BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1
Objek Penelitian Pada penelitian mengenai “Pengaruh Program CSR Terhadap Citra Perusahaan:
Studi Kasus Program SAHABAT PLN di PT PLN (Persero)”, objek penelitiannya yaitu masyarakat yang terlibat dalam program SAHABAT PLN yang dilaksanakan tahun 2012 dan berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan). Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 141 responden di empat RT dengan 43 responden dari RT. 02/ 12, 23 responden dari RT. 04/ 12, 33 responden dari RT. 05/ 12, dan 42 responden dari RT. 06/ 12.
4.1.1
Profil Perusahaan Peneliti akan memaparkan secara singkat profil perusahaan yang merupakan
objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu PT PLN (Persero). Nama perusahaan
: PT PLN (Persero)
Logo Perusahaan
:
Tahun berdiri
: 1972 43
44
Moto
: Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Anak Perusahaan
: 1) PT Indonesia Power (IP) 2) PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) 3) PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) 4) PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON +) 5) PT PLN Tarakan 6) PT PLN Batubara 7) PT PLN Geothermal 8) PT Geo Dipa Energi (PT GDE) 9) PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN-E) 10) Majapahit Holding BV
Alamat Perusahaan
: Kantor Pusat Jl. Trunojoyo Blok M-1 No.135 Kebayoran Baru – Jakarta 12160 – Indonesia
No Telepon
: +62 21 7251234, 7250550, 7261122
No Fax
: +62 21 7221330
Web
: www.pln.co.id
Sumber: Company Profile PT PLN (Persero)
4.1.2
Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
45
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas bersamasama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Pada 1 Januari 1965 BPU-PLN dibubarkan, kemudian diresmikanlah 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas. Tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perusahaan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum. Selanjutnya, dengan diterbitkan UU Nomor 30 Tahun 2009, PLN
46
bukan lagi sebagai PKUK namun sebagai Badan Usaha Milik Negara dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Sumber: Company Profile PT PLN (Persero)
4.1.3
Visi dan Misi PT PLN (Persero)
A. Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. B. Misi 1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. 2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Sumber: Company Profile PT PLN (Persero)
4.1.4
Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis. Struktur organisasi dapat dikatakan baik apabila dapat mengelompokkan pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab, dan hubungan antar fungsi atau bagian dari bagan organisasi agar dapat mencapai tujuan dari organisasi/perusahaan.
47
Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Kantor Pusat SKPTS No.023.K/DIR/2012 DIREKTUR UTAMA SATUAN PENGAWASAN INTERN
DIREKTUR PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RESIKO
DIREKTUR KONSTRUKSI
DIREKTUR PENGADAAN STRATEGIS
DIREKTUR OPERASI JAWA BALI
DIREKTUR OPERASI INDONESIA BARAT
DIREKTUR OPERASI INDONESIA TIMUR
DIREKTUR SDM DAN UMUM
DIREKTUR KEUANGAN
DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS KORPORAT
DIVISI KONSTRUKSI DAN IPP JAWA BALI
DIVISI PENGADAAN STRATEGIS
DIVISI PEMBANGKITAN
DIVISI PEMBANGKITAN
DIVISI PEMBANGKITAN
DIVISI PENGEMBANGAN ORGANISASI
DIVISI KEUANGAN KORPORAT
DIVISI PERENCANAAN SISTEM
DIVISI KONSTRUKSI DAN IPP INDONESIA BARAT
DIVISI PENGADAAN IPP
DIVISI TRANSMISI
DIVISI TRANSMISI
DIVISI TRANSMISI
DIVISI PENGEMBANGAN SISTEM SDM
DIVISI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN
DIVISI PERENCANAAN PENGADAAN STRATEGIS, ENJINIRING & TEKNOLOGI
DIVISI KONSTRUKSI DAN IPP INDONESIA TIMUR
DIVISI BISNIS DAN TRANSAKSI TENAGA LISTRIK
DIVISI DISTRIBUSI DAN PELAYANAN PELANGGAN
DIVISI DISTRIBUSI DAN PELAYANAN PELANGGAN
DIVISI DISTRIBUSI DAN PELAYANAN PELANGGAN
DIVISI PENGEMBANGAN SDM DAN TALENTA
DIVISI PERBENDAHARAAN
DIVISI NIAGA
DIVISI ADMINISTRASI KONSTRUKSI
DIVISI BATUBARA
DIVISI UMUM DAN MANAJEMEN KANTOR PUSAT
DIVISI AKUNTANSI, PAJAK, DAN ASURANSI
DIVISI MANAJEMEN RESIKO
DIVISI ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
DIVISI GAS DAN BBM
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
SATUAN PELAYANAN UMUM KORPORAT
DIVISI SISTEM INFORMASI
UNIT INDUK PEMBANGKITAN
UNIT INDUK PENYALURAN DAN PENGATURAN BEBAN
UNIT INDUK DISTRIBUSI
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
