BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kaligrafi Secara etimologis, kaligrafi Arab berasal dari kata kalligraphia (Yunani), yang diuraikan atas dua suku kata, yaitu; “kalios” artinya indah dan “graphein” artinya coretan atau tulisan. Arti kata seluruhnya adalah suatu coretan atau tulisan yang indah. Adapun bahasa Arab menyebutnya dengan
اﻟﺨﻂ
/al-khat/, yang berarti garis atau
tulisan indah. O. Situmorang (1993: 67). Seseorang yang mahir dalam kaligrafi disebut kaligrafer.
Syaikh Syamsuddin al-Akfani mengemukakan definisi kaligrafi di dalam kitab Irsyad al-Qashid, sebagai berikut:
وآﻴﻔﻴﺔ, وأوﺿﺎﻋﻬﺎ,اﻟﺨﻂ هﻮ ﻋﻠﻢ ﺗﺘﻌﺮف ﻣﻨﻪ ﺻﻮر اﻟﺤﺮوف اﻟﻤﻔﺮدة وﻣﺎ ﻻ: وآﻴﻒ ﺳﺒﻴﻠﻪ أن ﻳﻜﺘﺐ, أو ﻣﺎ ﻳﻜﺘﺐ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﺴﻄﻮر,ﺗﺮآﻴﺒﻬﺎ ﺧﻄﺎ واﺑﺪال ﻣﺎ ﻳﺒﺪل ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﻬﺠﺎء وﺑﻤﺎذا ﻳﺒﺪل:ﻳﻜﺘﺐ /al-khattu huwa ‛ilmun tata‛arrafu minhu suwaru l-hurũfi l-mufradati, wa awdã‛uhã, wa kayfiyatu tarkĩbihã khattan, aw mã yuktabu minhã fĩ as-sutũri, wa kayfa sabĩluhu an yuktaba, wa mã lã yuktabu: wa ibdãlu mã yubdalu minhã fĩ l-hijã’i wa bimãżã yubdalu/ “Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal letak-letaknya, dan tata cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun, atau apa-apa yang ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis: menggubah ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk menggubahnya” Sirojuddin AR (1993: 3) Menurut Yaqut Al-Musta’shimi pada kesempatan lain juga menyatakan, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
اﻟﺨﻂ هﻨﺪﺳﺔ روﺣﺎﻧﻴﺔ ﻇﻬﺮت ﺑﺎﻟﺔ ﺟﺴﻤﺎﻧﻴﺔ /Al-khattu handasatun rũhãniyyatun zaharat bi’alatin jismãniyyatin/ “Kaligrafi adalah seni arsitektur rohani dilahirkan melalui alat jasmani” Sirojuddin AR (1993:3)
Abbas (1995 : 2) mengatakan bahwa :
اﻟﺨﻂ ﻟﺴﺎن اﻟﻴﺪ ورﺳﻮل اﻟﻔﻜﺮ /Al-khattu lisãnu l-yadi wa rasũlu l-fikri/ "Kaligrafi adalah lisan tangan dan duta fikiran" Dan beliau juga mengatakan (1995: 2) bahwa :
اﻟﺨﻂ ﻟﺴﺎن اﻟﻴﺪ وﻣﻬﺠﺔ اﻟﻀﻤﻴﺮ /Al-khattu lisãnu l-yadi wa mahjatu al-damĩri/ "Kaligrafi adalah lisan tangan dan ruh fikiran (hati)"
Al-Kurdi (1982: 17) pernah mengumpulkan sekitar tujuh macam pengertian
اﻟﺨﻂ
/al-khat/ dan kemudian menyimpulkannya bahwa yang dimaksud dengan
اﻟﺨﻂ
/al-khat/ adalah suatu kepandaian untuk mengatur gerakan ujung-ujung jari
dengan memanfaatkan pena dalam tata cara tertentu. Yang dimaksud dengan "pena" disini adalah pusat gerakan ujung-ujung jari, sementara " tata cara tertentu" merujuk pada semua jenis kaedah-kaedah penulisan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka peneliti berkesimpulan bahwa
اﻟﺨﻂ
/al-khat/ atau kaligrafi Arab adalah suatu bidang ilmu
khusus mempelajari seni tulisan indah yang dihasilkan lewat gerakan-gerakan ujung jari yang diseimbangkan dengan ruh fikiran dengan menggunakan pena yang
Universitas Sumatera Utara
Kaligrafi (
اﻟﺨﻂ
/al-khat/) adalah seni tulis yang berkembang dalam Islam
dengan menggunakan huruf Arab sebagai materi. Walau tulisan Arab dalam bentuknya yang sederhana telah dikenal sebelum Islam, tetapi di tangan orang Islamlah tulisan tersebut mengalami perkembangan pesat dengan menggunakan sebagai medium tulisan untuk penyebaran ajaran, administrasi, korespondensi dan bahkan seni tulis. Kaligrafi Arab menduduki posisi yang sangat menentukan dalam dunia Islam. Ia benar-benar menjadi miniatur, identitas dan simbol bagi realitas seni budaya Islam. Ia sangat mudah ditemukan sepanjang wilayah dunia Islam mulai dari Arab, Spanyol sampai di Pakistan; semenjak kebudayaan Islam lahir hingga sekarang. Sayyed Hossein Nasr (1993:28) memandangnya sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam. Sepanjang masa, kaligrafi dikenal sebagai kebudayaan itu sendiri. Kaligrafi Arab mencerminkan ciri orang berbudaya yang melingkupi kedisiplinan pikiran, jiwa, serta kekuasaan. Karena itu adalah sangat tepat bila kaligrafi Arab sering disebut sebagai the art of Islamic art (seninya seni Islam). Pendapat-pendapat tersebut cukup beralasan sebab di antara rupa-rupa kesenian yang pernah hidup di dunia Islam, kaligrafi Arab merupakan satu-satunya kesenian yang terus tumbuh. Bahkan, jika dibandingkan dengan jenis-jenis tulisan lain, kaligrafi Arab tetap menduduki level tertinggi yang tidak pernah digapai oleh seni tulisan mana pun di dunia ini. J. Pedersen (1996:110) memastikan bahwa tidak ada satu aksara pun di dunia ini yang menjadi objek seni artistik yang hebat seperti aksara Arab. Ia mempunyai bentuk-bentuk yang sangat indah dan agung secara
Universitas Sumatera Utara
artistik, sebab kecemerlangan huruf-hurufnya juga menimbulkan kekuatan makna filosofis, rasa spiritual atau pengaruh fungsionalnya.
