55 BAB 3
ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang mencakup profil perusahaan yang menjadi objek penelitian dan proses bisnis yang terkait di dalamnya, serta current condition (kondisi saat ini) yang berkaitan dengan pengimplementasian modul-modul SAP R/3 4.7 pada perusahaan TRAC-ASTRA RENT A CAR. Selain itu, bab ini juga akan memaparkan hasil penelitian terhadap pengukuran kinerja sistem SAP 4.7 yang saat ini sudah dijalankan dalam membantu kegiatan operasional perusahaan.
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan TRAC – ASTRA RENT A CAR berada di bawah badan hukum PT Serasi Autoraya (PT SERA) dengan No.SIUP: 02605/1.824.271, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 1990 dengan alamat di Jl. Mitra Sunter Boulevard blok C2 No. 90 untuk menggantikan PT Sinar Inti Telaga (SIT) yang didirikan pada tahun 1987. Sejak tahun 1993, PT SERA telah sepenuhnya menjadi milik PT Astra International, Tbk. TRAC - ASTRA RENT A CAR adalah identitas baru TOYOTA Rent a Car yang telah berpengalaman selama 20 tahun lebih di bisnis sewa kendaraan. Perubahan brand ini sebagai wujud semangat baru untuk menjadi
56 perusahaan berkelas dunia, yang mampu memberikan kepuasan tertinggi bagi para pelanggan dan karyawan. Perusahaan ini bermula dengan hanya 5 unit kendaraan, namun kini memiliki lebih dari 12.000 kendaraan yang beroperasional di lebih dari 1.500 pelanggan segmen korporat. Sekarang ini TRAC memiliki 22 cabang dan 36 outlet yang tersebar diseluruh wilayah nusantara. Keberadaan layanan yang tersebar akan mempermudah dan menjamin ketersediaan, serta jaringan bengkel dan perawatan TRAC yang terus berkembang setiap tahunnya. Sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis sewa kendaraan jangka pendek dan jangka panjang, TRAC berpengalaman menangani berbagai jenis kendaraan, seperti sedan, minibus, pick up dan truk, dari berbagai merk antara lain: Toyota, Isuzu, Daihatsu, BMW, Peugeot dan beragam jenis serta merk kendaraan lainnya. Setiap kendaraan dihadirkan sesuai dengan kebutuhan khusus pelanggan.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Dalam menjalankan bisnisnya TRAC memiliki Visi dan Misi perusahaan, yakni:
Visi
: “Memenuhi harapan anda dalam pengelolaan transportasi.”
Misi : "Menjadi rekanan utama yang terpadu dalam solusi transportasi”
57 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.3.1 Struktur Pada Kantor Pusat
*Environment , Social Responsibility & Security Gambar 3.1 Struktur Pada Kantor Pusat (tahun 2007)
58 3.1.3.2 Struktur Pada Kantor Cabang
Marketing officer (MO)
Sales Supervisor
Marketing Analyst
Counter Sales Officer
Customer Care Supervisor/ Coordinator
Customer Care Officer
Administration Officer
Administration Head (ADH)
Cashier
Collector
BRANCH Manager/Deputy/ Representative
After Sales Supervisor
Service Advisor
Pre Delivery Inspector
General Purchasing Administrator
General Purchasing Coordinator General Purchasing Officer
Gambar 3.2 Struktur Pada Kantor Cabang (tahun 2007)
59 3.1.3.3 Pembagian Tugas dan Wewenang :
Internal Audit & Risk Management •
Bertanggung jawab kepada direksi terhadap pelaksanaan audit internal
perusahaan
guna
menganalisa
keakuratan
dan
implementasi sistem prosedur yang berlaku. •
Memberikan rekomendasi untuk perbaikan serta mengantisipasi resiko yang muncul pada saat ini dan masa datang.
Management & Business Development •
Bertanggung jawab kepada direksi atas pengembangan sistem manajemen, pengembangan bisnis baru mulai dari perencanaan sampai dengan implementasinya sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.
Corporate Human Resource •
Bertanggung jawab kepada direksi dalam hal pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten.
•
Melakukan pengelolaan kerumahtanggaan perusahaan secara keseluruhan.
60 Corporate Quality Management, ESRS •
Bertanggung jawab kepada direksi sebagai wakil management untuk memastikan implementasi standar sistem manajemen mutu, standar environment health & safety dan sistem Social Responbility serta Security System perusahaan diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran sesuai dengan kebijakan dan standar yang ditetapkan perusahaan.
