BAB 3
METODE PENELITIAN 3.1
Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian
3.1.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah MNC Promo yang terdiri dari 16 karyawan. 3.1.2
Sampel Sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawan kreatif yang
berada di bisnis unit MNC Promo, yaitu sebanyak 16 orang. 3.1.3
Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian Dikarenakan penelitian ini mengambil sampel dari seluruh
populasi, sesuai dengan pernyataan Arikunto (2006) penelitian ini termasuk studi populasi, sehingga tidak menggunakan teknik sampling. 3.2
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
studi korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006). 32
33 Dijelaskan juga bahwa sifat umum penelitian kuantitatif antara lain adanya kejelasan unsur, yaitu tujuan, subjek, sumber data yang sudah mantap dan rinci sejak awal, dapat menggunakan sampel, kejelasan desain penelitian, dan analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Penelitian Korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa erat hubungannya serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2006)
Penelitian ini menggunakan teknik statistik non-parametrik dikarenakan jumlah sampel yang kurang dari 30 (n = 16) dengan menggunakan teknik analisis data korelasi Spearman. Metode tersebut digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang (Arikunto, 2006). Untuk pengolahan data akan menggunakan perangkat lunak Statistical Package of Social Science (SPSS) for Windows version 19. 3.3
Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian,
atau apa yang menjadi
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Adapun variabel
titik
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.3.1
Lingkungan Kerja Fisik (Independent Variable) Lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung .
34 Dari faktor-faktor lingkungan kerja fisik menurut Sedarmayanti (2001), bedasarkan hasil survey yang dilakukan pada 8 karyawan MNC Promo didapat 3 faktor yang paling dominan, yaitu : •
Temperatur Suhu di tempat kerja yang berasal dari AC
•
Dekorasi Tata
warna
yang
baik
dan
juga
pengaturan
tata
letak,
perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja. •
Musik Musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja Tabel 3.1 Hasil Survey Faktor Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan Kerja Fisik Jumlah Faktor checklist Penerangan/cahaya 5 Temperatur/suhu udara 7 Kelembaban 4 Sirkulasi udara 5 Kebisingan 5 Getaran mekanis 4 Bau tidak sedap 4 Tata warna 5 Dekorasi 7 Musik 7 Keamanan 5
35 3.3.2
Semangat Kerja (Dependent Variable) Semangat
kerja
disini
adalah
rasa
kegairahan
di
dalam
melaksanakan pekerjaan dan mendorong mereka untuk bekerja dengan giat dan konsekuen sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dan lebih baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Didasarkan pada konsep mengenai dimensi semangat kerja yang dikemukakan Blum (Azwar, 2002) yaitu: •
Sedikitnya perilaku yang agresif yang menimbulkan frustasi
•
Individu bekerja dengan suatu perasaan bahagia dan perasaan lain yang menyenangkan
•
Individu dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman sekerjanya secara baik
• 3.4
Egonya sangat terlibat dalam pekerjaannya Setting Lokasi Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini terletak di MNC Tower,
Jl. Kebon Sirih 17-19 Jakarta Pusat. 3.5
Instrumen Penelitian dan Pengukuran Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket atau kuesioner. Pengertian angket atau kuesioner menurut Arikunto (2006) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang
ia
ketahui.
