BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Semakin maju pendidikan di suatu bangsa maka akan semakin tinggi pula kedudukan dan kualitas yang dihasilkan suatu bangsa tersebut. Sebagaimana firman Allah Swt. pada Q.S. Al-Mujadalah ayat 111 sebagai berikut:
Abuddin Nata menjelaskan maksud ayat tersebut bahwa Allah Swt. Akan mengangkat derajat orang-orang mukmin yang berilmu dan melaksanakan segala perintah-Nya serta Rasul-Nya dengan kedudukan yang khusus, baik dari segi pahala maupun keridhaan-Nya.2
1
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Mushaf & Terjemah Suplemen Sirah Maryam, (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 543. 2
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 154.
1
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, karena sistem pendidikannya dijalankan secara sistematis disetiap jenjang pendidikan Nasional yang termuat dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 yaitu ; “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.3 Tujuan pendidikan tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam pendidikan Islam, yaitu ingin menjadikan manusia yang berbudi pekerti yang mulia dan luhur, mempunyai tanggung jawab yang besar, serta yang utama sekali adalah beriman kepada Allah Swt. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 1024 yang berbunyi:
Kedudukan seorang guru mempunyai arti yang sangat penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat dalam mencerdaskan anak didiknya, untuk dapat menjalankan tugasnya dengan
3
Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 37. 4
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Mushaf & Terjemah Suplemen Sirah Maryam, (Jakarta: Pustaka Alfatih, 2009), h. 63.
2
baik, guru harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, dalam arti guru harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pendidikan dan menjalankan tugasnya di dalam kelas dengan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran.5 Maka seorang guru hendaknya tidak memiliki pandangan bahwa mengajar hanya merupakan tugas yang telah menjadi kebiasaan sehingga dia terpaku dengan cara dan gaya lama, tidak ada dinamika. Tetapi sebaliknya, guru diharapkan untuk selalu melakukan inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan proses pembelajaran kearah yang lebih baik, efektif dan efisien. Salah satu syarat menjadi guru profesional dan efektif dalam pembelajaran adalah guru harus memiliki keterampilan dalam Mengelola Kelas terhadap belajar siswa dalam pembelajaran, karena kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif. Ruang kelas adalah lokasi terdepan dalam menentukan sukses tidaknya sebuah proses pembelajaran dan pendidikan disekolah. Bagaikan kehidupan
5
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 13.
3
dimasyarakat, kelas merupakan bangunan keluarga dimana siswa mendapatkan perhatian dan proses pendidikan sebelum menjalani kehidupan dimasyarakat luar. Kesuksesan guru mengelola kelas secara professional memiliki peran yang cukup vital dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang baik akan mempengaruhi terhadap kesuksesan siswa dalam menjalani kehidupannya disekolah. Kesuksesan seorang guru dalam mengelola kelas, bagaikan seorang ayah atau ibu yang sukses mengelola rumah tangganya.6 Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari kehari, bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu berubah. Hari ini anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Jadi, pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif tercapai tujuan pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan edukatif ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Yang termasuk hal ini adalah misalnya penggantian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyeleksian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif. Adapun efektif adalah pencapaian atau
6
Farda Khoirul, Manajemen Kelas Siswa Nakal (Sidoarjo: Filla Press, 2013), h. 10
4
pemilihan tujuan yang tepat dari beberapa alternatif lainnya. Efektif dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah di tentukan.7 Sebagai guru yang mengajarkan materi Qur’an Hadits tentu harus mampu mengelola kelas sebaik mungkin agar tercipta suasana kelas yang nyaman dan tenang serta dapat memelihara kondisi belajar yang optimal sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Selain itu sebagai dampak dari globalisasi pendidikan dan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan siswa, sebagai guru yang profesional dituntut terampil dalam mengelola kelas yang efektif dan efisien sehingga dapat menunjang proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. “secara umum, pengelolaan kelas bertujuan untuk menyediakan dan menggunakan berbagai fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan pembelajaran agar tercapai hasil yang baik. Sedangkan secara khusus, pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan.8 Qur’an Hadits adalah salah satu mata pelajaran pokok dari seluruh mata pelajaran yang diprogramkan dihampir seluruh sekolah yang beragama Islam khususnya Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah yang membahas tentang isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits.
7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 117-118. 8
Edi Soegito Ds dan Yuliani Nurani, Kemampuan Dasar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) h.54.
5
Pembelajaran Al Qur’an Hadits di sekolah hendaknya tidak hanya berupa materi-materi saja, tetapi juga harus mengadakan praktek jika ada hubungan dengan perbuatan atau ibadah, seperti materi tentang hadits tentang kebersihan, ayat-ayat yang menganjurkan kita untuk bersedekah dan lain-lain yang berhubungan dengan perbuatan. Pembelajaran Al Qur’an Hadits sebagai bagian dari pendidikan agama memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam membentuk watak dan kepribadian siswa akan tetapi, secara subtansial mata pelajaran Al Qur’an Hadits memiliki kontribusi penting dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal dan mempelajari agama Islam secara baik dan benar oleh karena itu seorang guru dituntut untuk bisa mengelola kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan hasil penjajakan awal di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Banjarmasin. Penulis melakukan observasi, dan wawancara kepada guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin penulis temui bahwa masih terdapat guru yang dalam pelaksanaan pembelajarannya hanya mentransfer pengetahuan dan hanya sekedar melaksanakan kewajiban sebagai guru sehingga dalam pengelolaan kelas belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini dapat dilihat dari keadaan kelas, misalnya administrasi kelas yang belum lengkap dan sarana yang sangat minim dan kurang memadai, serta terkadang pada saat jam pelajaran masih ada murid yang berada diluar kelas, misalnya dikantin atau berkeliaran di luar kelas, sehingga keadaan demikian dapat
6
diperkirakan sangat berkaitan dengan faktor pengelolaan kelas yaitu guru yang mengelolanya belum maksimal dalam pengelolaan kelas. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang keterampilan pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin, penelitian ini diberi judul: “Keterampilan Guru Al Qur’an Hadits Dalam Mengelola Kelas Di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin”.
