BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini etos kerja menjadi masalah yang tepat dan menarik seiring dengan meningkatnya peran sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin global. Etos kerja selalu bisa dijadikan isu penting di tengah upaya untuk terus meningkatkan prestasi kerja dalam rangka menghadapi era pasar bebas. Sebuah era yang menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia benar-benar menjadi pemegang peran penting dalam memakai eksistensinya di muka bumi. Etos kerja di Indonesia, masih belum merata. Bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan di sebagian pegawai, bisa jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang yang malas. Pemahaman pegawai tentang etos kerja masih lemah. Hal ini jugalah yang kurang mendukung terciptanya prestasi kerja yang produktif, karena itu tidak jarang perusahaan mengabaikan kesejahteraan pegawai termasuk upah minimumnya. Ditambah dengan rata-rata pendidikan pegawai yang relatif masih rendah maka prestasi kerja pun rendah, karena itu tidak heran prestasi kerja di Indonesia termasuk yang terendah dibanding dengan negara-negara lain di Asia (http://forum.detik.com/etos-kerja-bangsa-indonesia-t813245.html, diakses tanggal 21 Maret 2017 pada pukul 22:44 WIB).
1 Universitas Sumatera Utara
Dalam rumusan Sinamo (2008), etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral. Menurutnya, jika seseorang, suatu organisasi, atau
suatu
perusahaan
menganut
paradigma
kerja,
mempercayai,
dan
berkomitmen pada paradigma kerja tersebut, semua itu akan melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas. Etos kerja sendiri dapat diartikan sebagai dasar perilaku yang paling utama mengenai pandangan benar atau salah, kemudian jika melihat pengertian dari etos itu sendiri yaitu sebuah sikap moral paling dasar dari seseorang, yang mempengaruhi perilakunya terhadap apa yang sedang dilakukannya, maka dapat dikatakan bahwa etos kerja adalah sikap atau moral yang dimiliki seseorang dalam
menjalani
pekerjaannya (Ruky, 2003).
Sebenarnya di dalam setiap
individu telah ada etos kerja yang melekat, hanya saja bagaimana kualitasnya, jika etos kerja yang dimilikinya itu negatif maka kemungkinan besar individu tersebut tidak akan dapat memberikan prestasinya yang paling tinggi karena ketidakpeduliannya
terhadap
perannya
dalam
proses
pencapaian
tujuan
perusahaan, sebaliknya pegawai dengan etos kerja yang positif akan menyadari pentingnya memberikan prestasi dan perilaku yang maksimal demi perusahaan tempatnya bekerja. Pegawai yang memiliki etos kerja yang positif selalu bekerja dengan penuh rasa senang dan kebanggaan, memiliki tingkat motivasi dan disiplin yang tinggi, berintegritas, bertanggung jawab, rajin, memiliki inisiatif tinggi serta loyal pada perusahaan.
