BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Komputer pertama kali diciptakan bersifat standalone, yang berarti system
tersebut tidak terkoneksi ke dalam sebuah jaringan ataupun ke dirinya sendiri (Papalia dkk, 2004:25). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi yang didistibusi dengan cepat, maka sifat standalone tersebut dianggap tidakmemenuhi hal tersebut. Maka pada tahun 1969 pemerintah Amerika khususnya Departemen Pemerintahan melakukan riset yang dikenal dengan nama ARPANET, yang menjadi cikal bakal jaringan system sampai saat ini. Dengan adanya jaringan system maka timbul berbagai masalah, salah satunya mengenai bagaimana cara memonitor jaringan tersebut. Untuk menyelesaikan masalah monitoring jaringan tersebut maka dibuatlah sebuah system network monitoring. Jaringan, khususnya server yang dimonitor menggunakan system network monitoring memiliki beberapa keuntungan. Pertama, server yang terdapat pada jaringan dapat dimonitor setiap saat. Kedua, jika terjadi masalah pada server dapat segera melakukan failure recovery. Ketiga, menjadi system kunci dalam pengambilan keputusan dalam pemeliharaan. Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang sudah memiliki website sendiri. Selain website, Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga memiliki jaringan
1
Intranet dengan server milik sendiri.
Website dan jaringan Intranet tersebut
dikelola oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Banyuasin. Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin sebelumnya sudah menggunakan system
network monitoring untuk melakukan monitoring terhadap aktivitas
server yang ada. Setiap masalah yang ada pada server tersebut akan ditampilkan dalam bentuk visual sehingga memudahkan para administrator untuk memantau server yang ada. Tetapi system ini memiliki kelemahan, yaitu system ini hanya dapat dilihat jika administrator sedang berada di ruangan TI (Teknologi Informasi) Kantor Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin. Sehingga jika administrator TI sedang tidak di tempat, mereka tidak dapat mengetahui apa yang terjadi
pada
server
yang
ada
setelah
dikonfirmasi
kembali
ternyata
Dishubkominfo tidak lagi menggunakan system monitoring. Untuk itu dibuatlah sebuah system dengan penambahan fitur baru yang akan memudahkan administrator untuk memonitor server yang ada walaupun tidak berada di ruang TI. Selain itu system ini juga dapat dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan untuk perbaikan atau penggantian server yang dimonitor, dilihat dari seberapa sering server tersebut mati (down). Karena 2ystem yang dibuat akan menyimpan data yang berisi jumlah dari berapa kali server tersebut mati (down). Sistem monitoring server yang dibuat menggunakan PHP Hypertext Preprocessor (PHP), dan Simple Network Management Protocol (SNMP). Sistem yang dibuat dapat diakses oleh para administrator Dishubkominfo dengan menggunakan browser telepon genggam mereka. Sehingga mereka tidak 2
mengalami kesulitan jika ingin mengetahui status server yang ada walaupun mereka sedang tidak di ruangan TI. Sistem network monitoring yang dibuat berbasis SNMP dengan menggunakan website sebagai interface-nya. Penggunaan monitoring jaringan berbasis SNMP dinilai menguntungkan karena sederhana dan umum digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam usulan penelitian ini penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Jaringan Berbasis Web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP)”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalahnya adalah bagaimana membuat rancang bangun system monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP).
1.3
Batasan Masalah Dari permasalahan di atas, batasan-batasan atau ruang lingkup permasalahan
yang akan ditangani yaitu: 1.
Rancang bangun sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP) untuk jaringan komputer di Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
3
2. Sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan SNMP dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL. 3. Sistem monitoring jaringan komputer dipasang di dalam jaringan Intranet.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah rancang bangun 4ystem monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP) untuk jaringan komputer di Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini adalah: 1.
Membantu Pemerintah Kabupaten Banyuasin membuatkan sistem monitoring jaringan Intranet yang dimilikinya.
2. Menambah
dan
memperkaya
kajian/penelitian
mengenai
sistem
monitoring jaringan dengan SNMP. 3. Bagi penulis dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang didapat selama mengenyam pendidikan di Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas
Ilmu
Komputer,
Universitas
Palembang, serta memperluas wawasan dan pengetahuan.
4
Bina
Darma
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dimaksudkan agar dapat menjadi
pedoman atau garis besar penulisan laporan penelitian ini dan dapat menggambarkan secara jelas isi dari laporan penelitian sehingga terlihat hubungan antara bab awal hingga bab terakhir. Sistem penulisan laporan penelitian ini terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II ini berisi landasan teori, yaitu teori–teori umum dan khusus yang mendukung penulisan skripsi ini. Hal-hal yang tercakup di dalamnya adalah pengertian rancang bangun, pengertian sistem, pengertian monitoring jaringan, , SNMP, web, PHP, MySQL dan UML. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan penerapan sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP).
