BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perusahaan merupakan suatu badan usaha yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba, dalam memaksimalkan laba perusahaan nya, maka perusahaan melakukan berbagai kendali yang dapat mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Hal yang paling utama dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut yaitu dalam peningkatan kinerja perusahaan, menurut Hasibuan (2003:78), kinerja adalah hasil kerja nyata dan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Kinerja membantu mengintegrasikan sasaran organisasi, kelompok dan individu, terutama dalam mengkomunikasikan sasaran dan mengedepankan nilainilai organisasi, kinerja juga memiliki kompetensi untuk menjadi alat bagi pencapaian perubahan perilaku serta merupakan suatu cara untuk memberdayakan karyawan dengan memberikan aktivitas yang lebih besar atas pekerjaan mereka dan pengembangan pribadi mereka sendiri, aktivitas tersebut meliputi pengelolaan sumber daya perusahaan maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut perlu ada kegiatan, dan untuk melaksanakan kegitan diperlukan sumberdaya manusia (SDM). Keberadaan SDM dalam sebuah organisasi sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya organisasi. MSDM adalah kebijakan dan praktik yang menentukan aspek “manusia” atau sumberdaya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian (Dessler,2006:5). Dalam perekrutan karyawan, perusahaan akan menyeleksi calon karyawan berdasarkan kualitas dan kemampuan untuk mengisi posisi dan jabatan tertentu diperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas dan kemampuan SDM dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi mental dan pelayanan karyawan yang bersangkutan. Pendidikan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung dengan pelaksanaan tugas, tetapi juga landasan untuk mengembangkan diri serta kemampuan untuk memamfaatkan semua sarana yang ada untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi hasil kinerjanya dalam perusahaan. Menurut sikula dalam mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, dimana tenaga kerja manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Secara umum dapat dikatakan tingkat pendidikan seorang karyawan dapat mencerminkan kemampuan intelektual dan jenis keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Memang sudah menjadi kebiasaan dan hal umum bahwa jenis-jenis dan tingkat pendidikan seorang karyawan yang biasa digunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan seorang karyawan. Mungkin juga masih ada dan banyak hal lain yang mempengaruhi kemampuan seorang karyawan selain tingkat pendidikan”artinya tidak mustahil seseorang yang sesungguhnya memiliki tingkat kemampuan intelektual yang cukup tinggi tidak mngecap pendidikan yang tinggi (Siagian, 2001:127). Pendidikan merupakan salah satu kegiatan sosial yang ikut dibentuk dan membentuk masa depan manusia, Sejak dini pendidikan harus sudah diberlakukan pada setiap individu agar menjadi manusia yang berkualitas dan tidak menimbulkan dampak negatif pada dirinya sendiri atau orang lain. Pendidikan merupakan syarat utama yang harus ditempuh seorang untuk dapat memasuki pasar kerja. Pendidikan yang diperoleh baik dari sekolah maupun dari luar sekolah akan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, sehingga akan memudahkan penempatan seorang karyawan sesuai dengan kecakapannya, sebagaimana dikemukakan oleh soedarmyanti (2001:32), dengan pendidikan, seorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat memecahkan
Universitas Sumatera Utara
masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari. Tingkat pendidikan yang dimilki seorang karyawan akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan dalam menghadapi suatu permasalahan yang timbul khususnya dalam pekerjaan, sehingga para karyawan ini nantinya diharapkan mempunyai peran yang penting untuk melangsungkan kegiatan operasional didalam perusahaan. Harapan yang tinggi dari suatu perusahaan menuntut karyawan untuk lebih cekatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, hal ini tentu saja harus dibarengin dengan adanya motivasi atau rangsangan untuk dapat mendorong peningkatan kinerja karyawan, motivasi nya yaitu dengan memberikan insentif yang adil dan layak kepada setiap karyawan. Panggabean (2002:77), mengatakan bahwa insentif merupakan imbalan langsung dalam bentuk uang yang diberikan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang telah ditentukan. Pemberian insentif
merupakan salah satu bentuk rangsangan atau
