BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi berbasis komputer yang berkaitan erat dengan dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala peristiwa geografi yang terjadi di muka bumi. Pada umumnya aplikasi Sistem Informasi Geografi dapat diterapkan pada berbagai bidang, misalnya bidang telekomunikasi, transportasi, arahan fungsi penggunaan lahan, dan sebagainya. Bis kota adalah salah satu alat transportasi penting di Yogyakarta yang merupakan sarana angkutan massal utama di kota ini. Sebagai Kota Pendidikan dan wisata maka Kota Yogyakarta sering dikunjungi oleh orang dari luar daerah. Kebanyakan para pendatang baik para pelajar ataupun wisatawan sering menggunakan sarana transportasi ini. Aplikasi Sistem Informasi Geografi bisa diterapkan untuk membantu pemilik bis kota dalam menentukan jumlah BBM setiap harinya dari setiap jalur bis kota, mengingat trayek yang ditempuh dari setiap jalur bis kota berbeda jaraknya. Pemilik- pemilik bis kota harus bergabung dalam salah satu Koperasi Angkutan Darat yang ada seperti, ASPADA, KOPATA YOGYAKARTA, PUSKOPAR, KOBUTRI, dan masih banyak lainnya. Koperasi- koperasi inilah yang mengurus masalah perijinan bis kota, dengan biaya yang telah disepakati antara pengurus koperasi dan pemilik bis kota. Koperasi- koperasi inilah yang akhirnya melaporkan kepada pemerintah, berapa jumlah BBM (solar) yang diperlukan untuk pengoperasian bis kota. Hal inilah yang membuat para pemilik bis kota perlu mengetahui jumlah BBM yang diperlukan tiap- tiap jalur bis kota dalam beroperasi, sebagai acuan dalam pelaporan kepada pihak koperasi.
1.2
Rumusan Masalah Melalui penelitian serta pengamatan yang dilakukan, permasalahanpermasalahan yang timbul antara lain adalah kebingungan pemilik bis untuk menetapkan jumlah BBM yang diperlukan oleh bis kota setiap harinya, dimana jumlah BBM yang dibutuhkan untuk setiap jalur bis tidaklah sama karena adanya perbedaaan jarak tempuh dari setiap jalur bis. Selain jarak, hal-hal lain yang menjadi pertimbangan adalah banyaknya shelter yang dilewati oleh jalur bis tersebut, sehingga diketahui total waktu yang digunakan bis untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Kecepatan bis kota itu sendiri juga mempengaruhi, kecepatan bis terkait dengan masalah kepadatan jalan dan lebar jalan, dengan kata lain semakin padat jalan maka semakin kecil kecepatan bis tersebut. Pertimbangan selanjutnya adalah dengan jam kerja yang diberlakukan, jam kerja yang berlaku saat ini adalah 13 jam (05.00- 18.00), penentuan jam kerja ini berpengaruh terhadap putaran bis kotadalam sehari. Hal lain yang mempengaruhi adalah jumlah halte yang dilewati bis. Mempertimbangkan hal- hal diatas dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi dapat diketahui jumlah BBM yang diperlukan oleh setiap jalur bis kota.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan topik diatas, maka batasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Program yang dibuat akan menentukan jumlah BBM yang diperlukan setiap jalur bis kota setiap harinya, ada 2 perhitungan, program perhitungan kebutuhan solar berdasarkan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan( waktu kerja dan kecepatan rata-rata) dan program perhitungan kebutuhan solar berdasarkan masukan pengguna. Adapun proses perhitungan keduanya dengan mempertimbangkan aspek kecepatan bis, jarak tempuh, shelter yang dilewati bis, total waktu berhenti bis untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, solar yang diperlukan saat bis berhenti, solar yang diperlukan saat bis berjalan, dan putaran bis.