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil dan pembahasan mengenai penerapan sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP) yang dihasilkan oleh penelitian ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan saran-saran untuk perbaikan/pengembangan selanjutnya dari hasil penelitian ini.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Pengertian Rancang Bangun Rancang
bangun
menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(http://kbbi.web.id) terdiri atas dua kata yaitu rancang yang di dalam Bahasa Inggris dikenal dengan kata design, dan bangun yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan kata build atau develop. membuat atau membangun
sesuatu
Rancang bangun
yang
adalah kegiatan
diawali dengan
perencanaan
sebelumnya. 2.1.2 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (2005:1): “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan elemen atau komponennya, “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Andri Kristanto (2007:1): "sistem adalah kumpulan elemenelemen yang saling berinteraksi untuk mencapa suatu tujuan tertentu". Suatu sistem terdiri atas elemen-elemen yang berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen 7
tersebut mempunyai sifat dalam menjalankan fungsinya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi proses keseluruhan. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.3 Pengertian Monitoring Jaringan Seorang administrator dituntut untuk mengetahui kondisi keseluruhan device sistem komputer yang sedang dikelolanya. Status dan performa device sistem komputer ini perlu diamati untuk menentukan langkah-langkah antisipasi. Hal yang paling sederhana misalnya, dengan Monitoring jaringan yang ada, kita dapat mengetahui apakah sebuah device sudah aktif atau belum, dan sudah berapa lama sebuah
device tidak aktif. Berbekal informasi seperti itu, seorang
administrator dapat melakukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja jaringan komputer yang sedang dikelolanya. (Edison Siregar, 2010:139). Monitoring jaringan adalah sebuah
software dengan kemampuan
“menangkap” traffic data, selama data tersebut dapat “dilihat” oleh perangkat jaringan yang menajalankan software ini. Agar software network monitor dapat “menangkap” sebuah paket yang dialamatkan padanya atau ke perangkatperangkat lainnya di dalam jaringan, hardware interfacejaringan harus mampu bekerja dalam modus terbuka (promiscuous). Sebagian
hardware
Network
Interface Controller (NIC) yang tersedia di pasaran mampu bekerja dalam modus ini. Akan tetapi, ketika software network monitor memaksa sebuah hardware 8
NIC untuk bekerja dalam modus terbuka, sebuah “celah” akan timbul pada sistem keamanan jaringan anda membiarkan begitu saja piranti-piranti analisis jaringan anda bekerja tanpa pengawasan yang memadai (Ed Tittel, 2004:98). 2.1.4
Web
2.1.4.1 Definisi Web Web yang merupakan singkatan dari World Wide Web (WWW) adalah suatu sistem yang diterima secara luas dan digunakan untuk menyimpan, menerima, membentuk (formatting), dan menampilkan informasi melalui arsitektur client-server (Turban et al, 2003:214). Web dapat menangani semua jenis informasi digital, termasuk teks, hypermedia, grafik, dan suara. Web menggunakan graphical user interface (GUI) sehingga memudahkan untuk digunakan. 2.1.4.2 Sejarah Web Web didasarkan pada teknologi World Wide Web yang diajukan oleh Timothy Berners-Lee pada tahun 1989 dimana tujuan awalnya pada saat itu adalah untuk menjembatani para peneliti fisika agar dapat saling berkomunikasi. Kemudian pekerjaan berikutnya diselesaikan di The European Laboratory for Particle Physics, kota Geneva, Swiss. 2.1.4.3 Definisi Web Application Web application adalah suatu istilah untuk aplikasi yang menggunakan teknologi web. Menurut Darie et al (2006:6), web application memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
9
1. Web application mudah dan murah untuk disampaikan (deliver). Dengan web application, perusahaan bisa mengurangi biaya pada bagian IT untuk instalasi software setiap komputer pengguna di perusahaan karena komputer pengguna hanya cukup memiliki browser dan koneksi internet/intranet. 2. Web application mudah dan murah untuk ditingkatkan (upgrade). Karena biaya upgrade setiap komputer pengguna di perusahaan cenderung mahal dan harganya hampir seperti membeli software baru maka dengan web application. Cukup hanya upgrade server saja dan semua pengguna di perusahaan dapat menikmati aplikasi baru. 3. Web application memiliki persyaratan yang fleksibel untuk penggunanya. Cukup hanya menginstalasi web application pada server perusahaan maka semua komputer pengguna, baik yang menggunakan Windows, Mac, atau Linux, dapat menggunakannya tanpa ada kendala pada perbedaan platform. 4. Web application memudahkan untuk menyimpan data secara terpusat. Ketika kita berada pada lokasi yang berbeda dan ingin mengakses data yang sama maka dengan web application, kita tidak perlu lagi menyimpan data yang sama pada setiap komputer yang digunakan, cukup hanya server saja. Dengan cara ini, kita bisa meminimalkan biaya operasi untuk sinkronisasi data dan menurunkan resiko keamanan yang ada.
