BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan produk di pasar semakin tinggi, khususnya pada produk makanan ringan, hal ini mempengaruhi terhadap kebiasaan orang dalam memilih jenis produk makanan ringan yang diinginkannya. Asupan makanan sangat mempengaruhi terhadap kesehatan metabolisme tubuh, untuk menunjang daya tahan tubuh, maka diperlukan asupan makan yang sehat dan mengenyangkan perut sebagai bahan energi dalam membantu kelangsungan aktivitas sehari-hari seseorang. Kemacetan jalanan yang sering membuat orang menjadi stress dan lapar serta banyaknya kesibukan yang dilakukan setiap individu seseorang terutama di daerah kota-kota besar sehingga tidak memikirkan kondisi tubuhnya yang akan berdampak kurang baik bagi kesehatan dirinya yaitu kurangnya asupan makanan utama, melihat keadaan situasi yang seperti ini, banyak perusahaanperusahaan bersaing dalam membuat suatu produk terutama makanan ringan, salah satunya PT Kaldu Sari Nabati yang menciptakan suatu gagasan untuk menciptakan produk makanan yang bisa dikonsumsi kapanpun dan dimanapun seseorang membutuhkannya, yaitu produk Wafer. Hal ini yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian pada PT Kaldu Sari Nabati yaitu dalam hal kualitas produk. Makanan ringan merupakan makanan yang di konsumsi di luar jadwal makan utama, makanan ringan di konsumsi untuk menunda lapar dan mengisi waktu jeda antara jadwal makan, ada beberapa jenis makanan ringan salah satunya adalah wafer, wafer merupakan merupakan salah satu makanan ringan yang sering di konsumsi oleh banyak orang khusunya anak kecil dan remaja.
1
PT Kaldu Sari Nabati merupakan perusahaan yang memproduksi makanan ringan (wafer) perusahan ini melakukan 7 kegiatan tahapan produksi sebagai berikut : 1. Dimulai dari proses adonan dengan bahan baku terigu ,air,garam, susu bubuk, serta gula 2. Proses oven yaitu adonan yang sudah dip roses dimasukan kedalam oven 3. Proses creaming merupakan proses melapisi wafer dengan cream keju. 4. Proses cutting merupakan proses pemotongan lembaran wafer yang di bagi menjadi beberapa bagian. 5. Proses packaging proses memasukan wafer kedalam film roll (kemasan wafer) dengan menggunakan mesin ru feng 6. Proses lakban 7. Proses shipping merupakan proses memindahkan barang jadi ke gudang. PT Kaldu Sari Nabati mempunyai beberapa jenis reject dalam pembuatan wafer pertama adalah Creamer yang terjadi pada proses adonan yaitu, yang cacat lapisan wafer yang terjadi pada saat proses creaming diakibatkan karena adanya penggabungan antara lapisaan atau lapisan dapat mengakibatkan melengkung. Kedua reject cutting, pada saat pemotongan wafer bubuk serta patah dan yang terakhir reject kemasan biasanya padaa pada saat proses pengemasan kemasan tidak presisi, serta kemasan bocor). Pengendalian kualitas pada perusahaan sangatlah di perlukan karena menaikan brand image perusahaan, dengan kualitas barang yang dihasilkan tentunya perusahaan berharap dapat menarik konsumen dan dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.Pengendalian kualitas dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran atau karakteristik tertentu. Walaupun proses produksi telah di lakukan dengan baik, namun pada kenyataannya masih di temukan terjadinya kesalahan-kesalahan dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
2
standar atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan atau cacat pada produk. Karakteristik untuk pembuatan wafer harus sesuai dengan standar perusahaan, pada PT Kaldu Sari Nabati ada bebebrapa karekteristik tertentu untuk produk yang dihasilkan bisa di terima atau tidak, yang pertama adalah tidak basi atau tidak terjadinya permentasi, sheetnya tidak melengkumg, sheet tidak doulble, wafer tidak bubuk, wafer tidak patah, serta kemasan harus presisi dan tidak bocor. Pengaruh produk cacat pada perusahaan berdampak pada image perusahaan, dan kepuasan konsumen. Semakin banyak produk cacat yang dihasilkan maka semakin banyak kepuasan konsumen yang tidak terpenuhi maka akan muncul tindakan inspeksi dan sebagainya. Begitu juga semakin tinggi produk cacat maka image perusahaan akan semakin turun, hal ini dikarenakan konsumen menilai suatu perusahaan dikatakan baik apabila menghasilkan produk yang berkualitas serta memberikan kepuasan terhadap konsumen dan jika konsumen menilai produk yang dihasilkan kurang memuaskan, maka perusahaan akan dinilai kurang baik oleh konsumen dan berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan. Metode - metode yang mengatur atau membahas tentang mengenai kualitas degan karekteristiknya masing sangat banyak sekali,.ntuk mengatur seberapa besar tingkat kerusakan produk yang dapat diterima oleh suatu perusahaan dengan menentukan batas toleransinya Metode Peta Control P merupakan salah satu metode yang akan mengkaji Bagan kendali kualitas digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan produk kue wafer. Perbandingan antara banyaknya cacat dengan semua pengamatan, yaitu setiap produk yang diklasifikasikan sebagai “diterima” atau “ditolak” (yang diperhatikan banyaknya produk cacat). PT Kaldu Nabati yang beralamatan di jalan raya cicalengka-Majalaya Kabupaten Bandung Merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi makanan ringan atau snack yang memiliki peminat cukup tinggi di kalangan
3
masyarakat khususnya di daerah Bandung.Perusahaan ini masih mempunyai permasalahan yaitu banyaknya jumlah produk cacat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor yang menyebabkan penurunan kualitas yang berakibat kerugian pada perusahaan.Perusahaan saat ini adalah melakukan pemeriksaan terhadap tenaga kerja serta mesin dan bahan baku produk, serta melakukan perbaikan ulang produk yang cacat tanpa mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kecacatan produk. Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang harus di jaga oleh PT Kaldu Sari Nabati untuk menjaga daya saing dan loyalitas konsumen mereka. Pada 1 tahun ke belakang PT Kaldu Sari Nabati mengalami jumlah kecacatan yang cukup tinggi,sehingga dapat diketahui masih ada kecacatan yang terjadi pada saat kegiatan produksi. Hal ini memotivasi penulis untuk mengambil judul “ PENERAPAN PETA KENDALI KECACATAN (P) UNTUK PRODUK MAKANAN RINGAN WAFER PADA PT KALDU SARI NABATI. 1.2 Perumusan Masalah Memberikan kejelasan dan batasan terhadap masalah yang diteliti, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, sehingga rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengendalikan proses pengendalian kualitas pada produk makanan ringan kue wafer di PT Kaldu Sari Nabati 2. Bagaimana menetukan standar kecacatan produk kue wafer untuk setiap cacat creaming, cacat cutting, serta cacat kemasan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi perkuliahan, untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian dan perbandingan antara dunia nyata dengan ilmu serta teori yang didapat pada saat perkuliahan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: 1. Menerapkan Peta Kendali P untuk mengendalikan kualitas pada perusahaan makanan ringan kue wafer pada PT Kladu sari Nabari.
4
2. Mendapatkan Standar kendali pada setiap proses kecacatan yang ada pada PT Kaldu Sari Nabati
1.4 Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah tidak keluar dari pokok pembahasan, maka perlu dibuat pembatasan masalah diantaranya adalah: 1. Penelitian tidak sampai melakukan ke semua aspek yang ada di perusahaan PT Kaldu Sari Nabati seperti divisi keuanga,SDM dll 2. Penelitian ini dilakukan hanya di bagian produksi serta kualitas.
1.5 Kegunaan Penelitaan 1. Memberikan pengetahuan tentang peta kendali dapat bermanfaat untuk mengendalikan tingkat kerusakan atau kecacatan pada produk yang terjadi pada PT Kaldu Sari Nabati 2. Memberikan manfaat bagi pihak perusahaan PT Kaldu Sari Nabati sebagai bahan masukan yang berguna , terutama dalam menentukan strategi pengendalian kualitas yang di lakukan oleh PT Kadu Sari Nabati di masa yang akan datang sebagai upaya peningkatan kualitas produksi. 3. Memberikan rujukan atau refrensi bagi kalangan akademisi untuk keperluan studi selanjutnya mengenai topik permasalahan yang sama
1.6 Sistematika Pembahasan Adapun penulisan laporan tugas akhir ini disusun bedasarkan sistematika berikut: a. BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan masalah yang akan di teliti pada tugas akhir yaitu proses pengendalian kualitas pada kecacatan produk makanan ringam (wafer).
5
b. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang landasan teori yaitu hasil penelitian sebelumnya yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas, serta landasan teori yang berisi tentang teori dasar dan model yang digunakan untuk usulan pemecahan masalah. c. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan penjelasan tentang model pemecahan masalah dan langkah-langkah pemecahan masalah. d. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan tentang data umum perusahaan dan permasalahan pengolahan data dan pembahasan masalah dari hasil penelitianyang dilakukan. e. BAB V : ANALISIS Berisi hasil analisis dari hasil pengolahan data dalam pengerjaan evaluasi. f. BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan tentang hasil dari pengolahan data pada bab sebelumnya
6