BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pembangunan
dimaksudkan
untuk
nasional mewujudkan
yang
sedang
tujuan
dilaksanakan
bangsa
Indonesia
oleh yaitu
pemerintah mewujudkan
masyarakat adil dan makmur serta mensejahterakan rakyat Indonesia. Abad dua puluh satu adalah abad persaingan dalam pembangunan disegala bidang aspek kehidupan. Sadar akan realitas tersebut baik perorangan, organisasi swasta atau pemerintah berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber potensial terbatas yang dimiliki untuk mencapai sasaran-sasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam dunia usaha kerja sama di bidang pelayanan kepada pemakai jalan untuk menghindari kemacetan dan mempercepat sampai ke tujuan dapat dikatakan sebagai aspek kerjasama dalam bidang pelayanan jasa. Demikian pula Indonesia, dalam tuntutannya mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik, maka upaya-upaya dalam meningkatkan pelayanan jasa (jalan tol) sangat diperlukan untuk menggerakan pertumbuhan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan di bidang jasa. Perusahaan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan yang harus didukung oleh sumber daya manusia yang baik untuk meningkatkan usahanya salah satunya yaitu dengan pembinaan dan pengembangan karyawan dalam perusahaan karena itu diperlukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakannya, yang disebut juga dengan penilaian prestasi kerja. Perusahaan mempunyai pandangan bahwa setiap individu akan bekerja sesuai dengan
potensinya
dan
kekuatan-kekuatannya
bahwa
kemampuan-kemampuan
1
manusia dapat ditambah dan dikembangkan, perusahaan akan mengusahakan suatu sistem penilaian yang berusaha mengenali, memperjelas, mengembangkan, dan memanfaatkan
potensi
dan
kemampuan-kemampuan
para
karyawan.
Dalam
perkembangan yang kompetitif dan mengglobal, perusahaan membutuhkan karyawan yang berprestasi tinggi. Penilaian prestasi kerja merupakan suatu alat dalam manajemen sumber daya manusia yang berguna untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan pada periode waktu tertentu, yang dilakukan secara sistematis dan berkala sekaligus untuk mengetahui tingkat kesesuaian dengan kebutuhan sumber daya manusia pada periode yang sama. Setiap pekerja biasanya mempunyai keinginan untuk berprestasi dalam pekerjaannya. Dalam pencapaian suatu prestasi kerja sangat diperlukan kedisiplinan, keseriusan dan motivasi kerja yang sangat tinggi. Apabila penilaian suatu prestasi kerja dilakukan dengan efektif, dan hasilnya digunakan sebagai dasar pertimbangan utama dalam menetapkan kebijakan manajemen sumber daya manusia seperti penetapan kompensasi, promosi, transfer, pemberhentian dan kebijakan lainnya, maka secara langsung maupun tidak langsung penilaian ini akan berpengaruh terhadap perilaku atau sikap kerja karyawan. Dengan penilaian prestasi kerja, karyawan akan lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerja yang terbaik dengan harapan mencapai kemajuan dalam karirnya, sehingga mendorong karyawan untuk meningkatkan disiplin kerjanya, karena kedisiplinan merupakan salah satu aspek dari penilaian prestasi kerja karyawan. Jika suatu prestasi kerja dapat tercapai maka akan menimbulkan suatu sikap yang positif yang dapat berupa tantangan untuk pengembangan karir. Pengembangan karir itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana karir pribadinya. Bagi perusahaan penilaian prestasi kerja karyawan merupakan salah satu tugas manajer yang penting dalam
2
perusahaan. Diakui bahwa banyak kesulitan penilaian kinerja yang dialami dalam menangani secara memadai, yakni tenaga kerja yang bersangkutan prestasinya berada dibawah standard, yang dapat terjadi karena kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan berada dibawah kemampuan yang seharusnya dimiliki agar mampu menyelesaikan tugasnya dan kondisi tersebut menunjukkan adanya kebutuhan pelatihan atau pengembangan sebagai usaha untuk menghilangkan jurang pemisah antara kemampuan standard dan kemampuan sesungguhnya yang dimiliki oleh tenaga kerja, karena tidak mudah untuk menilai prestasi seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun cara penilaian prestasi kerja terhadap karyawan banyak bergantung pada bagaimana sumber daya manusia dipandang dan diperlakukan didalam perusahaan tersebut. Dengan penilaian prestasi kerja berarti bawahan akan mendapatkan perhatian dari atasan sehingga akan mendorong karyawan untuk lebih giat dalam bekerja, dan terawasi jika ada karyawan yang bermalas-malasan. Dalam penilaian prestasi kerja proses penilaiannya haruslah objektif serta adanya tindak lanjut, penilaian ini dapat memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, mutasi, dikembangkan dan balas jasanya dinaikkan. Prestasi kerja yang dicapai oleh seorang karyawan bukan saja menguntungkan pihak yang bersangkutan tetapi juga akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan dalam usahanya meningkatkan produktifitas. Hasil penilaian prestasi kerja dapat menunjukan apakah sumber daya manusia telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki oleh perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. Informasi dalam penilaian kinerja karyawan merupakan refleksi dari berkembang atau tidaknya perusahaan. Prestasi kerja menurut pengertiannya adalah suatu hasil kerja yang telah dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan akan waktu. Untuk
3
mendapatkan suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik diperlukan berbagai tantangan eksternal yang dapat dipahami oleh para karyawan terutama yang mempunyai dampak kuat terhadap pelaksanaanya. Manfaat dari penilaian prestasi kerja itu sendiri yakni untuk mengukur prestasi kerja karyawan perusahaan sejauh mana mereka bisa sukses dalam pekerjaannya. PT. Jasa Marga (Persero) adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, dimana PT. Jasa Marga (persero) ini menyelenggarakan kegiatan operasional pengumpulan tol, pengaturan dan pelayanan lalu lintas, perencanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan atau jembatan tol serta pengelolaan sumber daya operasional sesuai dengan tata laksana atau prosedur dan tingkat kewenangan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini PT. Jasa Marga (Persero) merasa perlu untuk melakukan penilaian prestasi kerja karyawan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan karyawan diperusahaan. Penulis menyadari bahwa penilaian prestasi kerja adalah salah satu aspek dalam keseluruhan tugas manajerial perusahaan yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari manajemen. Berdasarkan paparan diatas, penulis akhirnya tertarik untuk melakukan praktek kerja pada PT. Jasa Marga (Persero) dan kemudian untuk membahasnya dalam laporan yang berjudul “Prosedur Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Purbaleunyi Bandung”
4
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan analisis situasi perusahaan dan kegiatan praktek kerja yang telah
dilaksanakan di PT. Jasa Marga (Persero), maka penulis merumuskan masalahmasalah yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir program Diploma-III ini sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero)? 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero)? 3. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero)?
