BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia
merupakan masalah utama di setiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan. Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota perusahaan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan (Reza, 2010). Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. Keberhasilan perusahaan bisa dilihat dari pencapaian kinerja oleh karyawannya. Maka karyawan dituntut untuk selalu menampilkan output yang optimal, karena baik buruknya kinerja karyawan akan mempengaruhi pendapatan perusahaan (Trihandini, 2005). Dengan kinerja yang optimal perusahaan tak hanya unggul namun tetap mempertahankan eksistensinya di bidang bisnis serta meningkatkan profitabilitasnya (Koesmono,2005). Kinerja yang tinggi ada pada
1
individu dalam organisasi, yang bermakna apa yang dilakukan oleh individu telah sesuai dengan apa yang diprogramkan oleh organisasi (Thoyib,2005). Perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerjanya untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. Sedarmayanti (2010:260) menyatakan kinerja merupakan hasil kerja yang mampu diperoleh pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut dapat ditunjukan buktinya secara nyata baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. Ketika kinerja karyawan akan meningkat, hal ini akan menyebabkan efektivitas organisasi (Champathes, 2006). Menurut Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan (Reza, 2010). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, menurut Wirawan (2009:5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi – fungsi atau indikator – indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu dan kinerja karyawan merupakan merupakan hasil sinergi dari sejumlah
2
faktor yaitu faktor internal karyawan yang meliputi (disiplin kerja, motivasi kerja, pengetahuan dan keterampilan), lingkungan internal organisasi yang meliputi (kepemimpinan, strategi organisasi, visi dan misi, struktur organisasi, pendidikan dan pelatihan, dan kebijakan organisasi), dan faktor lingkungan eksternal organisasi. Sementara Simanjuntak (2005:79) menyatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kompetensi individual, dukungan organisasi, dan dukungan manajemen (terkait dengan kemampuan manajerial para manajemen atau pemimpin). Karyawan membutuhkan seorang pemimpin, karena pemimpin adalah seseorang yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam pencapaian tujuan dan seorang pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan mempengaruhi dan memberi motivasi pada karyawannya, yamg berdampak pada peningkatan kinerja (Sutrisno,2011:213), peningkatan tersebut hendaknya diawali dengan memahami keadaan karyawan, dengan suatu pendekatan dalam kepemimpinan yang tepat sesuai dengan kondisi dan situasi karyawan. Penelitian yang dilakukan pada karyawan dengan objek pemimpin yang ideal, mereka cenderung mengidentifikasi pemimpin transformasional. Karyawan menilai pemimpin transformasional lebih memuaskan dan memotivasi mereka dalam menjalankan komitmen organisasi, serta sebagai pemimpin yang efektif (Judge and Bono, 2000). Menurut Sudjinawati (2008) kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang mentransformasikan informasi langsung kepada karyawan dalam meningkatkan kinerja dan motivasi untuk pencapaian visi dan misi organisasi. Studi berupa kepemimpinan transformasional yang dilakukan
3
pada manajer senior perbankan pada lembaga keuangan tertua dan terbesar di Kanada
dan
hasilnya
berupa
kepemimpinan
transformasional
positif
meningkatkan kinerja unit perusahaan (Howell and Avolio, 1993). Para peneliti menganggap gaya kepemimpinan ini sebagai agen perubahan, kepemimpinan transformasional telah menjadi aspek dalam menyelesaikan berbagai kasus karena kepemimpinan ini banyak memberikan perhatian serta pemberdayaan pada karyawan (Kornoti, 2012). Selain faktor kepemimpinan, motivasi juga sangat penting dalam meningkatkan
kinerja karyawan. Menurut Purwanto (2013) motivasi adalah
kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhannya. Pentingnya motivasi kerja disampaikan oleh Handoko (2008:86), sebagai kekuatan pendorong yang dapat mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan dan kepuasan dirinya. Motivasi dan kinerja adalah dua elemen yang konstruktif dan korelatif, keduanya saling mensyaratkan dan tidak bisa dilepaskan dengan yang lain. Kinerja karyawan akan rendah apabila tidak mempunyai motivasi untuk melaksakan pekerjaan itu, sebaliknya jika karyawan tersebut memiliki motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut maka pada umumnya tingkat kinerja karyawan akan tinggi (Harlie, 2010). Shadare and Hammed (2009), juga menyebutkan motivasi karyawan merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karena pentingnya motivasi maka dalam suatu organisasi maupun perusahaan diperlukan adanya motivasi yang baik demi tercapainya tujuan perusahaan. Ahmed, et al (2010), menyatakan motivasi dapat diuraikan sebagai arah atau ketekunan individu dalam
4
berusaha untuk mencapai tujuannya yang lebih baik. Wahyudin dan Djumino (2007) serta Musa (2009) dalam penelitiannya menimpulkan bahwa motivasi sangatlah penting dan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja sehingga karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi sehingga dapat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja selain kepemimpinan transformasional dan motivasi adalah disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja karyawan. Zesbendri dan Aryanti (2009),
menyebutkan
bahwa
disiplin
merupakan
modal
utama
yang
mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Menurut Ardana, dkk (2011:134), disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya. Iriani (2010), menambahkan bahwa kedisiplinan karyawan mutlak diperlukan agar seluruh aktivitas yang sedang dan akan dilaksanakan berjalan sesuai mekanisme yang telah ditentukan. Dengan kedisiplinan kerja maka, karyawan tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan perusahaan. Mutmainnah (2008), dan Harlie (2010), dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara disiplin kerja dengan kinerja, karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab dan kewajiban untuk menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut, sehingga karyawan dapat bekerja secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya.