b. Pada perhitungan kebutuhan solar berdasarkan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan, kecepatan bis kota dibedakan berdasarkan ruas jalan, dimana kecepatan bis untk ruas jalan padat adalah 10 km/ jam, untuk ruas jalan sedang adalah 25 km/ jam, sedangkan untuk ruas jalan yang tidak padat (lenggang) adalah 35 km/ jam. Setelah didapat kecepatan bis disetiap ruas jalan lalu dicari kecepatan bis rata- rata. Sedangkan perhitungan kebutuhan solar berdasarkan masukan pengguna, kecepatan berdasarkan masukan pengguna. c. Dalam hal ini, bis akan berhenti disetiap shelter, dimana waktu bis untuk berhenti adalah 10 detik (0,0028). Hal ini berkaitan dengan penentuan berapa kali putaran bis kota dalam 1 hari. Juga mempengaruhi jumlah solar yang dibutuhkan saat bis berhenti (terkait Rpm). Dalam kasus ini, Rpm saat posisi bis berhenti (mesin tidak mati) adalah 700 Rpm, dan dalam waktu 10 detik masa berhenti itu bis membutuhkan 50 cc (0.05 liter). d. Pada perhitungan kebutuhan solar berdasarkan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan, waktu kerja adalah pukul 05.00- 18.00 WIB (13 jam). Pada perhitungan perhitungan kebutuhan solar berdasarkan masukan pengguna, waktu kerja merupakan hasil masukkan pengguna. Waktu kerja terkait dengan penentuan putaran bis kota dalam sehari. e. Lokasi penelitian dibatasi pada daerah konurbasi Kota Yogyakarta. Daerah konurbasi adalah daerah yang secara fisik dianggap kota,dalam hal ini, diasumsikan bahwa lintasan jalur bis kota merupakan daerah konurbasi. f. Objek penelitian bis kota dibatasi 16 jalur bis kota yang melintasi daerah konurbasi Yogyakarta. Adapun 16 jalur itu adalah, jalur 1, jalur 2, jalur 3, jalur 4, jalur 5, jalur 6, jalur 7, jalur 9, jalur 10, jalur 11, jalur 12, jalur 14, jalur 15, jalur 16, jalur 17, jalur 19. g. Objek penelitian shelter bis kota dibatasi 88 shelter yang menyebar. Dimana 80 shelter merupakan bus stop sedangkan 8 sisanya adalah “shelter”. h. Objek penelitian bis kota dibatasi pada bis yang tahun pembuatannya 1998 atau lebih.
1.4
Spesifikasi Untuk menunjang kerja sistem agar dapat bekerja dengan baik, maka dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yaitu : a
Perangkat Lunak (Software) i.
Sistem Operasi : Windows XP, Microsoft Windows 98 atau lebih.
ii. Arc View GIS versi 3.2 atau lebih b
Perangkat Keras (Hardware) i. Processor : Pentium III atau lebih ii. Memory : 128 MB RAM atau lebih iii. Hard Disk yang merupakan media penyimpanan data minimal sebesar 40 MB.
1.5
Tujuan Adapun tujuan penelitian tugas akhir adalah: a.
menganalisis trayek bis kota untuk menentukan jumlah BBM yang dibutuhkan untuk pengoperasian 16 jalur bis kota setiap harinya.
b.
Mempertimbangkan waktu kerja dan kecepatan (masukan pengguna) sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan keadaan.
1.6
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, spesifikasi, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisi teori- teori yang melatarbelakangi penelitian.
BAB III
PERANCANGAN SISTEM Berisi perancangan sistem secara menyeluruh dari pembuatan tugas akhir ini, serta proses atau cara kerja program.
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM Menguraikan implementasi sistem dalam bentuk program, yang dibuat dengan membahas obyek dan prosedur inti dalam penentuan jalur bis kota. Selain itu akan dilakukan analisa
terhadap sistem yang telah dibuat yaitu kekurangan dan kelebihan program. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari proyek tugas akhir ini dan saran atas hasil dari program yang dibuat serta pengembangannya pada masa mendatang.