BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG BELA AKA KANG Pe abad 21 merupakan perkembangan perkeemb m angan era tanpa batas Perkembangan abad (Bo Boderless wo w rdd) ditand ndai ai ddengan en nga gan n la alu uli lint ntas as barang, jas sa, a uang dan m (Boderless word) ditandai lalulintas jasa, modal menggal alir ir dari satu neg egar araa ke ke negar ra ya yang ng lain. Era gglobalisasi loba lo b lisasi ditandai ditandai dengan de mengalir negara negara sema se maki kin me menyatunya negara yang satu dengan n negar ra ya yang ng lain n atau biasa semakin negara disebu di but dengan negara tanpa batas. Kecenderungan an inii ditandai dit itandai dengan de disebut Peerkembangan Perkembangan
teknologi
informasi
,ekonomi
serta
maki kin n makin
terbu uk terbukanya
mpen nga garu ruhi ddunia perkembangan ekonomi dunia yang tentunya akan mem mempengaruhi Mas’oed,(1999:239) g sang ngat bes esar ar bagi Perkembangan ekonomi dunia memberikan dampak yang sangat besar ak katt IIndonesia ndon nd onesia tterutama erut er utam ama ddalam allam bi bida d ng ekonomi, pe pen ng kehidupan masyar masyarakat bidang pengaruh ter erhi hin nda ekonomi global terhadap Indonesia merupakan sesuatu yang tidakk terhindarkan. Kris Kr isis is ekonomi eko kono nomi mi ddunia unia un ia m isal is alny n a se epr prti ti yyang ang an g te terj rjad adii di Eropa Ero ropa pa dan dan Amerika Ame meri rika sangat sa Krisis misalnya seprti terjadi berp be rpen enga garu ruhh pa pad da mas asya y raka katt Indo don nesia. S emen em nta tara ra m asya as yaraaka kat Indo berpengaruh pada masyarakat Indonesia. Sementara masyarakat Indoensia k berdaya. Masyarakat Indonesia begitu lemah, re berada dalam posisi tidak rentan an tidak me emiliki daya tahan cukup kuat menghadapi mengha dan sangat tergantung da dan memiliki sehin ngg g a be egitu krisis global dan regional menghantam mengha goncangan krisis itu sehingga begitu In ndonesia langsung jatuh terpuruk menjadi korban ko masyarakat, maka masyarakatt Indonesia krisis. Kondisi ini semakin buruk karena negara tidak mampu menjalankan perannya untuk melindungi masyarakat. Mengutip pandangan Castell di Ritzer ( 2009:633) negara semakin tidak berdaya ditengah- tengah globalisasi ekonomi.
1
Dampak dari ini semua masyarakat miskin semakin berada dalam kondisi yang rentan.Pasar, teknologi, kultur menjerat dan melemahkan posisi masyarakat. Ketidakberdaya yaan an masyaraka katt sebenarnya sudah berlangsung llama. Ketidakberdayaan masyarakat Selama inii penetrasi kapital dan kooptasii orde baru begitu kuatnya kua menc cengkram masyarak katt ssipil i il ssehingga ip ehin eh ngg g a membuat ma m syarakat sipil sangat sa mencengkram masyarakat masyarakat bbergantung ergantung pad adaa ne negara. Sehingga ket tik ikaa ne nega garra mengalamii kkrisis, risis, masya pada ketika negara masyarakat sipi pill mendapatkan menndapattka me kan dampak juga. Oleh ka karena iitu tu sstrategi trategi pe tr pemberda sipil pemberdayaan massyarak ma akat menuju masyarakat yang mandiri, oto ono n m, m ampu am pu dan n ber masyarakat otonom, mampu berdaya meng ngatasi krisis merupakan sesuatu yang tepat dan n dipe erl rluk ukan sa aat ini. mengatasi diperlukan saat Pe egi ddan an aagenda gendaa aksi Pemberdayaan masyarakat harus mampu membangun strate strategi yang menumbuhkan kemandirian masyarakat, menumbuhkan menumbuhk hkan iinisiatif nisiaatif if dan partisipasi
lokal
untuk
mengubah
(transforming)
ma asyarak kat masyarakat
s secara
emansipatoriss me menj njad adii ma m ndiri dan ot oton onom om da dan n membebaska kan n (Libera rati tin menjadi mandiri otonom membebaskan (Liberating) ( Trijono, dalam Strategi pemberdayaan pem embeerd rdayaan Komunitas lokal menuju kemandirian, kem eman and ((J urnal Ilmu Sosial dan Politik Volume 5,nomor 2/2001:216-217). 2/2001:216-21 17) 7). (Jurnal Ci sten tenso sonn dan dan Robinson R bi Ro bins nson on (1983:3) (19 1983 83:3) dalam d la da lam m So etomo t (19 (1 998:65 65)) m engat Cistenson Soetomo (1998:65) mengatakan bba wa m emasuki abad 21 tu em tuntutan kkepada epada komuni ita tass lokal un untu tuk k lebih ma bawa memasuki komunitas untuk mampu mengelola aktivitas pembangunan pem mbangunan pada tingkat lokal secara
ma lebih mandiri
dengan argumentasi yan ng berpan ngkal dari kenyataan tentang komplek yang berpangkal kompleksitas pertumbuhan masyarakat dan dan peningkatan interdependensi dalam si sistem ekonomi dunia. dunia Kenyataan terse s but mengakibatkan pemerintah termasuk ne tersebut negara – negara sedang berkembang harus banyak mencurahkan perhatian pada kebijksanaan yang ebrsifat makro. Dengan demikian akan menjadi tidak realistik
2
