BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya, internet adalah suatu eksperimen suatu jaringan komputer untuk penelitian. Dalam perkembangan, internet menjadi jaringan komputer terdistribusi dan mendunia. Internet membawa trafik informasi yang dibawa dan diterima oleh orang atau mesin yang berada di dua tempat yang berbeda, selama mereka terkoneksi kepada jaringan internet. Secara umum internet merupakan kumpulan perangkat-perangkat jaringan komputer yang saling terhubung.
Internet secara administrasi merupakan kumpulan dari ribuan hingga jutaan autonomous system (AS) yang saling bertukar informasi berupa informasi routing menggunakan exterior routing protocol (EGP) dimana secara de-facto protokol routing external gateway protocol (EGP) adalah border gateway protocol (BGP). Berdasarkan hasil penelitian, saat ini terdapat sekitar 370000 informasi rute yang terdapat .pada routing information base (RIB) internet, dengan jumlah autonomous system (AS) sekitar 39720 AS. Terus bertumbuhnya jaringan internet dunia membuat semakin banyak proses-proses BGP yang melibatkan komputasi dan manipulasi data (seperti paket data dan informasi routing) pasti akan meningkat informasi RIB sehingga performa router BGP meningkat pula. (Geoff Huston 2011)
Universitas Sumatera Utara
Infrastruktur sistem routing internet dibangun berdasarkan identitas alamat IPv4 (Internet Protocol version 4) yang telah menjadi tulang punggung jaringan internet dunia selama puluhan tahun. IPv4 memiliki beberapa kelemahan, disamping kekurangan alokasi alamat IP (saat ini) tidak memiliki sistem routing global, juga model pengalokasian blok-blok alamat IP yang publik masih terpusat pada Internet Assigned Number Authority (IANA). Artinya alamat IP publik hanya boleh didapatkan melalui IANA. Hal ini menjadi salah satu alasan diciptakan dan dikembangkan protokol internet terbaru yakni Internet Protocol version 6 (IPv6) atau disebut Internet Protocol next generation (IPng) untuk menggantikan IPv4 yang akan memasuki batas limit alokasi blok alamat IP.
IPv6 memiliki sistem pengalamatan IP lebih terstruktur dan sistem routing internet yang hirarkis. Format pengalamatan IPv6 berdasarkan aturan tertentu yang memungkinkan terbentuk struktur routing internet global bertingkat. Format pengalamatan global IPv6 disebut aggregatable global unicast address, digunakan dalam hubungan intradomain maupun interdomain internet.
Antara IPv4 dan IPv6 membuat informasi rute routing RIB internet tetapi bertambah. Untuk membantu mengurangi informasi routing yang terdapat dalam RIB router BGP semakin banyak, maka dibuat beberapa metode dan mekanisme dalam mengatasi masalah ini. Beberapa mekanisme diantaranya Network Address Translation (NAT) IPv4, Route Dampning, Route Aggregation dan lain-lain. Masing-masing mekanisme memiliki kegunaan dan sifat yang berbeda tetapi dengan tujuan untuk mengurangi bertambah banyaknya informasi rute dalam tabel routing RIB internet. Pada tugas akhir ini akan dipergunakan mekanisme rute aggregasi sebagai bahan penelitian dimana rute prefix suatu domain yang disebar pada jaringan internet serta melihat apakah IPv6 dapat dan layak menggantikan IPv4 sebagai identitas alamat IP untuk jaringan internet.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana mendefenisikan alamat aggregatable global unicast IPv6 dalam membangun struktur hirarki pengalokasian blok alamat IP. 2. Bagaimana membangun hubungan antar domain internet berdasarkan alamat aggregatable global unicast IPv6 yang menunjukkan jalur rute aggregasi BGP suatu autonomous system (AS) dengan simulator jaringan GNS3 dan BGPlay Routeview. 3. Apakah dengan alamat aggregatable global unicast IPv6 dapat memberikan efisiensi untuk rute aggregasi BGP dibandingkan rute aggregasi dengan alamat global unicast IPv4.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam tugas akhir ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan batasan-batasan masalah yang akan dipecahkan. Adapun batasanbatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perancangan dan pembangunan hubungan komunikasi antar domain internet menggunakan simulator jaringan GNS3 dan BGPlay Routeview. 2. Menggunakan cakupan area jaringan Wide Area Network (WAN).
Universitas Sumatera Utara
3. Protokol routing yang dipergunakan adalah Border Gateway Protocol (BGP). 4. Melakukan analisis terhadap rute aggregasi BGP antar alamat global IPv6 dan alamat global IPv4. 5. Hasil analisis rute aggregasi yang diperoleh berdasarkan jumlah rute prefix dalam Routing Information Base (RIB) yang disebar kepada router akhir.
