BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SMP.
Seorang guru SMP yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkan, yaitu matematika. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan agar peserta didik mampu dalam : (1) memecahkan persoalan dunia nyata, (2) mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan proses perhitungan matematika yang berkaitan dengan bilangan dan operasi hitungnya, (3) menghitung luas daerah, (4) menghitung jarak yang ditempuh dari suatu tempat ke tempat yang lain, (5) menghitung laju kecepatan kendaraan, (6) membentuk pola pikir matematis, orang yang mempelajarinya kritis, sistematis, dan logis, (7) menggunakan perhitungan matematika baik dalam pertanian, perikanan, perdagangan, dan perindustrian. Untuk itu pembelajaran matematika di SMP sangat penting bagi peserta didik, diharapkan mereka mampu menguasai mata pelajaran matematika yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut ibu Kasiani selaku guru matematika di SMP dimana beliau mengajar di salah satu SMP yang berada di Pasuruan tepatnya di SMP Negeri 1 Purwosari menyatakan bahwa siswa di sekolah umumnya kurang meminati mata pelajaran matematika. Siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menyeramkan, rumit, membosankan, tidak menyenangkan, dan susah dihafal. Oleh sebab itu peneliti mencoba dengan metode mind map supaya siswa lebih berminat belajar dan mengganggap mata pelajaran matematika lebih menyenangkan dan mudah dipahami sehingga tujuan semua pihak dapat tercapai dengan maksimal. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2005). Semua mind map menggunakan warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat,
1
2
menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Mind map bertujuan membuat materi pelajaran matematika terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind map adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind map memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “Analisis Proses Pembuatan Mind Map Pada Materi Lingkaran Berdasarkan Tahapan Teori Wallace Pada Siswa SMP Negeri 1 Purwosari”. Wallace dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi. Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Peneliti dalam memilih judul di atas juga didukung dengan adanya hasil penelitian terdahulu yang banyak memanfaatkan mind map untuk meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang dilakukan Yusvidha Ernata yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Mind Mapping Materi Sumber
3
Daya Alam Kelas IV SDN Ngaringan 05 Kec. Gandusari Kab. Blitar dan Alifatun Handayani yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Sumber Manjing Kulon 06 Kec. Pagak Kab. Malang dimana keduanya dari Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu didukung pula dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul Proses Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau Daru Adversity Quotient (AQ) Siswa oleh Isna Nur Lailah Fauziyah jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNS. Dari contoh ketiga
penelitian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Analisis Proses Pembuatan Mind Map Pada Materi Lingkaran Berdasarkan Tahapan Teori Wallace PadaSiswa SMP Negeri 1 Purwosari. 1.2
Rumusan Masalah Bagaimana proses pembuatan mind map pada materi lingkaran berdasarkan
tahapan teori Wallace pada siswa SMP Negeri 1 Purwosari. 1.3
Pembatasan Masalah Perlu adanya batasan masalah agar penelitian bisa berjalan terarah sesuai
dengan yang diinginkan. Adapun batasan masalah penelitian ini adalah : 1. Mind map digunakan sebagai dasar penelitian 2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lingkaran 3. Tahapan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Wallace. 1.4
Penegasan Istilah Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
maka peneliti memfokuskan pada masalah proses, mind map, materi lingkaran, dan tahapan teori Wallace.
4
1. Proses Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan. 2. Mind Map
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana (Buzan, 2005 : 4). 3. Materi Lingkaran Lingkaran adalah kumpulan titik-titik pada garis lengkung yang mempunyai jarak yang sama terhadap pusat lingkaran. Lingkaran dan unsur-unsur lingkaran meliputi titik pusat lingkaran, jari-jari lingkaran, tali busur, busur, juring, tembereng, apotema. Keliling dan luas lingkaran diantaranya menghitung luas, keliling, dan perubahan luas lingkaran jika jari-jari berubah. Menghitung panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Lingkaran dalam dan luar segitiga. Sudut pusat dan sudut keliling. 4. Teori Wallace Wallace dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi. Tahap Persiapan,
mempersiapkan
diri
untuk
memecahkan
masalah
dengan
mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas.
5
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi bagaimana proses pembuatan mind map pada materi Lingkaran berdasarkan tahapan Teori Wallace pada siswa SMP Negeri 1 Purwosari.
1.6
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.
Bagi penulis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan mengenai proses pembuatan mind map berdasarkan tahapan teori Wallace pada siswa SMP Negeri 1 Purwosari.
2.
Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini siswa menjadi tahu dan bisa dalam membuat mind map sehingga bisa diterapkan dalam membuat catatan di buku.
3.
Bagi guru Dengan adanya penelitian ini mind map bisa menjadi alternatif bagi guru dalam menjelaskan materi pelajaran matematika yang terkesan rumit menjadi lebih menarik bagi siswa.
4.
Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi yang diperoleh.