apabila penanganan masalah-masalah lokal semata-mata menggantungkan pada kebijaksanaan, program, dan dana yang berasal dari pemerintah. Untuk itu partisipasi masyarakatt ppada ada tingkat ko ad komu m nitas lokal dalam proses pembang komunitas pembangunan sejak prosess perencanaan sampai pelaksanaann nnya y sangat penting. Prasa pelaksanaannya Prasarana utam ma bagi kondisi inii adalah ada dala lah h tu tumb m uh dan berkemb ban angnya kompetensi dan utama tumbuh berkembangnya ttangungjawab angungjawab b sosial sosia ial masyarakat terhadap terha h da dap p pr pros oses pembangun unan pada tin proses pembangunan tingkat komu muni nita tass. Dalam am konteks ini, Selo Sumardjan Sumarrdj djan ( 1993:124) 199 993: 3:12 124) mengemukakakan men nge g mukak komunitas. ti ga syarata syara ratta yang dibutuhkan rasa ingin memperbaiki memperbaik ki nasib,rasa n siib, na b,ra rasa sa kkepercayaan e erca ep cayaan diri tiga dann keberadaan critical mass yang merupakan kelomp mpok m asyarakaat yang as kelompok masyarakat mampu melihat lebih jauh dan lebih luas dari warga masya yaraka katt ya yan ng la ai mampu masyarakat yang lain. ( leh So S etom mo h 65 Menempatkan masyarakat pada posisi sentral pembangunan ooleh Soetomo mu sosial sosia ial dan daan ilmu jurnal ilmu sosial dan politik Volume 2 no1/1998 Fakultas ilm ilmu Univerrsi sita tass Gadjah Gadj Ga djah a mada). politik Universitas
Ind ndon ones esia ia Penduduk Pend Pe ndud uduk miskin terbanyak terb ban anya yak k berada bera be rada da di di daerah daeerah pedesaan, da ped edeesaaan, oleh Di Indonesia kare ka rena iitu tu m akaa upaya ak upay up ayaa pengentasan peng pe ngen enta tasa san n ke emi misk skin inan an harus har arus us ddimulai imul im ulai ai dengan den eng gan pemberdayaan pemb pe m erda karena maka kemiskinan masy ma syar arak a at desa. des esaa. Untuk Untu Un tu uk kasus kaasu suss Indoensia,banyak Indo In doen do ensi en sia, a baany nyak ak k pengamat pen enga gama ga matt me ma meni nila laii bahwa la b hw ba hwa per masyarakat menilai peranan peme meeri meri rint ntah h ddalam alam al lam m pproses roses pemban ngu g nan te erl r ampau besarr di ddibandingkan band ba ndi din ingk ingk kan dengan dengan peranan per pemerintah pembangunan terlampau bagai pro ro ogr g am yang sentralistik,top down,ditambah down,ditam masyarakat sendiri melaui berb berbagai program emb m aga ya ang sengaja diciptakan untuk mendu dengan kehadiran beberapa le lembaga yang mendukung program tersebut haru us mempertimbangkan us mem mpertimbangkan perubahan sosial yang te Proses pembangunan harus terjadi e emba el baa bagaan. Sujogyo ( 1982:32-82) dalam Soetomo Soe salah satunya adalah perubahan kel kelembagaan. settia i p perubahan belum bisa dikatakan sebagai seb (1998:69) mengatakan bahwa setiap elum mempunyai kelembagaan dan organ pembangunan sepanjang masyarakat bbelum organisasi yang mampu menggerakan masyarakat Sejauh ini, sebenarnya berbagai kalangan telah merintis upaya pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang kegiatan,seperti pemberdayaan
3
ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan politik, pemberdayaan perempuan. Hal ini terutama dirintis dan dilakukan oleh LSM. Perlu disadari bahwa banyak upaya y ppemberdayaan emberdayaan em n be belum signifikan memberikan perubahan perub karena lemah ahnnya strategi pendekatan program pemberdayaan peemb m erdayaan yang dilakukan. dilakuka lemahnya Pembangunan desa deesa sec ecar araa se sera r ga gam mengabaikan mengabaikaan dan melupakan bahwa ba secara seragam ddesa esa dibangu un ol oleh pengalaman pa anj njan ang g kkonflik onflik dan konsensus yang dibangun panjang me emb mban angu g n ketahanan keta taha hanan bangunan sosial yang ng kuat yang yang memiliki memilikii keberagaman keberaga membangun da ri sejar arah dan struktur sosial yang memiliki siste em sosi sial al yyang ang ku an uat a , eenergi dari sejarah sistem sosial kuat, sosi ial melalui kapital sosial dan kedaulatan politik.Pem maham man tentang tentan ng desa sosial politik.Pemahaman se terhadaap des esaa di dim manaa desa secara seragam telah menyederhanakan cara pandang terhadap desa dimana hanya dilihat sebagai organisasi pemerintahan desa ddan an menga gaba b mengabaikan pengalaman, keberagaman dan kekuatan yang ada di desa. Identi ita tass dan dan Identitas
kkekhasan ekhasan .mas asin ing g-ma masi sing ng desa semaki kin n lama ssemakin em .masing-masing semakin
hidu dup p dengan de segala perbedaan atau kebhinekaannya kebhine neka kaaan pudar. Desa yang semula hi hidup ( p uralisme), kini secara administartif dan birokratis cenderung pl ng m akin ak n sera pluralisme), makin seragam kka rena campu purr ta tan ngan neg gar araa (u (uni nita tari risme). Ke Keha hadi diran U ndangd U ndaang N nd karena campur tangan negara (unitarisme). Kehadiran UndangUndang Nomor 55/ 1979 me mengenai e Pemeri int ntah Desaa yang me menghenadaki m eng ghena nada daki kesam kesamaan amaaan dalam be bentuk 5/1979 Pemerintah dan susunan pemerintahann desa di seluruh seeluruh Indonesia adalah pemicu pertama kali dimulainya penyeragamann kegiatann pembangunan di Indonesia secara nasional nas (Bagong, dalam Kemiskinan Kemiskinaan da dan an pemberdayaan Masyarakat Miskin, Ju Jurnal Masyarakat n Politik Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Tahun XIV XIV, Nomor 4/ 2001:28) Hal ini semakin diperparah dengan terbangunnya realitas sosial masyarakat tentang konsep orang desa oleh negara, pasar dan juga lembaga
