BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran merupakan unsur terpenting dalam pencapaian keberhasilan pendidikan dan guru memiliki peran yang sangat strategis, baik sebagai perencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilai pembelajaran maka guru harus senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi mengajar secara terus-menerus. Hal ini dikarenakan pengaruh perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang serba cepat menuntut guru terus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan. Proses pembelajaran yang berkualitas memberi kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan peserta didik. Guru harus didorong dan difasilitasi untuk berinovasi, kreatif, serta meningkatkan kompetensi mengajar dengan menambah pengetahuan cara-cara mengajar yang efisien dan efektif, pemilihan strategi dan metode mengajar, pemanfaatan sumber-sumber belajar serta alat atau media pembelajaran sederhana maupun media yang berbasis tehnologi. Kompetensi profesionalisme mengajar dan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik menjadikan proses pembelajaran akan lebih menyenangkan peserta didik sehingga peserta didik lebih mudah memahami, menangkap dan mengerti materi pelajaran. Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai guru memiliki kewajiban 6 ( enam ) jam mengajar perminggu. Kepala sekolah harus menjadi teladan dan agen pembelajaran bagi guru.
1
Peran kepala sekolah sebagai guru pertama kali harus mampu memiliki kelengkapan administrasi pembelajaran, memberi contoh yang baik dalam pembuatan perangkat pembelajaran, menunjukkan keaktifan kehadiran mengajar dan profesionalisme dalam praktek pembelajaran di kelas. Perannya sebagai kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah khususnya pembelajaran, kepala sekolah harus mampu membina dan mengembangkan profesionalisme guru secara berkelanjutan. Sesuai Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dan
mengembangkan
kompetensi
professional
keberlanjutan, guru harus melakukan tindakan reflektif
secara
( evaluasi diri )
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dan memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran. Hasil supervisi akademik merupakan salah satu instrumen
bagi guru untuk melakukan
tindakan reflektif karena aspek / komponen penilaian
supervisi akademik
merupakan target ideal yang harus dicapai guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
penelitian
Fathi
Ismail
( 2011 )
menyatakan
bahwa : Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah, kenyataan di lapangan menunjukkan, peningkatan kinerja guru masih bergantung pada kondisi proses kepengawasan yang baik. Pengembangan ketenagaan guru dan penguasaan teknik supervisi akademik dari pengawas. Kondisi di lapangan juga menunjukkan, kalau program pengembangan ketenagaan, kinerja proses kepengawasan dan penguasaan teknik supervisi akademik dilaksanakan dengan baik akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja guru. Hasil penelitian tersebut diatas menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja guru dan kualitas pembelajaran. Kualitas
2
pelaksanaan supervisi akademik tidak hanya diukur dari ada tidaknya program supervisi akademik sekolah harus
atau hasil pelaksanaannya secara administrasi. Kepala
terus mengembangkan instrumen pengamatan dan indikator
( alat ukur penilaian ) karena kompetensi guru dan prestasi akademik peserta didik tidak bersifat stagnan tetapi terus berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangkan zaman, sekolah dan kurikulum. Kompetensi kepala sekolah berkaitan dengan supervisi akademik, kepala sekolah harus mampu membuat rencana program supervisi akademik dengan baik, melaksanakan program supervisi akademik dan menindak lanjuti hasil supervisi akademik secara kontinue dan berkelanjutan hingga guru professional dalam mengajar. Berdasarkan pengamatan penulis administrasi supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kare Madiun berupa instrumen, alat ukur, skoring sebagai indikator keberhasilan dan dokumentasi hasil supervisi akademik lengkap secara administrasi. Pelaksanaan supervisi akademik lebih mengutamakan pengamatan dan pembinaan perangkat pembelajaran yang dibuat guru sedangkan pengamatan proses pembelajaran di kelas serta evaluasi penilaian hasil pembelajaran kurang mendapat perhatian. Kepala sekolah melakukan pengamatan dan merekam kinerja guru baik di kelas maupun di luar kelas dengan instrumen pengamatan supervisi mulai dari pembuatan perangkat pembelajaran, wawancara pra supervisi, pengamatan penyajian materi pembelajaran, pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran dan wawamcara pasca supervisi untuk menggali kesulitan yang dialami guru dan hal-hal apa yang ingin ditingkatkan dalam pembelajaran berikutnya. Hasil pengamatan yang tertuang dalam instrumen, diolah dan dievaluasi berdasarkan indikator
3
keberhasilan guru dalam pembelajaran. Berdasarkan indikator keberhasilan akan ditemukan kelemahan atau kekurangan dan kelebihan guru dalam pembelajaran. Kelemahan atau kekurangan guru dalam pembelajaran ditindaklanjuti dengan pembinaan berupa bimbingan, pemberiaan contoh mengajar dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhannya. Guru yang kompetensi mengajarnya telah memenuhi indikator keberhasilan dimotivasi untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikutkan sertakan pelatihan
dan menjadi tutor teman sebaya.
