BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya suatu wilayah, berdampak pada meningkatnya jumlah populasi penduduk di wilayah tersebut. Jumlah populasi penduduk pada suatu wilayah berpengaruh pada tingkat kebutuhan akan lahan dan tingkat kepadatan populasi penduduk perareanya (densitas populasi) di wilayah tersebut. Perolehan data statistik jumlah populasi penduduk dari BPS (Badan Pusat Statistik) dihitung dan disajikan secara statistik berdasarkan wilayah administrasi secara homogen. Sedangkan distribusi penduduk tiap wilayah administrasi di lapangan tidak merata di seluruh wilayah tersebut. Sebagai contoh, Kota Bandung merupakan kota dengan kepadatan jumlah penduduknya terpadat se-provinsi Jawa Barat. Menurut data BPS Provinsi Jawa Barat tahun 2010, tingkat kepadatan penduduk di Kota Bandung saja sudah mencapai 14.228 jiwa per kilometer persegi.
Dengan tingginya tingkat populasi penduduk di wilayah Bandung tersebut, perlu adanya suatu data distribusi populasi penduduk secara spasial yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, perencanaan dan/atau pengambilan keputusan dan kebijakan. Untuk menghasilkan informasi mengenai distribusi populasi penduduk suatu daerah secara spasial dibutuhkan suatu sistem yang dapat melakukan proses penggabungan data dengan media penyimpanan yang dapat menyimpan data berjumlah banyak, terstruktur, serta dapat melakukan pembaruan data secara kontiyu. Metode yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah dengan basis data dan sistem grid skala ragam untuk memperoleh informasi distribusi populasi penduduk.
Basis data merupakan kumpulan data yang terorganisir berdasarkan suatu struktur hubungan (Hakim dan Deliar, 2010). Basis data memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah memiliki kecepatan akses data yang baik, serta proses penyimpanan data dan media penyimpanan yang efisien. Proses 1
pemanggilan, penambahan, atau perubahan data pada basis data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu, basis data juga sangat baik digunakan sebagai media penyimpanan data untuk data yang berjumlah banyak. Basis data juga memiliki kemampuan menyimpan data geospasial atau geometri, sehingga data geospasial berupa point, line, maupun polygon dapat tersimpan dalam basis data ini. Sitem grid adalah struktur dua dimensi yang membagi suatu wilayah menjadi rangkaian sel-sel yang bersebelahan, dimana setiap sel-nya memiliki suatu pengenal (indentifier) yang unik yang berbeda pada tiap selnya yang dapat digunakan untuk pengindeksan secara spasial (Sahr, et al., 2003). Sistem grid ini dapat digunakan untuk menyimpan data spasial dan juga sangat baik untuk merepresentasikan fenomena geografis yang bersifat kontinyu dan berubah secara gradual. Sistem grid dapat memiliki struktur data raster, dimana pada tiap pikselnya menyimpan satu data numerik, karena disimpan dalam struktur data raster maka memungkinkan suatu data ditampilkan dalam sistem grid dengan resolusi yang berbeda.
Data distribusi populasi jumlah penduduk dapat disimpan dalam bentuk grid. Untuk mendapatkan informasi distribusi populasi jumlah penduduk pada setiap grid tersebut dapat diperoleh dengan memodelkannya dengan data statistik jumlah penduduk suatu wilayah, data tutupan dan penggunaan lahan (landuse/landcover) dan data pendukung lainnya. Sistem grid skala ragam, dapat digunakan untuk visualisasi distribusi dari populasi penduduk di suatu wilayah, sehingga kepadatan penduduk dapat dilihat dengan lebih jelas perbedaannya antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu dilakukan pembangunan suatu model yang dapat memberikan informasi mengenai distribusi populasi jumlah penduduk bagi pengguna berdasarkan sistem grid secara spasial. Dari informasi distribusi jumlah penduduk tersebut dapat diperoleh pula informasi mengenai kepadatan penduduk suatu wilayah. Dan selanjutnya dengan melakukan proses visualisasi dalam bentuk peta distribusi jumlah populasi penduduk dengan sistem grid, akan mempermudah pengguna dalam menerima informasi distribusi jumlah populasi penduduk tersebut yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. 2
1.2
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model matematis yang dapat digunakan untuk memberikan informasi distribusi populasi penduduk suatu wilayah tertentu di wilayah Bandung dengan menggunakan sistem grid skala ragam berdasarkan data statistik populasi jumlah penduduk, data batas administrasi, dan data tutupan dan penggunaan lahan (landuse/landcover). Dan kemudian dapat memvisualisasikan hasil dari model matematis tersebut kedalam bentuk peta. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi distribusi populasi penduduk di wilayah Bandung yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam Tugas Akhir ini meliputi: 1. Pengumpulan data, yang meliputi data statistik jumlah populasi wilayah Bandung, data landuse/landcover wilayah Bandung, dan data batas administrasi wilayah Bandung. 2. Pembuatan grid wilayah Bandung dengan ukuran grid sebesar 5” x 5” untuk penelitian ini. 3. Penggabungan data tutupan dan penggunaan lahan (landuse/landcover), dan data batas administrasi dengan sistem grid. 4. Pembuatan model matematis populasi wilayah Bandung menggunakan struktur data grid dengan pembobotan berdasarkan nilai fungsi lahan dari data landuse/landcover dan data statistik jumlah penduduk. 5. Visualisasi distribusi populasi penduduk di wilayah Bandung dalam bentuk peta.
