BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai perekat sosial. Dinamika kehidupan TVRI adalah dinamika perjuangan bangsa dalam proses belajar berdemokrasi. Pada tanggal 24 Agustus 1962 dalam era Demokrasi Terpimpin, TVRI berbentuk Yayasan yang didirikan untuk menyiarkan pembukaan Asian Games yang ke IV di Jakarta. Memasuki era Demokrasi Pancasila pada tahun 1974, TVRI telah berubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan dengan status sebagai Direktorat yang bertanggung jawab Direktur Jenderal Radio, Televisi, dan Film. Dalam era Reformasi terbitlah Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2000 yang menetapkan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan di
51
52 bawah pembinaan Departemen Keuangan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 TVRI berubah statusnya menjadi PT. TVRI (Persero) di bawah pembinaan Kantor Menteri Negara BUMN. Selanjutnya, melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.
53
Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:
Sumatera: •
TVRI Aceh (Banda Aceh)
•
TVRI Jambi (Jambi)
•
TVRI Sumatera Barat (Padang)
•
TVRI Sumatera Selatan (Palembang)
•
TVRI Riau (Pekanbaru)
•
TVRI Lampung (Bandar Lampung)
•
TVRI Bengkulu (Bengkulu)
•
TVRI DKI Jakarta (Jakarta)
•
TVRI Jawa Barat (Bandung)
•
TVRI Jawa Tengah (Semarang)
•
TVRI Jawa Timur (Surabaya)
•
TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)
Jawa:
Bali dan Nusa Tenggara: •
TVRI Bali (Denpasar)
•
TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
•
TVRI Nusa Tenggara Barat (Mataram)
Kalimantan:
54 •
TVRI Kalimantan Timur (Samarinda)
•
TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
•
TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
•
TVRI Kalimantan Tengah (Palangka Raya)
Sulawesi: •
TVRI Sulawesi Utara (Manado)
•
TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
•
TVRI Sulawesi Tengah (Palu)
•
TVRI Sulawesi Barat (Mamuju)
Maluku dan Papua: •
TVRI Maluku (Ambon)
•
TVRI Papua (Jayapura)
Motto TVRI pada awalnya adalah Menjalin Persatuan dan Kesatuan, dan pada tahun 2001, mottonya berubah menjadi Makin Dekat di Hati.
Visi dan Misi
Visi: Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu bangsa. Adapun maksud dari Visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor utama penyiaran dalam menyediakan dan mengisi
55 ruang
publik,
serta
berperan
dalam
merekatkan
dan
mempersatukan semua elemen bangsa. Misi: •
Menyelenggarakan
siaran
yang
menghibur,
mendidik,
informatif secara netral, berimbang, sehat, dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam keberagaman. •
Menyelenggarakan
layanan
siaran
multiplatfrom yang
berkualitas dan berdaya saing. •
Menyelenggarakan tata kelola
lembaga
yang modern,
transparan dan akuntabel. •
Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik.
•
Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan pegawai.
56 3.1.2 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi IT LPP TVRI
LPP TVRI IT Departement
Dewan Direksi
Manager IT Dept
Kepala Divisi Hardware
Teknisi Hardware
Kepala Divisi Software
Hardware Support
Teknisi Software
Kepala Divisi Network
Teknisi Network
Network Support
Network Admin
Gambar 3.1 Struktur Divisi IT
Admin & Support
Software Develop ment
57 Adapun tanggung jawab maupun pekerjaan dari masing masing jabatan sebagai berikut. 1. Manager Divisi IT •
Mengawasi dan mengontrol seluruh aktifitas pada divis IT.
•
Mengontrol pembinaan karyawan di divisi IT.
•
Menganalisa dan mengembangkan strategi kerja.
•
Menyetujui atau menolak setiap pengajuan yang ada..
2. Kepala Divisi •
Mengawasi dan mengontrol aktifitas pada divisi masing masing.
•
Memberi tugas – tugas, membimbing, dan mengevaluasi.
•
Menentukan teknisi untuk melakukan pekerjaan tertentu.
3. Teknisi •
Mengerjakan pekerjaan sesuai keahlian dan tugas yang diberikan.
•
Melakukan pemeliharaan alat.
•
Mencari masalah, dan mencarikan solusi.
4. Network Admin •
Mengatur jaringan komputer perusahaan.
•
Mengatur penggunaan komputer pada perusahaan.
5. Software Admin Support •
Mengatur software internal perusahaan.
•
Pemeliharaan software internal perusahaan.
6. Software Development
58 •
Mengatur dan implementasi suatu proyek.
•
Menganalisa kebutuhan software pada perusahaan.
7. Network Support •
Pemeliharaan jaringan pada perusahaan.