UNIT IDUK PUSATPUSAT
UNIT JASA-JASA
UNIT INDUK WILAYAH
ANAK PERUSAHAAN
USAHA PATUNGAN
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Sumber: Company Profile PT PLN (Persero)
Struktur Organisasi Pada Sekretariat Perusahaan PT PLN (Persero) Kantor Pusat SKPTS No.058.K/DIR/2010
Gambar 4.2 Struktur Sekretariat Perusahaan PT PLN (Persero) Sumber: Company Profile PT PLN (Persero)
SATUAN PENGENDALIAN KINERJA KORPORAT
48
4.2
Analisis Hasil Penelitian Data yang digunakan dari penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden. Cara untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 141 responden yang bertindak sebagai sampel. Kuesioner yang dibagikan kepada responden, semuanya kembali ke tangan penulis beserta dengan hasil jawaban dari pertanyaan yang ada di kuesioner. Kuesioner yang dibagikan membahas menganai Corporate Social Responsibility (CSR) dan citra perusahaan. Kuesioner menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert. Jawaban dari setiap pernyataan kuesioner yang menggunakan skala Likert dilengkapi dengan alternatif jawaban, yaitu: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
4.2.1
Karakteristik Responden Analisis pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat
yang terlibat dalam CSR SAHABAT PLN. Kuesioner diberikan kepada 141 responden yang berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan). Jumlah populasi di daerah tersebut adalah 218 kepala keluarga, namun hanya 141 responden yang mewakili masing-masing kepala keluarga yang dianggap
49
sebagai sampel. Dari perolehan data 141 responden, berikut penjabaran profil responden:
4.2.1.1 Berdasarkan Usia Table 4.1 Usia Responden Usia < 20 tahun 20 tahun–30 tahun 31 tahun–40 tahun > 40 tahun
Jumlah Responden 0 25 43 73
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat dalam rentang usia diatas 40 tahun. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
0% 18% < 20 tahun 20 tahun – 30 tahun 31 tahun – 40 tahun
52% 30%
> 40 tahun
Gambar 4.3 Diagram Usia Responden
50
4.2.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin Table 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah Responden 117 24
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat dengan jenis kelamin laki-laki. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
17%
Laki-laki Perempuan
83%
Gambar 4.4 Diagram Jenis Kelamin Responden
4.2.1.3 Berdasarkan RT/RW Table 4.3 RT/ RW Responden RT/ RW 02/ 12 04/ 12 05/ 12 06/ 12
Jumlah Responden 43 23 33 42
51
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat di RT/ RW 02/ 12. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
30%
31%
RT/RW 02/12 RT/RW 04/12 RT/RW 05/12 RT/RW 06/12
23%
16%
Gambar 4.5 Diagram RT/RW Responden
4.2.1.4 Berdasarkan Pendidikan Terakhir Table 4.4 Pendidikan Responden Pendidikan Terakhir SD SMP SMA D3 S1 Lain-lain
Jumlah Responden 13 47 57 3 21 0
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat dengan pendidikan terakhir SMA. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
52
2%
15%
9% SD SMP 33%
SMA D3 S1
41%
Gambar 4.6 Diagram Pendidikan Responden
4.2.1.5 Berdasarkan Pekerjaan Responden Table 4.5 Pekerjaan Responden Pekerjaan Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wirausaha Tidak Bekerja Lain-lain
Jumlah Responden 4 43 85 9 0
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat dengan pekerjaan sebagai wirausaha. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
53
0% 3% 6% Pegawai Negeri 31%
Pegawai Swasta Wiraswasta Tidak Bekerja Lain-lain
60%
Gambar 4.7 Diagram Pekerjaan Responden
4.2.1.6 Berdasarkan Penghasilan Responden Table 4.6 Penghasilan Responden Penghasilan < Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 > Rp. 3.000.000
Jumlah Responden 11 56 54 20
Dari hasil diatas diperoleh bahwa sebagian besar pengisi kuesioner adalah masyarakat dengan penghasilan Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 per bulan. Jika digambarkan secara diagram adalah sebagai berikut:
54
14%
8%
< Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 40%
38%
Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 > Rp. 3.000.000
Gambar 4.8 Diagram Penghasilan Responden
4.2.2
Analisis Hasil Kuesioner Pada bagian ini, dari hasil penelitian yang didapatkan maka akan diuraikan
pendapat masyarakat di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan) mengenai CSR program SAHABAT PLN terhadap citra PT PLN (Persero).