Kuesioner
ini
menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
36 Untuk mengurangi kecenderungan responden menjawab pilihan raguragu , karena obyek penilaian yang cukup sensitif, maka pada penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu sengaja tidak diberikan sebagai alternatif jawaban bagi responden. Skor untuk jawaban dari pernyataan atau pertanyaan positif (favorable) adalah SS=4, S=3, TS=2, STS=1, sedangkan untuk pernyataan atau pertanyaan negatif (unfavorable) adalah skor sebaliknya. Selain menggunakan kuesioner, Peneliti melakukan wawancara dan survey awal kepada sebagian karyawan MNC Promo serta melakukan observasi langsung untuk menentukan faktorfaktor lingkungan kerja fisik apa saja yang mempengaruhi mereka dalam bekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti melakukan pilot test alat ukur kepada 12 karyawan promo di RCTI yang masih merupakan bagian dari MNC. Kuesioner dengan jumlah 44 item yang terdiri dari 20 item lingkungan kerja dan 24 item semangat kerja disebar. Setelah kuesioner dikumpulkan, Peneliti melakukan uji SPSS untuk menghitung reliabilitas dan validitasnya. Menurut Arikunto (2006), reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur yang akan diukur. Uji validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran instrumennya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan setelah pilot test dan field test. Pada field test, total item yang
37 diberikan kepada sampel penelitian berjumlah 41 item, yaitu 17 item lingkungan kerja dan 24 item semangat kerja. Berikut penjelasan mengenai alat ukur lingkungan kerja dan semangat kerja : 3.5.1
Lingkungan Kerja Fisik Alat ukur lingkungan kerja fisik disusun sendiri oleh Peneliti
berdasarkan variabel-variabel lingkungan kerja fisik yang digunakan dan sesuai dengan definisi operasionalnya. Terdiri dari 20 item dimana dari item-item tersebut terdiri dari 10 item yang bersifat favorable dan 10 item bersifat unfavorable. Variabel temperatur memiliki 6 item, variabel tata warna dan dekorasi memiliki 7 item, dan variabel musik memiliki 7 item. Berikut ini merupakan tabel blueprint dari alat ukur lingkungan kerja fisik : Tabel 3.2 Blueprint Alat Ukur Lingkungan Kerja Fisik Variabel
Domain Temperatur/ suhu
Penjelasan No Suhu di tempat kerja yang 1 berasal dari AC 4
7 10 Lingkungan Kerja
13 16 Tata warna Tata warna dan yang baik dan Dekorasi juga pengaturan tata letak, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja
2 5 8 11
Item Suhu udara di tempat kerja sangat nyaman (+) Suhu di tempat kerja yang sedang/nyaman membuat saya malas untuk bekerja (-) Ketika suhu di tempat kerja panas, hal tersebut mempengaruhi saya dalam bekerja (+) Suhu udara di tempat kerja sangat mempengaruhi saya dalam bekerja (+) Ketika saya merasa tidak nyaman dengan suhu udara di tempat kerja, saya akan pergi keluar untuk menghirup udara segar (+) Saya merasa tidak nyaman dengan suhu di tempat kerja (-) Dekorasi di tempat kerja membuat saya nyaman dalam bekerja (+) Perlengkapan kerja yang disediakan sangat membantu saya dalam bekerja (+) Warna dinding di tempat kerja membuat saya nyaman dalam bekerja (+) Saya merasa tempat kerja saya sempit sehingga mengganggu ruang gerak saya
38
14 17 19 Musik
Musik yang sesuai dengan selera, suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja
3
6 9
12 15 18 20
dalam bekerja (-) Saya merasa bahwa perpaduan warna dinding dan peralatan kerja tidak serasi (-) Dekorasi di tempat kerja membuat saya tidak nyaman dalam bekerja (-) Dekorasi di tempat kerja jarang diganti (-) Musik sangat membantu saya dalam bekerja (+) Ketika saya merasa jenuh dengan pekerjaan saya, saya akan mendengarkan musik untuk membangkitkan gairah bekerja (+) Saya tidak suka ketika ada yang memasang musik saat sedang bekerja (-) Ketika saya sedang sibuk dan butuh konsentrasi tinggi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, saya tidak akan mendengarkan musik (-) Saya tidak terganggu dengan musik yang dipasang di tempat kerja (+) Ketika saya mendengarkan musik, saya malah tidak fokus dengan pekerjaan (-) Dengan mendengarkan musik dapat membangkitkan kreativitas saya (+)
Setelah diuji cobakan kepada 12 karyawan promo RCTI, dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS. Didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,777. Menurut Kaplan & Sacuzzo (2009), koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,7 dan 0,8 sudah dikatakan cukup baik. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur lingkungan kerja fisik memiliki reliabilitas yang cukup baik. Menurut Azwar (2002) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan atau valid, sehingga nilai koefisien korelasi yang dibawah 0,30 sebaiknya tidak digunakan atau dihapus namun jika mendekati 0,30 item dapat diperbaiki. Berdasarkan pernyataan tersebut, Peneliti menghapus item 5, 7, 11, 12, 14, 17, dan 19 dan didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,848.