4
swadaya masyarakat sebagai kelompok orang yang tidak berdaya, lemah, bodoh, pendidikan rendah, tidak memiliki kapasitas. Identitas ini diberikan dan diterima begitu saja oleh masyarakat mas asya yarakat sebagai seba baga gaii sebuah kenyataan tanpa ada uupaya perlawanan ssebagai ebagai konstruksi sosial. Ide ini di eb diko konstruksi secara lama dan terus dikonstruksi mene erus dan diturunkann dari dar arii ge gene nera rasi kkee gerasi mela lalu l i beberapa ungkapan: ungka menerus generasi melalui saya hanya oorang raang desa yang bodohh mau mau bisa bisa apa. Berger Berge ger dan Lucmann Lucm (199 990: 0:xx xx,Nugro N oho 1999:123) dalam Bungi gin n 2006 6:1 :196 96 (1990:xx,Nugroho Bungin 2006:196
menga atakan bbahwa mengatakan
re real aliitas sosial sosial masyarakat adalah pengetahuan yang ng bersi ifa fatt keseharian kesehaari ke r an yang realitas bersifat hidu up dan berkembang di masyarakat, seperti konsep, kesadaran kessadaraan um uumum, um, wacana wa hidup ppublik, ublik, sebagai hasil dari konstruksi sosial Hal ini dapat dibaca dalam pendekatan program yang dilak kukan n ddii desa dilakukan masih
menggunakan
pendekatan
konvensional,
kari itatif,m melesta ta karitatif,melestarikan
ketergantung gan,ber bersi sifa fatt top down,kur uran ang g menghargai meng me nghargai prose es dan pa par rtiis ketergantungan,bersifat down,kurang proses partisipasi masyarakat luas,sehingga bbelum ellum mampu membebaskan masya ara raka kat dari masyarakat berbagai belenggu ketidakberdayaan.Pendekatan konvension nal al, me meng nggun konvensional, menggunakan pe nddek katan t m asal as alah dim man anaa ma masy syaarakat ddiajak iaja ia jak k unt tuk k menemu uka kan n seban pendekatan masalah dimana masyarakat untuk menemukan sebanyakbba nyyakny nyaa masalah yang ada ada di desa de dan pihakk luar lua uarr seperti sepe p rtti pperguruan erguruan ti banyaknya tinggi, lembaga swadaya masya arakat dan ppemerintah emerintah akan membantu menyelesa masyarakat menyelesaikan semua masalah yang ada. Masyarakat sebagai obyek ek dan kelompok yang tidak berdaya,lemah, berdaya,le tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sehingga ddalam mendorong perubahan hanya mungkin jika dibantu oleh orang luar atau pihak diluar desa. Masyarakat desa, dianggap tidak memiliki pengetahuan untuk
5
terlibat memikirkan bagaimana membuat perencanaan yang baik, melakukan perubahan, sehingga butuh pihak luar untuk memikirkan program yang tepat, dan menyediakan semu muaa ffasilitas asilitas yang ng dibutuhkan desa untuk berubah. Ha semua Hal ini melahirkan bbanyak anyak sekali program yang dirancang dirancan ang dengan cara pandang ppihak luar. Masyarakat tergantung Masy yarak akat at desa dibuat menjadi di ter erga gant ntu ung pada negara neg gar a a dan pihak luar. Ha al ini ini sejalan s jalan dengan se de apa yang dikataka kan n oleh G rams ra msci yang g dikutip oleh Hal dikatakan Gramsci Sugi Su gionoo 1999:31 1999:31 dalam Bungin (2008:196) negara m elalu l i alat alat pemaksa pemak aksa se Sugiono melalui seperti birok okrasi,administrasi maupun militer ataupun supremasi si terhadap terha hada dap masy sya birokrasi,administrasi masyarakat de ara kkontesktual. ontesk sk dengan mendominasi kepemimpinan moral dan intelektuall seca secara Kondisi dominasi ini kemudian berkembang menjadi hegemoni heg gemoni kesadaran keesa sadd individu pada setiap warga masyarakat sehingga wacana yangg dicip ptakaan oleh diciptakan negara akhirny nyaa da dapa patt di diterima oleh ma masy syar arak akat at sebagai sebagai akibatt da dari hegem emoon itu akhirnya dapat masyarakat hegemoni (Bungin,2006:196).Konstruk uksi si ini ini dilihat sebagai kelemahan ooleh leh le h w (Bungin,2006:196).Konstruksi warga sehingga mematikan daya juang, melemahkan spirit dan an m impi im p uuntuk mimpi perub bahhan. perubahan. Menurut McKnight ht dan Kretzmann Kretzmann ( 1993: 34), 34)), jika 34 jik ika peta masalah dan Menurut atunya pandu uan untuk komunitas miskin, maka bisa jadi kebutuhan adalah satu-sa satu-satunya panduan sebuah kkomunitas omunitas yang terus menganggap di konsekuensinya adalah se dirinya gan menekankan apa yang mereka butuhkan uuntuk mampu bertahan hanya denga dengan mencapai kesejahteraan. Ketika kehidupan mereka bergantung akan daftar ini,anggota komunitas mulai percaya akan gambaran negatif di diri mereka sendiri. Mereka mulai melihat dirinya selalu kekurangan dan tidak mampu