2.2. Sekilas Sejarah Perkembangan Kaligrafi Arab Kaligrafi Arab diduga berasal dari tulisan Mesir Kuno. Sedangkan tulisan Arab tertua dikenal dengan nama Musnad. Pada perkembangan selanjutnya, pengaruh tulisan Musnad dikalahkan oleh tulisan Nabati, yang hakekatnya masih mendapat pengaruh bentuk tulisan Musnad. Jika Musnad ditulis terpisah-pisah satu huruf-satu huruf, sebaliknya Nabati sudah ditulis bergandengan. Namun, sampai saat tersebut belum dikenal titik-titik dan tanda-tanda huruf hidup (harakat). D. Sirojuddin AR (2005: 24) Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab kurang terbiasa membaca dan menulis. Mereka lebih menyukai tradisi menghafal, transaksi atau perjanjian disampaikan dari mulut ke mulut tanpa dicatat. Hanya sedikit kalangan tertentu, seperti kalangan bangsawan Arab yang menguasai keterampilan membaca dan menulis. Ketika agama Islam muncul, tulisan Arab sudah berkembang menjadi beberapa nama yang tersebar di kawasan Jazirah Arab. Nama-nama tulisan tersebut antara lain : Hieri (dari kota Hirah, Irak, yang kelak disebut Kufi), Anbari (dari kota Anbar, Irak), Makki (dari kota Makkah), Madani (dari kota Madinah), dan lain-lain. Makki dan Madani sering juga disebut Hejazi (karena berasal dari tanah Hejaz, dan kelak kemudian disebut Naskhi). Kebangkitan minat tulis baca kaum muslimin dimulai ketika nabi Muhammad menerima wahyu pertama, yang berkenaan dengan membaca dan menulis. Pada tahun kedua Hijriyah, terjadilah peperangan Badar Kubra. 300 tentara Islam berhasil mengalahkan lebih dari 1000 pasukan Quraisy musyrik. Di samping yang terbunuh, banyak laskar Quraisy yang tertawan. Yang tidak sanggup menebus diri dengan sejumlah harta yang yang ditentukan, diwajibkan masing-masing
Universitas Sumatera Utara
Pada masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib (tahun 40 H/661 M), beliau memerintahkan seorang ahli tata bahasa Arab yang bernama Abu Aswad ad-Duali, untuk menciptakan tanda-tanda huruf hidup (titik dan harakat), agar tulisan lebih mudah dibaca, khususnya oleh orang-orang yang tidak mengerti bahasa Arab. Pekerjaan tersebut disempurnakan oleh beberapa murid dan generasi sesudah beliau. Maka sempurnalah tanda-tanda huruf hidup seperti yang kita lihat sekarang, terdiri dari: fathah, kasrah, dhammah, sukun, tanwin, tasydid, hamzah, tanda mad dan titik. Pada akhir masa kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, dan awal kekuasaan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan, kaligrafi yang paling banyak dipakai dalam berbagai penulisan adalah jenis اﻟﻜﻮﻓﻲ/al-kũfĩ/. Tulisan اﻟﻜﻮﻓﻲ /al-kũfĩ/ waktu itu benar-benar dirajakan, bahkan dianggap suci. Keadaan itu tiba-tiba berbalik. Orang mulai meninggalkan
اﻟﻜﻮﻓﻲ/al-kũfĩ/ dalam penulisan naskah-naskah
dan beralih kepada jenis-jenis tulisan lain. Sebab, tulisan
اﻟﻜﻮﻓﻲ
/al-kũfĩ/ dianggap
kurang praktis dan sangat kaku, sehingga sulit digoreskan. Sementara
اﻟﻨﺴﺦ
/an-
naskhi/, sangat mudah digoreskan dan lebih gampang dipelajari. Sehingga satusatunya tulisan yang paling banyak digunakan dalam penulisan naskah hanya tulisan
اﻟﻨﺴﺦ/an-naskhi/. اﻟﻨﺴﺦ/an-naskhi/ diambil dari kata naskah. Pada masa Daulah Abbasiyah (750 – 1258 M) ditemukan gaya lain selain
اﻟﻜﻮﻓﻲ/al-kũfĩ/. Pada masa ini ditemukan enam rumusan pokok (اﻷﻗﻼم اﻟﺴﺘّﺔ
/al-
Universitas Sumatera Utara
Pada masa dinasti Mamluk di Mesir (1252 – 1517) dan dinasti Safawi di Persia (1502 – 1736) ditemukan tiga gaya baru, yaitu gaya اﻟﺘﻌﻠﻴﻖ/at-ta’lĩq/ (اﻟﻔﺎرﻳﺲ /al-fãrĩsi/), gaya naskhi dengan
اﻟﻨﺴﺘﻌﻠﻴﻖ
اﻟﺘﻌﻠﻴﻖ
/an-nasta’lĩq/ (merupakan gabungan antara
/at-ta’lĩq/) dan gaya
اﻟﺸﻜﺴﺘﻪ
اﻟﻨﺴﺦ
/an-
/asy-syikasteh/ (berbentuk
terpecah-pecah). Kemudian pada masa Dinasti Utsmaniyah (1281 – 1924 M) di Turki, ditemukan gaya
اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/ad-dĩwãnĩ/ oleh Ibrahim Munif (abad ke 15 M/860 H).
Kaligrafer kenamaan yang lain adalah Utsman bin ‘Ali (w. 1698 M) yang dikenal sebagai Hafiz Utsman, darinya tercipta gaya اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺪواﻧﻲ/ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/.
Dari awal Islam sampai sekarang terdapat lebih dari empat ratus lebih gaya, jenis,
atau
aliran
kaligrafi
Arab,
tetapi
yang
mampu
bertahan
dengan
penyempurnaannya hanya sekitar belasan aliran. Itu pun yang sering digunakan dalam tulisan sebagai komunikasi umum hanya delapan jenis khat, yakni, اﻟﻨﺴﺦ/an-naskhi/,
اﻟﺜﻠﺚ
/aś-śuluś/,
اﻟﺮﻳﺤﺎن
/ar-raihãni/,
اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/ad-dĩwãnĩ/,
اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/ad-
dĩwãnĩ al-jãlĩ/ , اﻟﻔﺎرﻳﺲ/al-fãrĩsi/, اﻟﺮﻗﻌﺔ/ar-riq’ah/ dan اﻟﻜﻮﻓﻲ/al-kũfĩ/.
2.3.
Jenis-Jenis Kaligrafi Arab Kaligrafi Arab yang masih sering digunakan dalam tulisan sebagai komunikasi
umum hanya delapan jenis, yaitu,
اﻟﻨﺴﺦ
/an-naskhi/,
اﻟﺜﻠﺚ
/aś-śuluś/,
اﻟﺮﻳﺤﺎن
/ar-
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih menyempurnakan pengetahuan kita tentang jenis-jenis kaligrafi Arab, saya akan mencoba menjelaskan setiap jenis kaligrafi tersebut.
A.
اﻟﺨﻂ اﻟﻨﺴﺦ/al-khat an-naskhi/
اﻟﺨﻂ اﻟﻨﺴﺦ/al-khat an-naskhi/ adalah gaya tulisan Arab yang tulisan jelas dan mudah dibaca. Jenis tulisan ini sering dipakai pada penyalinan mushaf, penulisan naskahnaskah kitab berbahasa Arab, dan juga untuk penulisan buku-buku ilmiah. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
B.
اﻟﺨﻂ اﻟﺜﻠﺚ/al-khat aś-śuluś/ Bentuk dan lekukan huruf-huruf
اﻟﺜﻠﺚ
/aś-śuluś/ sangat jelas dan gagah.
Keindahannya terletak pada penataan hurufnya yang serasi dan sejajar, dengan disertai harakat dan hiasan-hiasan huruf. M. Noor Aufa Shiddiq (2003 : 8).
Universitas Sumatera Utara
Jenis tulisan ini banyak dipergunakan untuk tujuan hiasan pada berbagai manuskrip khususnya pembuatan judul buku atau judul bab. Juga dipakai sebagai tulisan hiasan pada dinding-dinding bangunan bagian ruang dalam bangunan mesjid. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
C.
اﻟﺨﻂ اﻟﺮﻳﺤﺎن/al-khat ar-raihãni/
اﻟﺨﻂ اﻟﺮﻳﺤﺎن/al-khat ar-raihãni/ adalah berasal dari اﻟﺨﻂ اﻟﻨﺴﺦ/al-khat annaskhi/ dan اﻟﺜﻠﺚ
اﻟﺨﻂ
/al-khat aś-śuluś/ yang dikembangkan hingga menjadi tulisan
yang indah.
اﻟﺨﻂ اﻟﺮﻳﺤﺎن digemari, karena
اﻟﺨﻂ
/al-khat ar-raihãni/
merupakan jenis tulisan yang sangat
/al-khat/ ini dapat dipergunakan untuk menulis buku-buku
agama maupun penulisan mushaf Al-Qur’an. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
Universitas Sumatera Utara
D.
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Gaya penulisan huruf-huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ terbentuk
lembut, gemulai penuh gaya melingkar. Dan pada penulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat
ad-dĩwãnĩ/ tidak memakai syakal ataupun hiasan dalam penyusunannya. Namanya terambil dari kata اﻟﺪﻳﻮان/ad-dĩwãn/ yang berarti kantor. Jenis ini sering dipakai untuk tulisan kantor-kantor, lencana, surat-surqat resmi, dan lain-lain. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
E.
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ Selain
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ ada lagi
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ yang lebih variasi dan lebih rumit dalam penulisannya, tetapi lebih indah dan artistik. Perbedaannya dengan اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ yaitu
pemberian syakal, hiasan dan bertitik-titik rata pada lekukan-lekukan hurufnya. Sehingga lebih menonjolkan segi hiasannya ketimbang segi ejaannya. Namun gaya ini hanya digunakan dalam dekorasi.