5
Salah satu perusahaaan jual – beli motor di Kabupaten Tabanan Bali yang dalam pencapaian visi dan misinya memerlukan kinerja karyawan yang prima dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dan pelanggannya adalah CV. Agung Motor I. perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jual – beli dan melayani service sepeda motor, dimana yang secara langsung berhubungan dengan konsumen, maka sudah selayaknya karyawan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen maupun pelangganya. Perasaan puas yang dirasakan konsumen atau pelanggan mencerminkan bahwa karyawan sudah menunjukkan kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan. Berikut adalah data penjualan motor CV. Agung Motor I Tahun 2014 Tabel 1.1 : Data Penjualan Motor Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
Penjualan 34 25 18 33 24 26 32 29 32 29 20 33 335
Target 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 360
Sumber : CV. Agung Motor I th.2014
Tabel 1.1 menunjukkan data penjualan motor per unit tahun 2014. Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat adanya suatu perubahan yang terjadi, dimana naik turunnya penjualan motor per unit setiap bulannya yang didominasi belum
6
tercapai target penjualan motor yang ditentukan. CV. Agung Motor I menyadari permasalahan dengan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan hasil penjualan sepeda motor per unit yang di dominasi tidak tercapainya target penjualan setiap bulannya. Selain itu kinerja karyawan di bagian mekanik juga kurang, ini terbukti berdasarkan survei langsung ke lapangan dimana lamanya waktu service dan antrian motor konsumen yang panjang sehingga pengerjaan service motor tidak selesai tepat waktu, dan membuat konsumen lama menunggu. Ini mengindikasikan adanya permasalahan dalam kinerja karyawan. Berdasarkan hasil observasi ditemukan permasalahan yang terjadi dalam CV. Agung Motor I dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari segi kepemimpinan, dimana kurangnya pemimpin dalam mengarahkan dan mengawasi aktivitas kerja karyawan, sehingga ada karyawan yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya yang mengakibatkan kinerja karyawan tidak optimal. Selain itu adanya keluhan karyawan langsung kepada pemimpin seperti : tidak mendapatkan hari libur dalam satu minggu (bekerja penuh dalam seminggu), dan masalah motivasi finansial yaitu, gaji yang diterima juga karyawan masih rendah dan tidak adanya perbedaan gaji antara karyawan lama dan karyawan baru yang mengakitbatkan turunnya motivasi karyawan dalam berkerja. Selain faktor tersebut, faktor disiplin karyawan juga sangat kurang. Observasi di lapangan menunjukkan pelanggaran terhadap jam kerja, dimana karyawan pergi pada saat jam kerja untuk urusan pribadinya tanpa izin dulu dengan atasannya, yang mana kondisi ini berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Permasalahan kinerja karyawan tersebut harus ditangani dengan baik agar tidak
7
menyebabkan terganggunya kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan fenomena yang maka akan diteliti lebih jauh, adapun rumusan masalah sebagai berikut : 1.2
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan dapat dirumuskan
masalah : 1)
Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Agung Motor I ?
2)
Apakah motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Agung Motor I ?
3)
Apakah disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Agung Motor I ?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut , maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)
Untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada CV. Agung Motor I.
2)
Untuk menguji pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada CV. Agung Motor I.
3)
Untuk menguji pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada CV. Agung Motor I.
8
1.4
Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, diharapkan muncul kegunaan sebagai
berikut: 1)
Kegunaan Teoritis (1)
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan informasi di bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia dalam konteks kepemimpinan transformasional, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan.
(2)
Diharapkan penelitian ini memperkaya bukti empiris tentang objek
penelitian
transformasional,
yang
diteliti
motivasi,
disiplin
yaitu
kepemimpinan
kerja
dan
kinerja
karyawan. 2)
Kegunaan Praktis (1)
Menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengidentifikasikan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
(2)
Menjadi referensi bagi perusahaan dalam meningkatkan pemahaman
mengenai
kepemimpinan
transformasional,
motivasi, disiplin kerja, dan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi keputusan manajerial dan individu sumber daya yang terkait.
9
1.5
Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara
sistematis sehingga antara bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan.
Bab II
Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini mencakup mengenai konsep atau teori yang relevan sebagai acuan dan landasan memecahkan permasalahan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini, serta rumusan hipotesis. Adapun teori yang diuraikan: kinerja, kepemimpinan transformasional, motivasi, dan disiplin kerja
Bab III
Metode Penelitian Pada bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan data penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik-teknik analisis data.
10
Bab IV
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang diuraikan dalam pengumpulan dan tabulasi data, deskripsi hasil penelitian dari pengujian dan pengujian hipotesis.
Bab V
Simpulan dan Saran Pada bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dalam bab-bab sebelumnya. Pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan.
11