6
mengambil kendali akan hidup mereka dan untuk lingkungannya. Mereka akan selalu dan tidak bisa terhindar untuk melihat dirinya sebagai entitas yang ‘tidak berdaya’ atau yang ppaling alin al ing g berhak menerima men ener erima bantuan pemerintah tanpa ada uupaya untuk melakukan melaku kukkan tindakan atas nama mereka send ndiri. sendiri. Dampak lain dari daari r kkondisi o di on disi si tersebut terse sebut adalah mun unculnya kepemimp munculnya kepemimpinan yang hanya m ampu am p untuk mencetakk gambaran gamb ga mbar araan negatif ata tas masyaraka mampu atas masyarakatnya. Ke eti tika ka peta peta kebutuhan keebu buttuhan adalah satu-satunya satu-satuny nyaa hal ya yyang ng m ereka miliki uuntuk Ketika mereka mennggam me mbarkan kenyataan, para pemimpin tersebut tersebu ut akan bberpikir erpi er piki k r ba bahwa cara menggambarkan pali ing tepat untuk menarik bantuan dari berbagai institusii eksternal eksteern rnal al adalah h hhanya paling de dengan
meningkatkan
tingkat
kebutuhan
atau
perm masala laha han n permasalahan
ters s tersebut.
Kepemimpinan lokal kemudian dihargai dari berapa banyak k bantuan su sumber daya luar yang berhasil ditarik masuk ke masyarakat, buka an seb berap pa jauh bukan seberapa tingkat kemandirian kemand ndir iria iann ma masy syarakat. masyarakat. Menarik bantuan sebanyak seeba bany nyak ak – banyaknya dari luar adalah sa sala lah satu salah indikator kinerja pemimpin yang baik dan akan mendap pat atka kan ssimpati imp mpati dari mendapatkan warga. K onndi disi si IIndonesia ndonesia d ia ttermasuk erma er masu suk k Sumb ba ya yang ng menganut sist stem em demokrasi demo Kondisi Sumba sistem langgsung la ng dalam dalam pemilihan pemilih han pemimpin pem mimpin memberikan memb berrik ikan an rua ang ng// peluang bagi langsung ruang/ pemimpin di daerah terse ebut untuk m enggunakan pendekatan ini sebagai strategi str tersebut menggunakan n menarikk simpatik warga terutama warga miskin yang menggalang dukungan dan n kebu butuhan pokok jangka pendek. berorientasi pada pemenuhan kebutuhan terjadi kapital desa seperti modal sosial, sosial aset Selanjutnya apa yang terjadi,kapital individu, aset fisik dan sumberdaya alam, sumberdaya sosial seperti kerja gotong royong,musyawarah adat, tradisi lumbung desa, arisan,dll justru mengalami
7
degradasi.Partisipasi identik dengan mobilisasi warga dengan iming- iming uang penggantian transport, uang duduk dan lain- lain. Partisipasi masyarakat terutama kelompok rentan reent ntaan seperti per erem empu p an miskin, penyandang difabel,lansia difabel,l perempuan dan kelomp pok rentan lainnya tidak mendapatkan n pengakuan p ngakuan sebagai bagian dari pe kelompok integr graal masyarakat bahkan bahk hkan n ttidak i ak dapat id dap apat at terlibat berparti tisi s pasi dan berkontr integral berpartisipasi berkontribusi gun unan an ddii desa karena tidak k di dibe beri rika kan n ruang untuk k te tterlibat. rlibat. atas pembang pembangunan diberikan Ba Banyak pprogram rogram yang dirancang ti ttidak dak te teri rint nteg egrasi,mis isalnya ssetiap terintegrasi,misalnya ke keme m ntriian membuat program masing- masing di desa dengan deng de ngan a na ama yang kementrian nama berb beda-beda dan dengan kelompok yang berbeda- bbeda, e a, aakibatnya ed kib ki batnya w berbeda-beda warga di dikelompokkan sesuai dengan bidang isu dan bidang progra ram ma masi sing n -m program masingmasing sehingga begitu banyak kelompok di desa yang dibentuk sa angat insta an uuntuk sangat instan merespon bantuan yang ada. Akibatnya terjadi tumpang tindih program, prograam, ssasaran a program yang ng ssama amaa da am dan n terjadinya kor orup upsi si, kolusi kolu ko lusi dan nepotisme nepotissme bantuan bantu uan desa, korupsi, sehingga dampak akhirnyaa adalah ada dala lah banyak masyarakat menjadi ti tida dak k ssaling tidak ppe rcaya, saling curiga, lemahnya modal sosial,tidak peduli dengan den nga gan pe pemb mbang percaya, pembangunan yang ad da ddii de desa sany nya sehi hing ngga ga me meny nyebabka b k n ma masy syarak katt ttersegmentasi. ersegm men entaasi. Sat ada desanya sehingga menyebabkan masyarakat Satu hal po k dari pokok dar arii berbagai berbagai kel lem e ahan dari dari pendekatan pendekattan yang yang g pernah pern pe rnah ada ad kelemahan adalah, walaupun secara konsep berbagai berbagai pe endekatan tersebut sangat baik, namun na pendekatan dalam pelaksanaannya san ngat sulit uuntuk ntuk dilakukan. sangat Persoalan pokoknya karena k ren ka na terkotak-kotaknyaa pembiayaan pembang pembangunan pada berbagai departemen dan n institusi serta tidak adanya satu kekuatan yang dapat memaksakan terjadinya integrasi antara ber- bagai program tersebut
8