Universitas Sumatera Utara
Contoh:
/Bismi l-lãhi ar-rahmãni ar-rahĩmi/ ”Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”
اﻟﺨﻂ اﻟﻔﺎرﻳﺲ/al-khat al-fãrĩsi/
F.
Gaya penulisan اﻟﻔﺎرﻳﺲ/al-fãrĩsi/ memiliki kecenderungan kemiringan huruf ke kanan dan ditulis tanpa harakat ataupun hiasan. Keindahannya terletak pada tebal tipisnya lekukan huruf-hurufnya.
اﻟﻔﺎرﻳﺲ
/al-fãrĩsi/ diambil dari nama daerah
asalnya, yaitu Persia (Iran). Jenis tulisan ini banyak dipergunakan untuk penulisan buku-buku sastra, nama dan judul karangan pada majalah, surat kabar dan sebagainya. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
G.
اﻟﺨﻂ اﻟﺮﻗﻌﺔ/al-khat ar-riq’ah/
Jenis tulisan
اﻟﺮﻗﻌﺔ/ar-riq’ah/
adalah suatu bentuk tulisan Arab yang dapat
ditulis dengan cepat, yang hampir mirip dengan cara menulis stenografi. Dinamakan
Universitas Sumatera Utara
Jenis tulisan ini banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari yang dipakai secara umum di Timur Tengah. Digunakan oleh berbagai kalangan-kalangan akademis, birokrat dan masyarakat umum. Contoh:
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
H.
اﻟﺨﻂ اﻟﻜﻮﻓﻲ/al-khat al-kũfĩ/
اﻟﺨﻂ اﻟﻜﻮﻓﻲ
/al-khat al-kũfĩ/ adalah gaya tulisan arab yang tulisannya
berbentuk siku-siku. Tulisan ini lahir di kota Kufah, Irak. Tulisan ini banyak dipergunakan untuk hiasan dinding mesjid, gapura, menara azan, kubbah, ataupun ukiran timbul. C. Israr (1985 : 82). Contoh :
/al-hamdu lillãhi ar-rabbi l-‛ãlamĩn, ar-rahmãni ar-rahĩmi/ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang”
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Khat Diwani 2.4.1. Sejarah Munculnya Khat Diwani Tulisan
اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/ad-dĩwãnĩ/ muncul di akhir abad ke 15, pada masa dinasti
Utsmaniyah (1281 – 1924) di Turki. Tulisan
اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/ad-dĩwãnĩ/ ditemukan oleh
kaligrafer Turki yang bernama Ibrahim Munif. Kemudian tulisan ini disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah al-Amasy, khususnya untuk dipakai di bidang kekanseliran. Tulisan ini benar-benar kursif dan bersusun, dengan huruf tanpa titik dan di luar konvensi saling berpadu, dan juga tanpa tanda huruf hidup. Yasin Hamid Safadi (1986 : 32).
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ sering dipakai dalam lingkungan kantor
kerajaan, dan juga dipergunakan untuk penulisan surat-surat resmi, seperti surat keputusan, surat perjanjian, surat penghargaan, piagam dan sebagainya. Pada masa dinasti Utsmaniyah kantor kerajaan bernama “اﻟﻤﻠﻜﻲ dĩwãn al-malakĩ/ “. Dan surat-surat yang dikeluarkan dari
اﻟﺪﻳﻮان
اﻟﺪﻳﻮان اﻟﻤﻠﻜﻲ
/ad-
/ad-dĩwãn
al-malakĩ/ itu disebut surat-surat اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ/ad-dĩwãnĩ/ dan tulisannya disebut اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/. Ahli-ahli
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ yang termasyhur dalam sejarah
antara lain ialah Syeikh Hamdullah al-Amasy, Jalaluddin, Ibrahim Munif dan Hafidz Usman.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Ciri-Ciri Khat Diwani Bentuk-bentuk huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ memiliki ciri-ciri
khusus yaitu: a. Goresan sangat lentur dan bebas. b. Penulisan huruf-hurufnya hampir tidak pernah dibantu oleh unsur-unsur tambahan seperti harakat atau hiasan bebungaan. Boleh digunakan sekedar untuk memberikan tekanan vokal. c. Seringkali ukuran dan bentuk huruf-huruf dalam satu kalimat tidak seragam, tergantung kepada kepantasan lay out atau selera penulisnya. d. Bentuk huruf
ج
/jim/,
ح
/ha/,
خ
/kha/,
ع/’ain/ dan غ/ghain/ kepalanya
tertutup dan berlubang. e. Bentuk huruf kursif (tulisannya agak miring). f. Huruf-huruf yang sebagian hurufnya ada di bawah garis, yaitu:
بتثجحخسشصضعغكلم g. Kepala huruf
ف
/fa/,
ق
/qaf/,
م
/mim/ dan
و
/waw/ selamanya tidak
berlubang. h. Pada setiap sudut atau lekukan huruf merupakan garis yang lentur dan membulat.
Dan adapun contoh penulisan huruf-huruf hijaiyah dalam khat ad-dĩwãnĩ/ dan contoh اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ dalam ayat Al-Qur’an,
adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Penulisan huruf-huruf hijaiyah dalam اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
2. Contoh اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ dalam ayat Al-Qur’an
/wa man l-lam yaj‛ali l-lãhu lahu nũrãn famã lahu min n-nũrin/ “(dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS. An-Nur : 40)
Universitas Sumatera Utara
3. Contoh
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ dalam ayat Al-Qur’an, dengan
menggunakan syakal.
/wa ‛bud rabbaka hattã ya`tiyaka l-yaqĩn/ “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr : 99)
2.4.3. Kaedah-Kaedah Penulisan Huruf Hijaiyah Pada Khat Diwani a. Bentuk penulisan huruf ا/alif/ pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ terdapat
dua macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Memiliki bentuk penulisan yang melengkung, kaki meruncing ke arah kiri sejajar dengan garis dasar dan pada kepala huruf terdapat garis yang menyentuh perut huruf. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf
ا
/alif/ yang ke dua hampir sama dengan yang
pertama, perbedaannya hanya terdapat pada kaki huruf, yang mana kakinya naik ke atas. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
b. Bentuk penulisan huruf
ب
/ba/,
ت
/ta/, dan
ث
/tsa/ terdapat tiga macam
bentuk penulisan, yaitu 1. Memiliki bentuk penulisan yang landai. Pada ekor huruf, garis ditarik meruncing, sejajar dengan kepala. Dan pada perut huruf, sebagian hurufnya berada di bawah garis dasar. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf yang kedua hampir sama dengan yang pertama, hanya saja pada bentuk huruf yang kedua ini, garis lebih tebal dan huruf berada di atas garis dasar. Contoh :
3. Pada bentuk penulisan huruf yang ke tiga, berbeda dengan sebelumnya. Karena pada bentuk yang ketiga ini hanya digunakan untuk menyambung huruf sebelumnya. Contoh :
d. Bentuk penulisan huruf
ج
/jim/,
ح
/ha/, dan
خ
/kha/ terdapat dua macam
bentuk penulisan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pada bentuk penulisan pertama huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/, huruf tersebut memiliki bentuk kepala yang tertutup dan berlubang. Pada perut huruf berbentuk lancip. Dan ditulis dengan garis yang tebal. Pada jenis ini, tulisan lazim berada di atas garis dasar. Contoh :
2. Pada bentuk penulisan yang ke dua, kepala huruf tertutup dan berlubang, ditulis dengan garis yang tebal. Pada bagian perut huruf membentuk bulat, dan ditulis dengan garis yang tipis. Pada bagian perut, tulisan berada di bawah garis dasar. Contoh :
e. Bentuk penulisan huruf
د
/dal/, dan
ذ
/zal/ hanya memiliki satu macam
bentuk penulisan. Pada huruf ini, bagian kepala huruf menyentuh bagian perut, sehingga tertutup dan berlubang. Tulisan berada di atas garis dasar. Contoh :
f. Bentuk penulisan huruf ر/ra/ dan ز/zai/; pada bagian kepala huruf tersebut, terdapat sebuah tarikan garis. Garis ditarik ke arah kiri bawah, sudutnya tidak lancip, dan garisnya meruncing di akhir. Tulisan berada di atas garis dasar.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
g. Bentuk penulisan huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ terdapat dua macam bentuk
tulisan, yaitu: 1. Huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ pada bentuk penulisan yang pertama, di
bagian kepala huruf terdapat gerigi. Pada bagian perutnya membentuk bulat, seperti penulisan huruf
ن
/nun/ pada penulisan huruf-huruf Arab
umumnya. Dan garis meruncing di akhir. Bagian perut berada di bawah garis dasar. Contoh :
2. Pada bentuk penulisan yang ke dua, di bagian kepala huruf tidak terdapat gerigi, tidak seperti huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ pada umumnya. Pada
bagian kepala huruf ditarik garis panjang yang landai, dan perut membentuk huruf
ن
/nun/. Dan kemudian pada bagian kaki ditarik garis
landai ke arah kanan. Contoh :
h. Bentuk penulisan huruf ص/sad/ dan ض/dad/ hampir sama dengan bentuk penulisan huruf-huruf Arab pada umumnya. Perbedaanya terdapat pada bagian
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
i. Pada bentuk penulisan huruf ط/ta/ dan ظ/zha/, terdiri dari dua bagian huruf yaitu membentuk bulatan dan garis tegak. Bulatan huruf
ط
/ta/ dan
ظ
/zha/
sama persis dengan bulatan huruf ص/sad/ dan ض/dad/. Dan huruf tegak
ط
/ta/ dan ظ/zha/ sama dengan huruf tegak ا/alif/. Pada bagian kepala huruf
terdapat garis yang menyerupai busur menghadap ke atas. Contoh :
j. Bentuk penulisan huruf
ع/‛ain/ dan غ/ghain/ terdapat dua macam bentuk
tulisan, yang goresan kakinya sama dengan huruf
خ
ج
/jim/,
ح
/ha/ dan
/kha/.
