BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Hasil pengujian menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan consumer goods industry. Kondisi ini tidak mendukung pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Hal ini dimungkinkan, 1) Adanya peluang investasi sehingga perusahaan memerlukan dana yang besar, 2) Apabila perusahaan dalam masa pertumbuhan maka perusahaan memerlukan dana yang banyak untuk kegiatan operasionalnya. Sehingga perusahaan akan meningkatkan
kapasitas
tingkat
hutang
yang
dapat
menguntungkan
perusahaan. Ada kemungkinan walaupun keuntungan perusahaan meningkat, pinjaman perusahaan juga meningkat. Karena investor akan percaya dan merasa aman apabila disertai jaminan yang ada sehingga perusahaan memiliki peluang besar untuk menggunakan hutang dalam memenuhi kebutuhan modalnya. 2. Hasil pengujian menunjukkan struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur
modal
perusahaan
consumer
goods
industry.
Kondisi
ini
menunjukkan semakin tinggi tingkat struktur aset yang dimiliki oleh perusahaan akan diikuti dengan peningkatan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sartono (dalam Putri, 2012) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar. Hal ini
69
70
disebabkan karena dari skala perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana di bandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian besarnya asset tetap dapat digunakan sebagai jaminan hutang perusahaan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hadianto (2008) bahwa struktur aset menjadi salah satu faktor yang akan mempengaruhi meningkat atau menurunnya nilai struktur modal. Implikasi
bagi
perusahaan
consumer
goods
industry
adalah
dapat
meningkatkan investasi pada aktiva jangka panjang perusahaan. Pemilihan jenis aset oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut. Proporsi aset yang lebih besar akan mendorong pemberi pinjaman untuk memberikan pinjaman yang berarti perusahaan akan mempunyai tingkat leverage yang lebih tinggi. Proporsi aset yang besar merupakan jaminan yang baik bagi pemberi pinjaman sehingga kepemilikan aset tersebut juga dapat menjaga nilai likuiditas perusahaan. 3. Hasil pengujian menunjukkan likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan consumer goods industry. Kondisi ini mencerminkan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin menurunkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hasil ini sesuai pecking order theory, dimana perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan dana
71
internalnya
terlebih
dahulu
untuk
membiayai
investasinya
sebelum
menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang. 4. Hasil pengujian menunjukkan pertumbuhan penjualan tidak mempunyai pengaruh signifikan serta negatif terhadap struktur modal perusahaan consumer goods industry. Kondisi ini menunjukkan naik turunnya pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap hutang karena perusahaan tidak menggunakan pendanaan dari luar tetapi menggunakan laba dari dalam perusahaan yaitu laba yang diperoleh dari hasil penjualan yang digunakan untuk operasional perusahaan sehingga perusahaan tidak menggunakan hutang.
5.2 Saran Dari hasil analisis tersebut di atas dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Perusahaan sangat membutuhkan dana yang besar untuk aktivitas operasional perusahaannya. Oleh karena itu, ketika pertumbuhan internal tidak mampu didanai dari dana internal maka perusahaan harus berani mengambil resiko untuk mendapatkan sumber pendanaan dari eksternal berupa hutang. Jika hutang tidak mencukupi, maka perusahaan dapat menerbitkan saham baru dan menjadikan perusahaan berskala besar karena perusahaan yang besar mudah menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan dananya ke perusahaan. Dan hendaknya perusahaan mempertimbangkan untuk lebih memanfaatkan dan mengolah segala
72
sumber daya yang dimiliki dan dipercayakan kepadanya guna semakin meningkatkan pertumbuhan usahanya, sehingga para investor lebih percaya lagi untuk menanamkan investasinya kedalam perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jadi untuk peneliti selanjutnya dimungkinkan untuk mengganti dengan perusahaan lain yang variabel-variabel yang digunakan terhadap struktur modal perusahaan. b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan proxy yang berbeda dengan menambah variabel, jumlah sampel dan periode penelitian yang lebih lama sehingga memperoleh hasil yang lebih baik.
73
JADWAL PENELITIAN ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL
Bln Oktober 1 2 3 4
No. Kegiatan Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2014 Bln November 1 2 3 4
Bln Desember 1 2 3 4
Bimbingan Judul Pembuatan proposal Pengajuan proposal Acc Judul dan proposal Melakukan Riset
Tahun 2015 No. Kegiatan Penelitian 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pembuatan bab 1,2,3 Revisi bab 1,2,3 Acc bab 1,2,3 Pembuatan bab 4 Revisi bab 4 Acc bab 4 dan Revisi bab 5 Acc bab 5 dan Intisari Pengurusan Intisari
Bln Januari 2 3 4
Bln Februari 1 2 3 4
1
Bln Maret 2 3 4
1
Bln April 2 3
4