(Bagong, dalam Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Tahun XIV, Nomor 4/ 2001:29) Dampak dari ssemua emua ini mak em akaa de ddesa sa menjadi tempat yang tidak me maka menarik lagi. Apa indikator in ndi dikator yang bisa dibaca ketika de desa dianggap kurang me menarik adalah ah angka urbanisas asi me meni ning ngka kat,TK TKW meningkat, meningkaat, banyak tenaga kerja urbanisasi meningkat,TKW pproduktif roduktif meninggalkan meni me ning ngggalkan desa mencari mencar ari pe peke kerjaan di kkota o a tanpa m ot pekerjaan modal peng nget etah ahuuan da an ppendidikan endidikan yang memada daii ya yang menimbulkan men enim imbu b lkan masalah masalah ssosial pengetahuan dan memadai ba ru sep eperti penjualan perempuan dan anak, eeksploitasi k ploiitaasi pekerja. ks pek e erja ja. A baru seperti Akibat komu munitas pedesaan di Indonesia yang semula berc cir i ikan an ru rruralisme ralism me dan komunitas bercirikan pl pluralisme, pelan namun pasti makin bergeser dan bahka an be beru ruba bah h kee arah bahkan berubah urbanisme dan unitarisme seperti dikutip oleh Bagong (So oemard djan, da a (Soemardjan, dalam: Masyarakat, Jurnal Sosiologi, Volu me 2/1990: 11). Desa yang g sem semula emula se sebagian eb besar ma masyarakatnya m sy yarakatnya hi hidup di sektorr pertanian per erta tani nian an dan berpegang berpegan ng kuat ppada adaa adat ad yang y ya ng diwariskan k dari generasi si kkee gen generasi e er e asi tanpa banyak perubahan perub r ahan n ( rruralisur me), kini cenderung e makin m ma kin ind ki iindividualistik ividualistik non-agra ris, i, non-agraris,
di
dalam
aneka aneeka - ragam rag agam am pprofesi
dan peran adat adat ppun un bbiasanya iasanya ya hhanya anya y menonjo menonjol e l dan
ppada ada keg ad kegiatan
sseremonial erem emonial atau t upacara ya yang ang n tak t m memiliki emilik iki kekuatan an un uuntuk tuk k m mengontrol engontrol per en perilaku warga (urbanisme). ad dalah sala ah satu desa miskin yang berada di Kabuten Kab Desa Kalingara adalah salah gkat kemiskinan yang cukup tinggi yaitu 83%. Sumba Barat Daya dengan ting tingkat Kalingara kondisi kesehatan masyarakat cukup c Berdasarkan Data RPJMDes Kalingara rendah hal ini ditandai dengan angka gisi buruk pada balita sebesar 21%, ibu melahirkan
meninggal
karena
terlambat
mendapatkan
pertolongan
3
9
orang,tingkat kesakitan tinggi. Di bidang Pendidikan, jumlah anak putus sekolah pada tingkat SMP dan SMA 32%. Di bidang ekonomi, pendapatan masyarakat rendah. Sebe ena narnya sudah ada upaya yang di ila laku k kan oleh pemerintah ddalam Sebenarnya dilakukan meng gembangkan pembangunan pemban a gu guna n n di des esa yang telah ddilakukan i akukan dalam ja il mengembangkan desa jangka w aktu yang lama lam amaa dengan d ngan dana yang san de nga gatt besar. besa be sar. Berdasark kan a data desa sejak waktu sangat Berdasarkan tahu hunn 2013-2015 20113-20115 banyak 20 banyak sekali bantuan ya ang telahh ddiberikan iber ib erikan bag gi masya tahun yang bagi masyarakat Kali Ka lingarra oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. maasy syarak kat at. Jumlah Juml Ju m ah dana dana yang Kalingara masu suk ke desa sejak tahun 2013 sebesar 4,5 milyar ya yyang ngg ddiberikan iberikan ib n ddalam masuk ba dan a a PK PKH H ( Pro o bantuan berupa bantuan anak sekolah dan balita melalui dana Program Keluarga Harapan), bantuan ini diberikan kepada keluarga yyang ang memi miliik ibu memiliki hamil dan anak balita,bantuan anak sekolah
sebesa ar Rpp 600 00 sebesar 600.000-
1.000.000/tahu hunn. Bantuan Ban antu tuan a dari progra am PN PNPM PM Mandiri Mandiri melal alui ui bantuan an m 1.000.000/tahun. program melalui modal usaha berupa usaha simpan pi pinj jam bagi perempuan sebesar 10 juta/kl klp p. B an pinjam juta/klp. Bantuan ANGGUR Merah berupa ternak dan modal usaha kelompok. Dana Dan ana A lok okasi Desa Alokasi seb besar R p 5500.000.000 00.0 00 000 00.000 0 ( llima imaa ratus im ratu ra tuss juta) juta) per peer ta tahu hun.B Besarnya jum umla lah h dana yang sebesar Rp tahun.Besarnya jumlah m suk ke desa ma desa tidak me emberikan an masuk memberikan
perubahan yang yang cukup up signifikan bagi
kehidupan masyarakat K alingara ya ang lebih baik hal ini dilihat dengan m Kalingara yang masih tingginya angka kemiskinan kemiskinaan di desa. desaa. Berangkat dari kon ndi d si iini ni maka dibutuhkan strategi pemberda kondisi pemberdayaan masyarakat desa yang
mamp mpu membangun strategi dan agenda aksi yang mampu
menumbuhkan kemandirian masyarakat, menumbuhkan inisiatif dan partisipasi
10
lokal untuk mengubah (transforming) masyarakat secara emansipatoris menjadi mandiri, otonom dan membebaskan (Liberating). Pendekatan ppengembangan enge en gembangan ma masy syarakat berbasi aset hadir sebagai re masyarakat respon terhadap keg egagalan pendekatan konvensional l. Pendekatan ini kegagalan konvensional.