1. Huruf
ع/‛ain/, غ/ghain/ pada bentuk penulisan yang pertama memiliki
bentuk kepala tertutup dan berlubang. Pada perut huruf berbentuk lancip, dan goresan kaki berada di atas garis dasar. Ditulis dengan garis yang tebal. Pada jenis ini, tulisan lazim berada di atas garis dasar.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
2. Pada bentuk penulisan yang kedua, kepala huruf tertutup dan berlubang, ditulis dengan garis yang tebal. Pada bagian perut huruf membentuk bulat, dan ditulis dengan garis yang tipis. Goresan kaki berada di bawah garis dasar. Tulisan ini berada di bawah garis dasar. Contoh :
k. Bentuk penulisan huruf ف/fa/ terdapat dua macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Huruf
ف
/fa/ pada bentuk penulisan pertama, pada bagian perut garis
melengkung. Dan ujung garis menyambung ke titik di atas kepala ف/fa/. Penulisan pada kepala huruf ف/fa/ selamanya tidak berlubang. Contoh :
2. Huruf
ف
/fa/ pada bentuk penulisan kedua hampir sama dengan bentuk
penulisan yang pertama. Perbedaannya pada bentuk yang kedua ini, ujung garis tersebut tidak menyambung ke titik di atas kepala huruf
ف
/fa/ dan
ujung garis ditarik ke arah kepala huruf. Dan penulisan pada kepala huruf
ف
/fa/ selamanya tidak berlubang.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
l. Bentuk penulisan huruf ق/qaf/ terdapat dua macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Pada huruf ق/qaf/ gelembungnya lebih sempit dibanding dengan ف/fa/. Dan pada bentuk pertama ini kaki huruf ق/qaf/ naik ke atas seperti garis tegak pada huruf ط/ta/. Dan titiknya terdapat di ujung garis. Contoh :
2. Pada bentuk penulisan yang kedua kaki huruf ق/qaf/ tidak setinggi pada bentuk penulisan yang pertama dan hanya setinggi kepala huruf
ق
/qaf/.
Sedangkan pada gelembungnya sama dengan pada bentuk penulisan yang pertama. Dan titiknya terdapat di ujung garis. Contoh :
m. Bentuk penulisan huruf kedua pada huruf
ك/kaf/, hampir sama dengan bentuk penulisan yang
ا/alif/. Hanya saja pada kaki huruf ك
/kaf/ membelah ke
tengah-tengah garis yang berdiri tegak. Dan di atas kepala huruf tersebut terdapat garis yang meruncing ke atas.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
n. Bentuk penulisan huruf
ك
ل
/lam/ hampir sama dengan bentuk penulisan huruf
/kaf/, yang membedakannya pada huruf
ل
/lam/ tidak terdapat garis yang
berada di atas kepala huruf dan tidak terdapat huruf ء/hamzah/. Contoh :
o. Bentuk penulisan huruf huruf
ج
/jim/,
ح
م
/ha/,
/mim/ memiliki goresan kaki yang sama dengan
خ
/kha/,
ع
/‛ain/, dan
penulisan yang kedua. Pada kepala huruf
م
غ
/ghain/, pada bentuk
/mim/ selamanya tertutup dan
tidak berlubang. Contoh :
p. Bentuk penulisan huruf ن/nun/ memiliki tiga macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf ن/nun/ yang pertama, membentuk bulat, tertutup dan berlubang. Dan di tengah-tengah lubangnya terdapat titik. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
2. Bentuk penulisan huruf ن/nun/ yang kedua, membentuk bulat tetapi tidak tertutup, dan di tengah-tengah lubang terdapat titik. Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf
ن
/nun/ yang ketiga, membentuk bulat, tidak
tertutup dan kaki huruf tersebut naik ke atas, seperti kaki huruf pada bentuk penulisan yang kedua. Dan titik pada huruf
ن
ق
/qaf/
/nun/ tersebut
tidak terdapat di tengah-tengah lubang, tetapi terdapat di kaki huruf tersebut. Contoh :
q. Bentuk penulisan huruf
و
/waw/, memiliki dua macam bentuk penulisan,
yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf و/waw/ yang pertama, tidak terdapat lubang pada kepala huruf dan kakinya meruncing ke bawah dan berada di atas garis dasar. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf kepala huruf
و
و
/waw/ yang kedua, tidak terdapat lubang pada
/waw/ membentuk bulat dan kakinya naik ke atas sejajar
dengan kepala.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
r. Bentuk penulisan huruf ه/ha/, memiliki lima macam bentuk penulisan, yaitu:
ه
1. Bentuk penulisan huruf
/ha/; pada garis awal tidak tertutup dan
membentuk bulat, kemudian pada garis kedua tertutup dan berlubang dan pada garis terakhir meruncing ke bawah. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf ه/ha/ di awal kata, sama seperti bentuk dasarnya. Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ di tengah kata, bentuknya tidak berlubang
dan melengkung ke bawah. Contoh :
4. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ di akhir kata, garisnya menghadap ke kiri
bawah. Contoh :
5. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ yang berdiri sendiri; berbentuk bulat,
tertutup dan berlubang di bagian tengahnya. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
s. Bentuk penulisan huruf ﻻ/lam alif/ seperti bentuk penulisan huruf ا/alif/ dan disambung dengan garis yang membulat dan memotong ke arah kiri huruf seperti bentuk spiral. Contoh :
t. Bentuk penulisan huruf
ي
ي/ya/, hampir sama dengan bentuk penulisan huruf
/ya/ pada umumnya. Hanya saja pada bagian perut lebih melengkung dan
ekor meruncing ke atas melewati tinggi kepala. Contoh :
Pola penulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ pada prinsipnya sama
dengan kaedah penulisan huruf-huruf Arab, baik yang disambung ataupun tidak. Ada huruf-huruf hijaiyah yang hanya dapat disambung ke huruf sebelumnya saja, ada enam macam, yaitu:
ا
/alif/, د/dal/, ذ/zal/, ر/ra/, ز/zai/ dan و/waw/. Dan huruf-huruf yang dapat disambungkan dengan huruf-huruf sesudah
dan sebelumnya ada dua puluh dua macam, yaitu:
ب
/ba/,
ت
/ta/,
ث
/tsa/,
ج/jim/, ح/ha/, خ/kha/, س
/sin/,
ش
/syin/,
ص
/sad/, ض/dad/, ط/ta/, ظ/zha/, ع/‛ain/, غ/ghain/, ف/fa/, ق/qaf/, ك/kaf/,
ل
/lam/, م/mim/, ن/nun/, ه/ha/, dan ي/ya/.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan huruf
ء/hamzah/ tidak bisa dirangkaikan dengan huruf-huruf
sebelum dan sesudahnya. Apabila huruf ini akan disambungkan, maka bentuknya akan berubah.