Corporate Asset Management •
Bertanggung jawab kepada direksi terhadap perencanaan, pengadaan,
pemeliharaan
dan
pengelolaan
asset
property
perusahaan serta mendukung operation dalam pengadaan unit kendaraan baru dan penjualan unit kendaraan yang sudah tidak layak sewa.
Corporate Information System & Technology •
Bertanggung jawab kepada direksi dalam pengembangan, peningkatan, dan pemeliharaan sarana IT dalam perusahaan, baik perangkat lunak maupun perangkat keras.
Corporate Finance & Accounting •
Bertanggung jawab kepada direksi dalam hal sistem pengelolaan keuangan perusahaan (arus kas dan kecukupan dana).
61 •
Perencanaan dan monitoring anggaran perusahaan.
•
Memastikan seluruh proses dan sistem laporan keuangan berjalan cepat dan akurat.
Corporate Fleet Management •
Bertanggung jawab kepada direksi terhadap pendistribusian, pengelolaan dan perawatan kendaraan sewa, serta berfungsi sebagai pembina after sales supervisor di cabang.
Operation 1 – TRAC •
General manager operation 1 bertanggung jawab kepada direksi atas perencanaan pertumbuhan dan pencapaian kinerja penyewaan unit mobil, baik sewa jangka panjang (leasing) dan sewa jangka pendek (rental) diseluruh cabang TRAC – ASTRA RENT A CAR.
Operation 2 – LOGISTIC •
General manager operation 2 bertanggung jawab kepada direksi atas perencanaan pertumbuhan dan pencapaian kinerja penyewaan unit motor dan truk, baik sewa jangka panjang (leasing) dan sewa jangka pendek (rental).
62 Operation 3 – Mobil 88 •
General manager operation 3 bertanggung jawab kepada direksi atas perencanaan pertumbuhan dan pencapaian kinerja penjualan mobil bekas.
Branch Manager/Deputy/Representative •
Bertanggung jawab kepada General Manager Operation untuk seluruh kegiatan operasional di cabang.
Customer Care Supervisor/Coordinator •
Bertanggung
jawab
Manager/Deputy/Representative
kepada dengan
Branch tugas
pokok
mengkoordinir hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan kepada pelanggan
Sales Supervisor •
Bertanggung
jawab
kepada
Branch
Manager/Deputy/Representative, bertugas dalam pelaksanaan penjualan dan pelayanan kepada para pelanggan.
63 After Sales Supervisor •
Bertanggung
jawab
kepada
Branch
Manager/Deputy/Representative dengan tugas pokok mengelola dan memberikan pelayanan unit & driver kepada pelanggan.
Administrator Supervisor •
Bertanggung
jawab
kepada
Branch
Manager/Deputy/Representative dengan tugas pokok mengelola seluruh administrasi cabang.
General purchasing coordinator •
Bertanggung
jawab
kepada
Branch
Manager/Deputy/Representative dengan tugas pokok melakukan seleksi terhadap vendor jika diperlukan untuk melakukan tender dan akan menilai kinerja vendor secara periodik.
Customer Care Officer •
Bertanggung jawab untuk menerima saran, kritik dan keluhankeluhan serta pendapat pelanggan agar perusahaan mengetahui harapan pelanggan dan berusaha meningkatkan kepuasan pelanggan serta untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
64 Marketing Analyst •
Bertangung jawab untuk mengumpulkan dan melakukan analisa data marketing, menyusun brand policy sebagai upaya pencitraan positif terhadap brand perusahaan, dan melakukan pemantauan dan analisa mengenai harga produk yang kompetitif yang digunakan dalam menentukan price list.
Marketing Officer •
Bertanggung jawab atas jalannya operasional pemasaran mulai dari
perencanaan
dan
pelaksanaan
pemasaran,
menerima
Purchase Order dari customer, membuat final Quotation dan membuat kontrak dengan pelanggan baru.
Counter sales officer •
Bertanggung jawab untuk membuat dokumen penagihan dan melakukan penagihan pada pelanggan serta membuat faktur pajak.
Service Advisor •
Bertanggung jawab untuk memeriksa unit, detil accessories unit dan driver yang akan dipakai dan telah dipakai pelanggan serta akan dilaporkan setiap bulannya.
65 Pre Delivery Inspector •
Bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi terhadap kesiapan semua unit untuk memastikan bahwa hanya unit dalam kondisi “Standard Kendaraan Handal” yang diperkenankan untuk melayani pelanggan.
Administrator officer •
Bertanggung jawab atas catatan mengenai account receivable dan account payable serta kelengkapan dokumennya.