3
1.4
Wilayah Penelitian Wilayah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini berada di wilayah Bandung (Kota dan Kabupaten Bandung) dengan batas geografis: 107° 11’ 00” BT- 107° 54’ 00” BT dan 6° 41’ 00” LS - 7° 19’ 00” LS. Gambaran dari wilayah penelitian dapat dilihat pada gambar 1.1.
1.5
Metodologi Penelitian Penelitian pada tugas akhir ini menggunakan metodologi sebagai berikut: 1. Studi literatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi literatur dilakukan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jurnal ilmiah, text book, maupun internet. 2. Pengumpulan data, berupa: a. Data statistik mengenai informasi jumlah populasi tingkat kecamatan di wilayah Bandung dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat. b. Data tutupan dan penggunaan lahan (landuse/landcover) wilayah Bandung tahun 2006 skala 1:5000 yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. c. Peta batas administrasi wilayah Bandung. 4
3. Pengolahan data yang meliputi: a. Pembuatan sistem grid skala ragam dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD Land Desktop 2009 yang kemudian dikonversi ke dalam format shapefile (*.shp). b. Penomoran grid skala ragam. c. Penggabungan data grid skala ragam dengan data landuse/landcover, dan batas administrasi. d. Pengklasifikasian kelas lahan tiap grid berdasarkan luasan lahan terbesar. e. Pembuatan model matematis distribusi populasi penduduk berdasarkan data statistik populasi penduduk per wilayah kecamatan administrasi dan pembobotan kelas lahan. f. Visualisasi hasil distribusi jumlah penduduk dalam bentuk peta. 4. Penarikan analisis, kesimpulan, dan saran.
Untuk lebih jelasnya, skema dari metodologi penelitian digambarkan dalam diagram alir pada gambar 1.2.
5
Studi Literatur
Pengumpulan Data
P E R S I A P A N
Pembuatan Grid Skala Ragam (*.dwg; *.dxf)
Konversi Grid Skala Ragam ke Format (*.shp) Data Statistik Kependudukan wilayah Bandung
Data Landuse/ landcover wilayah Bandung (*.shp)
Penomoran Grid
Data Batas Administrasi Wilayah Bandung
Overlay Data
Pengklasifikasian Jenis Lahan Tiap Grid berdasarkan luasan lahan P E M O D E L A N
Overlay Data
Pembuatan Model Matematis Distribusi Populasi Penduduk
V I S U A L I S A S I
Visualisasi Distribusi Populasi Penduduk dalam Sistem Grid Ukuran 5" x 5"
Gambar 1.2 Diagram Alir Metodologi Penelitian
6
1.6
Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan latar belakang penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Dasar Teori Bab ini akan menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini. Meliputi: populasi penduduk, dasar-dasar pemikiran mengenai basis data, serta sistem grid skala ragam.
Bab 3 Pengolahan Data Bab ini akan membahas mengenai proses kegiatan yang dilakukan dalam penelitian yang mencakup tahapan penelitian dan penjelasan proses yang dilakukan pada tiap tahapan kegiatan tersebut, serta hasil yang diperoleh pada setiap tahapan kegiatan tersebut.
Bab 4 Analisis Bab ini akan memaparkan hasil dan analisis dari data-data yang digunakan, proses pengolahan data, hingga analisis hasil akhir yang diperoleh.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini akan berisi kesimpulan dari pelaksanaan penelitian ini berdasarkan hasil dan analisis yang diperoleh dari penelitian dan saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
7