10
Gambaran mengenai web application disajikan pada gambar 2.1 berikut ini:
Sumber : (Darie et al, 2006:6) Gambar 2.1. Gambaran sederhana Web Application 2.1.4.4 Web Browser Web browser atau biasa kita sebut browser saja, adalah sebuah aplikasi yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses web (Turban et al, 2003:214). Sebuah browser minimal harus memiliki kemampuan untuk komunikasi melalui HTTP, mengatur HTML, dan menampilkan beberapa tipe data, seperti GIF (Graphics Interchange Format) dan JPEG (Joint Photographic Expert Group) untuk gambar dan WAV untuk suara (Kurniadi, 1998:238; Turban et al, 2003:214).
11
2.1.4.5 Definisi Hypertext Menurut Turban et al (2003:112), hypertext adalah sebuah pendekatan pada manajemen data dimana data disimpan dalam node-node network yang terhubung dengan menggunakan link (atau kita sebut juga hyperlink). Kombinasi dari node, link, dan indeks pendukung dari topik yang berhubungan disebut dengan dokumen hypertext. Dokumen hypertext ini dapat berisi teks, gambar, serta informasi lainnya seperti file data, suara, video, dan program komputer yang dapat dijalankan. 2.1.4.6 Hypertext Markup Language (HTML) Hypertext Markup Language atau yang kita kenal dengan singkatannya, HTML, merupakan bahasa pemrograman yang digunakan sebagai standar pada teknologi World Wide Web untuk membuat dan menampilkan informasi dalam bentuk dokumen hypertext pada setiap komputer dalam network (Kurniadi, 1998:37 dan 239; Turban, 2003:112). HTML menggunakan tag-tag untuk membentuk teks dan gambar seperti yang diinginkan pada layar. Selain itu, HTML juga mengasosiasikan dokumen hypertext lainnya yang tersimpan di tempat penyimpanan yang sama maupun yang berbeda sehingga dokumendokumen tersebut saling terhubung satu sama lain. 2.1.4.7 Hypertext Transport Protocol (HTTP) Hypertext Transport Protocol (HTTP) adalah standar komunikasi yang digunakan
untuk
mengirim
halaman-halaman
melewati
web.
HTTP
mendefinisikan bagaimana pesan-pesan dibentuk dan ditransmisikan dan tindakan apa yang web server dan browser harus lakukan atas perintah-perintah yang 12
dikirim/diterima (Turban et al, 2003:214). Gambar 2.2. berikut adalah salah satu contoh sederhana bagaimana permintaan client dilayani oleh server melalui HTTP.
Sumber : (Darie et al, 2006:10) Gambar 2.2. Contoh Request-Response HTTP Sederhana 2.1.4.8 Definisi Scripting dan Scripting Language Bahasa pemrograman dalam komputer biasanya dibuat untuk tujuan dan tugastugas tertentu. Salah satu tugas yang kita kenal dari pemrograman komputer adalah scripting atau menghubungkan komponen-komponen yang berbeda untuk menyelesaikan tugas yang baru. Bahasa yang digunakan untuk melakukan scripting tersebut biasanya dikenal dengan sebutan scripting language (bahasa scripting) (Darie et al, 2006:15) Bahasa scripting mempunyai 3 ciri utama, yaitu: 1.
Membuat pengembangan aplikasi lebih cepat dengan efisiensi pada eksekusi,
2.
Biasanya di implementasikan dengan interpreter dari pada compiler,
3.
Kuat dalam komunikasi dengan komponen lain yang dibuat dengan bahasa pemrograman lain.
Berdasarkan tujuannya, bahasa scripting terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1.
Job control languages and shells, 13
2.
GUI scripting,
3.
Application-specific languages atau bahasa untuk aplikasi tertentu,
4.
Web programming languages atau bahasa pemrograman web,
5.
Text processing languages atau bahasa pemrosesan teks,
6.
General-purpose dynamic languages,
7.
Extension/embeddable languages atau bahasa yang bisa disisipkan, dan lain lain.
Berdasarkan tempat berjalannya, bahasa scripting terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1.
Server-side scripting, adalah scripting yang berjalan pada komputer server.
2.
Client-side scripting, adalah scripting yang berjalan pada komputer client.
2.1.5
PHP Menurut Abdul Kadir (2003:1-6), PHP singkatan dari PHP Hypertext
Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman/skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan web browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. PHP memiliki beberapa keunggulan daripada bahasa pemograman yang lain, antara lain: 1.
Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2.
Web server yang mendukung PHP ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah. 14
3.
Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milismilis dan developer yang siap membantu dalam pengembanganya.
4.
Dalam sisi pemahaman PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
5.
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
6.
Hasil keluaran PHP tidak terbatas di HTML saja, tetapi juga dapat mengolah keluaran gambar, file PDF, animasi Flash, file XHTML, dan file XML lainya.
7.
PHP juga dapat melakukan beberapa fungsi Common Gateway Interface (CGI), seperti mangambil variabel dari formulir, akses ke database, manipulasi string, mangakses file sistem, dan masih banyak lagi.
2.1.6
MySQL Menurut Andrea Adelheid dan Khairil Nst (2012:3), MySQL merupakan
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa inggris : database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Oracle Corp. membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, yang hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL saat ini dimiliki oleh Oracle Corp. 15
Kelebihan MySQL antara lain : 1. Free (bebas didownload) 2. Stabil dan tangguh 3. Fleksibel dan mendukung berbagai bahasa pemrograman 4. Memiliki keamanan yang baik 5. Dukungan dari banyak komunitas 6. Kemudahan manajemen database 7. Mendukung transaksi ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) 2.1.7
Simple Network Management Protocol (SNMP) SNMP adalah standar manajemen jaringan yang mampu mengatur tidak
hanya internet tetapi juga intranet dan juga jaringan telekomunikasi selama jaringan beroperasi dengan menggunakan protokol TCP/IP. Bahkan SNMP dapat mengatur elemen jaringan yang tidak beroperasi pada protocol TCP/IP melalui proxy agent (Subramanian, 2000:141). SNMP merupakan Network Management System (NMS) yang paling umum dipakai. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi. SNMP memiliki keunggulan dalam struktur protokol yang simpel dan sedikit memakai sumber daya processor dan network.
16
Dalam me-manage sebuah jaringan SNMP menggunakan berapa elemen penting, diantaranya : 1. Management station. 2. Management agent. 3. Management information base. 4. Network management protocol. SNMP memiliki beberapa kemampuan penting sebagai berikut : 1. Get: Memungkinkan management station untuk mendapatkan nilai dari suatu objek pada agent. 2. Set: Memungkinkan management station untuk mengatur nilai suatu objek pada agent. 3. Notify: Memungkinkan agent untuk memberitahu management station akan peristiwa-peritiwa yang terjadi (Stallings, 2006:240). 2.1.8 UML (Unified Modelling Language) Menurut Kristanto (2004:113) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang telah menjadi standar untuk merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Diagram UML (Unified Modeling Language) terdapat 9 diagram yaitu : 1. Use Case diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan.
17
No
1
Tabel 2.1. Simbol Use Case Diagram Simbol Keterangan Use Case : fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frame nama use case. Aktor : orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
2
Asosiasi : komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada usecase atau use case yang berkomunikasi dengan aktor. Extend : relasi tambahan antara use case dengan use case dimana masing-masing usecase dapat berdiri sendiri. Generalisasi : relasi tambahan antara use case dengan use case dimana suatu fungsi lebih umum dari use case lainnya.
3
4
5
2. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelaskelas, antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.
No
Simbol
Tabel 2.2. Simbol Class Diagram Keterangan
1
Kelas : kelas pada struktur sistem.
2
Interface : sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.
3 4
Asosiasi : relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity. Relasi : relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang 18
No
Simbol
5 6
Keterangan lain. Generalisasi : relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi. Dependency : relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas. Agregasi : relasi makna 2 bagian.
7
antar-kelas
dengan
3. Activity Diagram. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas ini adalah tipe khusus dari digram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi.
No 1
Tabel 2.3. Simbol Activity Diagram Simbol Keterangan Status awal : status aktivitas sistem.
2
Aktivitas dilakukan sistem..
3
Asosiasi : percabangan dimana bila ada pemilihan aktivitas lebih dari satu.
4
Join : asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas yang digabungkan menjadi satu.
5
Status akhir : status akhir yang dilakukan sebuah sistem.
6
Swimlane : memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
19
:
aktivitas
awal
yang
4. Sequence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
No
1
Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram Simbol Keterangan Aktor : orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sisteminformasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
2
Lifetime : menyatakan kehidupan suatu objek.
3
Objek : menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
4
Waktu aktif : menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi.
5
Pesan : menyatakan suatu objek memiliki pesan atau proses. Pesan terbagi menjadi 5 macam, yaitu pesan tipe create (menyatakan objek yang membuat objek lain), tipe call (menyatakan objek memanggil operasi / metode pada objek lain), tipe send (masukan), tipe return (keluaran) dan tipe destroy (menyatakan suatu objek yang mengakhiri hidup objek lain.
5.
