BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Menurut Halim (2003:57) mendefinisikan laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dari berbagai pihak. Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila disampaikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh pemakai informasi sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hilmi, 2008:45). Harahap (2009:105) menyatakan laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Investor memerlukan informasi laporan keuangan untuk mendukung keputusan agar dapat memaksimalkan utilitas investasinya. Acuan yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan dapat diberikan jika laporan keuangan memiliki informasi yang berkualitas. Kualitas utama yang harus dimiliki oleh suatu informasi adalah relevansi dan reliabilitas. Relevansi suatu informasi ini dilihat dengan melihat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta bebas dari kesalahan bias (Kieso, 2002:45).
1
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Selain itu, ketepatwaktuan (timeliness) dalam publikasi laporan keuangan merupakan sinyal yang disampaikan perusahaan kepada pemakai laporan keuangan. Kegunaan dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan akan berkurang jika waktu penundaan laporan keuangan tahunan meningkat. Namun permintaan akan laporan keuangan yang tepat waktu akan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi tidaklah mudah untuk dipenuhi. Di satu sisi, pasar akan menuntut terbitnya laporan auditan yang tepat waktu sementara di sisi lain, audit merupakan proses sistematis yang membutuhkan waktu sehingga terkadang pengumuman laporan auditan menjadi tertunda. Semakin lama waktu yang tertunda dalam publikasi laporan keuangan, maka semakin besar kemungkinan berkembangnya rumor-rumor mengenai perusahaan tersebut. Apabila hal ini sering terjadi, maka akan mengarahkan pasar tidak bekerja dengan baik karena kurangnya manfaat informasi yang disampaikan kepada publik.
2
Semakin lama waktu tertunda dalam penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan ke publik maka semakin banyak kemungkinan berkembangnya rumorrumor maupun terdapatnya insider information mengenai perusahaan tersebut. Untuk itu regulator perlu menentukan suatu regulasi yang mengatur batas waktu penerbitan laporan keuangan yang harus dipenuhi setiap emiten. Tujuannya adalah untuk menjaga relevansi dan reliabilitas informasi yang dibutuhkan para pelaku bisnis di pasar modal sehingga pasar dapat bekerja dengan baik dan menggairahkan aktivitas bisnis investasi (Wirakusuma, 2006). Tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang dilaporkan, diperkirakan dapat mempengaruhi tepat atau tidaknya waktu penyajian laporan keuangan kepada publik. Hal ini diungkapkan oleh Carslaw dan Kaplan (Wirakusuma, 2006:57) dimana perusahaan yang mengalami rugi operasional telah meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditan lebih lambat dari biasanya. Hal di atas didukung oleh penelitian Wirakusuma (2006:66) yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan, dan memiliki hubungan positif terhadap rentang waktu penyelesaian laporan keuangan auditan. Dengan kata lain profitabilitas memiliki hubungan positif terhadap keterlambatan penyelesaian laporan keuangan. Sementara bagi perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung mengharapkan penyelesaian audit secepat mungkin sehingga mampu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik lebih awal. Dye dan Sridhar, dalam penelitian Wirakusuma (2006:57), mengungkapkan bahwa perusahaan dengan hasil
3
gemilang cenderung berusaha untuk menyajikan laporan keuangannya lebih tepat waktu. Zingales (1997) menjelaskan bahwa corporate governance merupakan pengelolaan (governance) dari bentuk organisasi tertentu, yaitu perusahaan (corporation). Zingales mendefinisikan corporate governance sebagai the complex set of constraints that shape the ex-post bargaining over the quasi-rents generate by a firm (fokus pengelolaan berbagai hubungan sentra pihak yang berkepentingan di perusahaan). Pengertian lain diberikan oleh Tumbul (Syakhrosa, 2004) mendefinisikan corporate governance sebagai tata kelola dalam
sebuah
organisasi
dengan
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi proses organisasi dalam rangka menghasilkan dan menjual barang atau jasa. Praktik corporate governance digambarkan dengan komposisi komisaris independen diperkirakan dapat mempengaruhi tepat atau tidaknya publikasi laporan keuangan auditan. Keterlibatan seorang komisaris independen di sebuah perusahaan adalah kontribusi vital mereka bagi mekanisme checks and balances sehingga para eksekutif tidak memperlakukan perusahaan seolah-olah milik pribadi (Tjager, 2003:34). Syakhroza (2004:9) menyatakan bahwa emiten yang memiliki komisaris independen dapat mendesak pihak manajemen perusahaan tersebut untuk menyampaikan laporan keuangan auditan ke publik lebih tepat waktu dibandingkan dengan emiten yang tidak memiliki komisaris independen. Kinerja finansial merupakan kinerja perusahaan-perusahaan secara relatif dalam suatu industri yang sama yang ditandai dengan return tahunan industri yang
4
bersangkutan. Untuk mengukur kinerja keuangan dan konsekuensi ekonomi tersebut diperlukan rasio-rasio dan pengukuran-pengukuran. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini mengadopsi pengukuran kinerja dari penelitian Goh & Ryan (2002) yang menggunakan rasio keuangan berupa profitabilitas dalam hal ini adalah Return on Assets (ROA). Goh & Ryan (2002) menguji kinerja perusahaan dengan menggunakan dua ukuran kinerja keuangan (financial) berupa Return on Assets (ROA) dan likuiditas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengaruh corporate governance dan kinerja keuangan pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan?
1.2
Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh corporate governance dan kinerja keuangan pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan.
5
1.3
Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka kegunaan penelitian
ini adalah: 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pengaruh corporate governance (komposisi komisaris independen dan kepemilikan institusional) dan kinerja keuangan perusahaan yang meliputi profitabilitas dan likuiditas pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan. 2) Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan yang going publik mengenai pengaruh corporate governance (komposisi komisaris independen dan kepemilikan institusional) dan kinerja keuangan (diukur dengan profitabilitas dan likuiditas) pada ketepatwaktuan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan.
1.4
Sistematika Penulisan Secara garis besar, sistematika penyajian penelitian dibagi menjadi lima bab,
yaitu: Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.
6
Bab II
Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan untuk membangun rumusan hipotesis sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang obyek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis, sumber dan metode pengumpulan data serta teknik analisis yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian. Bab IV
Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.
Bab V
Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.
7