B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran judul, maka penulis merasa perlu menegaskan sebagai berikut: a) Keterampilan Dalam pembelajaran keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan tepat dalam melakukan atau menghadapi sesuatu. Kesimpulannya bahwa keterampilan adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien. b) Guru Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di
7
sekolah maupun diluar sekolah.9 Guru yang dimaksud di sini adalah orang yang berprofesi sebagai tenaga pendidik professional di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin. c) Mengelola Kelas Mengelola kelas adalah kemampuan menciptakan suasana kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar optimal dan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien. 10 Adapun kegiatan bagian dari pengelolaan adalah meliputi penugasan kelas, pembimbingan siswa, pengelompokan siswa di kelas, pengaturan tempat duduk dan menciptakan disiplin kelas. Jadi, yang dimaksud judul ini adalah keterampilan atau keahlian guru menciptakan suasana kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang optimal dan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru Al Quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqamah Pengambangan Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010), h. 32. 10
Arikunto Suharsimi, Pengelolaan Kelas, (Jakarta: CV Rajawali Press,2006) h.70.
8
C. Alasan Memilih Judul Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah sebagai berikut: 1. Guru dalam proses pembelajaran, diharapkan memiliki keterampilan dalam Mengelola Kelas diantara Keterampilan Mengelola Kelas Pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits. Di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin pembelajaran di kelas II (dua). 2. Dengan adanya keterampilan guru dalam mengelola kelas, diharapkan situasi pembelajaran lebih terkontrol, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
D. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan penegasan judul yang telah penulis kemukakan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana keterampilan Guru Al Qur’an Hadits dalam mengelola kelas di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan Guru Al Qur’an Hadits dalam
mengelola
Kelas
di
Madrasah
Tsanawiyah
Al
Istiqomah
Pengambangan Banjarmasin?
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Untuk mengetahui secara mendalam terkait Keterampilan Guru Al Qur’an Hadits Dalam Mengelola Kelas di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi segala keterampilan Guru Al Qur’an Hadits Dalam Mengelola Kelas di Madrasah Tsanawiyah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin.
F. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk: 1. Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah dengan melihat secara jelas bagaimana keterampilan guru Al Qur’an Hadits dalam mengelola kelas di Madrasah Tsanawiah Al Istiqomah Pengambangan Banjarmasin. 2. Diharapkan menjadi masukan guru agama atau guru bidang study Al Qur’an Hadits agar lebih menguasai keterampilan mengelola kelas dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
G. Sistematika Penulisan Bab satu, terdiri dari pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, sistematika penulisan, dan tinjauan pustaka. Bab dua, terdiri dari landasan teoritis yang memuat tentang pengertian keterampilan mengelola kelas, pengertian pengelolaan kelas, pembelajaran Al Qur’an 10
Hadits di Madrasah Tsanawiyah, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan guru PAI dalam mengelola kelas, dan peran guru dalam proses pembelajaran. Bab tiga, terdiri dari metode penelitian yang meliputi; jenis dan pendekatan, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, teknik penyajian data dan prosedur penelitian. Bab empat, terdiri dari laporan hasil penelitian meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab lima, terdiri dari penutup yang meliputi simpulan dan saran-saran.
H. Tinjauan Pustaka Dalam berbagai penelusuran tentang hasil-hasil penulisan berupa skripsi, maka sepengetahuan penulis telah ada hasil penulisan sebelumnya yang sama dengan penulis, yaitu: 1. KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN ALQURAN
HADITS
DI
MADRASAH
TSANAWIYAH
HIDAYATULLAH KERATON MARTAPURA. Oleh Husni Mubarak. NIM: 0601217402. 2013 M/1434 H. Penelitian ini mengemukakan tentang kompetensi guru mata pelajaran dalam mengelola pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiah Hidayatullah Keraton Martapura.
11
2. STRATEGI PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS MADRASAH ALIYAH SITI MARYAM KELAYAN BANJARMASIN. Oleh M. Ilham Sadid. NIM: 0801219065. 2013 M/1434 H. penelitian ini mengemukakan tentang strategi pembelajaran Al Qur’an Hadits Madrasah Aliyah Siti Maryam Kelayan Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dilihat dari kedua judul skripsi di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dikaji oleh penulis, yakni: 1. Judul yang pertama memiliki kesamaan menguji bagaimana seorang guru dalam mengelola pembelajaran Al Qur’an Hadits di kelas. judul ini lebih menguji kepada bagaimana kompetensi atau kemampuan guru tersebut, namun yang membedakannya adalah penulis lebih menguji kepada bagaimana
keterampilan-keterampilan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran di kelas beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Judul yang kedua kesamaannya ialah sama-sama menguji bagaimana pembelajaran Al Qur’an Hadits, namun disini lebih menguji kepada bagaimana
strategi-strategi
yang
digunakan
saat
pembelajaran
berlangsung. Sedangkan yang membedakannya penulis lebih menguji bagaimana keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan keterampilan dalam mengelola ini termasuk di dalamnya strategi yang digunakan
dalam
mengelola
mempengaruhinya.
12
kelas
beserta
faktor-faktor
yang