Kepala sekolah harus
mengembangkan dan meningkatkan indikator target keberhasilan bagi guru yang telah mencapai kompetensi tertentu sehingga guru yang bersangkutan tidak cepat puas atas keberhasilannya melainkan termotivasi dan terpacu untuk terus mengembangkan kemampuan mengajarnya. Kepala sekolah harus terus menerus melakukan supervisi lanjutan sebagai tindak lanjut dari hasil evaluasi supervisi terdahulu dan
hasil pembinaan sebelumnya,
kegiatan supervisi
akademik terus berkelanjutan hingga kompetensi profesional guru sesuai dengan standar kompetensi dan tuntutan perkembangan pendidikan. Supervisi akademik tanpa disertai pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut berupa pengembangan instrumen pengamatan dan peningkatan indikator keberhasilan berdasarkan hasil supervisi sebelumnya maka
perubahan -
perubahan dan perbaikan - perbaikan pembelajaran stagnan dan tidak berkembang. Perkembangan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, perbaikan di bidang kurikulum, perbaikan praktik mengajar,
perbaikan
kualitas
dan
pendayagunaan materi pengajaran dan alat bantu mengajar, perkembangan personal, dan profesional guru secara umum akan terus mengalami kemajuan
4
bilamana kepala sekolah memaknai supervisi akademik sebagai instrumen penting dalam pembinaan profesionalisme guru. Karena banyak guru yang mengalami masalah / kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran yang diampunya. Kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh karakteristik mata pelajaran sehingga sulit dipahami guru atau kesulitan dalam aspek-aspek teknis metodologis sehingga bahan ajar kurang dipahami peserta didik. Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah kepada guru merupakan salah satu upaya membantu guru untuk mengatasi masalah yang dialaminya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran. B. Perumusan Masalah Berbagai hal yang terdapat pada latar belakang diadakannya penelitian ini, terdapat banyak aspek yang semestinya dijadikan sebagai rumusan masalah. Namun diperlukan fokus pada penelitian, maka rumusan masalah pada penelitian ini dibatasi hanya tiga permasalahan pokok, yaitu : 1. Bagaimanakah pengembangan instrumen supervisi akademik di SMP Negeri Kecamatan Kare Kabupaten Madiun ? 2. Bagaimanakah pengembangan indikator keberhasilan pelaksanaan evaluasi supervisi akademik di SMP Negeri 1 Kare Kabupaten Madiun ? 3. Bagaimanakah makna supervisi akademik dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di SMP Negeri 1 Kare Kabupaten Madiun ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mengevaluasi pelaksanaan supervisi
pendidikan
dilakukan kepala sekolah sebagai langkah konkrit meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
5
Karena tujuan merupakan arah perbuatan, maka agar dapat diketahui arah penelitian ini dengan jelas, penulis kemukakan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengembangan instrumen penilaian supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. 2. Menjelaskan pengembangan indikator keberhasilan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. 3. Menjelaskan makna supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah. D. Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positip terhadap peningkatan supervisi akademik khususnya di SMP Negeri 1 Kare Kabupaten Madiun, Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kegunaan teoritis dan praktis. 1. Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah : a. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama tentang konsep-konsep supervisi akademik dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. b. Memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang kajian supervisi akademik sebagai upaya peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. 2. Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah : a. Memberikan konstribusi pemikiran kepada pihak-pihak terkait , khususnya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik.
6
b. Sebagai referensi kepada berbagai pihak yang ingin mengkaji/meneliti persoalan yang terkait supervisi akademik, baik dalam melakukan penelitian replikatif (pengulangan) maupun penelitian eksplikatif (perluasan). E. Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya salah tafsir terhadap istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini maka perlu dikemukakan penjelasan beberapa istilah: 1. Evaluasi adalah pengukuran dan penilaian yang memiliki interdepensi. Pengukuran menyangkut penentuan jumlah perubahan yang diharapkan dalam belajar mengajar sedangkan penilaian berkenaan dengan harga terhadap perubahan-perubahan atau hasil-hasil yang dicapai ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 ) 2. Supervisi akademik adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masalah pendidikan yaitu langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar ( Arikunto, 2004:5 ) Kepala sekolah dan
akan melaksanakan supervisi akademik meliputi
kegiatan yang menjadi ciri atau indikator dari supervisi tersebut yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pembicaraan individual, (4) evaluasi dan tindak lanjut. 3. Pengembangan adalah
perubahan kearah kemajuan untuk memenuhi
tuntutan sesuai dengan kebutuhan. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 )
7
4. Instrumen adalah format perangkat pengukuran dan penilaian supervisi akademik. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 ) 5. Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan ( menjadi ) petunjuk atau keterangan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 ). 6. Keberhasilan adalah ketercapaian hasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 ) 7. Makna adalah temuan, komentar dan apa yang bisa dijelaskan dari para informan atau hasil penelitian ini. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2001 )
8