Collector •
Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan ke customer dan menyetorkannya ke cashier.
Cashier •
Bertanggung jawab untuk mengelola dan membukukan anggaran dana operasional dari kantor pusat untuk keperluan operasional harian dan cabang.
General purchasing administrator •
Bertanggung jawab untuk membuat master data dari vendor yang telah lolos seleksi, memastikan kebutuhan organisasi terpenuhi, dan pengecekan atas barang serta dokumen pembelian.
66
General purchasing officer •
Bertanggung jawab untuk mencarikan vendor/outsource yang nantinya akan diseleksi oleh General purchasing coordinator.
3.2 Proses Bisnis TRAC – ASTRA RENT A CAR
Gambar 3.3 Proses Bisnis di TRAC – ASTRA RENT A CAR
67 3.2.1 Customer Care Untuk menjamin kualitas pelayanan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan, TRAC – ASTRA RENT A CAR melakukan identifikasi kebutuhan dan melakukan analisa/pengukuran tingkat kepuasan pelanggan secara berkala mulai dari membina hubungan kerja sama dengan pelanggan, melakukan identifikasi, hingga menganalisa harapan pelanggan. Untuk memastikan perusahaan dapat mencapai tujuan ini, proses-proses berikut telah didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali :
a. Customer Service Setiap Voice Of Customer (VOC) yang masuk akan dicatat dan dianalisa untuk dilakukan tindak lanjut hingga harapan pelanggan dapat dipenuhi. Secara berkala TRAC – ASTRA RENT A CAR akan melakukan survey dan pemantauan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Hasil rangkuman baik umpan baik, keluhan maupun hasil Customer Service Satisfaction Survey akan disiapkan sebagai data masukkan dalam Management Review dan Strategic Plan tahunan.
b. Service Quality Analisa Voice Of Customer dan hasil Marketing Resource akan dijadikan dasar untuk membuat strategi dan program Service Quality. Customer Care Analyst akan melakukan analisa hasil pelaksanaan program Service Quality melalui Service Quality Performance
68 Measurement dan hasil pengukuran tersebut akan diberikan kepada cabang yang bersangkutan serta manajemen.
c. Customer Relation Program Customer Relation adalah hubungan kerja sama perusahaan dengan pelanggan secara berkesinambungan melalui berbagai media komunikasi. Disamping itu Customer Care Analyst menyusun konsep program customer relation untuk secara berkala akan diselenggarakan dicabang yaitu berupa customer gathering atau customer visit. Hasil pelaksanaan program customer relation akan dievaluasi dan dianalisa keefektifannya guna diperoleh strategi usaha yang lebih efektif.
d. Service Culture Melaksanakan kampanye service yang berkesinambungan dan pelatihan-pelatihan standar pelayanan secara berkala dan bertahap untuk memastikan semua personel memiliki karakter dan jiwa melayani yang baik.
e. Customer Survey Customer Care Analyst berkoordinasi dengan Marketing Analyst untuk melakukan survey kepada pelanggan guna mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang bertujuan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Customer Care Analyst akan
69 melakukan analisa hasil pelaksanaan customer survey dan hasil survey tersebut akan diberikan kepada cabang yang bersangkutan serta manajemen sebagai identifikasi kinerja cabang atau unit bisnis untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
3.2.2 Fleet Management Services Dalam rangka penyediaan dan pelayanan unit kendaraan yang bermutu, maka pengendalian Fleet Management dilakukan mulai dari Unit Distribution and Administration, Unit Management, Unit Maintenance hingga Material Scrap Handling atau Penanganan Limbah. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, prosesproses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali :
a. Unit Distribution and Administration Setiap unit baru yang diterima dari pihak supplier akan diinspeksi dengan menggunakan checklist standar TRAC – ASTRA RENT A CAR. Setiap unit baru yang sudah memenuhi persyaratan akan diidentifikasi guna kesesuaian dalam pemakaian dan akan dibuatkan terlebih dahulu informasi dan spesifikasi unit secara detail ke dalam sistem. After Sales Supervisor akan memastikan penyiapan unit sesuai dengan kebutuhan pelanggan sebelum proses distribusi ke pelanggan melalui cabang-cabang TRAC – ASTRA RENT A CAR. Unit yang sudah tidak memenuhi standar kebutuhan pelanggan selanjutnya akan
70 diproses dispose dan dipersiapkan sesuai dengan standar disposal unit sampai dengan unit siap dijual. b. Unit Management Bagian service di cabang menjamin tersedianya unit yang siap diserah-terimakan kepada pelanggan yaitu setelah melalui Quality Controller yang dikenal dengan PDI (Pre Delivery Inspection), yang akan melakukan inspeksi terhadap kesiapan semua unit untuk memastikan bahwa hanya unit dalam kondisi “Standard Kendaraan Handal” yang diperkenankan untuk melayani pelanggan. Untuk customer, After Sales Supervisor mengeluarkan tanda kelayakan “Standard Kelayakan Handal” yang dikenal dengan istilah Kartu Ok untuk setiap unit yang sudah memenuhi standard.