2.5.
Khat Diwani Jali 2.5.1. Sejarah Munculnya Khat Diwani Jali Tulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ adalah merupakan
pengembangan dari bentuk tulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
muncul di abad ke 17 M. Tulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/. Tulisan ini /al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
ditemukan oleh kaligrafer Utsman bin Ali (w. 1698 M) yang juga dikenal sebagai Hafiz Utsman dan menyandang gelar “Syaikh Hamdullah kedua”. Tulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ lebih bervariasi dan
lebih rumit dalam penulisannya, tetapi lebih indah dan artistik. Ciri-ciri utama tulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ adalah
melimpahnya hiasan dengan beragam tujuan dekoratif, yang tidak memerlukan nilai ejaan apa pun, sehingga secara keseluruhan merupakan kumpulan susunan yang padat, membentuk persegi panjang lurus atau melengkung atau bentuk-bentuk geometris lain. Yasin Hamid Safadi (1986 : 32).
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ pada saat itu juga dinamakan
Humayuni (kekaisaran), dikarenakan tulisan ini digunakan oleh para penguasa. Ilham Khoiri R (1999 : 72).
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Ciri-Ciri Khat Diwani Jali Bentuk-bentuk huruf اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ memiliki
ciri-ciri khusus yaitu: a. Tulisannya penuh variasi. b. Adanya pemberian syakal (tanda baca). c. Adanya pemberian hiasan bebungaan. d. Bertitik-titik rata pada setiap lekukan hurufnya. e. Sering digubah dalam bentuk-bentuk yang indah dan menarik, seperti bentuk oval, kapal, perahu dan sebagainya. f. Bentuk huruf kursif (tulisannya agak miring). g. Huruf-huruf yang sebagian hurufnya ada di bawah garis, yaitu:
بتثجحخسشصضعغكلمن h. Kepala huruf
ف
/fa/,
ق
/qaf/,
م
/mim/ dan
و
/waw/ selamanya tidak
berlubang. i. Pada setiap sudut atau lekukan huruf merupakan garis yang lentur dan membulat.
Dan adapun contoh penulisan huruf-huruf hijaiyah dalam اﻟﺠﺎﻟﻲ /al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ dan contoh اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
dalam ayat Al-Qur’an, adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Penulisan huruf-huruf hijaiyah dalam اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ
al-jãlĩ/
Bentuk syakal dan variasi dalam
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-
jãlĩ/
2. Contoh اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ dalam ayat Al-Qur’an,
dengan menggunakan hiasan bebungaan
Universitas Sumatera Utara
/wa qul r-rabbi adkhilnĩ mudkhala sidqin wa akhrijnĩ mukhraja sidqin waj‛al l-lĩ min l-ladunka sultãnãn n-nasĩrãn/ “Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”.” (QS. Al-Isra` : 80)
3. Contoh اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ dalam ayat Al-Qur’an,
yang digubah dalam bentuk kapal.
/Bismi l-lãhi ar-rahmãni ar-rahĩmi, ar-rahmãnu, ‛allama l-qur`ãna, khalaqa l-‘insãna, ‛allamahu l-bayãna, sadaqa l-lãhu l-‛azĩmu / “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. (Tuhan) yang maha pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai bicara. Maha benar Allah yang maha agung.” (QS. Ar-Rahman : 1 – 4)
4. Contoh اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ dalam ayat Al-Qur’an,
yang digubah dalam bentuk perahu.
Universitas Sumatera Utara
/yã ayyuhã n-nabiyyu innã arsalnãka syãhidãn wa mubasysyirãn wa nażĩrãn wa dã‛iyãn ila l-lãhi/ “Hai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi dan membawa berita gembira dan memberi peringatan untuk jadi penyeru kepada agama Allah.” (QS. Al-Ahzab : 45 – 46)
2.5.3. Kaedah-Kaedah Penulisan Huruf Hijaiyah Pada Khat Diwani Jali a. Bentuk penulisan huruf ا/alif/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ
al-jãlĩ/, memiliki bentuk penulisan yang melengkung, kaki meruncing ke arah kiri sejajar dengan garis dasar dan pada kepala huruf terdapat garis melengkung yang lentur, yang menyerupai huruf “s”. Contoh :
b. Bentuk penulisan huruf
ب
/ba/,
ت
/ta/, dan
ث
/tsa/; memiliki bentuk
penulisan yang landai. Pada ekor huruf, garis ditarik meruncing, sejajar dengan kepala, hingga mencapai setengah panjang huruf. Keseluruhan hurufnya berada di atas garis dasar. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
c. Bentuk penulisan huruf
ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/ memiliki dua macam
bentuk penulisan, yaitu yang bagian perutnya terbuka dan tertutup. 1. Bentuk penulisan huruf
ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/ yang pertama; pada
kepala huruf terdapat goresan membulat dan meruncing di ujung kepala huruf. Kemudian bentuk badan seperti huruf C, dan bagian ujung garis meruncing ke arah kanan bawah. Pada bagian perut ke bawah, ditulis dengan garis yang agak tipis. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf
ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/ yang kedua; bentuk
kepala huruf sama seperti bentuk yang pertama, hanya saja tidak terdapat goresan yang membulat. Bentuk badan seperti huruf C dan ujung garis memotong bagian perut huruf, sehingga kaki tertutup dan berlubang. Keseluruhan huruf ditulis dengan garis yang tebal. Contoh :
d. Bentuk penulisan huruf
د
/dal/, dan
ذ
/zal/; memiliki bentuk penulisan yang
melengkung, seperti bentuk huruf C yang terbalik dan pada ujung garis meruncing. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
e. Bentuk penulisan huruf ر/ra/ memiliki dua macam bentuk penulisan yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf
ر
/ra/ yang pertama; garis ditarik landai ke arah
kiri bawah, kemudian garis ditarik ke arah kanan atas. Seperti huruf U yang miring. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf ر/ra/ yang kedua, bentuk penulisan seperti huruf
و
/waw/, tetapi tidak terdapat kepala yang berbentuk membulat.
Contoh :
f. Bentuk penulisan huruf
ز
/zai/ ; garis ditarik ke arah kiri bawah, sudutnya
tidak lancip, garis meruncing di akhir dan terdapat titik di atas kepala huruf. Contoh :
g. Bentuk penulisan huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ terdapat dua macam bentuk
penulisan, yaitu: 1. Huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ pada bentuk penulisan yang pertama, di
bagian kepala huruf terdapat gerigi. Pada bagian perutnya membentuk bulat, seperti tulisan huruf
ن
/nun/ pada penulisan huruf-huruf Arab
umumnya. Dan garis meruncing di akhir. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
2. Pada bentuk penulisan yang ke dua, di bagian kepala huruf tidak terdapat gerigi, tidak seperti penulisan huruf
س
/sin/ dan
ش
/syin/ pada
umumnya. Pada bagian kepala huruf ditarik garis panjang yang landai, dan perut membentuk huruf
ن
/nun/. Dan kemudian pada bagian kaki ditarik
garis landai ke arah kanan. Contoh :
h. Bentuk penulisan huruf ص/sad/ dan ض/dad/ hampir sama dengan bentuk penulisan huruf-huruf Arab pada umumnya. Perbedaanya pada bagian kepala, huruf berada 1 titik di atas garis dan memiliki sudut lebih lancip. Garis ditarik ke arah kanan atas dan meruncing di akhir. Contoh :
i. Pada bentuk penulisan huruf ط/ta/ dan ظ/zha/, terdiri dari dua bagian huruf yaitu membentuk bulatan dan garis tegak. Bulatan huruf
ط
/ta/ dan
ظ
/zha/
sama persis dengan bulatan huruf ص/sad/ dan ض/dad/. Dan huruf tegak
ط
/ta/ dan ظ/zha/ sama dengan huruf tegak ا/alif/.