Analisis dan pembahasan kuesioner ini dibuat berdasarkan dari
keseluruhan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada responden.
4.2.2.1 Hasil Kuesioner Mengenai Corporate Social Responsibility Tabel 4.7 Jawaban Mengenai CSR Skala Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Jawaban 0 0 27 390 711
55
Berdasarkan tabel diatas, dinyatakan bahwa dari responden lebih banyak memilih pernyataan dengan skala sangat setuju dengan hasil 711 suara dari total 8 pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan kepada 141 responden PT PLN (Persero) yang berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan).
4.2.2.2 Hasil Kuesioner Mengenai Citra Tabel 4.8 Jawaban Mengenai Citra Skala Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Jawaban 0 6 6 492 624
Berdasarkan tabel diatas, dinyatakan bahwa responden lebih banyak memilih pernyataan dengan skala sangat setuju dengan hasil 624 suara dari 8 pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan kepada 141 responden PT PLN (Persero) yang berlokasi di Area Bulungan (RT/ RW. 02, 04, 05, 06/ 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan).
4.3
Hasil Uji Validitas Sebelum menyebarkan kuesioner kepada 141 responden, maka terlebih dahulu
dilakukan pre test kepada 30 responden. Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 30 responden, kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 21.0. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner valid atau tidak. Oleh karena itu, uji validitas menggunakan data dari
56
30 responden. Agar ketika terdapat pernyataan-pernyataan yang tidak valid, maka pernyataan tersebut bisa diubah atau dihilangkan. Sehingga penelitian ulang hanya dilakukan kepada 30 responden saja dan bukan penelitian ulang kepada 141 responden. Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah metode Korelasi Pearson. Hasil kuesioner valid atau tidak dapat dilihat pada hasil perhitungan terhadap r tabel product moment dengan n-2 = 30-2, r hitung > 0.361 dengan interval kepercayaan 95% atau α = 5%. Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel CSR No 1. 2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
Pernyataan Listrik Pintar memudahkan saya dalam mengatur dan mengendalikan pemakaian listrik. Saya merasa bahwa PLN bertanggung jawab dalam mencegah terjadinya kebakaran dengan melakukan penertiban cantolan/pencurian listrik liar. Saya mendukung program SAHABAT PLN karena program ini membuat lingkungan saya lebih aman dan nyaman. Pegawai PLN ikut berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan program SAHABAT PLN. Dalam menjalankan program ini, PLN tidak hanya memperhatikan kepentingan masyarakat, tetapi juga keselamatan pekerja saat melakukan penertiban cantolan/pencurian listrik liar. Sebagai bagian dari program SAHABAT PLN Indahnya Kampungku, pemberian bantuan berupa tempat sampah dan gerobak sampah bermanfaat sebagai sarana untuk menjaga kebersihan lingkungan. Aksi penghijauan melalui pemberian bantuan pot tanaman lengkap dengan tanaman keras menjadikan lingkungan lebih indah dan asri. Program SAHABAT PLN Tertibnya Listrikku mengajak saya untuk selalu menjaga lingkungan agar tertib listrik.
