BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Sepakbola di indonesia sekarang sudah banyak mengalami kemajuan prestasi di bandingkan beberapa tahun lalu, banyak pemain sepakbola Indonesia yang sudah mulai membuat bangga sepakbola Indonesia. Menurut Adnan 2015, berdasarkan rilis terbaru FIFA per 4 Juni 2015, sepakbola Indonesia berhasil naik empat peringkat dari posisi 159 ke 155. Menurut Gilang, dkk (2007), sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola. Sedangkan Menurut Luxbacher (2008) menyatakan bahwa pertandingan sepakbola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 orang. Pada permainan ini, kemampuan dasar dalam bermain sepakbola akan berpengaruh terhadap performa permain sepakbola, karena jika seorang pemain sepakbola memiliki kemampuan dasar yang bagus maka akan meningkatkan performa dalam bermain sepak bola. Kemampuan dasar dalam bermain sepakbola terdiri dari passing ( mengoper), shooting (menembak), heading (menyundul bola), trappling (menghentikan bola), throw in (lemparan kedalam), dan dribbling (menggiring). Dribbling atau menggiring bola menjadi salah satu hal penting dalam bermain sepak bola, karena jika pemain sepak bola dapat menggiring bola dengan baik dan didukung dengan kemampuan mengoper yang bagus maka akan terbentuklah kerjasama yang baik untuk menuju ke gawang lawan dan menciptakan gol. Menurut Soedjono (1985), kemampuan menggiring bola terdiri dari kombinasi kemampuan mengontrol bola, kemampuan melakukan gerak tipu, kemampuan mengubah arah, kemampuan mengubah kecepatan. Dalam meggiring bola pemain bola juga dituntut untuk memiliki
1
2
komponen fisik yang terdiri dari kecepatan, keseimbangan, daya tahan, fleksibilitas, kelincahan, dan koordinasi. Koordinasi adalah kemampuan biomotor yang kompleks, merupakan interaksi antara kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan fleksibilitas (Marino, 2010). Itulah mengapa koordinasi yang baik menjadi salah satu hal yang penting dalam menggiring bola pada pemain sepakbola, karena dengan kualitas menggiring bola yang baik dan benar akan meningkatkan performa para pemain sepakbola. Koordinasi dalam menggiring bola merupakan kesinambungan antara kerja mata dan kaki, saat mata menerima hasil objek lalu otak memerintahkan kaki untuk menerima bola dan menggiring bola dengan teknik tertentu. Untuk meningkatkan koordinasi yang baik dalam menggiring bola pada pemain sepakbola membutuhkan latihan yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola. Untuk
meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola dapat
diberikan latihan jenis Plyometric exercises. Menurut Radeliffe dan Farentinos (1999), Plyometric exercises adalah suatu metode untuk mengembangkan explosive power, yang merupakan komponen penting dalam pencapaian prestasi sebagian besar atlet, latihan plyometrics menunjukan karakteristik kekuatan penuh dari kontraksi otot dengan respon yang sangat cepat, beban dinamis (dynamic loading) atau penguluran otot yang sangat rumit. Jenis plyometric exercises seperti ladder drill dan side jump sprint dapat di gunakan sebagai latihan yang dapat meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. Ladder drill adalah jenis latihan yang dapat meningkatkan kecepatan, keseimbangan, ketepatan dan kelincahan yang terkoordinasi. Latihan ladder drill tidak hanya terfokus untuk menggerakkan kaki ke kanan ataupun ke kiri ke depan maupun ke belakang tetapi ada juga gerakan dengan lompatan satu kaki dan dua kali, ada juga gerakan ritmik, membutuhkan koordinasi yang tepat dengan otot tungkai, core, hip, ankle yang membuat koordinasi yang baik.
3
Latihan lainnya yang dapat meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola adalah latihan side jump sprint. Side jump sprint adalah suatu bentuk latihan yang dapat meningkatkan power, fleksibilitas dan kecepatan, yang terdapat pada komponen koordinasi dalam menggiring bola. Gerakan side jump sprint dilakukan dengan melompat ke kanan dan ke kiri atau ke depan dan ke belakang lalu kemudian lari sprint dengan jarak tertentu. Latihan ini merupakan latihan yang menggunakan kemampuan dari gastrocnemius, quadricep, hamstring, fleksor hip, dan gluteus, serta melatih koordinasi yang diperlukan untuk perubahan arah yang cepat pada gerakan yang ada pada side jump sprint. Untuk meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola
juga
dibutuhkan
peran
pelatih
dan
fisioterapi
untuk
mengontrolnya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 80 tahun 2013, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan, pelatihan fungsi, dan komunikasi. Ruang lingkupnya bukan hanya anak muda, tetapi wanita, ibu hamil, bayi, orang tua, atlet, dan bukan hanya orang yang memiliki gangguan saja yang dapat ditangani fisioterapi tetapi orang yang tidak memiliki gangguang dan ingin meningkatkan dan mengembangkan kemampuan, serta memelihara gerak dan fungsi dari tubuhnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Perbedaan efektivitas latihan ladder drill dan latihan side jump sprint terhadap koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola.
