1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah Selama dasawarsa terakhir, pasar modal mulai menunjukkan peranan penting dalam memobilisasi dana untuk menunjang pembangunan nasional. Akses dana dari pasar modal telah mengundang banyak perusahaan nasional maupun patungan untuk menyerap dana masyarakat tersebut untuk tujuan yang beragam. Namun sasaran utamanya adalah meningkatkan produktivitas kerja melalui ekspansi usaha dan atau meningkatkan pembenahan struktur modal untuk meningkatkan daya saing. Ada beberapa alasan mengapa suatu perusahaan memutuskan untuk menerbitkan saham di pasar modal. Pertama adalah kemudahan mendapatkan modal di masa mendatang. Yang kedua adalah meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham, dan yang ketiga nilai pasar perusahaan diketahui. Jika dipandang dari teori keuangan, alasan utama di dorong oleh keputusan investasi (investment decision) sedangkan alasan kedua adalah merupakan keputusan pendanaan (financing decision). Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti manajemen, pemegang saham, investor, pemerintah, kreditor, karyawan perusahaan dan pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Seluruh bagian laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan perusahaan merupakan bagian
2
penting yang melengkapi. Namun pada praktiknya yang menjadi fokus perhatian pihak-pihak eksternal hanyalah pada laba (earnings) yang terdapat pada laporan rugi laba. Informasi tentang kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna sebagai bahan pertimbangan mengenai efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya yang ada. Dengan hal tersebut maka ada kecenderungan perusahaan lebih memperhatikan laba yang terdapat pada laporan rugi laba seperti yang ditemukan oleh banyak peneliti (Ball dan Brown 1968, Beaver et. al. 1968) dalam Sri Anik (2004). Salah satu syarat yang ditetapkan pengawas pasar modal untuk perusahaan yang akan melakukan penawaran perdana saham di pasar modal (Initial Public Offering/IPO) adalah dokumen prospektus. Prospektus berisi informasi tentang perusahaan penerbit sekuritas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan sekuritas yang dijual. Prospektus tersebut disiapkan oleh perusahaan untuk keperluan registrasi dan didistribusikan kepada publik serta diberikan kepada setiap investor. Ketika prospektus merupakan informasi satu-satunya yang dapat digunakan oleh investor dalam memutuskan investasi pada perusahaan yang sedang IPO, informasi asimetri antar manajemen dengan pihak eksternal perusahaan tinggi tetang laporan keuangan yang ada didalam perusahaan. Informasi asimetri yang tinggi tersebut memberi peluang kepada manajemen melakukan manajemen laba dengan
3
tujuan meningkatkan kemakmuran (utility). Penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ) terbukti bahwa telah terjadi manajemen laba menjelang IPO (Sutanto, 2000 dan Gumanti, 2001) dalam Sri Anik (2004). Kiswara (1999) dalam Sri Anik (2004) menemukan bahwa perusahaan yang terdaftar di BEJ melakukan praktek manajemen laba untuk membentuk presepsi investor yang positif terhadap perusahaan. Meskipun informasi positif antara manjemen dan investor tidak lagi tinggi setelah IPO, namun berbagai penelitian menunjukan bahwa manajemen laba terjadi pula ketika perusahaan melakukan penawaran saham tambahan di pasar modal (Seasoned Equity Offering/SEO) (Teoh et. al., 1998b; Rangan, 1998; Shivakumar, 2000) dalam Sri Anik (2004). Loughran dan Ritter (1997) dalam Sri Anik (2004) membuktikan bahwa kinerja perusahaan setelah melakukan SEO menurun. Selain untuk membiayai kegiatan operasionalnya, penawaran ekuitas ini dilakukan perusahaan untuk mencari tambahan dana yang akan digunakan untuk tambahan investasi atau membayar hutangnya yang jatuh tempo. Reaksi investor terhadap manajemen laba ditunjukan dengan penyesuaian terhadap harga saham setelah IPO dan SEO. Ritter (1991) dalam Sri Anik (2004) menyatakan bahwa kinerja harga saham menurun beberapa saham setelah IPO. Teoh et. al,. (1998b) dalam Sri Anik (2004) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan IPO akan melaporkan laba melebihi arus kas dengan mengambil akrual yang positif. Sehingga kinerja saham akan menurun selama tiga tahun setelah IPO. Selama ini banyak penelitian dilakukan untuk mengindikasi adanya manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Tetapi ada juga beberapa peneliti
4
yang tidak menemukan manajemen laba terhadap perusahaan yang melakukan IPO meskipun dengan objek dan topik yang sama. Penelitian yang telah dilakukan tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Teoh et. Al, (1998), Aharony et. Al. (1993) dalam Elisa dan Erni (2004). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian kembali untuk menemukan bukti adanya manajemen laba terhadap perusahaan yang ingin IPO. Penelitian ini akan berusaha melihat indikasi manajemen laba yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di BEI dan bagaimana hubungannya dengan kinerja operasi disekitar IPO. Pada saat saham perusahaan dijual di pasar sekunder nilai saham perusahaan akan dinilai overvalue investor. Kejadian ini tidak berlangsung lama karena investor akan melakukan revisi terhadap penilaiannya sehingga menyebabkan harga saham perusahaan itu akan turun (Ritter, 1991) dalam Sri Anik (2004).
1.2 Rumusan masalah Dari latar belakang masalah di atas berkaitan dengan indikasi manajemen laba dan hubungannya dengan kinerja operasi, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut: -
Apakah perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan manajemen laba disekitar IPO?
-
Apakah terjadi penurunan kinerja operasi perusahaan setelah IPO?
-
Apakah ada pengaruh manajemen laba terhadap kinerja operasi perusahaan di sekitar IPO?
5
1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris : -
Perusahaan yang terdaftar di BEI melakukan manajemen laba disekitar IPO
-
Terjadi penurunan kinerja operasi perusahaan setelah IPO
-
Ada pengaruh manajemen laba terhadap kinerja operasi perusahaan di sekitar IPO
1.4 Kontribusi penelitian a. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi serta pengetahuan yang bermanfaat dibidang manajemen laba dan kinerja operai operasi perusahaan yang telah IPO, khususnya bagi mahasiswa akuntansi. b. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu tambahan dan pengalaman dengan pengujian yang sesungguhnya berdasarkan ilmu yang telah didapatkan. c. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan tambahan pengetahuan dan referensi pengembangan ilmu serta sebagai langkah awal penelitian selanjutnya.
1.5 Batasan penelitian 1. Sampel diambil dari perusahaan yang telah IPO di BEI pada tahun 20002005 kecuali perusahaan perbankan, Lembaga kredit selain bank, Sekuritas, Asuransi, Property dan Real estate.
6
2. Sampel yang digunakan sebanyak 46 perusahaan yang telah IPO di BEI selama 2000-2005