39 Item nomor 5, 11, 14, 17, dan 19 merupakan item pada domain tata warna dan dekorasi dimana jika itu semua dihapus, sisa item pada domain tersebut hanya 2. Karena item yang nilainya kecil tersebut semuanya item yang bersifat unfavorable dan yang diterima atau yang tersisa merupakan item yang bersifat favorable, maka Peneliti ingin memperbaiki
item
tersebut
dengan
tidak
menghapusnya
dan
mengubahnya menjadi favorable, dan item 17 dihapus karena sama dengan item 2. Didapat 17 item pada variabel lingkungan kerja yang akan diberikan kepada sampel penelitian sebagai berikut : Tabel 3.3 Item Lingkungan Kerja Fisik setelah Uji Validitas dan Reliabilitas No
Item
1
Suhu udara di tempat kerja sangat nyaman (+)
4
Suhu di tempat kerja yang sedang/nyaman membuat saya malas untuk bekerja (-)
9 11
Suhu udara di tempat kerja sangat mempengaruhi saya dalam bekerja (+) Ketika saya merasa tidak nyaman dengan suhu udara di tempat kerja, saya akan pergi keluar untuk menghirup udara segar (+)
14
Saya merasa tidak nyaman dengan suhu di tempat kerja (-)
2
Dekorasi di tempat kerja membuat saya nyaman dalam bekerja (+)
5
Perlengkapan kerja yang disediakan sangat membantu saya dalam bekerja (+)
7 10
Warna dinding di tempat kerja membuat saya nyaman dalam bekerja (+) Saya merasa tempat kerja saya cukup sehingga tidak mengganggu ruang gerak saya dalam bekerja (+)
12
Saya merasa bahwa perpaduan warna dinding dan peralatan kerja serasi (+)
16
Dekorasi di tempat kerja sering diganti (+)
3 6
Musik sangat membantu saya dalam bekerja (+) Ketika saya merasa jenuh dengan pekerjaan saya, saya akan mendengarkan musik untuk membangkitkan gairah bekerja (+)
8
Saya tidak suka ketika ada yang memasang musik saat sedang bekerja (-)
13
Saya tidak terganggu dengan musik yang dipasang di tempat kerja (+)
15
Ketika saya mendengarkan musik, saya malah tidak fokus dengan pekerjaan (-)
17
Dengan mendengarkan musik dapat membangkitkan kreativitas saya (+)
40 Setelah alat ukur lingkungan kerja disebarkan kepada sampel penelitian, Peneliti kembali melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur lingkungan kerja. Didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,826. 3.5.2
Semangat Kerja Alat ukur semangat kerja ini disusun oleh Azwar (2002) yang
menggunakan konsep dasar semangat kerja menurut Blum. Terdiri dari 24 item dimana terdapat 15 item yang bersifat favourable dan 9 item bersifat unfavorable. Berikut ini merupakan tabel item-item dari alat ukur semangat kerja : Tabel 3.4 Alat Ukur Semangat Kerja
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Item Saya berangkat kerja dengan hati yang tidak mantap (-) Saya memikirkan cara agar hasil kerja saya menjadi lebih baik (+) Kadang-kadang saya jengkel dengan pekerjaan saya di sini (-) Saya tidak pernah berpikir untuk pindah kerja ke tempat lain (+) Sebelum bekerja, fikiran saya sulit untuk terpusat pada pekerjaan (-) Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya selesai tepat pada waktunya (+) Kalau dapat saya lebih suka mengerjakan pekerjaan lain (-) Saya merasa bahwa teman-teman di sini tidak dapat diajak bekerja sama (-) Saya menyenangi pekerjaan saya di sini (+) Saya percaya bahwa teman-teman di sini memahami saya (+) Saya merasa seakan-akan pekerjaan saya di sini merupakan bagian dari hidup saya (+) Saya berangkat kerja dengan hati gembira (+) Dengan imbalan yang saya peroleh sekarang ini saya tidak merasa perlu untuk bekerja dengan lebih baik (-) Ada saling pengertian di antara teman-teman sekerja di sini (+) Saya merasa bahwa saya menghayati pekerjaan saya (+) Saya berusaha datang ke tempat kerja lebih awal dari waktu yang telah ditentukan (+) Saya tidak percaya bahwa saya dapat bekerja lebih baik lagi (-)