B. Identifikasi Masalah Salah satu komponen penting dalam meningkatkan performa pemain sepakbola adalah koordinasi dalam menggiring bola. Komponen koordinasi terdiri dari ketepatan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan, dan kecepatan. Pemain sepakbola biasanya hanya dilatih untuk beberapa jenis
4
skill saja seperti shooting, heading dan passing, tetapi tidak semua pemain mendapatkan
latihan
khusus
untuk
menjaga
atau
meningkatkan
keseluruhan dari performa para pemain sepakbola. Adanya latihan khusus yang ditujukan untuk meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola dapat meningkatkan performa pemain sepakbola yang akan mempengaruhi permainan
dalam
sepakbola,
jika
kemampuan
koordinasi
dalam
menggiring bola itu berkurang akan mempengaruhi juga tendangan yang akan dilakukan, cara mengoper, cara menerima bola dari pemain lain serta koordinasi kaki dalam menggiring bola. Masalah yang timbul pada koordinasi dalam menggiring bola biasanya juga salah satu dari beberapa faktor koordinasi seperti ketepatan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan, dan kecepatan yang kurang terlatih, dimana masalah itu akan mempengaruhi peningkatan koordinasi dalam menggiring bola. Fisioterapi sebagai tenaga kesehatan yang mandiri juga memiliki peran di dalamnya yaitu untuk meningkatkan, mengembangkan serta memelihara kemampuan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. Untuk meningkatkan kordinasi di dalam menggiring bola, dapat diberikan latihan ladder drill dan side jump sprint. Ladder drill merupakan jenis latihan yang membutuhkan kecepatan, keseimbangan, ketepatan dan kelincahan yang terkoordinasi. Latihan ladder drill tidak hanya terfokus untuk menggerakkan kaki ke kanan ataupun ke kiri ke depan maupun ke belakang tetapi ada juga gerakan dengan lompatan satu kaki dan dua kaki, ada juga gerakan ritmik, membutuhkan koordinasi yang tepat dengan otot tungkai, core, hip, ankle yang membuat koordinasi yang baik. ladder drill juga memiliki banyak variasi gerakan dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Akan tetapi banyak pemain sepakbola yang masih belum mengetahui tentang bagaimana prosedur yang tepat dalam melakukan ladder drill. Ada beberapa pemain sepakbola yang sudah mengetahui bentuk latihan ladder drill tetapi tidak semuanya dapat melakukan dengan benar karena ladder drill memiliki banyak variasi gerakan dan tingkat kesulitan yang berbedabeda.
5
Side jump sprint merupakan latihan yang dapat meningkatkan power, fleksibilitas dan kecepatan, yang terdapat pada komponen koordinasi dalam menggiring bola. Gerakan side jump sprint dilakukan dengan melompat ke kanan dan ke kiri atau ke depan dan ke belakang lalu lari sprint dengan jarak tertentu. Latihan ini merupakan latihan yang menggunakan kemampuan dari gastrocnemius, quadricep, hamstring, fleksor hip, dan gluteus, serta melatih koordinasi yang diperlukan untuk perubahan arah yang cepat pada gerakan yang ada pada side jump sprint. Pada pemain sepakbola terdapat taktik dimana pemain harus mengelabui lawan yang akan mengambil alih bola dari pemain tersebut, dengan melakukan gerakan-gerakan cepat dan melakukan perubahan arah yang cepat sehingga lawan dapat dikelabui dan dapat dilewati oleh pemain sepakbola tersebut, untuk dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dibutuhkan latihan yang dapat meningkatkan power, fleksibiltas dan kecepatan untuk dapat melakukan perubahan arah dengan tepat sehingga dalam melakukaan taktik tersebut pemain dapat melakukannya dengan baik dan benar. Akan tetapi sama halnya dengan ladder drill, side jump sprint juga membutuhkan bimbingan latihan dari seorang fisioterapis karena tidak banyak pemain sepakbola yang mengetahui bagaimana bentuk latihan side jump sprint, serta hal-hal yang harus diperhatikan dan dibutuhkan saat melakukan side jump sprint.
C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah latihan ladder drill efektif dalam meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola? 2. Apakah latihan side jump sprint efektif dalam meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola? 3. Adakah perbedaan efektivitas antara pemberian latihan ladder drill dan latihan side jump sprint terhadap koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola?
6
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetehui adanya perbedaan efektivitas antara latihan ladder drill dan latihan side jump sprint terhadap koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui efektivitas latihan ladder drill terhadap peningkatan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. b. Untuk mengetahui efektivitas latihan side jump sprint terhadap peningkatan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola.
E. Manfaat Penelitian 1. Teoritis a. Sebagai
referensi
tambahan
untuk
mengetahui
efektivitas
intervensi fisioterapi dengan menggunakan latihan ladder drill dan latihan side jump sprint dalam meningkatkan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. b. Sebagai bahan perbandingan serta bahan acuan dalam penelitian selanjutnya. c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang latihan ladder drill dan latihan side jump sprint terhadap peningkatan koordinasi dalam menggiring bola pada pemain sepakbola. 2. Praktis a. Agar fisioterapi dapat memberikan pelayanan fisioterapi yang tepat berdasarkan ilmu pengetahuan fisioterapi. b. Meningkatkan varian dalam pemberian latihan untuk koordinasi dalam menggiring bola.