BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar. Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung pada beberapa aspek (Uno dan Mohamad, 2012:75). Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah, siswa menjadi kurang menguasai materi, dan pembelajaran menjadi membosankan. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar yang perlu ditingkatkan kualitasnya terutama pada tingkat sekolah dasar, karena SD merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep dasar IPA yang diterima siswa dan hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kenyataan yang terjadi, mata pelajaran IPA jarang disukai dan kurang diminati siswa. Bahkan, siswa beranggapan mata pelajaran IPA sulit untuk dipelajari sama halnya dengan matematika. Akibatnya rata-rata
1
2
hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding mata pelajaran yang lain. Padahal IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional), untuk itu perlu perhatian khusus bagi guru untuk dapat menerapkan metode dan inovasi dalam pembelajaran (Yusuf, 2007: http://penelitiantindakankelas71.blogspot.com/p/ptk-ipa.html?m=1). Menurut penelitian terdahulu bahwa penggunaan Metode example non examples berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) dengan judul “Penerapan Metode Example non examples Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV di SDN Purana-Pemalang”, menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa tentang materi sumber energi dengan menggunakan metode example non examples cukup baik. Pada siklus I ada 3 siswa (30%) memperoleh nilai ≥ 70 dan dapat dikatakan tuntas belajar, yang 7 siswa (70%) memperoleh nilai ≤ 70 dan dikatakan tidak tuntas belajar. Sedangkan pada siklus II yang berhasil memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 9 siswa (90%) dan dikatakan tuntas belajar, 1 siswa (10%) memperoleh nilai ≤ 70 dan dikatakan tidak tuntas belajar. Nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendah 62. Dari data nilai tersebut diperoleh rata-rata kelas 84,6. Nilai ini lebih tinggi dari nilai rata-rata yang ditetapkan. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas 2 pada pembelajaran IPA di SDN Patok Picis III Wajak Kab. Malang bahwa materi yang sulit dipahami oleh siswa yaitu sumber energi, karena guru belum menemukan metode pembelajaran yang cocok dan guru juga belum memberikan inovasi-inovasi baru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas 2 yang berdampak pada pembelajaran hanya terjadi pada
3
satu arah dan siswa kurang bersemangat menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Akibat dari permasalah tersebut maka nilai siswa pada mata pelajaran IPA banyak yang kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dan akan berdampak pada ujian semester. Siswa kurang dapat memahami materi sumber energi dalam mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa menurun dari standar nilai yang ditentukan oleh guru yaitu 65, dari jumlah 16 siswa yang kurang memenuhi standar nilai ketuntasan adalah 12 siswa, sehingga hal ini perlu diperhatikan. Pemahaman dan kurang mengertinya siswa tentang materi sumber energi dalam mata pelajaran IPA yang nantinya dikhawatirkan berdampak pada hasil belajar siswa menjadi rendah, serta mutu pendidikan ikut merasakan dampak yang terjadi. Sehingga, strategi pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menarik) dan menerapkan metode example non examples dengan permainan TASOL (Tas Soal)
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar,
keaktifan, serta pemahaman siswa pada materi tersebut. Metode example non examples merupakan suatu model belajar kooperatif yang menggunakan contoh yang didapat dari kasus atau gambar yang relevan. Sedangkan permainan TASOL merupakan suatu permainan menjawab pertanyaan atau soal di dalam tas lipat berisikan gambar yang berhubungan dengan materi menggunakan contoh bergambar macam-macam sumber energi. Metode dengan permainan ini didesain untuk meningkatkan daya pikir dan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, kondusif, dan menyenangkan untuk siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung di kelas atau lingkungan belajar.
4
Pembelajaran yang dilaksanakan secara PAIKEM akan lebih diterima oleh peserta didik, sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif dan menarik dalam penerapannya. Adanya permasalahan yang terjadi pada pembelajaran IPA terutama di kelas 2 SDN Patok Picis III, maka peneliti akan menggunakan metode pembelajaran example non examples dengan permainan TASOL. Penelitian ini berjudul “Peningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Example Non Examples dengan Permainan TASOL Materi Sumber Energi Kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak Malang ”.
B. Identifikasi Masalah Salah satu materi IPA yang membuat siswa kelas 2 kurang dapat menuntaskan hasil belajarnya adalah mengenai macam-macam sumber energi. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa menurun, dari 16 siswa hanya 4 orang yang memenuhi standar nilai yang ditentukan oleh guru. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang macam-macam sumber energi kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang, peneliti menggunakan metode example non examples dengan permainan TASOL .
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah penerapan metode example non examples dengan permainan TASOL dalam materi sumber energi pelajaran IPA kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang?
5
2.
Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam materi sumber energi pada kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang setelah menggunakan metode example non examples dengan permainan TASOL?
D. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ditetapkan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran menggunakan metode example non examples dengan permainan TASOL dalam materi sumber energi pelajaran IPA pada kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang.
2.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam materi sumber energi pada kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang setelah menggunakan metode example non examples dengan permainan TASOL.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang metode example non examples dengan permainan TASOL materi sumber energi pada kelas 2 SDN Patok Picis III Wajak kab. Malang, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan pengajaran.
6
2.
Bagi SDN Patok Picis III Wajak Hasil penelitian ini dapat membantu guru untuk mengatasi kesulitan kegiatan pembelajaran, guna peningkatan pemahaman siswa kelas 2 tentang materi sumber-sumber energi. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dijadikan stimulus bagi para guru untuk meningkatkan produktifitasnya dalam membuat PTK.
3.
Bagi Siswa Memberi kesempatan siswa untuk belajar menggunakan metode example non examples dengan permainan TASOL agar tercipta keaktifan, pemahaman dan daya pikir yang tinggi sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
4.
Bagi Pihak Lain/Masyarakat Umum Menjadi sumber bacaan, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui akan pentingnya pelayanan pendidikan itu, khususnya yang terkait dengan metode yang sesuai dan permainan paling efektif bagi pembelajaran. Sehingga masyarakat dapat bekerja sama dengan instansi pendidikan untuk membantu putra dan putrinya mencapai hasil belajar yang maksimal.
F. Batasan Istilah 1.
Hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu (Jihad dan Haris, 2008:14). Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut dari pembelajaran melalui aspek kognitif dalam
7
materi sumber-sumber energi. Cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa dengan tes untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu mencapai kriteria ditinjau dari sudut proses dan segi hasilnya. Sehingga guru dapat mengumpulkan data sekaligus mengetahui informasi untuk memperbaiki hasil dari suatu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas. 2.
Metode: cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan (Rusman, 2012:132).
3.
Example non examples Salah satu metode pembelajaran menggunakan contoh yang didapat dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD (Uno dan Mohamad, 2012:80). Langkah-langkah dalam metode example non examples meliputi: a) guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) pembagian
kelompok
terdiri
dari
2-3
orang
siswa,
c)
siswa
memperhatikan/menganalisis gambar dengan berdiskusi kelompok, d) tiap kelompok diberi kesempatan membaca hasil diskusinya, e) mulai dari komentar/hasil diskusi siswa guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai, f) kesimpulan. 4.
TASOL: merupakan singkatan kata dari Tas Soal. TASOL ini dibuat menjadi permainan menarik untuk peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan aktif dan menyenangkan.
5.
Materi sumber energi: salah satu materi dalam IPA sekolah dasar yang mempelajari tentang macam-macam sumber energi yaitu energi panas, energi listrik, energi cahaya, energi bunyi.