Contoh :
Universitas Sumatera Utara
j. Bentuk penulisan huruf
ع/‛ain/, dan غ/ghain/ memiliki dua macam bentuk
penulisan, yaitu yang bagian perutnya terbuka dan tertutup. 1. Bentuk penulisan huruf
ع
/‛ain/, dan
غ
/ghain/; kepala huruf tidak
tertutup. Bentuk badan seperti huruf C dan ujung garis memotong bagian perut huruf. Keseluruhan huruf ditulis dengan garis yang tebal. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf ع/‛ain/, غ/ghain/ yang kedua; pada kepala huruf kepala huruf terbuka. Bentuk badan seperti huruf C, dan bagian ujung garis meruncing ke arah kanan bawah. Pada bagian perut ke bawah ditulis dengan garis yang agak tipis. Contoh :
k. Bentuk penulisan huruf
ف
/fa/; bentuk penulisan seperti huruf
و
/waw/ dan
perut membentuk seperti huruf ب/ba/. Pada ujung garis, garis meruncing dan ditarik ke arah kepala huruf. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
ق
l. Bentuk penulisan huruf
/qaf/ hampir sama dengan bentuk huruf
perbedaannya hanya terdapat pada perut huruf. Pada perut huruf membentuk seperti huruf
ن
ف
/fa/,
ق
/qaf/
/nun/. Ujung garis meruncing dan melewati
kepala huruf. Contoh :
m. Bentuk penulisan huruf ك/kaf/ memiliki tiga macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf sama dengan huruf
ا
ك
/kaf/ yang pertama; bentuk penulisan hampir
/alif/. Hanya saja pada kaki huruf ك/kaf/ membelah
ke tengah-tengah garis yang berdiri tegak. Dan di atas kepala huruf tersebut terdapat garis yang melengkung kemudian ujung garis ditarik ke atas. Dan pada bagian tengah garis, ditarik garis melingkar ke arah bawah, yang menyerupai angka 6. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf
ك
/kaf/ yang kedua hampir sama dengan bentuk
penulisan yang pertama. Perbedaanya hanya terdapat pada garis yang ada di atas kepala huruf. Pada bentuk yang kedua, garis di atas kepala beberbentuk melengkung dan ditarik ke arah atas. Dan pada bagian tengah garis terdapat garis kecil yang melengkung.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf
ك
/kaf/ yang ketiga hampir sama juga dengan
dengan bentuk penulisan yang pertama dan kedua. Perbedaanya juga terdapat pada garis yang ada di atas kepala huruf. Pada bentuk yang ketiga, garis yang ada di atas kepala lebih menyerupai bentuk penulisan huruf
ك
/kaf/ di awal kata.
Contoh :
n. Bentuk penulisan huruf
ك
ل
/lam/ hampir sama dengan bentuk penulisan huruf
/kaf/, yang membedakannya pada huruf
ل
/lam/ tidak terdapat garis yang
berada di atas kepala huruf. Contoh :
o. Bentuk penulisan huruf
م
/mim/ memiliki empat macam bentuk penulisan,
yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf
م
yang sama dengan huruf
/mim/ yang pertama; memiliki goresan kaki
ج
/jim/,
ح
/ha/,
خ
/kha/,
ع/‛ain/, dan غ
/ghain/ Bentuk goresan kakinya seperti huruf C, dan bagian ujung garis meruncing ke arah kanan bawah.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
م
2. Bentuk penulisan huruf
/mim/ yang kedua; memiliki goresan kaki ke
arah kanan bawah kemudian ujung garis membentuk bulatan dengan memotong garis ke arah kanan. Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf
م
/mim/ yang ketiga; memiliki goresan kaki yang
ke arah bawah dan pada ujung garis agak melengkung ke arah kiri. Contoh :
4. Bentuk penulisan huruf
م
/mim/ yang terakhir; memiliki goresan kaki
yang menyerupai huruf ر/ra/ pada bentuk pertama. Contoh :
p. Bentuk penulisan huruf ن/nun/ memliki dua macam bentuk penulisan, yaitu: 1. Memiliki bentuk penulisan yang landai. Pada ekor huruf, garis ditarik meruncing, sejajar dengan kepala. Dan pada perut huruf, sebagian hurufnya berada di bawah garis dasar. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
2. Pada bentuk penulisan huruf
ن
/nun/ yang kedua, bentuk huruf seperti
perut huruf ص/sad/. Pada bentuk penulisan yang kedua garis lebih tebal dan huruf berada di atas garis dasar. Contoh :
q. Bentuk penulisan huruf
و
/waw/ memiliki dua macam bentuk penulisan,
yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf و/waw/ yang pertama, tidak terdapat lubang pada kepala huruf. Kemudian garis melengkung ke arah kiri, sejajar dengan garis dasar. Dan meruncing pada ujung garis. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf
و
/waw/ yang kedua, tidak terdapat lubang pada
kepala huruf و/waw/ membentuk bulat dan kakinya naik ke atas, melewati kepala huruf. Dan ujung garis meruncing ke arah kanan atas. Contoh :
r. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/, memiliki empat macam bentuk penulisan,
yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ di awal kata; bentuknya tertutup dan
berlubang di sebelah kanan dan di kiri huruf.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
ه/ha/ di tengah kata, bentuk penulisan hurufnya
2. Bentuk penulisan huruf
sama seperti bentuk di awal kata. Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ di akhir kata, garis ditarik melengkung ke
atas kemudian ujung garis menghadap ke arah kiri bawah. Contoh :
4. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ yang berdiri sendiri; berbentuk bulat,
tertutup dan berlubang di bagian tengahnya. Contoh :
s. Bentuk penulisan huruf
ﻻ/lam alif/ memiliki tiga macam bentuk penulisan,
yaitu: 1. Bentuk penulisan huruf
ﻻ
/lam alif/ yang pertama, seperti bentuk
penulisan huruf ا/alif/ kemudian disambung dengan garis yang membulat dan memotong ke arah kiri huruf, seperti bentuk spiral. Dan meruncing pada ujung garis. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
2. Bentuk penulisan huruf huruf
ﻻ/lam alif/ yang kedua, seperti bentuk penulisan
ا/alif/ kemudian disambung dengan garis yang saling memotong
seperti angka 8. Dan meruncing pada ujung garis. Contoh :
3. Bentuk penulisan huruf huruf
ا
ﻻ/lam alif/ yang ketiga, seperti bentuk tulisan
/alif/ kemudian disambung lagi dengan bentuk penulisan huruf
ا/alif/. Contoh :
t. Bentuk penulisan huruf
ي
ي/ya/, hampir sama dengan bentuk penulisan huruf
/ya/ pada umumnya. Hanya saja pada bagian perut lebih melengkung dan
ekor meruncing ke arah kanan atas. Contoh :
Pola penulisan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ pada
prinsipnya sama dengan kaedah penulisan huruf-huruf Arab, baik yang disambung
Universitas Sumatera Utara
ا
/alif/, د/dal/, ذ/zal/, ر/ra/, ز/zai/ dan و/waw/. Dan huruf-huruf yang dapat disambungkan dengan huruf-huruf sesudah
dan sebelumnya ada dua puluh dua macam, yaitu:
ب
/ba/,
ت
/ta/,
ث
/tsa/,
ج/jim/, ح/ha/, خ/kha/, س
/sin/,
ش
/syin/,
ص
/sad/, ض/dad/, ط/ta/, ظ/zha/, ع/‛ain/, غ/ghain/, ف/fa/, ق/qaf/, ك/kaf/,
ل
/lam/, م/mim/, ن/nun/, ه/ha/, dan ي/ya/. Sedangkan huruf
ء/hamzah/ tidak bisa dirangkaikan dengan huruf-huruf
sebelum dan sesudahnya. Apabila huruf ini akan disambungkan, maka bentuknya akan berubah.