Sumber: Hasil Kuesioner
r hitung 0.549
r tabel 0.361
Keterangan Valid
0.482
0.361
Valid
0.729
0.361
Valid
0.673
0.361
Valid
0.801
0.361
Valid
0.789
0.361
Valid
0.653
0.361
Valid
0.475
0.361
Valid
57
Dari Tabel di atas, hasil perhitungan validitas dari SPSS 21.0 dimana menghasilkan pernyatan sebagai berikut: 1. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P1 adalah 0.549. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.549 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor satu (1) dinyatakan valid. 2. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P2 adalah 0.482. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.482 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor dua (2) dinyatakan valid. 3. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P3 adalah 0.729. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.729 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor tiga (3) dinyatakan valid. 4. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P4 adalah 0.673. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.673 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor empat (4) dinyatakan valid. 5. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P5 adalah 0.801. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.801 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor lima (5) dinyatakan valid.
58
6. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P6 adalah 0.789. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.789 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor enam (6) dinyatakan valid. 7. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P7 adalah 0.653. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.653 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor tujuh (7) dinyatakan valid. 8. Dari delapan (8) item variabel Corporate Social Responsibility (X) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P8 adalah 0.475. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.475 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor delapan (8) dinyatakan valid.
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Citra No 1
2
3 4
5
6
Pernyataan PLN adalah perusahaan yang peduli terhadap kebutuhan dan keselamatan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Program SAHABAT PLN yang dilakukan PT PLN (Persero) di daerah Kebayoran Lama sudah terlaksana dengan baik. Saya percaya bahwa program SAHABAT PLN bermanfaat bagi saya dan lingkungan. Saya setuju bahwa program SAHABAT PLN merupakan solusi dari permasalahan di lingkungan saya. Program SAHABAT PLN Indahnya Kampungku memotivasi saya untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Program SAHABAT PLN Tertibnya Listrikku mendorong saya untuk terus menjaga lingkungan yang tertib dalam penggunaan listrik.
r hitung 0.549
r table 0.361
Keterangan Valid
0.508
0.361
Valid
0.595
0.361
Valid
0.792
0.361
Valid
0.761
0.361
Valid
0.792
0.361
Valid
59
7 8
Saya merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan PLN melalui program SAHABAT PLN. Kesan positif saya terhadap PLN semakin meningkat setelah diadakannya program SAHABAT PLN.
0.520
0.361
Valid
0.508
0.361
Valid
Sumber: Hasil Kuesioner Dari Tabel di atas, hasil perhitungan validitas dari SPSS 21.0 dimana menghasilkan pernyatan sebagai berikut: 1. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P1 adalah 0.549. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.549 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor satu (1) dinyatakan valid. 2. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P2 adalah 0.508. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.508 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor dua (2) dinyatakan valid. 3. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P3 adalah 0.595. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.595 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor tiga (3) dinyatakan valid. 4. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P4 adalah 0.792. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.792 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor empat (4) dinyatakan valid. 5. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P5 adalah 0.761. r hitung ini lebih besar dari
60
pada r table, 0.761 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor lima (5) dinyatakan valid. 6. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P6 adalah 0.792. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.792 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor enam (6) dinyatakan valid. 7. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P7 adalah 0.520. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.520 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor tujuh (7) dinyatakan valid. 8. Dari delapan (8) item variabel citra (Y) dalam kuesioner, maka berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan r hitung P8 adalah 0.508. r hitung ini lebih besar dari pada r table, 0.508 > 0.361. Sehingga pernyataan dalam kuesioner nomor delapan (8) dinyatakan valid.
4.4
Hasil Uji Reliabilitas Dari pernyataan-pernyataan tersebut diatas, kemudian dilakukan uji reliabilitas.
Sama halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan data pre test yaitu 30 responden. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument pernyataan pada kuesioner dapat stabil atau sama. Dalam artian responden akan mengisi jawaban yang sama atau berubah seandainya diminta untuk mengisi kuesioner kembali. Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 21.0. Metode uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel
61
dikatakan reliabel jika nilai reabilitas lebih besar dari 0.6, dimana 0.6 adalah standarisasi nilai reliabilitas. Tabel 4.11 Reliabilitas Variabel CSR Reliability Statistics Cronbach's Alpha .783
N of Items 8
Sumber : SPSS versi 21.0 Dari hasil uji reliabilitas dihasilkan Cronbach’s Alpha untuk variabel Corporate Social Responsibility adalah sebesar 0.783. Dengan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan untuk variabel Corporate Social Responsibility adalah reliable. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada range 0.6 – 0.79 maka menunjukan reliabilitas diterima.
