museum kebudayaan ayaan cirebon
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal dari latar belakang Cirebon yang merupakan border land atau daerah perbatasan antara ntara Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan kebudayaan k yang berbeda antara budaya ya jawa peninggalan kerajaan Mataram dann budaya Sunda peninggalan Kerajaann Sunda Kelapa dan Padjadjaran. Cirebon menjelma enjelma menjadi suatu daerah yang memiliki heterogenitas budaya yang cukup ukup kompleks. Borderland menghasilkan ilkan suatu komunitas unik, yang jika ditilik k dari sejarahnya sudah merupakan sarumban arumban (campuran) antara Arab, India dan n China. Hal ini terlihat dari salah satu atu kereta kencana yang paling terkenal yaitu aitu Paksi Naga Liman yang merupakan kan gabungan dari tiga ekor binatang yang dianggap agung dari Arab, India dan China yang memiliki ilustrasi Fiktif dan makna akna yang sangat luar biasa (Noer,Nordin. din. 2009). Menurut
Noordin
(2009)
Kebudayaan
Cirebon on
merupakan
Kebudayaan yang paling aling repot dalam menentukan identitasnya. identit . Seringkali jadi rebutan, bahkan diintervensi tervensi oleh wong Jowo dan urang Sunda. Namun ketidak jelasan itu justru merupakan rupakan identitas dari kebudayaan Cirebon itu sendiri yang merupakan campurann kultur dari Sunda dan Jawa Jawa. Diakui dari ri pengaruh dua kebudayaan itu sangat ngat besar sekali, disamping pengaruh dari kebudayaan seberang lautan yaitu u India, China dan timur tengah. Berdasarkan kan Observai Dr. Wilhelmus Harry Susulo,IAI AI Kota Cirebon juga dikenal sebagai “The “ Gate of Secret” , karena memiliki banyak yak bendabenda benda peninggalan Sejarah dan Budaya dengan makna yang sangat tinggi. ggi. Kebudayaan Cirebon dapat diiluistrasikan trasikan dengan suatu kebudayaan yang tindih ih menindih atau sarumban antara berbagai bagai suku, bahasa, adat istiadat dan bahasa yang y secara tegas digambarkan dalam Cerita Purwaka Caruban Nagari (Pangeran an Arya Carbon, 1720) terjemahan P.S. Sulendraningrat (1983) (1983). Hal ini membuat embuat Cirebon berkembang menjadii suatu komunitas dengan berbagai kebudayaan ayaan unik yang
1
museum kebudayaan ayaan cirebon
memiliki berbagai benda benda peninggalan dan cagar budaya aya yang perlu dilestarikan keberadaannya. aannya. Adanya tiga iga keraton yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton on Kanoman, dan Keraton Kacirebonann dengan berbagai benda peninggalan jamann dahulu menjadi bukti akan kayanya kebudayaan yang ada di Cirebon. Namun ,benda enda benda yang bernilai sejarah tersebut ebut tersimpan begitu saja tanpa perlakuan yang istimewa, hanya disimpan pada da suatu tempat yang dinamakan museum m tetapi tempat tersebut tidak representatif entatif untuk dikatakan sebuah sebu museum, lebih ih terlihat seperti gudang penyimpanan. n. Warisan budaya ini tidak hanya bermakna secara sosio sio-kultural bagi warga Cirebon, tetapi pi juga merupakan daya tarik yang dapatt dikembangkan menjadi objek wisata ta khususnya cultural turism. Berdasarkan n ke keragamannya, materi museum budaya ya yang dapat dipamerkan meliputi warisan keraton, warisan Wali Songo, warisan an Kebudayaan Cina, warisan kebudayaan n Kolonial yang tersebar se-wilayah III Cirebon meliputi Cirebon Indramayu, yu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning akuning). Selain benda enda-benda cagar budaya, Cirebon juga kaya ya akan kesenian daerah diantaranya seni Rupa, seni kriya, seni tari dan seni seni-sseni lainya yang merupakan perwujudan dan dari kebudayaan Cirebon yang sangat berfariasi rfariasi dan kaya makna. Pada saat ini ni benda benda-benda seni dan cagar budaya banyak yak tersimpan di berbagai tempat di Cirebon dengan kondisi yang cukup memprihatinkan hatinkan dengan tempat penyimanan yang kurang tertata dengan baik dan kurang terawat. terawat Hal ini tidak sebanding dengan gan banyaknya pengunjung baik wisatawan do omestik maupun wisatawan mancanegara. gara. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cirebon irebon memiliki wacana untuk membangun bangun museum sebagai cara melestarikan kekayaan budaya dan sebagai ajang promosi omosi daerah. Dari semua mua fenomena yang terjadi itulah, maka perlu rlu adanya suatu penanganan untuk menajdikan kebudayaan Cirebon lebih dikenal enal baik itu di seluruh Indonesia maupun di mancanegara. Oleh karena itu,, demi menjaga kelestarian dan kesinambungan ambungan benda benda- benda seni dan benda-benbda nbda peninggalan bagi masyarakat dimasa masa mendatang , untuk itu perlu dilestarikan ikan dan dijaga
2
museum kebudayaan ayaan cirebon
keberadaannya. Salah ah satu wadah yang dapat menjadi icon on kota adalah adanya museum budaya daya yang representatif representatif. Sekaligus dapat dijadikan wahana pementasan sendra tari ari dan sandiwara khas Cirebon, sehingga event vent pertunjukan dapat terjadwalkan dengan engan baik.