menya menyadarai
betapa pa pentingnya keterlibatan keete t rl rlib bat atan an w arrga g dalam men enemukan potensi dan warga menemukan m endayagukan anaa se ecara aktif dalam pro rose sess pe pemberdayaan . Hal ini dengan de mendayagukana secara proses me embe beri rika k n kesempatan kese ke sempatan kepada semua warga w rga un wa ntu tuk k terlibat terlib bat a aktif dan memberikan untuk me meng n guna nakan menggunakan
aset
dan
peru ubahan.Pengembangan perubahan.Pengembangan
kemampuan masyarakat
lokal berbasi
uuntuk ntuk k aset
ddapat apat ap a
m elak melakukan
mem embe berikan memberikan
rruang
ppengakuan engakuan akan kekuatan dan kemampuan semua aktor dalam dala lam ma masy syar a aat uuntuk masyaraat terlibat memikirkan, menyumbangkan kekuatan masing g- masingg uuntuk masingmengerakan perubahan secara bersama- sama.Kelompok-k kelomp pok rrentan e sama.Kelompok-kelompok seperti keluar arga ga m iski is kin, n, penyandang g difabel, difa di fabe bell, lansia, kelom mpo pok k mara rapu pu, dan keluarga miskin, kelompok marapu, kelompok rentan lainnya me mend ndapatkan pengakuan dari masya yara raka kat dan mendapatkan masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk terlibat dan be erk rkon ontr trib ibus usi ddalam berkontribusi pe mbanguna b an di masyara raka kat. t. P ende en dekatan pe pemb mberd dayaan bberbasis erba basi sis aset ddapat pembangunan masyarakat. Pendekatan pemberdayaan me m mbat atuu m enciptakan kom munitas lo lokal dengan kep pem emimp pina nan n yyang ang berded membatu menciptakan komunitas kepemimpinan berdedikasi yang dapat mentransform masi kehidup pan masyarakat lokal dan kondisi kehid mentransformasi kehidupan kehidupan sosialnya. Berangkat dari hal in ni m aka dalam peneliti ingin melihat bagaim ini maka bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan aset lokal yang dilakukan di desa Kabupaten Sumba Barat Daya. Hasil penelitian yang diharapkan adalah
11
terpetakannya aset lokal yang ada di masyarakat dan bagaimana aset lokal ini dapat digunakan untuk pemerdayaan masyarakat di desa Kalingara. 1.2
PENELITI TIAN AN MASALAH PENELITIAN Desaa K alingara memiliki tingkat kemiskinan kemiisk skinan yang cukup tinggi yaitu Kalingara %. Ada begitu banyak ban nyak k program p og pr ogra ram m pemberdayaan pemb pe m erdayaan yan ng masuk di desa se 83,2%. yang seperti program PKH PNPM H ( Pr Program Keluarga Harapan), Harrap apan an), ), program PNP NPM M Mandiri uuntuk bant ntua uann ppendidikan, endid dik ikan, infrastruktur dan bantuan
pen eningkattan pendapatan pen endapatan n masyar peningkatan masyarakat.
