BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perkembangan usaha tersebut dapat dilihat dengan banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan baru yang memiliki kualitas produk yang baik dan juga disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa keuntungan yang maksimum merupakan tujuan utama berdirinya perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tentunya tidak hanya merupakan hasil pekerjaan oleh satu orang saja, tetapi merupakan hasil karya dari banyak orang yang berusaha untuk membuat produk-produk yang dapat disenangi oleh konsumen. Produk yang disenangi oleh konsumen adalah produk yang memiliki mutu yang baik, kemasan yang menarik, dan juga harga yang relatif dapat terjangkau. Hal ini berarti perusahaan harus bekerja bersama-sama agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas. “Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumbersumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhankebutuhan masyarakat” (Sumarni, 2006 : 5). Pernyataan ini secara tersirat menyatakan bahwa orang harus memiliki alat yang dapat mendukung kinerja perusahaannya agar dapat bertahan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat membuat produk yang memiliki mutu yang baik, perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan memecahkan masalah. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah TQM (Total Quality Management). Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yaitu bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen
tersebut
secara
berkesinambungan
adalah
dengan
menerapkan TQM. Asal muasal TQM dan alasan pendiriannya berbeda dengan inovasi manajemen dan organisasi yang lain yang tumbuh setelah periode Perang Dunia II, seperti management by objectives (MBO), time based management, dan strategic management
of
core competences.
Perbedaannya antara
lain
Kebanyakan konsep dan teknik dalam manajemen keuangan, pemasaran, manajemen strategik, dan desain organisasi berasal dari Amerika Serikat dan kemudian tersebar ke seluruh dunia sebaliknya TQM semula berasal dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di Jepang dan kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Selain itu, sebagian besar teori dan teknik manajemen berasal dari ilmu-ilmu sosial sedangkan dasar teoritis dari TQM adalah statistika yang didasarkan pada sampling dan analisis varians (Fandy dan Anastasia, 2003 : 10).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Garrison (2000 : 17)” ada dua karakteristik utama dari TQM (Total Quality Management) yaitu, fokus pada pelayanan konsumen dan pemecahan masalah secara sistematik dengan menggunakan tim yang ada di garda depan” Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus maka perusahaan dapat meningkatkan laba melalui 2 rute. Rute pertama, yaitu rute pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Sedangkan rute kedua, perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkuang. Dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat. Apabila suatu organisasi menerapkan TQM dengan cara sebagaimana mereka melaksanakan inovasi manajemen lainnya, atau bahkan bila mereka menganggap TQM sebagai obat ajaib atau alat penyembuh yang cepat, maka usaha tersebut telah gagal semenjak awal. TQM merupakan suatu pendekatan baru dan menyeluruh yang membutuhkan perubahan total atas paradigma manajemen tradisional, komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan, dan pelatihanpelatihan khusus.
Universitas Sumatera Utara
Ada
10
karakteristik
TQM
(Total
Quality
Management)
yang
mempengaruhi kinerja manajer yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2009). Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Dewi terletak pada variable independen. Peneliti terdahulu menggunakan enam dari sepuluh karakteristik TQM, yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, kerja sama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Dalam Dewi (2009) bahwa fokus
pada
pelanggan,
kerja
sama
tim,
perbaikan
sistem
secara
berkesinambungan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan tidak berpengaruh baik secara simutan maupun parsial terhadap kinerja management dan disarankan agar perusahaan lebih sering mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan. Sedangkan peneliti menggunakan sepuluh karakteristik TQM yaitu, fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan sistem secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT Pantja Surya. Alasan penulis memilih perusahaan ini adalah karena pada penelitian terdahulu yang menjadi objek
Universitas Sumatera Utara
penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang besar sehingga penulis ingin mengetahui apakah perusahaan kecil juga telah menerapkan TQM
yang
berpengaruh pada usaha perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja manajernya. Atas dasar hal tersebut di atas, penulis memilih judul “Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Management pada PT Pantja Surya”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : apakah penerapan TQM berpengaruh terhadap kinerja manajemen pada PT Pantja Surya?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan TQM terhadap kinerja manajemen pada PT Pantja Surya.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Untuk peneliti, sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajemen.
Universitas Sumatera Utara
2) Untuk perusahaan, sebagai bahan masukan dalam melakukan kontrol terhadap manajemen perusahaan untuk perbaikan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. 3) Untuk pihak lain, sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajemen.
Universitas Sumatera Utara