BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Istana Argo Kencana merupakan cabang dari PT Sanken Argadwija untuk negara Indonesia, PT Istana Argo Kencana merupakan perusahaan penyedia barang elektronik kebutuhan rumah tangga atau yang biasa kita kenal dengan merk Sanken, sedangkan PT Sanken
Argadwija
merupakan
perusahaan
yang
bertugas
memproduksi produk-produk Sanken. PT Istana Argo Kencana atau yang sering kita kenal dengan nama SANKEN berdiri pada 15 Januari 1997,
Didukung oleh
profesional yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia elektronik. SANKEN merupakan produk berkualitas Jepang dengan kualitas tinggi dan memiliki pelayanan service yang cepat tepat dan hangat. Produk-produk SANKEN mulai dipasarkan pada awal tahun 1997, dengan produk unggulan mereka yaitu Lemari Es, Kompor Gas dan Mesin Cuci. PT Istana Argo Kencana (SANKEN) memiliki kualitas terdepan dalam teknologi, adapun teknologi dari produk yang dipasarkan di Indonesia tersebut adalah Xtor Technology, Rotary Compresor, Steril Box, Swash Program, Fuzzy Logic and Inonizer
55
56
Fan, Camelon, Whirljet Technology, Superhot Dispenser, TV 8 Speaker (Website PT Istana Argo Kencana, 2013). Hingga saat ini PT Istana Argo Kencana (SANKEN) telah memiliki 24 cabang yang tersebar di hampri seluruh daerah di Indonesia, adapun wilayah tersebut adalah Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Padang, Jambi Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogya, Kediri, Surabaya, Bali, Jember, Makasar, Manado, Kendari, Palu, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda. Hingga saat ini PT. Istana Argo Kencana (SANKEN) memiliki 300 karyawan untuk wilayah Jakarta. PT Istana Argo Kencana (SANKEN) telah memiliki banyak penghargaan untuk produk-produknya, yaitu Washing Machine, Water Dispenser, CTV, AC, DVD, Audio, Rice Cookers, Gas Cookers, Steam Irons. Selain itu SANKEN ingin mengedepankan program hemat energi, terbukti dengan dibuatnya berbagai produk yang menggunakan tenaga matahari sebagai pengganti listrik seperti Solar Water Heater untuk pemanas air kemudian lampu taman yang tidak menggunakan tenaga listrik. SANKEN memiliki berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan menggunakan program hemat energi seperti Digital Solar Water Heater, Full Auto Washing Machine untuk mesin cuci, Utopia
Premium Water Dispenser yang dilengkapi
dengan lemari pendingin di bagian bawahnya, Glacier Water Filter dengan kualitas terbaik, Xavir Digital Water Dispenser dengan menggunakan tombol LCD, untuk produk pendingin ruangan SANKEN memiliki salah satunya invertech dengan menggunakan
57
Inverter Technology dan menggunakan vitamin C di dalam pendingin ruangan untuk menangkal radikal bebas dan menjadikan tubuh senantiasa lebih sehat dan bugar serta hemat energi, Color Television, Micro System DVD, Active Speaker, DVD Player, Supercom untuk produk Rice Cooker, Steam Iron yang anti lengket, Gas Cooker dengan keunggulan hemat gas hingga 30%, dan berbagai produk SANKEN lain (Dokumen PT Istana Argo Kencana, 2013). PT Istana Argo Kencana mempunyai program CSR yaitu dengan memberikan dispenser secara gratis ke tempat umum seperti Rumah Sakit, Lapangan Basket, Bandara udara, Puskesmas lalu SANKEN memberikan Dispenser secara gratis juga ke SekolahSekolah, Kampus dan apabila dispenser tersebut rusak atau kondisinya telah tidak bagus, SANKEN menggantikan produk tersebut dengan yang baru tanpa meminta apapun dari tempat yang diberikan dispenser tersebut. PT Istana Argo Kencana memiliki Brand Ambassador untuk produk-produk nya, yang menjadi Brand Ambassador nya adalah artis Ibukota ternama yaitu Titi Kamal. PT Istana Argo Kencana memilih Titi Kamal menjadi Brand Ambassador mereka karena Titi Kamal merupakan artis Indonesia, jauh dari pemberitaan buruk, dan menarik sehingga PT Istana Argo Kencana menginginkan agar produk-produk perusahaan di benak masyarakat seperti Titi Kamal yang jauh dari pemberitaan buruk mengenai produk, produknya menarik dan dipilih oleh masyarakat, produk-produk dari perusahaan mudah diingat oleh
58
masyarakat dan mennjadi pilihan utama masyarakat dan konsumen (Dokumen PT Istana Argo Kencana, 2013).