Bant Ba ntuann yang yang diberikan belum signifikan memberikan memberik ikan a perubahan perub ubah ahan an hal al ini dapat d Bantuan dilihhat dari tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi gi yang yan ng mengakibatkan m ngak me kib i a dilihat re ga men enja jadi di pers so rendahnya kualitas hidup masyarakat desa. Hal lain yang juga menjadi persoalan ak berlanj jut serta adalah bantuan yang diberikan tidak berkembang dan tida tidak berlanjut m dida ayagu un membuat masyarakat bergantung. sumberdaya lokal belum didayagunakan kekuat atan an ddalam alam al am memberdayak kan m asya as yara r kat. sebagai kekuatan memberdayakan masyarakat. Potensi- potensi lokal lok okal a seperti seperti sumber daya manusia, sumber suumb mber er daya al belum bel elum um dipetakan dipet financial, sumber daya sosial, sumber daya fisik, modal sosial d n di da digunaka kann un unt tuk pemb mber erda daya yaan an masyara raka katt sehingga sehi hingga ddalam alam m ppenelitian enelitian ini, en dan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat pe memfokuskan pada pad ada 2 masalah ma pokok ya yait itu apa ap pa sa saja ja potensi yang peneliti memfokuskan yaitu at desa Kalingara Kaliingara dan bagaimana menggunakan aset dimiliki oleh masyarakat n masyara akat. lokal dalam pemberdayaan masyarakat. 1.3
TUJUAN PENELITIAN 1 Memetakan potensi yang di ddimiliki miliki oleh masyarakat desa Kalingara 1. 2. Mendapatkan gambaran pemanfaatan aset lokal bagi pengembangan masyarakat desa Kalingara
12
1.4
MANFAAT PENELITIAN 1. Mendapatkan gambaran tentang kondisi umum masyarakat desa Kalingara oten ot ensi sebagaii acuan acu cuan dalam merancang rencana strategi str dan data dasar ppotensi pembangu gunan desa Kalingara. pembangunan Me gamba aran n peluangp lu pe uan angg- ppeluang e uang pengemb el mban a gan masyarakat yang 2. Memberikan gambaran pengembangan dapat dila dilakukan. aku kukkan. n Memb Me mbantu pemerintah pemerintah Sumba Barat Daya Day dalam dal alam m upaya upaya pengembangan pen e gemba 3. Membantu masy syaarakat miskin di Sumba Barat Daya. masyarakat
1..5 1.5
ME ETODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI
1.5. 1. 5.11 JE JENIS PENELITIAN 1.5.1 kualitaatif Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif
sepeertii yang seperti
g (2011 11),pene ne dinyatakan oleh Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2011),penelitian kual alit itat atif if adalah ppenelitian en nel elitian yang ng menga g hasiilk lkan an ddata ata desk kriptif ber erup upa kata kualitatif mengahasilkan deskriptif berupa tertuis atau lisan
orang-orang dan perilakuyang da apa patt ddiamati. ia darii orang-orang dapat
Sela Se lanj njut utny nyaa, ppenelitian enel en elit i ian deskriptiff yyang ang an g di dima maks ksud udka kan n untu uk menjelaskan men me njela Selanjutnya, dimaksudkan untuk fenome mena na atau ataau ka kara rakteris isti tik k in individu dual al,s ,sit i uaasi si,a ,ata tau kelomp mpok ok tertentu ter ertentu ssecara fenomena karakteristik individual,situasi,atau kelompok keki kinian. kekinian.
Diharapkan Diharapk a an n terjad terjadi di pembelajaran secara llangsung, angsung, sehi sehingga
penanganan
permasalahan
((kesejahteraan kesejahteraan sosial), peningkatan peningkata a n peran p
pemenuhan uhan keb kebutuhan ebutuhan sehari-hari dilakukan dengan cara lembaga lokal, pemenu mereka sendiri. Menurut Meolong( 2011:6) “pendekatan kualitatif
adalah
penelitian yang bermaksudd untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,persepsi, tindakan secara
13
holistik,dan dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”. Moellong( 2011: 201 11: 8)” Dalam penelitian kualitatif pperan Menurut Moelong( peneliti sangat sangat penting sekali. dalam pen nelitian ini, peneliti merup penelitian merupakan in nstrumen/alat pengumpul peng gumpul d ata u taama”. instrumen/alat data utama”. Daalam penelitian ini, pen neliti b erperan aktif aktiif dalam kegiatan keg Dalam peneliti berperan kemasyarak katan sehingga mudah bagii peneliti peneliti u ntuk mendap patkan ba kemasyarakatan untuk mendapatkan banyak inforrmasi dan sekaligus sebagai alat bantu u ntuk k v alidasi d ata hasil informasi untuk validasi data wawancara dengan individu atau kelompok. pe peneliti enelitti terlibat te secara s wawancara sub ubjek, dan berperan dalam memben ntu t k interaktif dengan subjek, membentuk
real re a itas baru. realitas
Demikian
memp mperr memperkaya
jugaa
seba liknya, sebaliknya,
realitas
secara
interak ktif interaktif
g diapatkan diaapa pengetahuan dan makna sosial seorang peneliti.Informasii yang ny a k, b eragam dan deta ail ttentang entang g ambaran po otensi yan ng aada d di lebih ban banyak, beragam detail gambaran potensi yang embantu mereka untuk mendayagunak k an p o masyarakat dan dapat m membantu mendayagunakan potensi yang ada untuk pemberdayaan masyarakat.
1.5.22
METODE M ETOD DE P PENELITIAN ENELITIAN Metode penelitian n yang digun nakan merupakan penelitian sederhana yang digunakan bersifat partisipatif. Dalam m penelit itian ini, peneliti menjadi peneliti sekaligus seka penelitian fasilitator yang membantu indi d vi vidu dan kelompok di desa Kalingara memet individu memetakan kondisi kehidupan masyarakat Kalingara, membangun Visi Perubahan dan bagaimana memanfaatkan aset yang ada untuk memberdayakan masyarakat.