1.4 Tujuan Penelitian/Analisis
Dalam memberikan pemahaman lebih mendalam pada tugas akhir ini, diberikan beberapa tujuan penelitian antar lain: 1. Mengidentifikasi alamat aggregatable global unicast IPv6 terhadap hirarki topologi routing internet. 2. Menganalisis rute aggregasi BGP yang menerapkan alamat aggregatable global unicast IPv6 dan yang menerapkan alamat global unicast IPv4. 3. Membandingkan hasil analisis rute aggregasi BGP antara alamat global IPv6 dengan alamat global IPv4.
1.5 Manfaat Penelitian/Analisis
Dalam suatu penelitian dan analisis hendaknya dapat memberikan manfaat baik untuk sipenulis, orang lain maupun lingkungan. Untuk itu dibawah ini diberikan beberapa manfaat yang terkait dalam hasil tugas akhir ini, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Membantu mempercepat penerapan IPv6 sebagai alamat identitas IP baru untuk menggantikan IPv4. 2. Membantu pengembangan sekaligus penyebaran alamat aggregatable global unicast IPv6 dalam lingkup area jaringan luas yaitu internet global. 3. Membantu administrator jaringan internet suatu organisasi (seperti ISP, NAP, RIR dll) untuk merancang struktur jaringan organisasi secara hirarkis. 4. Memperkaya
informasi
tentang
IPv6
serta
penggunaan
alamat
aggregatable global unicast IPv6 dalam lingkup jaringan internet dan intranet.
1.6 Metode Penelitian/Analisis
Dalam melaksakan skripsi ini penulis melakukan beberapa metode untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan agar memperoleh hasil maksimal. Adapun metode digunakan antara lain sebagai berikut: 1. Studi Literatur Pengumpulan bahan-bahan pendukung yang berkenaan dengan Internet Protocol version 4 (IPv4), Internet Protocol version 6 (IPv6), Protokol Routing BGP, simulator jaringan Generic Network Simulator 3 (GNS3) dan BGPlay @ Routeviews, serta refrensi lainnya. 2. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap rute aggregasi BGP yang menerapkan alamat aggregatable global unicast IPv6 dan alamat global unicast IPv4 dengan simulator GNS3 dan BGPlay @ Routeview. 3. Perancangan
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pembangunan hubungan antar domain internet (antar AS-AS), pembentukan komunikasi antar perangkat, penentuan perangkat yang digunakan. 4. Konfigurasi dan Setting Tahap konfigurasi dilakukan untuk membangun hubungan antar perangkat jaringan sehingga dapat saling berkomunikasi. Setingan terhadap perangkat jaringan agar memperoleh konfigurasi yang sesuai untuk perangkat jaringan yang digunakan. 5. Pengujian & Analisa Perbandingan Pada tahap ini dilakukan beberapa pengujian untuk menunjukkan apakah sistem yang dibangun sesuai dengan analisis yang dilakukan. Pengujian ini sangat dibutuhkan untuk melihat perbandingan penerapan antara alamat global unicast IPv6 dengan alamat global unicast IPv4 terhadap rute aggregasi BGP. 6. Penyusunan Laporan Menyusun laporan hasil analisis dalam format penulisan skripsi.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
Pada bab 1 berisikan mengenai latar belakang penulis dalam menentukan judul, rumusan
masalah,
batasan
masalah,
tujuan
penelitian/analisis,
manfaat
penelitian/analisis, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab landasan teori membahas tentang teori-teori yang mendukung pembahasan bab-bab selanjutnya. Teori-teori tentang alamat IPv4, alamat IPv6, Aggregatable Global Unicast Address IPv6, global unicast IPv4, cakupan area jaringan Wide Area Network (WAN), rute aggregasi, Border Gateway Protocol (BGP), Autonomous System (AS).
BAB 3 : DATA DAN ANALISIS ALAMAT IP Pada bab ini dilakukan analisis terhadap kedua sistem pengalamatan IP yakni alamat global IPv4 dan alamat global IPv6 untuk memperoleh perbandingan effisiensi rute aggregasi.
BAB 4 : PERANCANGAN, PENGUJIAN DAN PERBANDINGAN SISTEM Dalam bab 4 dilakukan perancangan atau pembangunan komunikasi antar domain internet (seperti AS-AS), pembentukan komunikasi antar perangkat (antar routerrouter), penentuan perangkat yang digunakan, terakhir pengujian antar kedua sistem pengalamatan IP. Ini dilakukan untuk memperoleh rute prefix yang lebih efisien berdasarkan jumlah rute prefix yang disebarkan dan pemakaian proses dalam tabel Routing Information Base (RIB).
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir dari bab-bab sebelumnya berisikan kesimpulan terhadap keseluruhan uraian bab-bab dan saran-saran dari hasil yang diperoleh dan diharapkan bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara