BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam perkembangan dunia industri saat ini mendorong berbagai teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan
ketrampilan tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk
pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang semakin tinggi dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar, sehingga memerlukan teknik pengendalian untuk mengurangi dampak negatif terhadap tenaga kerja dan masyarakat serta lingkungannya. Karena itu setiap kesalahan atau kecelakaan dalam penerapan teknologi maju dapat menimbulkan kerugian yang besar baik dari segi modal maupun sumber daya manusia. Menurut WHO (2007), keadaan darurat utama, bencana dan krisis lainnya tidak mengindahkan perbatasan negara dan tidak pernah terjadi pada saat yang tepat. Besarnya penderitaan manusia yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa ini sangat besar, dan termasuk banyak aspek kehidupan masyarakat lainnya yang terkait kesehatan, keamanan, perumahan, akses ke makanan, air dan komoditas kehidupan lain. Itulah mengapa sangat penting untuk memiliki sistem tanggap darurat ditempat, sehingga dampak bencana terhadap orang dan asset biasa diminimalisir, dan respon yang terkoordinasi
1
2
dapat diluncurkan secara efektif dan efisien. Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan. Menurut Construction Safety Association of Ontario, setiap badan usaha (perusahaan) diwajibkan mengelola penyelenggaraan program-program tanggap darurat dan bencana. Dalam PP No. 50 Tahun 2012 disebutkan bahwa setiap badan usaha diwajibkan untuk menyelenggarakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dimana salah satu elemennya mewajibkan badan usaha untuk menyelenggarakan program tanggap darurat (Emergency Response Preparedness). Hal ini bertujuan meminimalisasi korban dan kerusakan peralatan yang disebabkan oleh kecelakaan dan keadaan darurat, termasuk karyawan yang luka-luka, kebakaran, ledakan, keracunan tumpahan bahan kimia, kebocoran gas dan bencana alam. Upaya tersebut terwujud dalam program tanggap darurat yang disusun berdasarkan informasi tentang potensi keadaan darurat apa saja yang dapat terjadi di perusahaan (Rachmawati, 2009). PT. INKA (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMN-IS) yang bergerak dalam bidang manufaktur dan jasa perkeretaapian. Guna menjamin kelangsungan seluruh kegiatan proses produksi aman dan lancar, terjadinya keadaan darurat atau bencana perlu diantisipasi secara baik dan sedini mungkin sehingga bila keadaan ini terjadi, kerugian jiwa atau materi yang timbul dapat ditekan sekecil mungkin (PT. INKA (Persero), 2007).
3
Di PT. INKA (Persero), tempat kerja, tenaga kerja, lingkungan kerja, bahan baku, kegiatan proses produksi dan peralatan produksi dimana semuanya mempunyai potensi bahaya yang besar dan sewaktu-waktu dapat mengakibatkan keadaan darurat seperti kebakaran, peledakan, atau bahaya yang dapat menghambat proses produksi. Oleh karena itu, perlu adanya prosedur tanggap darurat dimulai dari persiapan sampai dengan tindakan penanggulangan serta rencana pemulihan agar keadaan darurat dapat kembali normal. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melaksanakan kegiatan magang di PT. INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur guna mengetahui pelaksanaan sistem tanggap darurat sebagai upaya pengendalian keadaan darurat.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka timbul rumusan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana pelaksanaan sistem tanggap darurat sebagai upaya pengendalian keadaan darurat di PT. INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur ?”
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui potensi bahaya yang dapat menimbulkan keadaan darurat yang ada di dalam PT. INKA (Persero).
4
2. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sistem tanggap darurat di PT. INKA (Persero). 3. Untuk mengetahui sarana dan fasilitas proteksi keadaan darurat di PT. INKA (Persero). 4. Untuk mengetahui sarana evakuasi yang tersedia di PT. INKA (Persero).
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat diterima sebagai masukan-masukan dan bahan evaluasi yang bermanfaat bagi perusahaan terhadap pelaksanaan sistem tanggap darurat sebagai upaya pengendalian keadaan darurat. 2. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja a. Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang gambaran pelaksanaan sistem tanggap darurat sebagai upaya pengendalian keadaan darurat yang ada di perusahaan. b. Diharapkan dapat menambah referensi buku di perpustakaan kampus Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 3. Bagi Mahasiswa a. Diharapkan mengetahui potensi bahaya yang dapat menimbulkan keadaan darurat yang ada di dalam PT. INKA (Persero). b. Diharapkan mengetahui gambaran pelaksanaan sistem tanggap darurat di PT. INKA (Persero).
5
c. Diharapkan mengetahui sarana dan fasilitas proteksi keadaan darurat di PT. INKA (Persero). d. Diharapkan mengetahui sarana evakuasi yang tersedia di PT. INKA (Persero).