14
Kegiatan ini diawali dengan pemetaan aktor kunci di desa yang memiliki pengetahuan mendalam tentang situasi dan kondisi desa sekaigus dapat menjadi aktor yang melakukan an perubahan ddii de ddesa. sa. Aktor- aktor kunci ini sekaligus seka menjadi informan info forrman untuk penelitian. Aktor kunci ci tersebut tersebut adalah tokoh pemuda, pem tokohh agama, tokoh masyarakat, massyara r ka k t, aparat apa para r t de ddesa. sa. P neliti Pe tian an ini ini dilakukan k meela lakukan k n wawanca ara r terbuka, baik Penelitian dengan melakukan wawancara secara individu kolektif sifatnya menjadi seca se cara ra individ iduu maupun kolektif. Wawancara ssecara ecara ko kole lekt k if sifat atny n a me lebbih seperti le seperti diskusi bersama. Mengingat penelitian n inii bersifat ber ersi sifat pa art r isi lebih partisipatif, sete telah terdapat temuan awal, temuan yang ada dianalisi sis da dan n di didi dis- kkusikan u setelah dianalisis didisbersama dengan warga kampung bersama 1.5.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Lofl Lo flan and dan Lofland (1 (198 984: 4:47) dalam Meol olon ong (201 011: Menurut Lofland (1984:47) Meolong (2011:157), m pe ppenelitian neli ne littian kualitatif adalah kata-kata dan n tin inda sumber data utama dalam tindakan. Selebihnya adalah data tambahan Tekn knik ik pengu g mpullan ddata ataa yang at g dilak kuk ukan an adalah obse erv rvaasii partisip Teknik pengumpulan dilakukan observasi partisipatif, wawa wa wanc ncara mendalam, di diskusi gr grup terfokus, mempelajari mem mpe pela laja jari ri dokumentasi dokumentasi yang wawancara dilakukan. Informan penelitian n ini adalah ad dalah aktor- aktor kunci di desa seperti aaparat en ngurus kelompok Swadaya masyarakat ,k desa, tokoh masyarakat, ppengurus ,kader posyandu, kader malaria, pendeta. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terbuka, baik secara individu maupun kolektif.
15
Data penelitian dibagi menjadi dua(2) yaitu data primer dan data sekunder. Priime mer: 1) Data Primer: gsun u g didapatkan peneliti dari Data primer adalah data yang langs langsung hasil pe ppenelitian nelitian an ddii la apa pang ngan an,, se sehi h ngga hasil data dat a a primer merupakan merup lapangan, sehingga dataa ya ang diperoleh khusus untuk ppenelitian e elitiaan yang dim en imaksudkan. Data yang dimaksudkan. prim imer dikumpulkan sendiri oleh h pe penelitii langsung lan angs g ung dari d ri sumber da su primer pertama. Cara yang digunakan untuk mendapatkan menda dapa p tk kan data dat ata primer prim mer ddalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Wawancara Menurut
180) Wawancara Waawa wan Mulyana Dedy (2008 2008:1 2008:180)
merupakan cara pengumpulan data dengan tany ya jaw wab lan ng tanya jawab langsung deng gan ddaftar aftar pert af tan anyaan yyang ang g be beri risi sis pokok-pokok k ma m dengan pertanyaan berisis masalah dengan pihak-p pih ihak yang sengaja dipilih. \ pihak-pihak Wa Wawa wanc ncara secara kkolektif olek ol ekti tiff di dila laku kuka kan n de deng gan ccara araa di ar Wawancara dilakukan dengan diskusi te erf rfok okus us dal lam kkelompok elompo pok k be berd das asar arka kan dusun.. D isku kusi terf terfokus dalam berdasarkan Diskusi terfokus dilakukan 5 kali yyaitu aitu 4 kali diskusii tingkat tingk ti kat dusun dan 1 kali diskusi
tingkat
deesa. desa.
Diskusi
dusun
dilakukan
uuntuk
mendapatka an temu muan awal tingkat dusun lalu kemu mendapatkan temuan kemudian dianalisis tingkat tingk gkatt desa secara bersama- sama yang dihadiri oleh semua peserta diskusi tingkat dusun
b) Observasi partisipatif
16
Suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap suau obyek dalam periode tertentu dan mengadakan pencat tat atan an secara si ist stem ematis denga hal-hal tertentu yang ddapat pencatatan sistematis diamati. Dalam penelitian p ne pe neli litian an iini, n , peneliti melakukan ni melak kuk ukan observasi dengan de berkeliling aktivitas berk be rkeliling desa, melakukan melaku k ka kan n kunjungan kunj ku njungan rumah, h, melihat akti wa as w arga ssecara ecar ec araa langsung ng. warga,terlibat dalam aktivitas warga langsung. 2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data pelengkap yyang a g me an mele leng n kap pi data melengkapi primer. Dalam hal ini, data sekunder dapat diamb bil i dari dar arii kepustakaan, kepu ke p staak diambil internet serta hasil penelitian terdahulu yang dapat me enun un menunjang penelitian dan sumber-sumber lain yang masih berkaitan berkaait itan dengan de subj jek ppenelitian. enel elit itia i n. Selai ain n meleng gkapi pi, data da sekunder akan an sangat sa subjek Selain melengkapi, membantu bila data ta primer susah untuk diperoleh. 1. 1.5. 5.44 TEKNIK TEK EKNI NIK K AN ANAL ALIS ISA A DATA DA 1.5.4 ANALISA Te Tekn knik k analisaa data ddilakukan ilaku kuk kan se eca cara r llangsung angs an gsun ung g bersama bers be rsama dengan de Teknik secara masyarakat dalam semuaa proses. Wawancara Wawancara secara kolektif dilakukan dengan de cara diskusi terfokus ddalam alam kelom mpok berdasarkan dusun. Diskusi terf kelompok terfokus dilakukan 5 kali yaitu 4 kkali ali disk skusi tingkat dusun dan 1 kali diskusi tingkat tin diskusi desa. Diskusi dusun dilakuka kan n untuk mendapatkan temuan awal tingkat ddusun dilakukan lalu kemudian dianalisis tingkat desa secara bersama- sama yang dihadiri oleh semua peserta diskusi tingkat dusun.
17