BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan tersebut berkomunikasi atau berinteraksi (Finicchiaro 1974:3). Bahasa adalah suatu sistem yang digunakan pemakai bahasa untk mengkomunikasikan makna. Dalam hal ini pembicaraan tentang makna juga harus ditinjau dari sudut pandangan lain yang mempengaruhi makna, dalam komunikasi (Nikelas, 1988:221). Agar informasi yang disampaikan itu dapat diterima dan dipahami dengan benar oleh lawan bicara, maka unsur-unsur dalam bahasa tersebut harus diperhatikan. Terutama pada saat kita berkomunikasi dalam bahasa asing, misalnya bahasa Jepang. Katou(1991:109) menjelaskan bahwa apabila kata-kata digabungkan maka akan membuat sebuah kalimat yang di dalam pembentukannya itu terdapat aturanaturan yang berbeda di masing-masing bahasa. Aturan-aturan cara penggunaan kata yang sistematis ini disebut gramatika. Gramatika yang dalam bahasa Jepang disebut Bunpou menjelaskan aturan-aturan menjadi sebuah kalimat (Iwabuchi , 1989:254). Bahasa Jepang mempunyai struktur pola kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia, untuk menghubungkan bagian kalimat agar menjadi suatu rangkaian kalimat yang baik tergantung pada pemakaian pola kalimat dan tepat juga pemahaman akan fungsi dan maknanya. Misalnya:
1
Tabel 1 No
Benda
Kata Kerja “Memakai”
1
うわぎ
着ます
2
くつ
はきます
3
めがね
かけます
4
ぼうし
かぶります
5.
ネクタイ
しめます
6.
ゆびわ
はめます
Contoh kalimat : 1.
リアさんはうわぎを着ています。 Ria memakai jas.
2.
その人はくろいくつをはいています。 Orang itu memakai sepatu hitam.
3.
リアさんはめがねをかけています。 Ria memakai kacamata.
4.
バラさんはぼうしをかぶています。 Bara memakai topi.
2
5.
お父さんはネクタイをしめています。 Ayah memakai dasi.
6.
お母さんはゆびわをはめています。 Ibu memakai cincin.
Pemakaian kata kerja memakai mempunyai fungsi dan aturan penggunaannya, walaupun mempunyai makna yang sama yaitu “memakai” namun di dalam bahasa Jepang kata “memakai” berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia yang hampir sama apabila digunakan bagi benda lain. Dengan adanya masalah itu, pengajar memiliki tugas agar siswa dapat memahami arti sebenarnya dari kata kerja memakai. Karena hal tersebut di atas, terdapat kesulitan untuk memahami dan menggunakan kata kerja “memakai” yang dihadapi pembelajar bahasa Jepang pada tingkat dasar. Oleh karena itu, penulis beranggapan bahwa penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 26 Bandung Menggunakan Kata Kerja “Memakai” Dalam Kalimat Bahasa Jepang” perlu dilakukan.
B. Rumusan dan Batasan Masalah 2.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan siswa SMA dalam memahami kata kerja memakai dalam bahasa Jepang?
3
2. Kesulitan apa yang dialami siswa SMA dalam mempelajari kata kerja memakai dalam bahasa Jepang? 3. Bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan kata kerja memakai dalam bahasa Jepang? 2.2 Batasan Masalah 1. Penelitian ini hanya meneliti tingkat kemampuan siswa SMA dalam memahami kata kerja memakai dalam bahasa Jepang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penelitian ini hanya meneliti kesulitan-kesulitan siswa dalam mempelajari kata kerja memakai serta cara-cara mengatasi kesulitan tersebut.
C. Tujuan dan Manfaat 3.1 Tujuan Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diutarakan di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa SMA dalam memahami kata kerja memakai dalam bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa SMA dalam mempelajari kata kerja memakai dalam bahasa Jepang. 3. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitankesulitan tersebut.
4
3.2 Manfaat Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menjadi bahan referensi bagi para pembelajar bahasa Jepang khususnya mengenai kata kerja memakai dalam bahasa Jepang. 2. Dapat pula dijadikan sebagai informasi tentang kesulitan-kesulitan pembelajar dalam memahami kata kerja memakai dalam bahasa Jepang serta solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. 3. Sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas proses belajar mengajar bahasa Jepang bagi guru dan murid di SMA agar lebih terampil menggunakan kata kerja memakai.
D. Tinjauan Pustaka Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan issu permasalahan yang menjadi titik sentral pembahasan masalah penelitian ini. Berikut merupakan penjelasan istilah operasionalnya: Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebabnya bagaimana duduk perkarannya dan lain sebagainya (WJS.Poerwadarminta, 1984:39) Kemampuan adalah kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek (Robbins, 2000:46). Disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan
5
bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakan. Menggunakan adalah memakai (alat, perkakas), mengambil manfaatnya. (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kata kerja (verba/dooshi) adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang. Kelas kata ini dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan. (Sudjianto, 2004:50) Memakai adalah menggunakan, mengenakan. (sumber: Kamus besar bahasa Indonesia) Kalimat adalah alat komunikasi, dilihat dari bentuk dan proses terjadinya, kalimat membentuk suatu unsur atau pola yang terdiri dari unsur-unsur yang teratur. (Razak, 1990:3)
E. Metode Penelitian Penelitian ini berusaha untuk menjabarkan kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan kata kerja memakai beserta masalah-masalah yang dihadapi ketika menggunakan kata kerja tersebut. Oleh karena itu, metode yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang dapat menyelidiki dan memecahkan masalah yang berlangsung pada masa sekarang dengan menggambarkan dan menguraikan kejadian yang berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan.
6
F. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang bersifat umum menurut bahasa sama dengan penduduk atau orang
banyak. Menurut Soewarman (1997: 54) populasi adalah ”keseluruhan
objek penelitian, mungkin berupa manusia, gejala-gejala, benda-benda, pola sikap, tingkah laku dan sebagainya yang menjadi objek penelitian.”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA. Sedangkan sampel, menurut Arikunto (1993:104) adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. dalam hal ini penulis mengambil sampel sebanyak satu kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
SMA Negeri 26 Bandung. Sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 sebanyak 30 orang.
G. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Tes khusus yaitu tes yang memuat soal tentang menggunakan kata kerja memakai. Bentuk tes ini berupa tes tulis yang diberikan kepada siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui sampai dimana kemampuan siswa dalam menggunakan kata kerja “memakai”.
7
2. Angket Angket digunakan untuk memperoleh data melalui pertanyaan tertulis yang disusun serta disebarkan untuk mendapatkan keterangan dari responden. Tujuan angket ini adalah untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari kata kata kerja “memakai” serta solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut.
H. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini disusun dalam 5 bab, diawali dengan bab I yang merupakan
pendahuluan meliputi latar belakang masalah, Identifikasi masalah
dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, anggapan dasar, tinjauan pustaka, metode dan teknik penelitian, populasi dan sampel penelitian, dan sistematika penulisan. Selanjutnya pada bab II, kemukakan tinjauan pustaka yang didalamnya membahas tentang perumusan masalah yang akan diteliti, serta landasan teoritis. Kemudian pada bab III, ungkapan prosedur penelitian yang didalamnya dibahas tentang teoritis penelitian yang meliputi penentuan metode penelitian, teknik pengumpulan data, penentuan populasi dan sampel, alat pengumpul data dan cara pengolahan angket. Selanjutnya pada bab IV yang meliputi pengolahan data hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian. Terakhir pada bab V, kesimpulan dan saran dari seluruh kegiatan penelitian.
8