2 Universitas Sumatera Utara
Seseorang dalam bekerja tidak hanya ingin gaji atau upah semata, tetapi mereka juga menginginkan kepuasaan batin dalam bekerja, agar dapat mendorong etos kerjanya. Masalah etos kerja dengan prestasi kerja pegawai adalah suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan hal tersebut dapat diketahui sampai seberapa mereka termotivasi untuk berprestasi dalam rangka tujuan perusahaan. Bagi perusahaan, prestasi pegawai diharapkan selalu meningkat, karena prestasi pegawai menunjukkan adanya kaitan antara etos kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa dari seorang tenaga kerja. Soemarsono (1991:40) menyatakan “Hanya perusahaan yang memiliki sumber daya yang terampil, energik, berkemampuan tinggi dan dikelola secara efisien yang mampu terus bertahan”. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan harus mempunyai sumber daya manusia yang terampil, energik dan berkemampuan tinggi sehingga dapat bertahan dan dapat memberikan hasil yang tinggi bagi perusahaan terkhususnya PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk yang merupakan perusahaan perbankan di Indonesia. PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam
3 Universitas Sumatera Utara
Bank Mandiri. Sampai saat ini PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk masih menduduki peringkat pertama di Indonesia. Hal itu dapat dibuktikan berdasarkan peringkat kepemilikan modal di atas Rp 50 triliun, PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk memperoleh rating teringgi dan predikat sangat bagus (https://finance.detik.com/moneter/1929905/Ini-PeringkatBank-Terbaik-RI diakses tanggal 5 Mei 2017 pada pukul 13:42 WIB), di tahun 2017 total aset konsolidasi PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk mencapai Rp 1.000 triliun (http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170126103343-78189144/nilai-aset-bank-mandiri-tembus-rp1000-triliun/ diakses tanggal 5 Mei 2017 pada pukul 13:50 WIB), sedangkan untuk laba bersih sepanjang kuartal 1 2017 sebesar Rp 4,1 triliun. (http://m.tempo.co/read/news/2017/04/25/087869425/kuartal-i-2017-bankmandiri-raih-laba-bersih-rp4,1-triliun/ diakses pada tanggal 5 Mei 2017 pada pukul 14:07 WIB). PT. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk memiliki banyak kantor di seluruh Indonesia, salah satunya di Kota Medan, Sumatera Utara. Salah satu Bank Mandiri yang terdapat di kawasan Kota Medan adalah Bank Mandiri KCP Zainul Arifin. Jumlah pegawai yang terdapat di dalam bank ini sebanyak 52 orang dengan status pegawai tetap. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh etos kerja terhadap prestasi kerja pegawai. Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan dalam aktivitas kerjanya berusaha untuk selalu menekankan kepada seluruh pegawainya untuk dapat mencapai prestasi kerja yang baik, dimana manfaat dari prestasi tersebut tidak hanya
4 Universitas Sumatera Utara
dirasakan dari individu tetapi juga dirasakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dalam upaya pencapaian prestasi tersebut tidak semudah yang dibayangkan seluruh pegawai, proses dan kendala dalam pencapaian tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor individu dimana, hubungan antar pegawai dapat terjalin secara baik atau tidak, kerjasama sesama pegawai dalam satu bagian, lain bagian maupun dengan atasan. Hal utama yang dituntut oleh perusahan dari pegawainya adalah prestasi kerja pegawai yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Prestasi kerja pegawai akan membawa dampak bagi pegawai bersangkutan maupun perusahaan tempat bekerja. Prestasi yang tinggi akan meningkatkan produktifitas perusahaan. Fenomena yang terjadi di Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan adalah menurunnya prestasi pegawai sebesar 6,52% pada tahun 2014 dari 13,04% pada tahun 2013. Berikut merupakan data penilaian prestasi pegawai PT. Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan. Tabel 1.1 Penilaian Prestasi Pegawai PT. Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan Tahun 2013 Penilaian Prestasi
Jumlah
Tahun 2014 Jumlah
Pegawai
Persentase
Pegawai
Persentase
Baik
12
13
8
7
Cukup
29
51
13
36
Kurang
11
36
31
57
Total
52
100
52
100
Sumber : PT. Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan (2015)
5 Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan prestasi kerja pegawai yaitu 8 orang pegawai yang mendapatkan nilai baik dibandingkan dengan tahun 2013. Prestasi kerja yang menurun dapat dilihat dari nilai kurang mengalami kenaikan tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi setiap pegawai harus memiliki sikap etos kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya, dengan demikian pegawai akan bekerja seoptimal mungkin untuk memperoleh hasil yang berkualitas, sehingga prestasi kerja dapat dicapai. Berdasarkan penelitian yang relevan dengan kajian penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Khasanah (2013), yang berjudul ”Pengaruh Etos Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Mojokerto”. Hasil penelitian ini menyatakan secara simultan dengan menggunakan uji F etos kerja dengan indikatornya semangat bekerja, disiplin, dan bekerja sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Mojokerto. Penelitian Junaedi (2015), yang berjudul “Pengaruh Etos Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep Dan Kepulauan”. Hasil penelitian ini menyatakan hasil uji f berdasarkan hasil analisis regresi, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian secara statistik diterima dan teruji kebenarannya. Hal ini ditunjukkan oleh uji regresi diperoleh model persamaan yang menyatakan perubahan variabel etos kerja terhadap variabel prestasi kerja dengan kata lain hipotesis diterima dengan tingkat kepercayaan 95% benar.