Colaboration Diagram. Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan. 20
6.
Statechart Diagram. Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamsi dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
7.
Component
Diagram.
Bersifat
statis.
Diagram
komponen
ini
memperlihatkakan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. 8.
Deployment
Diagram.
Bersifat
statis.
Diagram
ini
memperlihatkan
konfigurasi saat aplikasi dijalankan saat run time. Diagram ini membuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. 9.
Diagram Objek. Bersifat statis. Diagrram ini mempelihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya Jerry Stover Tangaguling, F. Yudi Limpraptono, dan Sotyohadi (2012) melakukan penelitian dengan judul " Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Monitoring Traffic Jaringan Intranet Berbasis Web Dengan Menggunakan Protokol SNMP".
Dari hasil penelitian mereka didapatkan: Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan semakin banyaknya pengguna jaringan komputer, hal ini menuntut para administrator jaringan untuk meningkatkan pengelolaan pada jaringan tersebut. Lalu lintas data (Traffic) 21
merupakan salah satu faktor penting untuk mengoptimalkan pengelolaan terhadap suatu jaringan komputer yang kompleks. Dengan memanfaatkan Simple Network Management Protocol (SNMP) dapat dihasilkan suatu mekanisme untuk mendapatkan informasi tentang lalu lintas (traffic) data sebuah jaringan intranet, sehingga dengan informasi tersebut dapat didesain sebuah aplikasi yang dapat menyajikan data traffic dalam bentuk halaman web. Aplikasi Monitoring traffic jaringan intranet berbasis web adalah hasil dari implementasi mekanisme tersebut, aplikasi ini dapat menampilkan traffic dari jaringan intranet secara detail, baik traffic yang keluar maupun traffic yang masuk serta dilengkapi dengan aplikasi pendukung yaitu informasi PC dan remote command. Fanni Indra Kusuma (2015) melakukan penelitian dengan judul "Perancangan Sistem Monitoring Perangkat Jaringan Berbasis SNMP". Dari hasil penelitiannya didapatkan: 1. Pengujian dari aplikasi Monitoring jaringan dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tampilan dan fungsi pada setiap halaman sistem Monitoring jaringan sesuai dengan desain sistem yang telah dirancang. Pengujian hasil aplikasi Monitoring jaringan dilakukan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang telah dibuat dapat melakukan tugas meMonitoring perangkat jaringan sesuai dengan yang hasil yang diinginkan. Hasil wawancara dengan pihak dari tempat penelitian diketahui bahwa sistem Monitoring sering tidak berfungsi secara maksimal apabila terjadi gangguan pada server seperti saat server restart atau gangguan jaringan maka konfigurasi pada dude yang digunakan sebagai syslog server sering tidak tersimpan log terakhir yang seharusnya ditampung oleh the dude sehingga harus dilakukan setting kembali agar sistem Monitoring tersebut dapat kembali normal.
22
2. Hasil percobaan sistem Monitoring perangkat jaringan dapat disimpulkan, Kondisi dari router dapat diMonitoring dengan menggunakan sistem Monitoring berbasis web agar memudahkan bagi pengguna dalam melakukan pemantauan. Dari sistem Monitoring ini, dapat diketahui mengenai informasi seperti status device selama dalam keadaan up, suhu dan resource cpu dari device, trafik data dari device. Jika terjadi service dari router tersebut down atau up maka sistem akan memberikan informasi kepada pengguna. Kesimpulan dari kedua penelitian tersebut di atas:
1. SNMP dapat menampilkan lalu-lintas (traffic) dari jaringan masuk maupun jaringan keluar. 2. Aplikasi monitoring jaringan dengan SNMP dapat memantau status perangkat (device) apakah hidup atau mati (up atau down), temperatur, sumberdaya yang tersedia, dan aliran data yang terjadi pada perangkat tersebut.
23
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1
Analisis
3.1.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dimulai dari awal bulan Mei 2016 sampai dengan akhir bulan Juli 2016. Tempat penelitian berlokasi di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Banyuasin yang beralamat di Sekojo, Komplek Perkantoran Pemkab Banyuasin No. 21, Pangkalan Balai, Provinsi Sumatera Selatan, Telepon:(0711) 7690021.
3.1.2 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). 1.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah peralatan sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah. Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah sebagai berikut : a. 1 buah laptop b. Memory 4 GB c. Hardisk 500 GB d. Flashdisk 8 GB 24
e. Printer 2.
Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate b. Paket XAMPP for Windows untuk lingkungan menjalankan aplikasi yang dibuat c. Adobe Dreamweaver CS6 untuk membuat aplikasi web d. Microsoft Word 2010 untuk penulisan proposal ini e. Database Server MySQL untuk sistem operasi Windows, untuk menyimpan data yang digunakan aplikasi. f. Microsoft Visio 2010 untuk menggambar berbagai diagram g. Aplikasi Axure RP Pro 7.0, untuk menggambar rancangan tampilan aplikasi
3.