1.2. Tujuan Dan Sasaran saran 1.2.1.
Tujuan an Memperoleh roleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan an layak, dengan
suatu penekanan an desain yang sesuai dengan karakter bangunan gunan yang akan dibuat yaitu museum useum Kebudayaan Cirebon. 1.2.2.
Sasaran an Tersusunnya nnya usulan langkah-langkah langkah perencanaan dan perancangan
museum
Kebudayaan dayaan
Cirebon,
berdasarkan
kebutuhan an
dan
aspek
perancangan. 1.3. Manfaat Dapat bermanfaat rmanfaat sebagai pengetahuan dan penambah mbah wawasan pembaca pada umumnya, umnya, mahasiswa arsitektur pada khususnya snya yang akan mengajukan produk Tugas Akhir. 1.4. Ruang Lingkup Bahasan 1.4.1.
Substansial nsial Ruang lingkup ngkup perencanaan dan perancangan Museum um Kebudayaan
Cirebon, yakni bangunan tunggal yang terdiri dari ruang rua display play dan fasilitas pendukung lainnya ya beserta perancangan tapak yang ada di dalamnya. lamnya. 1.4.2.
Spasial Perencanaan aan dan perancangan Museum Kebudayaan Cirebon berada
dalam kawasan jalan alan By Pass Jalur Pantura Kota Cirebon pada da khususnya dan Propinsi Jawa Barat arat pada umunya.
3
museum kebudayaan ayaan cirebon
1.5. Metode Pembahasan hasan Metode de pembahasan yang dilakukan dalam penulisan ulisan ini adalah Metode
deskriptif, ptif,
yaitu
dengan
mengadakan
pengumpulan gumpulan
data.
Pengumpulan data ata ini ditempuh melalui studi pustaka/studi di literature dan observasi lapangan, ngan, untuk kem kemudian dianalisa dan dilakukan suatu pendekatan yangg menjadi dasar penyusunan konsep program am perencanaan dan perancangan. an.
Tahap pengumpulan data yang dimaksud aksud dilakukan
melalui : a. Study Literatur ur Yaitu dengan mempelajari empelajari literature baik dari buku-buku buku maupu maupun browsing internet mengenai nai teori, konsep dan standar perencanaan dan perancangan museum. b. Study Bandingg Melakukan perbandingan andingan terhadap hasil hasil-hasil observasi yang g dilakukan pada beberapa bangunan nan yang berfungsi sama untuk analisa dan an criteria yang diterapkan pada mseum yang akan diprogramkan. diprogramkan c. Wawancara Wawancara yaituu melakukan kegiatan berdialog dan mengajukan ajukan beberapa pertanyaan secara ara langsung dengan pihak-pihak pihak yang terkait. Hal ini dilakukan untukk menggali data mengenai hal-hal hal yang berkaitan erkaitan dengan topik. mbahasan 1.6. Sistematika Pembahasan Laporan an ini disusun melalui urutan–urutan urutan pembahasan mbahasan yang disajikan secara sistematis sehingga dapat mempermudah langkah langkah–langkah didalam penyusunan, unan, adapun ururtan pembahasannya adalah sebagai berikut : BAB I.
PENDAHULUAN DAHULUAN Berisi tentang latar belakang yang berhubungan dengan berbagai alasann didesainnya Museum Kebudayaan Cirebon. Latar belakang ini kemudian mudian diikuti dengan penjelasan – penjelasan san lain berupa , Tujuann dan sasaran, Manfaat, Lingkup pembahasan, ahasan, Metode Meto pembahasan. ahasan.
4
museum kebudayaan ayaan cirebon
BAB II. TINJAUAN AUAN PUSTAKA Membahas bahas tentang
tinjauan museum yang membahas embahas definisi
“museum”, eum”, karakteristik, bentuk dan kegiatan. an. Selanjutnya diuraikan kan tentang tinjauan museum yang membahas studi komparasi arasi fasilitas – fasilitas untuk kemudian diambil mbil kesimpulan dari data ata yang ada. BAB III. DATA A Membahas bahas tentang tinjauan umum Kota Cirebon on dan tinjauan khususs tentang kawasan Jl By Pass pantura dan Jl. Pemuda serta tapak atau site dari Museum Kebudayaan Cirebon. BAB IV. KESIMPULAN, MPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN A N Berisi mengenai kesimpulan dari proses pengkajian kajian
tinjauan
pustaka ka dan juga berisi mengenai batasan dan anggapan yang berkaitan tan dengan aspek – aspek arsitektur, sesuai dengan tinjauan museumsebagai umsebagai dasar dalam perencanaan dan an perancangan Museum um Kebudayaan Cirebon. BAB V. PENDEKATAN DEKATAN
PROGRAM
PERENCANAAN NAAN
DAN
PERANCANGAN ANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar – dasar pendekatan, macam pendekatan yaitu pendekatan katan kualitatif dan kuantitatif. Disamping mping itu juga diungkapkan kapkan tentang pendekatan arsitektur konstekktual museum. BAB VI. PROGRAM GRAM
DASAR
PERENCANAAN AAN
DAN
PERANCANGAN ANCANGAN ARSITEKTUR Pada bab ini dibahas mengenai program dasar perencanaan dan perancangan cangan Museum Kebudayaan Cirebon, penekanan nekanan desain, setelahh itu diikuti dengan program dasar perancangan ncangan berupa prograam tapak.
5