6 Universitas Sumatera Utara
Penelitian Sari (2009), yang berjudul “Hubungan Antara Etos Kerja Dengan Prestasi Kerja Karyawan Industri Batik Semarangan di Kota Semarang”. Hasil penelitian ini menyebutkan dengan menggunakan deskriptif persentase, korelasi product moment dan indeks determinasi etos kerja dengan indikatornya disiplin, jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab ada hubungan antara etos kerja dengan prestasi kerja (hasil kerja maupun produktivitas kerja) karyawan industri batik Semarangan di Kota Semarang. Besar hubungan antara etos kerja dengan prestasi kerja karyawan industri batik Semarangan di Kota Semarang sebesar 0,664 dan mempunyai kontribusi sebesar 44,1%. Dengan melihat fakta di lapangan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Etos Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Zainul Arifin Medan” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah etos kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Zainul Arifin Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah etos kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Zainul Arifin Medan.
7 Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya penelitian-penelitian sejenis yang telah ada yang bisa dijadikan perbandingan dengan penelitian-penelitian selanjutnya dan menambah pengetahuan peneliti untuk mengetahui apakah etos kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Zainul Arifin Medan. 1.4.2 Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat kepada Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Zainul Arifin Medan untuk dapat dijadikan pedoman bagi para pegawai agar dapat mengetahui bagaimana bekerja yang sesungguhnya dengan menerapkan etos kerja dalam pekerjaan yang digelutinya sehingga menghasilkan prestasi kerja yang baik. 1.5 Defenisi Konsep Dalam sebuah penelitian ilmiah, defenisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Tujuannya untuk merumuskan istilah-istilah yang digunakan secara mendasar agar tercipta suatu persamaan persepsi dan untuk menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan penelitian. Adapun defenisi konsep dalam penelitian ini adalah: 1.5.1 Etos Kerja Etos Kerja adalah seperangkat pemahaman dan keyakinan terhadap nilainilai yang secara mendasar mempengaruhi kehidupan, menjadi prinsip-prinsip
8 Universitas Sumatera Utara
pergerakan, dan cara berekspresi yang khas pada sekelompok orang dengan budaya serta keyakinan yang sama. Pada dasarnya memiliki etos kerja yang tinggi diyakini oleh tiap pegawai Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan sebagai salah satu cara menghasilkan prestasi kerja yang bagus dari segi kualitas maupun kuantitas. Demi terciptanya keberlangsungan etos kerja yang tinggi para pegawai Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan perlu menerapkan disiplin, bertanggung jawab, dapat bekerja sama tekun dalam bekerja, patuh dalam bekerja, penguasaan pekerjaan, dan semangat dalam bekerja. 1.5.2 Prestasi Kerja Prestasi Kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja yang dimiliki oleh tiap pegawai Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan mungkin dapat diukur dari teliti dalam bekerja, selalu mengikuti instruksi kerja, taat waktu kehadiran, dapat menyelesaikan pekerjaan tambahan (lembur), kreatif, dan terampil dalam bekerja sehingga tercapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. 1.5.3 Pegawai Pegawai adalah tenaga kerja yang wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan dan mendapat kompensasi (balas jasa) yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Pegawai di Bank Mandiri KCP Zainul Arifin Medan bertugas sesuai yang telah ditentukan oleh pimpinan atau atasannya. Bagi perusahaan, prestasi yang dihasilkan oleh tiap pegawai diharapkan selalu meningkat, karena
9 Universitas Sumatera Utara
prestasi yang dihasilkan pegawai menunjukkan adanya kaitan antara etos kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa dari seorang tenaga kerja.
10 Universitas Sumatera Utara