Bahan-bahan penunjang yaitu : a. Kertas A4 (80 gram). b. Tinta Printer. c. Buku-buku/literatur, E-book, E-Journal dan materi-materi online
3.1.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif.
Menurut Sugiyono (2005:21) menyatakan bahwa metode
deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. 25
3.1.4 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Wawancara (Interview) Merupakan suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
2.
Studi Pustaka Mengumpulkan data dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku ataupun referensi lain yang berhubungan dengan penulisan laporan penelitian proposal ini. Buku yang yang digunakan penulis sebagai referensi, adapun metode yang digunakan penulis dalam merancang dan mengembangkan dapat dilihat pada daftar pustaka
3.
Dokumentasi Mengumpulkan data-data atau dokumen mengenai obyek penelitian yaitu jaringan komputer yang ada di Kantor Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
3.1.5 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototyping (Pressman, 2010:43). Langkah-langkah yang diperlukan dalam
siklus
pengembangan
mengimplementasikan
suatu
suatu aplikasi 26
aplikasi di
untuk
perusahaan
membangun dengan
dan
digunakan
pengembangan aplikasi dan sistem e-business yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder)
Sumber : (Pressman, 2010:43) Gambar 3.1 :
Siklus Hidup Metode Pengembangan Sistem Prototyping
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1.
Komunikasi Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
27
2.
Perencanaan Secara Cepat Pengembang membuat perencanaan mengenai prototype yang akan dibuat yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3.
Perancangan Secara Cepat Pengembang membuat rancangan prototype yang berfokus pada keinginan pelanggan.
4.
Pembuatan Prototype Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai/dikehendaki
5.
Penyebaran, Pengujian dan Umpan Balik Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan Black Box. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, tahapan selesai, jika tidak, ulangi dari langkah 1, 2, 3 atau 4. Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu: 1. Throw-Away Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
28
2. Incremental Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent). 3. Evolutionary Pada metode ini, prototype-nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir. Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut: 1.
Resiko tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
2.
Interaksi pemakai penting. Sehingga sistem harus menyediakan dialog online antara pelanggan dan komputer.
3.
Waktu penyelesaian yang cepat.
4.
Perilaku pemakai yang sulit ditebak.
5.
Sistem yang inovatif yaitu system yang membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir. Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki
tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dari sebuah software. Pengembang perangkat lunak 29
harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh pemakai. Berikut ini adalah jenis-jenis prototyping, yaitu : 1.
Feasibility prototyping Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.
2.
Requirement prototyping Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
3.
Design prototyping Digunakan untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan.
4.
Implementation prototyping Merupakan lanjutan dari rancangan, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan. Teknik-teknik prototyping meliputi:
1.
Perancangan Model Perancangan awal software oleh pengembang untuk dimodelkan sebagai gambaran awal kepada user/pengguna.
2.
Perancangan Dialog Perancangan menu-menu pada software yang dibuat, dengan maksud agar user/pengguna dapat dengan mudah menggunkaannya.
3.
Simulasi
30
Proses percobaan software kepada calon user sebelum software dinyatakan layak pakai. Keunggulan dan kelemahan prototyping adalah sebagai berikut : A.
Keunggulan prototyping : a. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan. b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan. c. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. d. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem. e. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
B.
Kelemahan prototyping : 1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama. 2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem. 3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
31
3.2
Perancangan
3.2.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem menggunakan tool UML (Unified Modeling Lannguage).
Diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Class
Diagram dan Activity Diagram. Berikut ini disajikan diagram-diagram tersebut: RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING JARINGAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL (SNMP)
Login
Ganti Password
Kelola Data Admin
Administrator
Monitoring Status Jaringan
Logout
Gambar 3.1 : Use Case Diagram Sistem Monitoring Jaringan Pada Use Case Diagram di atas dapat dilihat bahwa hanya ada satu (1) aktor yang dapat berinteraksi dengan sistem yaitu administrator. Administrator dapat melakukan aktivitas login, mengganti password, mengelola data administrator, memantau (monitoring) status perangkat jaringan dan logout.
32
Gambar 3.2 : Class Diagram Sistem Monitoring Jaringan Pada Class Diagram pada gambar 3.2 di atas dapat dilihat bahwa ada 8 class yang berperan dalam aplikasi, yang saling berinteraksi satu sama lain.