41 18 19 20 21 22 23 24
Setiap kali menghadapi pekerjaan di sini saya merasa tertekan (-) Saya merasa bahagia dengan pekerjaan saya (+) Saya merasa cocok terhadap teman sekerja di sini (+) Saya memeriksa peralatan kerja saya dengan teliti sebelum bekerja/berangkat kerja (+) Ada perasaan puas bila hasil pekerjaan saya mutunya lebih baik (+) Saya mudah marah apabila sedang bekerja (-) Saya bangga dengan pekerjaan saya (+) *Sumber : Saifuddin Azwar (2002) Setelah
dilakukan
uji
validitas
dan
reliabilitas
dengan
menggunakan SPSS didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,803 pada variabel semangat kerja. Dan item yang memiliki nilai koefisien korelasi yang dibawah 0,30 yaitu item 4, 5, 14, 15, 17, 22, 23, dan 24. Setelah item tersebut dihapus, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,872. Walaupun terdapat item yang memiliki nilai koefisien korelasi yang dibawah 0,30, dikarenakan item-item tersebut buatan/milik orang lain, yaitu Azwar (2002), maka tidak ada item yang dibuang. Sejumlah 24 item pada variabel semangat kerja tetap dibagikan kepada sampel penelitian. Setelah alat ukur semangat kerja disebarkan kepada sampel penelitian, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,776. 3.6
Prosedur Pertama-tama, Peneliti memasukan surat izin untuk melakukan
penelitian kepada karyawan bagian kreatif di MNC. Dari semua bagian kreatif di MNC, Peneliti hanya mendapat akses ke MNC Promo untuk field test dan RCTI untuk pilot test, hal ini terkait kerahasiaan tiap unit yang enggan memberikan data untuk dilakukan penelitian. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey
42 awal, wawancara, dan observasi kepada sebagian karyawan MNC Promo guna untuk menentukan faktor-faktor lingkungan kerja fisik apa saja yang berpengaruh terhadap semangat kerja di MNC Promo. Survey diberikan kepada 8 karyawan MNC Promo dan didapat hasil bahwa variabel temperatur, tata warna dan dekorasi, serta musik yang paling berpengaruh di lingkungan kerja MNC Promo. Setelah melakukan survey awal, Peneliti membuat alat ukur berupa kuesioner. Untuk variabel lingkungan kerja fisik, item-item disusun sendiri oleh Peneliti dan pada variabel semangat kerja, menggunakan item-item yang telah disusun oleh Azwar (2002). Perusahaan media yang dipilih untuk pengambilan data adalah MNC, yang beralamat di MNC Tower, jalan Kebon Sirih 17-19 Jakarta Pusat dan RCTI yang beralamat di jalan Raya Perjuangan No. 1 Kebon Jeruk. Proses pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali, pertama dilakukan di RCTI pada tanggal 2 Desember 2011, tahap pertama ini merupakan pengambilan data uji coba atau pilot test yang diberikan kepada 12 karyawan promo RCTI. Sebelum pengisian, responden diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner. Setelah dilakukan pilot study, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 19 untuk mengetahui reliabilitas dan validitas dari alat ukur tersebut dan memperbaiki item-item sehingga bisa digunakan dalam pengambilan data sebenarnya atau field test. Tahap kedua, yaitu field test dilakukan di MNC Promo pada tanggal 20 Desember 2011 dengan jumlah responden sebanyak 16 orang.
43 Setiap responden diminta untuk mengisi kuesioner, dimana sebelumnya mereka diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner sama seperti yang dilakukan saat pilot test.