BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Memasuki Era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan yang harus dihadapi oleh para perusahaan di Indonesia.
Perkembangan perusahaan di
Indonesia yang begitu pesat mengharuskan perusahaan untuk melakukan berbagai stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan.
Dalam menghadapi
persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
pertanggungjawaban
Laporan manajemen
keuangan atas
juga
penggunaan
menunjukkan sumber
daya
hasil yang
dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan pada umumnya disusun dan dilaporkan beberapa unsur terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perusahaan harus mengetahui laporan keuangan perusahaannya khusus nya laporan arus kas untuk memenuhi kewajibannya, mengetahui modal usaha,
1
2
keefektifan penggunaan aktiva dan hal hal lain yang berkaitan dengan financial perusahaan . Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan kata lain, darimana kas berasal dan bagaimana kas dikeluarkan. Laporan tersebut menjelaskan sebab-sebab timbulnya perubahan kas dengan menyajikan informasi mengenai kegiatan operasi, pendanaan dan investasi. Perusahaan membuat laporan keuangan dengan tujuan agar perusahaan dapat memprediksi kemajuan keuangan perusahaan setiap tahun dan diharapkan perusahaan tidak mengalami kerugian atau kebangkrutan. Kebangkrutan perusahaan merupakan fenomena yang sering terjadi dalam dunia usaha baik dipengaruhi oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Misalnya saja naiknya biaya bahan baku dan biaya lain seperti biaya listrik tanpa diimbangi dengan naiknya pendapatan. Adanya produk pesaing yang lebih unggul sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba dan penjualan. Untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan maka perusahaan seharusnya melakukan pencegahan gar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Perusahaan diharapkan dapat menilai kondisi perusahaan yang sedang berjalan agar memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi perusahaan sekarang ini, sehingga perusahaan dapat mengetahui tindakan apa yang tepaat untuk mempertahankan perusahaannya dan memperbaiki kekurangan agar perusahaan dapat bertahan dan bersaing. Informasi seperti ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan dan menentukan langkah-langkah yang tepat untuk
3
melakukan inovasi atau perbaikan yang mempunyai dampak di masa yang akan datang. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan objek penelitian pada perusahaan semen yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut hampir tidak berpengaruh oleh fluktuasi perekonomian terutama terpengaruh oleh krisis ekonomi. Hal ini terbukti dengan jumlah produksi dari tahun 2011 sebesar 48 juta ton, tahun 2012 sebesar 55 juta ton, tahun 2013 sebesar 58 juta ton dan tahun 2014 sebesar 61 juta ton (www.Semen Indonesia.com). Dimana perusahaan semen memiliki perkembangan yang cukup pesat karena dari tiga perusahaan semen yang cukup terkenal dan sudah terdaftar di BEI antara lain : PT. Indocement Tunggal Prakarsa, merupakan perusahaan semen terbessar dunia yang merupakan satu-satunya produsen semen putih di dalam negeri. PT. Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan yang merupakan pemain global dalam industri semen yang memiliki saham pada perusahaan-perusahaan semen di 70 negara di dunia. Sedangkan PT. Semen Indonesia Tbk merupakan perusahaan semen yang sahamnya dimiliki pemerintah RI yang memiliki operasi bisnis yang cukup luas dalam bidang produksi semen. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya nilai rupiah terhadap dollar yang menyebabkan banyaknya .Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dapat memberi manfaat yang besar bagi pihak perusahaan dimana tingkat profitabilitas perusahaan dapat dicapai secara optimal, usaha nyata yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam usaha mempertahankan kondisi tersebut maka dilakukan suatu pengukuran.
4
Salah satu alat yang dapat digunakaan perusahaan untuk menilai kondisi atau kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan yang dihasilkan setiap periodenya. Agar perusahaan dapat mengetahui lebih jelas kondisi perusahaan sekarang ini, maka perusahaan dapat membandingkan laporan keuangan yang sekarang dengan laporan keuangan periode sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Parwito (2006), Lestari (2012) dan Patria (2013) bahwa : pengukuran kinerja keuangan yang dilakukan melalui analisis laporan keuangan dinyatakan cukup dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Karena laporan keuangan dalam perusahaan sudah mencatat segala macam transaksi yang terjadi selama satu periode pencatatan. Dari uraian diatas, penilis menyimpulkan untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan yang terdaftar di BEI”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kinerja keuangan perusahaan jika dilihat dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas?
C. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan semen menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitasnya.
5
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu peneliti dapat mengetahui tinggi atau rendahnya kinerja keuangan perusahaan yang dapat diketahui melalui analisis rasio.