BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa sasaran, siswa sering menghadapi
kesulitan dan kesalahan. Hal itu terjadi akibat siswa tersebut masih menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam bahasa sumber. Dalam kasus ini, siswa sering menggunakan sejumlah unsur kebahasaan seperti unsur sintaksis dalam bahasa sumber untuk mengekpresikan kegiatan dalam bahasa sasaran yang dipelajari. Tidak jarang unsur itu tidak terdapat dalam bahasa sasaran dan kemudian digunakan oleh siswa yang mengakibatkan kesalahan berbahasa. Karena unsur tersebut tidak terdapat dalam bahasa sumber dan pada saat menggunakan bahasa sasaran siswa dituntut untuk menggunakan unsur tersebut, siswa akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, dalam pengajaran bahasa sasaran, kesulitan dan kesalahan siswa tersebut perlu dicarikan solusinya oleh guru. Solusi terhadap kesulitan dan kesalahan peserta didik dalam pemerolehaan dan pembelajaran bahasa sasaran senantiasa diupayakan. Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dan kesalahan siswa akibat pengaruh unsur-unsur kebahasaan tersebut adalah dengan metode analisis kontrastif. Analisis kontrastif dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengajaran bahasa target. Dengan melakukan analisis
1
2
kontrastif, guru dapat mengetahui kesulitan dan kesalahan peserta didik dalam berbahasa. Analisis kontrastif adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari perbedaan dan persamaan antarbahasa, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran yang bertujuan
untuk
memprediksi
kesulitan-kesulitan
linguistik
selama
proses
pembelajaran bahasa sasaran berlangsung, seperti yang diungkapkan oleh Lado (1957), bahwa kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa kedua diderivasi dari perbedaan-perbedaan antara bahasa target dan bahasa sumber dari si pembelajar bahasa. Analisis kontrastif secara umum membicarakan dua unsur kebahasaan, yaitu makrolinguistik dan mikrolinguistik. Tujuan analisis kontrastif, selain untuk membantu siswa dalam pembelajaran bahasa, juga untuk membantu para pakar pengajaran bahasa. Menurut James (1980), analisis kontrastif adalah suatu aktivitas linguistik yang bertujuan untuk menghasilkan tipologi dua bahasa yang kontrastif, yang berdasarkan asumsi-asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat dibandingkan. Tarigan (2009) berpendapat bahwa analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa sumber dengan struktur bahasa target untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Menurut Fisiak (1981), analisis kontrastif adalah suatu cabang ilmu linguistik yang mengkaji perbandingan dua bahasa atau lebih, atau subsistem bahasa dengan tujuan untuk menemukan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan bahasa-bahasa tersebut.
3
Kajian kebahasaan dalam analisis kontrastif biasanya dilaksanakan oleh para pakar kebahasaan (linguistik), sedangkan penerapannya diserahkan kepada para pakar pengajaran atau pembelajaran bahasa (James, 1980). Kedua data bahasa yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran, dideskripsikan atau dianalisis, hasilnya akan diperoleh suatu penjelasan yang menggambarkan perbedaan dan kesamaan dari kedua bahasa itu. Pembahasan data itu harus juga mempertimbangkan faktor budaya, baik budaya bahasa maupun budaya siswa. Hasil dari pembahasan tersebut akan diperoleh gambaran kesulitan dan kemudahan siswa dalam belajar suatu bahasa. Dalam pengajaran bahasa, kesalahan berbahasa biasanya berupa unsur bahasa pertama yang dibawa ke dalam bahasa yang dipelajari atau dengan kata lain, masih adanya pengaruh mother tongue dalam pembelajaran bahasa sasaran. Hal ini dapat dilihat pada kalimat berikut: a) Saya pergi ke Bali minggu lalu, b) I go to Bali last week. Penerjemahan kalimat (a) ke dalam bahasa Inggris (b) kurang tepat, terutama pada pemakaian verba yang digunakan karena tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Inggris. Terlihat adanya interferensi bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris sebagai bahasa target. Pada kalimat (a) kata pergi diterjemahkan apa adanya menjadi go yang tidak sesuai dengan keterangan waktu yang menunjukkan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu lampau yaitu last week. Dalam tata bahasa Inggris kata last week merupakan keterangan waktu yang hanya menggunakan verba lampau sehingga verba yang digunakan seharusnya dalam
4
bentuk lampau went. Berkaitan dengan hal ini, peneliti tertarik untuk mengkaji secara kontrastif past tense dalam bahasa Inggris dan dengan pengungkapkannya dalam bahasa Indonesia. Meskipun terlihat sederhana, mudah dikuasai, dan mudah untuk dicarikan padanannya dalam masing-masing bahasa, dalam penerapannya, banyak siswa yang masih mengalami kesulitan. Hal penting yang harus digarisbawahi adalah dalam bahasa Indonesia tidak dikenal adanya tenses seperti yang terdapat dalam bahasa Inggris. Perbedaan ini sering menyulitkan siswa Indonesia yang belajar bahasa Inggris sehingga hal ini menarik untuk diamati. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu keterampilan berbahasa Inggris siswa dalam penguasaan past tense. serta penggunaan jenis past tense yaitu simple past tense dalam keterampilan menulis narasi (folktale) sesuai dengan kurikulum yang tercantum pada silabus yang berlaku di SMAN 2 Denpasar. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Denpasar dan menjadikan kelas sepuluh sebagai populasi penelitian. Peneliti bertindak sebagai guru atau instruktur selama kegiatan penelitian berlangsung.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat
diformulasikan. Permasalahan tersebut adalah seperti berikut. 1. Bagaimanakah kemampuan siswa X SMAN 2 Denpasar pada penggunaan past tense dalam bahasa Inggris sebelum diberikan perlakuan?
5
2. Bagaimana merancang silabus atau rencana pembelajaran yang tepat yang dapat memudahkan siswa dalam penggunaan past tense dengan analisis kontrastif? 3. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Denpasar dalam penggunaan past tense dalam bahasa Inggris setelah diberikan perlakuan?
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki dua tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
Kedua tujuan tersebut disajikan secara terperinci sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini ialah untuk membantu pengajar bahasa Inggris dalam pengajaran past tense kepada siswa Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui tata bahasa dalam bahasa inggris khususnya dalam penggunaan past tense.
1.3.2 Tujuan khusus Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan, untuk: 1. Mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Denpasar pada penggunaan past tense dalam bahasa Inggris sebelum diberikan perlakuan. 2. Merancang rencana pembelajaran yang tepat yang dapat memudahkan siswa dalam penggunaan past tense dengan analisis kontrastif
6
3. Mengetahui kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Denpasar dalam penggunaan past tense dalam bahasa Inggris setelah diberikan perlakuan.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan (manfaat akademik), serta manfaatnya bagi pemecahan masalah di masyarakat (manfaat praktis). Adapun manfaat akademis dan manfaat praktis dari penelitian ini, seperti berikut:
1.4.1 Manfaat Akademik Secara akademik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap teori-teori pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang merupakan bagian dari pembelajaran dan pengajaran bahasa. Khususnya penerapan metode analisis kontrastif pada pengajaran past tense bahasa Inggris.
1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang berupa rancangan pembelajaran. Rancangan pembelajaran tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para pengajar bahasa asing khususnya bahasa Inggris sebagai alternatif pengajaran past tense untuk siswa kelas X Indonesia.