motivasi yang sengaja diberikan kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka bekerja lebih produktif lagi, meningkatkan prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam era persaingan global, setiap karyawan dituntut untuk memiliki skill dan pengetahuan yang lebih baik. Seperti diketahui bahwa, karyawan yang memiliki lulusan SLTA masih lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan lulusan perguruan tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak seimbang diantara para karyawan tersebut. Karena karyawan yang hanya lulusan SLTA akan sulit untuk memperoleh kesempatan dalam hal mengisi posisi jabatan tinggi serta sulit dalam peningkatan jenjang kariernya jika dibandingkan dengan karyawan lulusan perguruan tinggi. Salah satu solusi untuk mengatasi ketidakseimbangan ini adalah perusahaan perlu mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas kemampuan dan kinerja karyawan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha yaitu perusahaan ekstaktif, perusahaan agraris, perusahaan industry, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa (http://.wikipedia.org/wiki/perusahaan). PT. Jasa Marga Medan beroprasi sejak 13 Desember tahun 1986. Dasar penetapan operasional jalan tersebut sebagai Jalan Tol Belmerah yaitu surat keputusan presiden nomor 61 tahun 1986 dan ditetapkan berkedudukan di Tanjung Mulia, Kelurahan Tanjung Mulia,provinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan Jalan Tol Belawan-Medan Tanjung Morawa (Belmera) dan penyewaan lahan sepanjang koridor jalan tol, Pelayanan merupakan hal yang utama, karena dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, dengan pelayanan yang berkualitas, otomatis kinerja perusahaan akan berpengaruh secara langsung, dikarenakan perusahaan PT. Jasa Marga Medan bergerak dalam bidang jasa, Bagian pelayanan sangatlah penting. Tabel 1.1 daftar tingkat pendidikan dan insentif karyawan PT. Jasa Marga Medan. Tabel 1.1 Tingkat Pendidikan dan Insentif karyawan PT. Jasa Marga Medan Segmen tenaga kerja / Divisi
Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA S1
Jumlah
Jumlah
S2
karyawan
Insentif
Manejerial
-
-
44
9
-
53
198.850.000
Pelaksana kantor
-
3
43
2
-
49
85.646.704
Pelaksana
-
-
124
-
-
123
229.700.000
-
3
211
11
-
225
514.196.704
Lapangan/pelayanan Jumlah
Tetap
1
2
210
11
-
225
514.196.704
Tidak
-
-
105
2
-
107
-
Universitas Sumatera Utara
Tetap Sumber : PT. Jasa Marga Medan (2011) Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa PT. Jasa Marga Medan, memiliki paling banyak yang berpendidikan lulusan SLTA yaitu 211 karyawan. Hal ini terutama terdapat pada pelaksana lapangan/divisi pelayanan. Pada tahun 2011, PT. Jasa Marga Medan, memiliki jumlah karyawan 225 orang yang rata-rata memiliki pendidikan SLTA, dan yang berpendidikan S1 sebanyak 11 karyawan, dan ini terbilang jumlahnya sedikit apabila dibandingkan dengan karyawan yang lulusan SLTA, dikarenakan pelayanan sangat penting untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, tetapi yang terjadi disini justru divisi pelayanan malah pendidikan SLTA lebih banyak dibanding S1, apabila ini tetap berlangsung maka akan berdampak pada kinerja karyawannya. Menurut anogara (2004) pada umumnya seorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai kinerja yang lebih baik, hal demikian merupakan syarat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, tanpa bekal pendidikan, mustahil orang mudah dalam mempelajari hal-hal bersifat baru dalam suatu sitem. Selain itu motivasi juga harus diberikan yaitu dalam bentuk insentif, pemberian insentif ini dimaksudkan agar karyawan menjadi lebih termotivasi untuk peningkatan mutu kerjanya dan pelayanan khususnya kepada pengunjung jalan Tol.. Fenomena yang terjadi yaitu perusahaan masih tetap beroperasi. Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah dan pemberian insentif hal ini akan berdampak kepada karyawannya yaitu pada kinerjanya. Hal ini tampak dari tabel Realisasi Target Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Tol Tanjung Mulia pada tabel 1.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Realisasi Target Lalu Lintas Transaksi Pada Gerbang Tol Tanjung Mulia Gol
1
Gerbang
Roda 4 sedan
Lalu Lintas Transaksi Realisasi.10
Rencana. 10
Realisasi .11
Rencana. 11
2.935.475
2876765
537.293
49.4310
mini 2
Roda
447.667
438.714
88.380
81.310
3
6,Bus,truk Roda 10 truk
448.937
439.958
85.005
78.205
4
Roda 12 trailer
48.262
47.297
8.209
7.552
48.724
47.750
11.022
11.022
ganda 1 5
Roda 22 trailer ganda 2
Persentase Target
98%
92%
Sumber: PT. Jasa Marga Medan (2011) Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kinerja perusahaan menurun secara drastis, hal ini dapat dilihat dari persentase realisasi, yaitu realisasi tahun 2011 apabila dibandingkan dengan realisasi lalu lintas transaksi pada tahun 2010, dengan persentase target sebesar 92% untuk tahun 2011, dan 98% untuk tahun 2010. Disini penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh dari tingkat pendidikan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan dan ingin melihat beberapa hal yang digunakan untuk peningkatan pelayanan Jalan Tol sehingga dapat meningkatkan kinerja dari karyawan PT. Jasa Marga Medan. Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‘’Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah Tingkat Pendidikan dan Pemberian Insentif Berpengaruh dan signifikan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan PT. Jasa Marga (PERSERO) tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah: 1.
Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan bagi para penggerak yang berada dalam perusahaan PT. Jasa Marga (PERSERO) Tbk Cabang Balmera Tanjung Mulia Medan.
2.
Memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pengaruh tingkat pendidikan dan insentif terhadap kinerja karyawan.
3.
Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan bahan referensi manajemen kosentrasi SDM.
Universitas Sumatera Utara