1.3
Maksud dan Tujuan Praktek Kerja
1.3.1
Maksud Praktek Kerja Praktek kerja yang dilaksanakan di PT. Jasa Marga (Persero) mempunyai
maksud sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh pengalaman kerja sebagai bahan persiapan untuk menekuni pekerjaan yang akan dijalani di masa yang akan datang. 2. Sebagai tempat untuk membandingkan teori yang didapat di perkuliahan dengan keadaan sebenarnya pada dunia kerja dengan mengumpulkan data, mencari serta mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai bahan penulisan dalam laporan tugas akhir. 3. Sebagai salah satu syarat kelulusan akhir studi program D-III.
5
1.3.2
Tujuan Praktek Kerja Tujuan dari praktek kerja yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang :
1. Bagaimana prosedur pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero) 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero) 3. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan PT. Jasa Marga (Persero)
Kegunaan Praktek Kerja Kegunaan yang diharapkan dari praktek kerja yang dilaksanakan penulis adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Khususnya bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan pada umumnya sehingga dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya. 2. Bagi Perusahaan Umumnya praktek kerja ini diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai prosedur pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan dalam rangka meningkatkan produktifitas pada PT. Jasa Marga (Persero). 3. Pihak Lain Memberikan manfaat bagi para mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja selanjutnya, yaitu dapat dijadikan bahan perbandingan khususnya yang berkaitan dengan penilaian prestasi kerja karyawan yang memungkinkan materi yang lebih baik.
6
1.4
Metode Pendekatan Yang Digunakan dan Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data dalam penyusunan laporan praktek kerja ini,
penulis menggunakan metode deskriptif yang tertuju pada pemecahan masalah. Menurut Winarno Surakhmad, dalam bukunya yaitu “ Pengantar Penelitian Ilmiah “ yang dimaksud metode deskriptif yaitu : “Suatu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memcahkan masalah yang actual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikannya, menganalisa dan menginterprestasikannya. (1994:147) Dalam mencari data tersebut penulis melakukan praktek kerja di bagian sumber daya manusia PT. Jasa Marga (Persero) cabang Purbaleunyi Bandung. Data yang terkumpul itu kemudian diolah, disusun secara sistematis, dijelaskan dan disimpulkan. Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut : 1.
Studi kepustakaan Yaitu teknik untuk mendapatkan data secara teoritis dan secara menelaah dan
membandingkan dari beberapa sumber kepustakaan seperti buku-buku dan data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti. Menurut Nazir studi kepustakaan adalah : “ Mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian untuk mengetahui sampia kemana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai kemana terdapat kesimpulan dan degenerasi yang pernah dibuat sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh “ (1988:112) 2.
Studi Lapangan Yaitu teknik dengan cara langsung mengunjungi tempat-tempat yang menjadi
objek praktek kerja yang dimaksudkan untuk memperoleh data. Menurut Mardalis dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian” studi lapangan adalah :
7
“Untuk mengemukakan secara spesifik dan realos tenteng apa yang sedang terjadi pada suatu saat di lapangan dan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dengan cara observasi dan wawancara. Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara. (Nazir, 1988:234) Observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
atas
kegiatan
pekerjaan
yang
terjadi
di
perusahaan
(M Nasir, 1988:212), dalam hal ini pengamatan secara langsung dengan cara terjun langsung ke lapangan dan ikut serta dalam berbagai kegiatan pelaksanaan kegiatan pekerjaan dalam pencapaian data yang diperlukan.
1.5
Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan didalam penulisan
laporan tugas akhir ini, penulis melakukan praktek kerja di PT. Jasa Marga (Persero) cabang Purbaleunyi Bandung yang beralamat di jalan Dr. Djundjunan No 257 Bandung. Adapun waktu praktek kerja yang dilaksanakan pada tanggal 17 April s.d 16 Mei 2006.
8