4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan 4.1.2.1 Visi Pengertian visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai. Organisasi yang unggul di masa depan adalah organisasi yang mampu membangun komitmen yang digerakan oleh visi organisasi yang kuat. Setiap perusahaan memiliki visi masing-masing, begitu juga dengan PT Istana Argo Kencana yaitu Visi : Produk Berkualitas Jepang dan Produk Bernilai Tinggi (Dokumen PT Istana Argo Kencana, 2013). 4.1.2.2 Misi Pengertian misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap perusahaan bukan hanya memiliki visi saja tetapi harus memiliki misi, begitu juga dengan PT Istana Argo Kencana yaitu Misi : Service Cepat, Tepat dan Hangat (Dokumen PT Istana Argo Kencana, 2013).
4.1.3 Logo Perusahaan
59
Gambar 4.1 Logo PT Istana Argo Kencana Sumber : Dokumen PT Istana Argo Kencana 2013 Nama Perusahaan
: PT Istana Argo Kencana
Alamat
:Jl. Pluit Raya NO.19, Blok B 10-12A, Jakarta
14440. Kota
: Jakarta Utara
Kode Pos
: 14440
Telephone
: (021) 6626480
Fax
: (021) 626484
Email Hotline
:
[email protected]
Gambar 4.2 Logo Brand PT Istana Argo Kencana Sumber: Dokumen PT Istana Argo Kencana 2013
4.1.4 Struktur Organisasi PT Istana Argo Kencana Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan adanya struktur organisasi yang baik maka fungsi-fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik pula sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. selain itu juga dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis diantaea para pemimpin dan karyawan sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja.
60
Struktur organisasi berbeda-beda pada setiap perusahaan , tergantung pada jenis usaha perusahaan, area pemasaran produk, kebutuhan perusahaan, dan lain sebagainya. bentuk organisasi suatu perusahaan harus dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan, sebab struktur organisasi perusahaan sangat memiliki pengaruh bagi perusahaan dalam menjalankan roda perusahaan serta mencapai tujuan perusahaan.
CEO
Account Receiveble
Finance
Accounting
HRD
Marketing & Public Relations
Invontory
Happy Call & Customer care
After Sales Service
Service Center
Sales Admin
Sales
Call Center
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT Istana Argo Kencana Sumber: Dokumen PT Istana Argo Kencana 2013
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing jabatan dalam Gambar 4.3 struktur organisasi perusahaan : 1)
Chief Executive Oficcer: Merupakan jenjang tertinggi dalam
perusahaan (eksekutif) atau administrator yang diberi tanggung jawab untuk mengatur keseluruhan suatu organisasi. Seseorang yang ditunjuk sebagai CEO dalam sebuah perusahaan biasanya melapor pada dewan direktur.
61
2)
Account Receiveble: adalah salah satu jenis transaksi akuntansi
yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. 3)
Finance : Keuangan bertanggung jawab untuk berkoordinasi
dengan tim dan pihak-pihak terkait dalam melakukan tata kelola dan pengawasan transaksi keuangan, arus kas, pajak dan neraca keuangan perusahaan yang terkait dengan segala aktivitas usaha perusahaan dan hak-kewajiban dengan pihak ketiga di luar perusahaan. 4)
Accounting: Bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan
adalah
persamaan
akuntansi.