c. Unit Maintenance TRAC – ASTRA RENT A CAR akan senantiasa menjaga kualitas unit baik yang berada di pool maupun di pelanggan dengan melakukan perawatan berkala sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang ditentukan. Pekerjaan perawatan atau perbaikan unit yang tidak dapat dilakukan langsung oleh TRAC – ASTRA RENT A CAR diserahkan kepada pihak ketiga yang telah memenuhi standar kualitas dan pelayanan TRAC – ASTRA RENT A CAR dimana hasil pekerjaan tersebut dipantau dan dijamin kualitasnya oleh After Sales Supervisor.
71 d. Material Scrap Handling TRAC – ASTRA RENT A CAR juga akan menjaga lingkungan dengan selalu memantau dan mengelola semua limbah yang dihasilkan selama proses atau perawatan unit.
3.2.3 Marketing Untuk mendukung kinerja operasional cabang dalam memberikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, TRAC – ASTRA RENT A CAR mengendalikan proses pengelolaan kegiatan pemasaran (marketing) mulai dari perencanaan, pengembangan program layanan dan promosi, serta implementasinya. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, proses-proses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali:
a. Marketing Information System Secara rutin Marketing Analyst mengumpulkan dan melakukan analisa data marketing yang diperoleh baik dari eksternal maupun internal perusahaan. Hasil analisa disajikan dalam Laporan Marketing bulanan
yang
akan
disampaikan
kepada
Manajemen
untuk
menyimpulkan suara dan harapan pelanggan serta akan ditindak lanjuti dalam proses Service Quality, Customer Relation, Service Improvement, dan Brand Management.
72 b. Service Improvement Manajemen perusahaan secara konsisten melakukan evaluasi keefektifitasan layanan yang sudah dijalankan, sehubungan dengan rencana perubahan-perubahan yang mempengaruhi sistem usaha dan dipastikan akan dilakukan revisi perencanaan usaha dan rencana kerja di fungsi-fungsi terkait.
c. Brand Management Dalam upaya pencitraan positif terhadap brand perusahaan, Marketing Analyst menyusun Brand Policy berdasarkan hasil survey brand
performance
yang
dihasilkan
dari
proses
Marketing
Information System dan rencana bisnis perusahaan. Brand Policy ini digunakan sebagai dasar rekomendasi program yang baik untuk kegiatan promosi maupun public relation.
d. Marketing Communication Dalam upaya menunjang pencitraan brand perusahaan di mata pelanggan, Marketing Analyst mempelajari Brand Policy yang telah disusun sesuai dengan rencana bisnis perusahaan berdasarkan pada hasil riset pemasaran yang menjadi sumber data, untuk menetapkan promo program ke stakeholder lewat kegiatan promosi, penyediaan material promosi & public relation.
73 e. Pricing Management Marketing Analyst secara berkala melakukan pemantauan dan analisa persyaratan-persyaratan yang berhubungan dengan produk khususnya mengenai harga produk yang kompetitif, dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Hasil analisa tersebut digunakan dalam menentukan harga dan diimplementasikan atas persetujuan manajemen pada price list baru.
3.2.4 Sales Dalam rangka penyediaan jasa yang berkualitas kepada pelanggan, identifikasi kebutuhan pelanggan secara lengkap, akurat dan benar sejak awal adalah sangat penting demi kepuasan pelanggan. Untuk mengerjakan tahapan Sales Management tersebut di atas pengendalian fungsi sales dilakukan mulai dari identifikasi kebutuhan pelanggan, proses perencanaan dan persiapan service delivery, proses retention, hingga berakhirnya kontrak. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, prosesproses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali:
a. Leasing & Rental Order
Marketing
Officer/Counter
Sales
Officer
akan
mengidentifikasikan dan memastikan setiap kebutuhan pelanggan baik rental maupun leasing telah sesuai dengan karakteristik, persyaratan produk, dan legal yang berlaku, untuk kemudian akan
74 dilakukan kesepakatan bersama dengan calon pelanggan. Persyaratan dan kesepakatan yang sudah dilengkapi dan didiskusikan dengan calon pelanggan kemudian diproses untuk pembuatan dokumen yang terkait dengan kontrak. Setiap kontrak yang disepakati guna terpantaunya kelancaran realisasi kontrak, sekaligus digunakan untuk meningkatkan
kemampuan
organisasi
dalam
melusuri
dan
menanggulangi atau mengantisipasi masalah secara tepat, cepat, dan akurat.