Gambar 3.3 : Activity Diagram Sistem Login Administrator
33
Pada gambar Activity Diagram nomor 3.3 di atas dapat dilihat bahwa sistem menampilkan halaman login yang akan menampilkan formulir login. Untuk masuk ke dalam sistem, administrator harus mengisikan id user dan password yang sesuai. Jika id user dan/atau password tidak sesuai, maka sistem akan menampilkan peringatan dan kembali ke halaman login. Jika administrator berhasil mengetikkan id user dan password yang sesuai, maka sistem akan membuka halaman khusus administrator.
Gambar 3.4 : Activity Diagram Sistem Monitoring Server
Pada gambar 3.4 di atas, untuk memonitor server, sistem akan membaca data server dari tabel database. Data server yang ditemukan akan dicoba di-ping. Jika server berhasil di-ping maka berarti server hidup/aktif. Jika server tidak berhasil di-ping berarti server mati/down. Sistem mengupdate data server dalam tabel dan menampilkan daftar server serta statusnya. 34
3.2.2 Perancangan Tampilan Aplikasi (User Interface) Tool yang digunakan membuat rancangan tampilan aplikasi adalah software Axure RP Pro Versi 7.0. Hasil rancangannya disajikan di bawah ini:
Gambar 3.5 : Rancangan Tampilan Login Administrator Pada gambar 3.5 ditampilkan rancangan tampilan form login administrator yang digunakan oleh administrator untuk melakukan login untuk masuk ke dalam fasilitas pemantauan/monitoring jaringan berbasis web menggunakan SNMP.
35
Gambar 3.6 : Rancangan Tampilan Halaman Home Pada gambar 3.6 ditampilkan rancangan tampilan beranda administrator. Tampilan ini tampil saat administrator berhasil login. Untuk fasilitas monitoring jaringan disediakan pilihan berupa menu yang tampil di bagian atas halaman.
Gambar 3.7 : Rancangan Tampilan Monitoring Jaringan 36
Pada gambar 3.7 di atas ditampilkan rancangan tampilan halaman monitoring jaringan.
Di halaman ini ditampilkan tabel yang berisi kondisi
perangkat jaringan yang dipantau.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Rancang Bangun Sistem Monitoring Jaringan Analisis dan rancangan sistem monitoring jaringan dengan SNMP
diimplementasikan sebagai aplikasi web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Beberapa keuntungannya adalah: 1. Aplikasi web dapat dijalankan (run) pada satu komputer, dalam jaringan intranet, internet, maupun extranet 2. Aplikasi web menggunakan model komputasi client-server yang bersifat multi-platform, artinya antara server dengan client dapat berbeda platform baik berupa perbedaan perangkat keras komputer, maupun sistem operasi yang digunakan. 3. Client bagi aplikasi web cukup menggunakan software thin client berupa web browser yang tersedia secara gratis pada berbagai sistem operasi seperti: Firefox, Opera, Chrome, Safari, Internet Explorer, dan lain-lain. Pengembangan aplikasi dilakukan pada komputer laptop Toshiba dengan processor Intel i5, RAM 4 GB, resolusi layar 1366 x 768 pixel, harddisk sebesar 500 GB, dilengkapi dengan sistem operasi Windows 7. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan website ini adalah:
38
1.
Paket XAMPP for Windows yang terdiri atas : web server Apache, PHP, dan database server MySQL
2.
Software Net-SNMP yang dapat diperoleh gratis dari situs http://www.netsnmp.org/.
3.
SQLYog versi 12.07 untuk administrasi database MySQL
4.
Adobe Dreamweaver CS6 untuk pengembangan aplikasi web
5.
Adobe Fireworks CS4 untuk desain grafis web
6.
Microsoft Visio 2013 untuk menggambar berbagai diagram
7.
Axure RP Pro 7.0 untuk membuat rancangan-rancangan tampilan aplikasi
8.
Microsoft Word 2013 untuk pengetikan laporan/skripsi ini
4.2
Pembahasan Sistem monitoring jaringan berbasis web dengan SNMP yang berhasil
diimplementasikan diuji-coba pada lingkungan jaringan komputer lokal (Local Area Network) yang terdiri atas dua (2) komputer laptop, yang telah dilengkapi dengan paket XAMPP (Apache, PHP dan MySQL), software Net-SNMP dan web browser Firefox. Pembahasan uji-coba menjalankan aplikasi disajikan berikut ini: 4.2.1 Halaman Awal Aplikasi Tampilan awal (homepage) sistem monitoring jaringan berbasis web dengan SNMP disajikan pada gambar 4.1 di halaman selanjutnya. Pada tampilan tersebut dapat dilihat bahwa homepage ini menampilkan formulir login.
39
administrator di tengah layar dengan header yang menampilkan logo dan footer yang menampilkan infomasi aplikasi dan tahun pembuatan.