2.6. Persamaan Dan Perbedaan Khat Diwani Dengan Khat Diwani Jali Ditinjau Dari Bentuk Penulisan 2.6.1. Persamaan Khat Diwani Dengan Khat Diwani Jali Ditinjau Dari Bentuk Penulisan Persamaan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ dengan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ ditinjau dari bentuk penulisan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk penulisan huruf ب/ba/, ت/ta/, dan ث/tsa/
Universitas Sumatera Utara
Bentuk penulisan huruf ب/ba/, ت/ta/, dan ث/tsa/ pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ memiliki pola bentuk penulisan yang sama dengan tulisan huruf ب/ba/, ت/ta/, dan ث/tsa/ pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ
al-jãlĩ/., yaitu memiliki bentuk penulisan yang landai. Dan ujung garis ditarik meruncing sejajar dengan kepala. Contoh : Bentuk penulisan huruf pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/ba/,
ت
/ta/, dan
ث
/tsa/
/ta/, dan
ث
/tsa/
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk penulisan huruf pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
ب
ب
/ba/,
ت
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
2. Bentuk penulisan huruf ز/zai/. Bentuk penulisan huruf dengan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
ز
/zai/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ mempunyai pola bentuk
penulisan yang sama, yaitu garis ditarik ke arah kiri bawah, sudutnya tidak lancip, dan garisnya meruncing di akhir. Tulisan berada di atas garis dasar. Contoh : Bentuk penulisan huruf
ز
/zai/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ/
Universitas Sumatera Utara
Bentuk penulisan huruf ز/zai/ pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
3. Bentuk penulisan huruf
س
/sin/, dan
ش
/syin/ pada bentuk penulisan yang
pertama. Bentuk penulisan huruf khat ad-dĩwãnĩ/ dengan
س
/sin/, dan
ش
/syin/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
mempunyai pola bentuk penulisan yang sama. Pada kepala huruf terdapat gerigi, seperti bentuk penulisan huruf س/sin/, dan ش/syin/ pada umumnya. Dan pada bagian perutnya membentuk bulat, seperti penulisan huruf ن/nun/. Contoh : Bentuk penulisan huruf
س/sin/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk penulisan huruf
س
/sin/ pada
اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
4. Bentuk penulisan huruf س/sin/, dan ش/syin/ pada bentuk kedua. Bentuk penulisan huruf khat ad-dĩwãnĩ/ dengan
س
/sin/, dan
ش
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/syin/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Bentuk penulisan huruf
س
/sin/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk
penulisan
س
huruf
/sin/
pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
5. Bentuk penulisan huruf ص/sad/, dan ض/dad/ Bentuk penulisan huruf ص/sad/, dan ض/dad/ pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ khat ad-dĩwãnĩ/ dengan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ/al-
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
mempunyai pola bentuk penulisan yang sama. Pada kepala huruf terdapat bulatan yang menutup dan berlubang. Dan pada bagian perutnya membentuk bulat seperti tulisan huruf ن/nun/. Contoh : Bentuk penulisan huruf
ص
/sad/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ/
Universitas Sumatera Utara
Bentuk penulisan huruf
ص/sad/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
6. Bentuk penulisan huruf ف/fa/ Bentuk penulisan huruf
ف
/fa/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-
dĩwãnĩ al-jãlĩ/ memiliki pola bentuk penulisan yang sama dengan bentuk kedua penulisan huruf
ف
/fa/
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
garis melengkung seperti huruf
ب
/al-khat ad-dĩwãnĩ/. Pada bagian perut
/ba/. Kemudian ujung garis ditarik ke arah
kepala huruf. Dan penulisan pada kepala huruf
ف
/fa/ selamanya tidak
berlubang. Contoh : Bentuk kedua penulisan huruf ف/fa/ pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk penulisan huruf ف/fa/ pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
7. Bentuk penulisan huruf ل/lam/ Bentuk penulisan huruf
ل
/lam/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-
dĩwãnĩ/ memiliki pola bentuk penulisan yang sama, dengan bentuk penulisan
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Bentuk penulisan huruf
ل/lam/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk penulisan huruf
ل/lam/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
8. Bentuk penulisan huruf م/mim/ Bentuk penulisan huruf
م/mim/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/
memiliki pola bentuk penulisan yang sama, dengan bentuk pertama penulisan huruf
م/mim/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/. Kedua huruf
tersebut menggunakan goresan kaki yang sama dengan huruf
خ
/kha/,
ج/jim/, ح/ha/,
ع/‛ain/, dan غ/ghain/
Contoh : Bentuk penulisan huruf
م
/mim/ pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ/
Universitas Sumatera Utara
Bentuk
pertama
penulisan
huruf
م
/mim/
pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
9. Bentuk penulisan huruf و/waw/ Bentuk penulisan huruf dengan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
و/waw/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ mempunyai pola bentuk
penulisan yang sama. Pada kepala huruf tidak terdapat lubang. Kemudian garis melengkung ke arah kiri, sejajar dengan garis dasar. Dan meruncing pada ujung garis. Huruf berada di atas garis dasar. Contoh : Bentuk
pertama
penulisan
huruf
و
/waw/
pada
و
/waw/
pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk
pertama
penulisan
huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ 10. Bentuk penulisan huruf ه/ha/ Bentuk penulisan huruf /al-khat ad-dĩwãnĩ/ dengan
ه
/ha/ yang berdiri sendiri pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Bentuk penulisan huruf ه/ha/ yang berdiri sendiri pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ/
Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ yang berdiri sendiri pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
11. Kepala huruf
ف/fa/, ق/qaf/, م/mim/ dan و/waw/ pada اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
ad-dĩwãnĩ/ dan
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ selamanya tidak
berlubang.
12. Kedua jenis kaligrafi ini memiliki pola penyambungan huruf yang sama, baik yang disambung ataupun tidak. Artinya, huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada kedua jenis kaligrafi ini ada yang hanya dapat disambung dengan huruf sesudah dan sebelumnya. Huruf-huruf hijaiyah yang hanya dapat disambung ke huruf sebelumnya saja, ada enam macam, yaitu:
ا
/alif/, د/dal/, ذ/zal/, ر/ra/, ز/zai/ dan و/waw/. Dan huruf-huruf yang dapat disambungkan dengan huruf-huruf sesudah
dan sebelumnya ada dua puluh dua macam, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
ب
/ba/,
ت
/ta/,
ث
/tsa/,
ج/jim/, ح/ha/, خ/kha/, س
/sin/,
ش
/syin/,
ص
/sad/, ض/dad/, ط/ta/, ظ/zha/, ع/‛ain/, غ/ghain/, ف/fa/, ق/qaf/, ك/kaf/,
ل
/lam/, م/mim/, ن/nun/, ه/ha/, dan ي/ya/. Sedangkan huruf
ء/hamzah/ tidak bisa dirangkaikan dengan huruf-huruf
sebelum dan sesudahnya. Apabila huruf ini akan disambungkan, maka bentuknya akan berubah.
2.6.2. Perbedaan Khat Diwani Dengan Khat Diwani Jali Ditinjau Dari Bentuk Penulisan Perbedaan اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ dengan اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ/al-
khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ ditinjau dari bentuk penulisan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk penulisan huruf ا/alif/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ا
/alif/ ada dua
macam bentuk penulisan. Dengan berciri khas; pada kepala huruf terdapat garis yang ditarik lurus ke bawah, hingga menyentuh perut huruf. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ا/alif/
Bentuk kedua penulisan huruf ا/alif/
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
ا
huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/alif/ hanya ada satu macam penulisan. Yang mempunyai ciri; pada
kepala huruf terdapat garis melengkung yang lentur, yang menyerupai huruf S. Contoh :
2. Bentuk penulisan huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
dan
خ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ج/jim/, ح/ha/,
/kha/ terdapat dua macam bentuk penulisan. Yang kedua-duanya
mempunyai ciri; bentuk kepala huruf tertutup dan berlubang. Dan pada kaki terbuka dan tidak tertutup. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/
Bentuk kedua penulisan huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ج
/jim/,
ح
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/ha/, dan
خ
/kha/ ada dua macam bentuk penulisan. Yang
mempunyai ciri; kepala huruf terbuka dan tidak tertutup. Pada bentuk penulisan yang pertama kaki terbuka dan bagian ujung garis meruncing ke arah kanan bawah. Dan pada bentuk penulisan yang kedua, kaki tertutup dan berlubang.