Akuntansi
keuangan
berhubungan dengan masalah pencatatan transaaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi danpenyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. 5)
HRD: Bagian personalia merupakan salah satu bagian penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sering kali posisi HRD dianggap sebagai nyawa dari suatu perusahaan sehingga tak jarang posisi ini cenderung mendapat otoritas yang cukup tinggi dan
62
dominan di posisi manajerial perusahaan dalam mengambil langkah atau kebijakan bagi para pekerjanya. 6)
Inventory: Material dan persediaan yang keduanya dimiliki
oleh suatu badan usaha atau institusi untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses produksi. Seluruh badan usaha atau institusi membutuhkan inventory dan biasanya inventory merupakan bagian yang besar dari total asset. 7)
After sales service: Suatu layanan yang disediakan oleh
produsen kepada seorang konsumen,setelah konsumen tersebut melakukan pembelian pada produsen tersebut. Layanan yang diaharapkan dari sebuah produk yang dapat dispesifikasikan kedalam tiga bidang yaitu: realiabilitas, ketergantungan terhadapat layanan,dan perawatan 8)
Marketing : Tugas utama marketing yaitu merencanakan,
mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama
Supervisors
untuk
mencapai
target
penjualan
dan
mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. 9)
Public Relations : Tugas dan tanggung jawab utama divisi
Public Relations PT Istana Argo Kencana: Menjadi penghubung antara karyawan dengan manajer perusahaan dan antara pelanggan dengan perusahaan serta memelihara komunikasi yang baik antar sesama karyawan PT Istana Argo Kencana, Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada perusahaan dalam upaya menjalankan perusahaan untuk jangka selanjutnya
63
10)
Sales Admin : Tugas pokok dari seorang SAD adalah :
Memasukkan data base dari konsumen setiap sales, Membantu seluruh aktifitas sales, terutama dalam bidang administrasi seperti monitoring sejauh mana produk siap untuk diserahkan kepada konsumen, Membuat report aktifitas sales setiap hari, setiap minggu bahkan setiap bulan.
12)
Sales: Sales memiliki tugas menawarkan produk-produk
SANKEN kepada konsumen, distributor dan outlet untuk membeli produknya dengan cara memberitahukan produk terbaru, keunggulan dari produk tersebut, keuntungan membeli produk tersebut, jaminan produk dan sebagainya.
13)
Happy Call & Customer Care: memiliki tugas untuk
menampung saran, keluhan dan kritik dari konsumen akan produkproduk PT Istana Argo Kencana (SANKEN) serta melakukan penghitungan data kepuasan konsumen terhadap produknya untuk keperluan perusahaan.
14)
Service Center: Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menerima barang konsumen yang mengalami kendala dan kerusakan untuk diperbaiki, bisa dilakukan di kantor service PT Istana Argo Kencana atau Home Service.
15)
Call Center: Menerima dan menampung keluhan dari
pelanggan dengan baik dan ramah, lalu menjadikan sebagai bahan evaluasi perusahaan agar lebih baik lagi di masa mendatang.
64
4.1.5 Bidang Usaha PT Istana Argo Kencana PT Istana Argo Kencana adalah perusahaan yang bergerak di bidang
service
dan
penjualan
dari
produk
SANKEN
yang
memproduksi barang-barang elektronik kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini memiliki sepuluh persen dari pasar yang tumbuh dengan cepat untuk produk VCD dan DVD Player, dan sekitar lima persen dari pasar dalam kategori produk seperti AC, Televisi Berwarna, Peralatan Audio, dan peralatan rumah kecil seperti Rice Cooker, Blender dan berbagai peralatan rumah tangga elektronik lainnya. Produk-produk PT Istana Argo kencana tidak hanya itu saja, tetapi PT Istana Argo Kencana kini membuat terobosan baru dengan menciptakan produk yang menggunakan sollar guard (bantuan sinar matahari) dengan begitu maka perusahaan ingin mengusung tema go green dalam produk-produk terbaru dari perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara perusahaan untuk menarik kembali perhatian konsumen yang didukung juga dengan pengaruh peran public relations dalam memperkenalkan produk-produk perusahaan agar kembali berjaya di masyarakat.
4.2
Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam menentukan valid tidak validnya butir-butir pertanyaan kuesioner, suatu program SPSS memiliki beberapa kriteria, nilai koefisien korelasi ( ) hasil penghitungan harus positif. selain itu nilai koefisien korelasi harus lebih besar dari nilai table, karena dalam skripsi ini tingkat
65
kesalahan yang digunaka adalah sebesar 10% atau menggunakan probabilitas sebesar 0,1 maka nilai
table sebesar 0,227, seperti yang dikemukan oleh
Sarwono (Sarwono, 2012: 85). Untuk menghitung reliabilitas suatu butir pertanyaan, maka ditentukan beberapa kriteria dalam program SPSS dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan ketentuan nilai Cronbach’s Alpha harus positif tidak boleh negatif, selain itu hasil penghitungan harus sama atau lebih besar dari nilai standartnya yaitu sebesar 0,6 (Ghozali, 2009: 46) Apabila butir-butir pertanyaan tersebut bernilai sesuai ketentuan yang disebutkan, maka baru dapat dinyatakan reliabel.
Validitas dan Reliabilitas Variabel X Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
75
100.0
Excludeda
0
.0
Total
75
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 4.1 Case Processing Summary variabel X (Public Relations). Sumber: Data primer.
Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah data responden (N) sebesar 75 sesuai dengan jumlah sampel penelitian yang juga sebesar 75 responden.
66
menunjukan bahwa ketika proses pengolahan data tidak ada data responden yang terlewati. Dapat dilhat juga pada kolom Excluded menunjukan angka 0, yang artinya tidak ada data responden yang tersisihkan.
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation Alpha Deleted
Public Relations PT Istana 27.09
16.275
.731
.839
15.405
.751
.836
18.783
.448
.868
Argo Kencana aktif dalam membantu tim menangani complaint pelanggan Public Relations PT Istana 27.00 Argo
Kencana
menjalankan
sudah perannya
sebagai Humas Public Relations PT Istana 27.03 Argo Kencana melakukan pengenalan produk kepada publik
if
Item
67
Public Relations PT Istana 27.08 Argo
Kencana
18.291
.532
.861
18.486
.598
.857
17.642
.573
.857
16.715
.613
.853
13.972
.770
.836
menjadi
penengah antara perusahaan dengan para public eksternal Public Relations PT Istana 26.97 Argo
Kencana
aktif
melakukan interaksi dengan karyawan Public Relations PT Istana 26.92 Argo
Kencana
berpartisipasi
aktif
dalam
rapat
pengambilan
keputusan
penanganan
persoalan
perusahaan Public Relations PT Istana 27.04 Argo
Kencana
membantu
mengembangkan
konten
website perusahaan Public Relations PT Istana 27.31 Argo
Kencana
mampu
dengan baik menyampaikan maksud
perusahaan
(pengenalan
produk,dsb)
kepada publik Tabel 4.2 Tabel uji validitas dan reliabilitas variabel X (Public Relations).
68
Sumber: Data primer.
Dapat dilihat dari hasil penghitungan menggunakan program SPSS pada table diatas, maka nilai koefisien korelasi ( ) semua butir pertanyaan yang terdapat dalam kolom “Corrected item total correlation” bernilai positif lebih besar dari 0,227. Dapat diartikan bahwa butir-butir pertanyaan untuk variabel X pada kuesioner sudah dinyatakan valid.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .868
8
Tabel 4.3 Uji reliabilitas variabel X (Public Relations). Sumber: Data primer.
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel X sebesar 0,868 , Nilai Cronbach’s Alpha variabel X lebih besar dari nilai standar reliabilitasnya yaitu 0,6 ( 0,868 > 0,8 ) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pertanyaan dari variabel X sudah reliable karena nilai variabel X 0,868 ≥ 0,6. Untuk lebih spesifik lagi dapat dilihat bahwa nilai semua butir pertanyaan dalam kolom “Cronbach’s Alpha If Item Deleted” pada table 4.2 bernilai diatas nilai standar 0,6 dengan begitu butir pertanyaan dianggap reliabel. Dengan jumlah pertanyaan variabel X (N) sebesar 8, maka dinyatakan bahwa seluruh butir pertanyaan valid dan reliabel karena sesuai dengan
69
standar ketentuan program SPSS. Validitas Dan Reliabilitas Variabel Y ( Brand Awareness) Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
75
100.0
Excludeda
0
.0
Total
75
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Tabel 4.4 Case Processing Summary variabel Y. Sumber: Data primer.
Pada table diatas dapat terlihat bahwa jumlah data valid (N) sebesar 75, sama dengan jumlah responden penelitian sebesar 75. Dapat diartikan bahwa dalam proses pengolahan data variabel Y tidak ada data responden yang terlewati. Hal ini dapat pula ditunjukan melalui kolom excluded yang menunjukan angka 0, dimana dapat diartikan bahwa tidak ada data responden yang tersisihkan.
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation Alpha Deleted
if
Item
70
Saya memilih produk PT 15.07
4.955
.376
.636
5.144
.228
.717
4.221
.698
.489
4.961
.411
.620
4.811
.469
.595
Istana Argo Kencana sebagai pilihan utama Produk
PT
Istaan
Argo 15.33
kencana menjadi salah satu pilihan saya untuk memenuhi kebutuhan alat rumah tangga Saya
mengetahui
slogan 15.09
yang terdapat pada produk PT Istana Argo Kencana Saya mengetahui logo yang 15.28 terdapat pada produk PT Istana Argo Kencana Saya mengetahui produk dari 15.60 PT Istana Argo Kencana
Tabel 4.5 Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y ( Brand Awareness ). Sumber: Data Primer
Sama seperti uji validitas variabel X sebelumnya, dapat dilihat dari hasil penghitungan menggunakan program SPSS pada table diatas, maka nilai koefisien korelasi ( ) semua butir pertanyaan yang terdapat pada kolom “correted item total correlation” pada table variabel Y bernilai positif dan lebih besar dari 0,227. Dapat diartikan bahwa butir-butir pertanyaan untuk variabel Y pada kuesioner sudah dinyatakan valid.