Gambar 4.1. Tampilan Halaman Awal/Beranda Aplikasi 4.2.2 Halaman Beranda Administrator Setelah administrator berhasil login, sistem monitoring jaringan akan menampilkan halaman beranda administrator yang disajikan pada gambar 4.2 berikut ini:
Gambar 4.2. Tampilan Halaman Beranda Administrator Pada halaman beranda administrator dapat dilihat bahwa menu pilihan aktivitas disajikan tepat di bawah header dengan pilihan-pilihan sebegai berikut: 40
Tabel 4.1 : Daftar Pilihan Aktivitas pada Beranda Administrator No. Judul Pilihan
Keterangan
1
Beranda Admin
Menampilkan Admnistrator
halaman
beranda
2
Ganti Password
Menampilkan fomulir untuk mengganti password administrator
3
Data Administrator
Menampilkan formulir untuk mengisi data administrator yang baru, menampilkan daftar administrator, dan menyediakan fasilitas untuk mengedit dan menghapus data administrator yang ada
4
Data Perangkat Jaringan
Menampilkan formulir untuk mengisi data perangkat jaringan yang baru, menampilkan daftar administrator, dan menyediakan fasilitas untuk mengedit dan menghapus data perangkat jaringan yang ada
5
Monitoring Perangkat Jaringan
Menampilkan daftar perangkat jaringan untuk dimonitor
6
Logout
Keluar dari beranda administrator dan kembali ke homepage
4.2.3 Halaman Ganti Password Halaman
ini
menampilkan
formulir
untuk
adminitrator yang lama dengan password yang baru.
mengganti
password
Gunanya untuk lebih
mengamankan sistem. Tampilan halaman ganti password disajikan di bawah ini:
41
Gambar 4.3. Tampilan Halaman Ganti Password Administrator 4.2.4 Halaman Data Administrator Halaman ini menyediakan formulir untuk mengisi data administrator baru, menampilkan daftar administrator yang ada, dan menyediakan fasilitas untuk mengedit dan menghapus data administrator yang ada. Tampilannya disajikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.4. Tampilan Halaman Data Administrator
42
4.2.5 Halaman Data Perangkat Jaringan Pada halaman ini disediakan fasilitas untuk mengisi data perangkat (device/komputer) jaringan yang baru, menampilkan daftar perangkat jaringan yang ada dan disediakan fasilitas untuk mengedit dan menghapus data perangkat jeringan yang ada. Tampilannya disajikan di bawah ini:
Gambar 4.5. Tampilan Halaman Data Perangkat Jaringan 4.2.6 Halaman Monitoring Perangkat Jaringan Pada halaman ini disediakan fasilitas daftar untuk memantau perangkat jaringan yang ada, berisi informasi ID, nama perangkat, alamat IP, lokasi perangkat dan apakah perangkat sedang aktif. Disediakan juga tombol untuk melihat detail komponen pada perangkat yang ada. Tampilan halaman monitoring perangkat jaringan disajikan di bawah ini:
43
Gambar 4.6. Tampilan Halaman Monitoring Perangkat Jaringan Pada sebelah kanan daftar monitoring perangkat jaringan disediakan tombol detail untuk melihat rincian komponen pada perangkat jaringan tersebut. Gambar halaman detail disajikan di bawah ini:
44
Gambar 4.7. Tampilan Halaman Detail Komponen Perangkat Jaringan Menu Logout disediakan sebagai pilihan untuk kembali ke homepage. 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian mengenai rancang
bangun sistem monitoring jaringan berbasis web menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP) ini adalah sebagai berikut: 1.
Simple
Network
Management
Protocol
(SNMP)
terbukti
dapat
dimanfaatkan untuk melakukan monitoring jaringan komputer. 2.
Pada saat penelitian ini dilakukan, tersedia berbagai macam software Simple Network Management Protocol (SNMP) baik untuk sistem operasi tertentu atau yang bersifat multi-platform, bersifat komersial maupun gratis yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitong jaringan komputer.
3.
Untuk bahasa pemrograman PHP, PHP menyediakan serangkaian fungsifungsi SNMP yang dapat dimanfaatkan jika PHP digabungkan dengan Net-SNMP
4.
Net-SNMP tersedia secara gratis yang dapat diuntuk dari situs http://www.net-snmp.org/.
46
5.2
Saran Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk penelitian lebih lanjut
monitoring jaringan berbasis web dengan SNMP adalah sebagai berikut. 1.
Perlu dicoba penmbuatan aplikasi monitoring jaringan berbasis desktop dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti VB .Net, Delphi, Python , dan sejenisnya
2.
Perlu dicoba membuat sistem monitoring jaringan berbasis web skala besar pada organisasi pemerintahan, perusahaan, maupun perguruan tinggi.
3.
Karena keterbatasan pengetahuan penulis dan waktu yang tersedia, penulis menyarankan penelitian yang menggali lebih jauh kemampuan yang dimiliki oleh Net-SNMP.
47