8. Software Support •
Pemeliharaan software pada perusahaan.
3.1.3 Sistem yang Berjalan Gedung pusat LPP TVRI yang berada di jakarta maupun di daerah untuk berkomunikasi internal masih menggunakan analog Private Automatic Branch eXchange (PABX) di masing – masing gedungnya. Perangkat PABX ini menggunakan perangkat telepon dan kabel telepon biasa yang terhubung dengan PABX Box bekerja seperti switch yang saling menghubungkan dengan perangkat telepon internal lainnya. Untuk berkomunikasi eksternal PABX terhubung dengan Public Switched Telephone Network (PSTN) yaitu jaringan telepon Telkom. PABX di LPP TVRI tidak tersambung dengan antar gedung di tiap daerah lainnya sehingga berdiri sendiri – sendiri. Untuk menunjang kinerja perusahaan, maka LPP TVRI memerlukan jaringan komunikasi yang cepat, handal, dan murah. Jaringan komunikasi pada LPP TVRI sudah sesuai dengan keinginan yaitu cepat. Tetapi masih belum dapat di andalkan untuk terhubung dengan gedung masing – masing daerah, faktor pemeliharaan, dan juga tidak murah apabila ingin menghubungi antar kantor daerah karena masih menggunakan PSTN diluar komunikasi internal kantor cabang.
59 Adapun PABX yang sedang berjalan di LPP TVRI menggunakan perangkat analog telepon yang semua harus terhubung langsung ke perangkat PABX yang tentu perangkat kabel akan sangat kompleks dan apabila akan dilakukan perubahan atau pemeliharaan akan sangat sulit dan memakan waktu.
Gambar 3.2 Topologi yang berjalan
60 Dari gambar topologi di atas, topologi PABX yang digunakan oleh kantor pusat LPP TVRI yaitu dirancang secara topologi star (terpusat) dengan menggunakan PABX Box sebagai pengatur telepon yang mampu menampung kapasitas extension sebanyak 120 extension dan semua perangkat telepon terhubung langsung dengan PABX Box secara point to point, sehingga dibutuhkan kabel untuk setiap device telepon. Kemudian PABX Box terhubung dengan PSTN yaitu Telkom untuk dapat memanggil atau menerima sambungan telepon dari luar kantor. Dengan menggunakan topologi tersebut kantor pusat LPP TVRI membutuhkan banyak kabel untuk menghubungkan PABX Box dengan perangkat telepon apabila terjadi perubahan jaringan atau penambahan device.
3.1.4 Analisa Permasalahan Sistem yang Berjalan Dari hasil pengamatan terhadap jaringan Private Automatic Branch eXchange (PABX) yang sedang berjalan didapatkan masalah – masalah berikut : 1. Jaringan telepon PABX memerlukan banyak PABX Box switch yaitu sebagai pusat pengatur telepon analog di TVRI dan manajemen kabel yang rumit apabila terjadi perbaikan dan perubahan. 2. Memerlukan banyak perangkat hardware secara terpisah dan mobilitas terbatas.
61 Dari permasalahan yang ada diatas, analisa dari permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Private Automatic Branch eXchange (PABX) memerlukan PABX Box yang berada di tiap gedung sehingga perangkat PABX yang dibutuhkan berjumlah banyak tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perangkat
PABX
yaitu
kabel
telepon
yang
digunakan
untuk
terhubungnya perangkat telepon dan PABX Box berjumlah banyak karena tersambung point to point sehingga akan rumit apabila terdapat perubahan jaringan. 2. PABX memerlukan jaringan telepon sendiri dan perangkat teleponnya tidak dapat dibawa pergi secara mobile hanya ditempat. Sehingga tidak dapat beraktifitas jauh hanya dapat digunakan di dalam ruangan yang terdapat perangkat telepon saja
3.1.5 Usulan Pemecahan Masalah Oleh karena itu, pemecahan masalah mengenai kebutuhan yang diperlukan di Divisi IT Kantor Pusat LPP TVRI adalah : 1. Sistem jaringan telepon PABX yang sedang berlangsung di ganti dengan menggunakan Internet Protocol Private Automatic Branch eXchange (IP PABX) atau dikenal dengan VOIP yang lebih modern. 2. Perangkat IP PABX untuk mengganti PABX diharap dapat mengurangi pemakaian hardware yang banyak dan mahal dan juga dapat di maintenance dengan mudah juga penggunaan operating system maupun software aplikasi open source yang berbiaya gratis.
62 3. Selain perangkat telepon yang tidak bisa mobile diharapkan dengan adanya penggunaan wireless dan aplikasi telepon genggam layanan VOIP dapat gunakan untuk beraktifitas.