71
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .667
5
Tabel 4.6 Tabel Reliabilitas Variabel Y. Sumber: Data Primer
Dari table 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha secara keseluruhan untuk variabel Y sebesar 0,667, nilai Cronbach’s Alpha variabel Y lebih besar dari nilai standar reliabilitas yaitu 0,6 (0,667 > 0,6) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan butir-butir pertanyaan dari variabel Y sudah reliabel karena nilai variabel Y 0,667 ≥ 0,6. Untuk lebih spesifik, dapat dilihat bahwa nilai semua butir pernyataan dalam kolom “Cronbach’s Alpha If Item Delected” pada table 4.5 bernilai diatas nilai standar 0,6 maka dengan begitu tiap butir pernyataan variabel Y dianggap reliabel. Dengan jumlah butir pernyataan variabel Y (N) sebesar 5, dapat dinyatakan bahwa setiap butir pernyataan variabel Y valid dan reliabel karena telah memenuhi standar ketentuan SPSS.
4.3
Uji Normalitas Uji normalitas yang dilakukan melalui analisa grafik p-plot atau biasa disebut dengan normality plot, dengan kriteria data yang berdistribusi normal akan berada tidak jauh sebarannya dari garis lurus kiri bawah ke kanan atas
72
(Sarwono, 2012:101).
Gambar 4.4 Normalitas Sumber: Data Primer
Tabel 4.7 Uji Normalitas P-Plot of Regression. Sumber: Data Primer Dari gambar grafik normalitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran data (plot) tidak tersebar atau berada tidak jauh dari garis harus kiri bawah ke kanan atas sesuai atandar ketentuan SPSS. 4.4
Analisis Data 4.4.1 Data Demografi Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan PT Istana Argo Kencana untuk melihat bagaimana pengaruh peran Public Relations
73
terhadap kesadaran merk perusahaan dengan terkumpul sampel sebanyak 75 responden.
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Laki - Laki
24
32.0
32.0
32.0
Perempuan
51
68.0
68.0
100.0
Total
75
100.0
100.0
Tabel 4.8 Tabel Jenis Kelamin Responden. Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan total responden yang menjadi obyek penelitian dimana terdiri dari 24 pria dan 51 wanita. Dimana bila diukur melalui tingkat persentase yakni, 32% untuk responden pria dan 68% untuk responden wanita. Perhitungan ini dinyatakan valid karena telah sesuai dengan sampel yang diambil sesuai dengan perhitungan yang diambil dari total populasi. Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
20 - 25 Tahun
15
20.0
20.0
20.0
26 - 30 Tahun
28
37.3
37.3
57.3
31 - 35 Tahun
26
34.7
34.7
92.0
6
8.0
8.0
100.0
75
100.0
100.0
> 40 Tahun Total
Tabel 4.9 Tabel Usia Responden. Sumber: Data Primer
74
Tabel 4.9 diatas menunjukkan profil responden dengan faktor usia/umur dimana responden terdiri dari: 15 orang berumur 20-25 tahun, 28 orang berumur 26-30 tahun , 26 orang berumur 31-35 tahun dan 6 orang berumur > 40 tahun. 4.4.2 Analisis Korelasi Menurut Sarwono (Sarwono, 2012: 121), Pengukuran kekuatan hubungan antara variabel didasarkan pada kriteria yang menyebutkan jika hubungan mendekati 1, maka hubungan semakin kuat; sebaliknya apabila hubungan mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Kekuatan hubungan antara 2 variabel dapat dilihat melalui tabel korelasi dengan perhitungan standar sebagai berikut: 0
: Tidak ada korelasi antara 2 variabel
>0,25 – 0,5
: Korelasi cukup kuat
>0,5 – 0,75
: Korelasi kuat
>0,75 – 0,99
: Korelasi sangat kuat
Correlations
Pearson Correlation Total_x
Total_y
Total_x
Total_y
1
.386**
Sig. (2-tailed)
.000
N
75
75
Pearson Correlation
.386**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
75
75
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4.10 Tabel Korelasi. Sumber: Data Primer
Melalui perhitungan SPSS dari hasil data tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa angka korelasi sebesar 0,386 yang mana dapat diartikan bahwa korelasi antara variabel X (Public Relations) dengan variabel Y (Brand Awareness) dapat dinyatakan bahwa berkorelasi cukup kuat. Selain itu hasil data penelitian ini menunjukkan angka korelasi positif, yang artinya hubungan kedua variabel searah. Dalam artian semakin tinggi nilai varibael Public Relations maka akan semakin tinggi pula nilai variabel Brand Awareness. Kolom sigma pada table 4.10 adalah untuk melihat signifikansi hubungan dari kedua table, yang mana dapat dilihat bahwa hubungan kedua variabel signifikan karena angka signifikan data 0,000 > 0,05. Jadi berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel Public Realtions dan Brand Awareness cukup kuat, signifikan dan searah. 4.4.3 Analisis Regresi Pada bagian analisa regresi akan ditemukan koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya peranan variabel X terhadap variabel Y. Hal ini dapat ditentukan dengan rumus
x 100% (Sarwono, 2012: 189).
Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted Square
R Std. Error of the Estimate
76
1
.386a
.149
.137
2.449
a. Predictors: (Constant), Total_x b. Dependent Variable: Total_y
Tabel 4.11 Tabel Model Summary. Sumber: Data primer
R Square (
) disebut juga koefisien determinasi berfungsi
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada table 4.11 dapat diketahui dalam hasil penghitungan SPSS didapatkan bahwa jumlah R Square (
) sebesar 0,149 atau
14,9%. Yang berarti bahwa sebesar 14,9% Brand Awareness (variable Y) dapat dijelaskan oleh Public Relations (variable X). Sedangkan sisanya yaitu 85,1% (100%-14,9%) dapat dijelaskan oleh faktor atau variabel lain. Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
6.467
.000
3.570
.000
Coefficients B
Std. Error
(Constant)
12.350
1.910
Total_x
.218
.061
Beta
1 .386
a. Dependent Variable: Total_y
Tabel 4.12 Tabel Koefisien Regresi. Sumber: Data primer Untuk Menggambarka persamaaan regersi maka digunakan rumus sebagai berikut:
77
Dimana (Y) adalah Brand Awareness, (X) merupakan Public Relations, (a) yaitu angka dari Unstandadized Coefficients yang dalam penelitian ini didapat sebesar 12,350. Kemudian (b) merupakan angka koefisien regresi sebesar 0,218. Oleh karena itu persamaan regresinya menjadi:
Yang artinya apabila X mengalami penaikkan sebesar 1 maka Y akan mengalami kenaikkan sebesar 12,568. 4.4.4 Uji T Uji T dilakukan untuk melihat signifikansi koefisien regresi. Apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. untuk dapat diterima, maka sesuai dengan standart SPSS, diharuskan t hitung > t table. T hitung dapat dilihat pada table 4.12 pada kolom “t”. Cara melihat table t adalah dengan ketentuan (DF) = (jumlah data-2) atau dalam penelitian ini 75-2=73
. Dan t table 1,666
(Riduwan, 2007: 127-128). Karena t hitung > dari t tabel (3,570 > 1,666) maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima, koefisien regresi signifikan. dalam penelitian ini, hipotesis yang diterima tersebut yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya antara lain:
78
1)
Terdapat hubungan antara Public Relations dengan Brand Awareness PT Istana Argo Kencana.
2)
Terdapat pengaruh antara Public Relations dengan Brand Awareness PT Istana Argo Kencana.
3) 4.5
Terdapat tingkat Brand Awareness PT Istana Argo Kencana.
Pembahasan Berdasarkan Analisis data diatas dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara Public Relations dengan Brand Awareness, maka dengan begitu sudah dapat dipastikan dalam pengaruh tersebut terdapat hubungan diantara keduanya melalui analisis yang telah dijabarkan dapat dilihat bahwa derajat Brand Awareness yang dipengaruhi Public Relations sebesar 14,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Analisis-analisis yang dihasilkan melalui dapat primer ini mendukung atau sejalan dengan teori yang ada, salah satu fungsi praktisi Public Relations menurut Nurjaman dan Khaerul Umam (Nurjaman, 2012: 113) adalah untuk membangun pengenalan dan pengetahuan mengenai merk. Hal tersebut dapat praktisi Public Relations lakukan membangun kesadaran dari produk-produk yang dihasilkan perussahaan.