati akan berbeda-beda menurut produk yang dibeli, mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan mamfaat yang dicarinya. 4)
Keputusan pembelian Dalam tahap ini diawali dengan penilaian terhadap berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atibut-atribut yang melekat pada produk itu. Dengan indikasi itu maka konsumen membentuk pilihan diantara beberapa produk yang tergabung dalam perangkat pilihan. Dalam tahap ini konsumen dapat juga membentuk suatu maksud memilih suatu produk yang disukai.
5)
Perilaku pasca pembelian Setelah pembeelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukan probabilitasnya yang lebih tinggi untuk membeli produk itu. Sedangkan konsumen yang tidak puas akan berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan ini dengan membuang atau mengembalikan produk tersebut.
2.1.10
Dimensi pengukuran keputusan pembelian Menurut Sutisna (2003:36) dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang
diambil oleh konsumen antara lain: 1) Benefit association, criteria Benefit association menyatakan bahwa konsumen menemukan mamfaat dari produk yang akan dibeli dan menghubungkannya dengan karakteristik merek. kriteria manfaat yang biasa diambil adalah kemudahan mengingat nama produk ketika dihadapkan dalam keputusan pembelian produk.
2) Prioritas dalam membeli, prioritas untuk membeli terhadap salah satu produk yang ditawarkan bisa dilakukan oleh konsumen apabila perusahaan menawarkan produk 3) Frekuensi pembelian, ketika konsumen membeli produk tertentu dan merasa puas dengan kinerja produk tersebut, maka konsumen akan akan sering membeli kembali produk tersebut kapanpun dibutuhkan. 2.2
Hipotesis penelitian
2.2.1
Pengaruh variabel bauran promosi (promotional mix) secara simultan terhadap keputusan pembelian Taufiqurrohman (2008) mengemukakan bahwa bauran promosi (promotional mix)
adalah kegiatan-kegiatan penjualan, penjualan pribadi, publisitas, dan promosi penjualan yang kesemuanya digunakan perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Penelitian yang dilakukan oleh Klarisa (2008) menyatakan bahwa variabel bauran promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2013) menunjukan bahwa variabel promotion mix memiliki pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha.. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan adalah: H1 : Variabel bauran promosi (promotional mix) secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Oppo Smartphone. 2.2.2
Pengaruh variabel bauran promosi (promotional mix) secara parsial terhadap keputusan pembelian berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Taufiqrrohman (2008) menyatakan
dari hasil uji t menunjukkan secara parsial bahwa tiap variabel bebas yaitu periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan public relation itu berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan
oleh Widayanti (2010) menyebutkan bahwa variabel bauran promosi yang terdiri atas advertising, personal selling, sales promotion, dan public relation secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap keputusan berwisata di Taman Rekreasi Sengkaling. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Noor (2009) menyatakan bahwa bauran promosi yang terdiri atas periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan secara pribadi, dan pemasaran langsung secara bersama-sama (simultan) dan parsial berpengaruh nyata terhadap hasil penjualan pada perusahaan jasa ekspedisi muatan kapal laut di Kota Banjarmasin. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan adalah: H2 : Variabel bauran promosi (Promotional mix) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Oppo Smartphone.