Tabel 4.12 Reliabilitas Variabel Citra Reliability Statistics Cronbach's Alpha .747
N of Items 8
Sumber : SPSS versi 21.0 Dari hasil uji reabilitas dihasilkan Cronbach’s Alpha untuk variabel citra adalah sebesar 0.747. Dengan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan untuk variabel citra adalah reliable. Nilai Cronbach’s Alpha berada pada range 0.6 – 0.79 maka menunjukan reliabilitas diterima.
62
4.5
Hasil Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson dilakukan dengan menggunakan data dari 141 sampel.
Analisis korelasi pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain secara linier. Nilai korelasi (r) adalah 0 sampai 1 atau 0 sampai -1 (untuk hubungan negatif), semakin mendekati 1/-1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya, nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Tabel 4.13 Korelasi CSR Terhadap Citra Correlations X_Total
Y_Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X_Total 1 141 .718** .000 141
Y_Total .718** .000 141 1 141
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil analisis korelasi Pearson dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson antara variabel Corporate Social Responsibility (X) dengan citra (Y) sebesar 0.718. Karena nilai korelasi berada di range 0.60 – 0.799, maka disimpulkan bahwa hubungan antara Corporate Social Responsibility dengan citra adalah kuat. Nilai korelasi positif artinya hubungan positif, yaitu jika Corporate Social Responsibility meningkat maka citra juga semakin tinggi.
63
4.6
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Hasil analisis determinasi (R2) dapat dilihat pada output Moddel Summary dari
hasil analisis regresi linier sederhana. Tabel 4.14 Model Summary Analisis Regresi Model Summary Model 1
R .718a
R Square .516
Adjusted R Square .513
Std. Error of the Estimate 2.087
a. Predictors: (Constant), X_Total
Berdasaran output diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0.516 atau (51.6%). Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (corporate social responsibility) terhadap variabel dependen (citra) sebesar 51.6%. atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (corporate social responsibility) mampu menjelaskan sebesar 51.6% variasi variabel dependen (citra). Sedangkan sisanya 48.4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 4.15 Regresi Linier Sederhana Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) X_Total
a Dependent Variable: Y_Tot
Std. Error 6.738
2.434
.802
.066
64
Persamaan regresi sederhana adalah: Y’ = a + bX Y’ = 6.738 + 0.802X
Penjelasan persamaan tersebut sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 6.738; artinya jika tidak melakukan program corporate social responsibility (CSR) SAHABAT PLN sama sekali, maka nilai citranya sebesar 6.738. b. Koefisien regresi variabel corporate social responsibility sebesar 0.802; artinya jika corporate social responsibility mengalami kenaikan satu satuan, maka citra akan mengalami peningkatan sebesar 0.802 satuan.
4.8
Hasil Uji t (Uji Koefisien Regresi Sederhana) Tabel 4.16 Uji t Coefficients(a) Model T 1
(Constant) X_Total
Sig. 2.768
.006
12.177
.000
a Dependent Variable: Y_Tot
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
65
1. Hipotesis Ho : Corporate Social Responsibility (CSR) tidak ada pengaruh terhadap citra PT PLN (Persero). Ha : Corporate Social Responsibility (CSR) ada pengaruh terhadap citra PT PLN (Persero). 2. t hitung Berdasarkan output di atas diperoleh t hitung sebesar 12.177. 3. t table Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2.5% (uji dua sisi). Derajat kebebasan (df) = n–k–1 = 141–2–1 = 138. Dengan pengujian dua sisi (signifikansi 2.5%) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar +2.266 / -2.266. 4. Kriteria pengujian Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t table 5. Membandingkan t hitung dengan t tabel Nilai t hitung > t tabel (12.177 > 2.266), maka Ho ditolak 6. Kesimpulan Karena nilai t hitung > t tabel (12.177 > 2.266) maka Ho ditolak, artinya bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) ada pengaruh terhadap citra PT PLN (Persero). Nilai t hitung positif, artinya pengaruh yang terjadi adalah positif, atau dapat diartikan semakin tinggi atau baik Corporate Social Responsibility (CSR), maka semakin meningkat citra PT PLN (Persero).
66
Dengan cara lain, karena nilai signifikansi 0.00 < 0.05 maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap citra PT PLN (Persero).