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/
Bentuk kedua penulisan huruf ج/jim/, ح/ha/, dan خ/kha/
3. Bentuk penulisan huruf د/dal/, dan ذ/zal/ Pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf د/dal/, dan ذ
/zal/
memiliki satu macam bentuk penulisan. Yang mempunyai ciri; bagian kepala huruf menyentuh bagian perut, sehingga tertutup dan berlubang. Contoh :
Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/dal/, dan
ذ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan huruf
د
/zal/ juga memiliki satu macam bentuk penulisan. Yang mempunyai
ciri, memiliki bentuk penulisan yang melengkung, seperti bentuk huruf C yang terbalik dan pada ujung garis meruncing. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
4. Bentuk penulisan huruf ر/ra/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ر
/ra/ memiliki
satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; bentuk tulisan landai, sudutnya tidak lancip, dan garisnya meruncing di akhir. Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ر
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/ra/ memiliki dua macam bentuk penulisan. Bentuk penulisan huruf
ر
/ra/ yang pertama mempunyai ciri; garis ditarik landai ke arah kiri bawah, kemudian garis ditarik ke arah kanan atas. Seperti huruf U yang miring. Bentuk penulisan huruf
ر
/ra/ yang kedua mempunyai ciri; bentuk penulisan seperti
huruf و/waw/, tetapi tidak terdapat kepala yang berbentuk membulat. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ر/ra/
Bentuk kedua penulisan huruf ر/ra/
5. Bentuk penulisan huruf ط/ta/, dan ظ/zha/ Pada
ظ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ط
/ta/, dan
/zha/ memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; pada garis tegak di
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
huruf ط/ta/, ظ/zha/ memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; pada garis tegak menggunakan hiasan ا/alif/ pada penulisan اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ Contoh :
6. Bentuk penulisan huruf ع/‛ain/ dan غ/ghain/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ع/‛ain/ dan غ
/ghain/ memuiliki 2 macam bentuk penulisan. Yang kedua-duanya memiliki ciri; bentuk kepala huruf tertutup dan berlubang. Dan pada kaki terbuka dan tidak tertutup. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ع/‛ain/ dan غ/ghain/
Bentuk kedua penulisan huruf ع/‛ain/ dan غ/ghain/
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ع
/‛ain/ dan
غ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan /ghain/ memiliki dua macam bentuk penulisan. Yang
memiliki ciri; kepala huruf terbuka dan tidak tertutup. Pada bentuk penulisan yang pertama, kaki tertutup dan berlubang. Dan pada bentuk penulisan yang kedua, kaki terbuka dan bagian ujung garis meruncing ke arah kanan bawah. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ع/‛ain/ dan غ/ghain/
Bentuk kedua penulisan huruf ع/‛ain/ dan غ/ghain/
7. Bentuk penulisan huruf ف/fa/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ف
/fa/ memiliki
dua macam bentuk penulisan. Pada bentuk penulisan yang kedua terdapat persamaan dengan bentuk penulisan huruf ف/fa/ pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-
khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ dan terdapat perbedaan pada bentuk penulisan yang kedua. Bentuk penulisan yang kedua pada huruf
ف
/fa/ memiliki ciri; ujung garis
menyambung ke titik di atas kepala huruf ف/fa/. Contoh
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ف
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/fa/ hanya memiliki satu macam bentuk penulisan. Yang memiliki ciri;
ujung garis tidak menyambung ke titik di atas kepala huruf ف/fa/. Contoh :
8. Bnetuk penulisan huruf ق/qaf/ Pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf ق/qaf/ memiliki
dua macam bentuk penulisan. Yang kedua-duanya memiliki ciri; titik hurufnya terdapat di ujung garis. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ق/qaf/
Bentuk kedua penulisan huruf ق/qaf/ Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ق
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/qaf/ memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; titik huruf
terdapat di atas kepala dan tidak menyentuh ujung garis. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
9. Bentuk penulisan huruf ك/kaf/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ك
memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; terdapat huruf
/kaf/ hanya
ء/hamzah/
pada bulatan perut huruf tersebut. Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ك
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/kaf/ memiliki tiga macam bentuk penulisan. Dengan ciri; pada bulatan
perut huruf tidak terdapat huruf ء/hamzah/. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ك/kaf/
Bentuk kedua penulisan huruf ك/kaf/
Bentuk ketiga penulisan huruf ك/kaf/
10. Bentuk penulisan huruf م/mim/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
م/mim/ hanya
memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; kepala tertutup dan memiliki
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
م
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/mim/ memiliki 4 macam bentuk penulisan. Pada bentuk penulisan yang
pertama terdapat persamaan dengan bentuk penulisan huruf م/mim/ pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/. Dan terdapat perbedaan pada bentuk penulisan huruf
م
/mim/ yang kedua, ketiga dan keempat. Contoh : Bentuk kedua penulisan huruf م/mim/
Bentuk ketiga penulisan huruf م/mim/
Bentuk keempat penulisan huruf م/mim/
11. Bentuk penulisan huruf ن/nun/ Pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf ن/nun/ memiliki
tiga macam bentuk penulisan. Dengan ciri; berbentuk bulat.dan titik terdapat di
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ن/nun/
Bentuk kedua penulisan huruf ن/nun/
Bentuk ketiga penulisan huruf ن/nun/ Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ن
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/nun/ memiliki dua macam bentuk penulisan. Dengan ciri; perut huruf
membentuk lengkungan dan tidak membentuk bulat. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ن/nun/
Bentuk kedua penulisan huruf ن/nun/
12. Bentuk penulisan huruf و/waw/ Pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf و
dua macam bentuk penulisan. Bentuk pertama penulisan huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/waw/ memiliki
و
/waw/ pada
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ memiliki persamaan dengan bentuk pertama
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
و
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/waw/ memiliki dua macam bentuk penulisan. Bentuk kedua penulisan
huruf و/waw/ memiliki ciri; ujung garis melewati tinggi kepala huruf. Contoh :
13. Bentuk penulisan huruf ه/ha/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ (awal)
memiliki ciri; pada garis awal tidak tertutup dan membentuk bulat, kemudian pada garis kedua tertutup dan berlubang. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ (tengah)
memiliki ciri; bentuknya tidak berlubang dan melengkung ke bawah. Bentuk penulisan huruf ه/ha/ (akhir) memiliki ciri; garisnya menghadap ke kiri bawah. Contoh :
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
ه
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
/ha/ (awal) memiliki ciri; bentuknya tertutup dan berlubang di sebelah
kanan dan di kiri huruf. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ (tengah) memiliki ciri;
bentuknya tertutup dan berlubang di sebelah kanan dan di kiri huruf. Bentuk penulisan huruf
ه
/ha/ (akhir) memiliki ciri; garis ditarik melengkung ke atas
kemudian ujung garis menghadap ke arah kiri bawah. Contoh :
14. Bentuk penulisan huruf ﻻ/lam alif/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ﻻ
/lam alif/
memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; pada penulisan huruf yang pertama lebih tinggi dibandingkan dengan huruf yang kedua. Contoh :
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ huruf
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan
ﻻ/lam alif/ memiliki tiga macam bentuk penulisan. Dengan ciri; penulisan
huruf yang pertama dan kedua memiliki tinggi yang hampir sama/sejajar. Contoh : Bentuk pertama penulisan huruf ﻻ/lam alif/
Universitas Sumatera Utara
Bentuk kedua penulisan huruf ﻻ/lam alif/
Bentuk ketiga penulisan huruf ﻻ/lam alif/
15. Bentuk penulisan huruf ي/ya/ Pada
اﻟﺨﻂ اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ bentuk penulisan huruf
ي
/ya/ memiliki
satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; bentuk tulisan lebih membulat dan agak tegak. Contoh :
Pada
ي
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ اﻟﺠﺎﻟﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ bentuk penulisan huruf
/ya/ juga memiliki satu macam bentuk penulisan. Dengan ciri; bentuk huruf
agak miring dan ujung garis meruncing. Contoh :
16. Bentuk syakal dan variasi Pada اﻟﺪﻳﻮاﻧﻲ
اﻟﺨﻂ
/al-khat ad-dĩwãnĩ/ tidak memiliki bentuk syakal dan variasi.
Sedangkan pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ
/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/ memiliki bentuk
syakal dan variasi.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk syakal dan variasi pada اﻟﺠﺎﻟﻲ
اﻟﺨﻂ اﻟﺪواﻧﻲ/al-khat ad-dĩwãnĩ al-jãlĩ/
Universitas Sumatera Utara