b. Planning & Preparation Branch Manager/Deputy/Representative bersama dengan para Supervisor
di
cabangnya
merencanakan
dan
mengendalikan
penyediaan produk layanan (unit dan driver) dalam memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan akan unit dan driver.
c. Retention (and Addendum) Leasing & Rental Apabila terjadi perpanjangan/perubahan kontrak, Marketing Officer/Counter Sales Officer akan memastikan bahwa dokumen yang relevan akan diubah/direvisi sesuai kesepakatan yang dicapai dan akan diinformasikan ke seluruh pihak terkait termasuk pelanggan.
75
3.2.5 Administration Pengendalian proses administrasi dilakukan mulai dari proses penyiapan dokumen sewa, penagihan pembayaran, hingga ke pencatatan hasil tagihan dan pengeluaran operasional cabang. Proses - proses yang merupakan bagian dari administration:
a. Billing Administration Officer akan menyiapkan dokumen dan data-data penagihan secara lengkap, seperti kontrak, invoice, dan dokumen unit/driver
dengan
persetujuan
dari
Branch
Manager/Deputy/Representative atau Administration Supervisor b. A/R Administration Officer memastikan dokumen penagihan yang ditagihkan kepada pelanggan akurat dan lengkap. Hasil pembayaran yang diterima dari pelanggan melalui transfer atau setoran ke rekening yang tertera pada invoice akan dibuatkan bukti penerimaan pembayaran secara akurat.
76 c. Cash Management Penerimaan hasil pembayaran dari pelanggan disetorkan langsung ke kantor pusat dan dibukukan secara akurat di bawah pemantauan Administration Supervisor. Untuk keperluan operasional harian, cabang akan menerima anggaran dana operasional dari kantor pusat yang dikelola dan dibukukan oleh kasir. Penerimaan dana dan pengeluaran dana untuk operasional di bawah pengawasan dan pemantauan secara akurat oleh Administration Supervisor yang memastikan kecukupan dana untuk kelancaran operasional.
3.2.6 Facility Maintenance Dalam rangka memastikan bahwa fasilitas yang dimiliki mendukung segala aktivitas kerja maupun operasional kantor senantiasa dalam keadaan baik dan terawat, TRAC-ASTRA RENT A CAR akan mengendalikan proses pemeliharaan fasilitas kerja dan fasilitas kantor mulai dari perencanaan, perawatan, dan perbaikan serta tindakan disposisi terhadap asset non unit yang sudah tidak layak digunakan lagi. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, prosesproses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali:
a. Facility Plan Branch Manager / Deputy Reprsentative dan Corporate Division Head memastikan kecukupan fasilitas kerja dan fasilitas kantor guna
77 mendukung pelayanan kepada pelanggan sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi karyawan dengan cara mengidentifikasikan dan merencanakan pemenuhan failitas bail dari segi kualitas maupun kuantitas melalui Facility Plan dalam proses Strategic Plan.
b. Facility Maintenance General Affair Officer/teknisi mempunyai waktu yang terjadwal dalam melakukan perawatan fasilitas kerja dan fasilitas kantor yang dimiliki
perusahaan
perusahaan
guna
senantiasa
memastikan
dalam
keadaan
bahwa baik
seluruh dan
asset
berfungsi
sebagaimana mestinya sesuai dengan standard yang berlaku.
c. Facility Repair General Affair Officer/teknisi akan memastikan bahwa fasilitas kerja atau fasilitas kantor yang bermasalah segera mungkin mendapat penanganan yang sesuai, sampai dengan fasilitas kerja atau fasilitas kantor tersebut dinyatakan dapat digunakan kembali. Selain hal tersebut, bagian ini juga menangani bila menggunakan jasa pihak lain, dimana vendor harus memiliki kompetensi yang sesuai dalam memperbaiki fasilitas kerja atau fasilitas kantor tersebut.
78 d. Disposal Asset Non Unit General Affair Officer/teknisi akan memastikan bahwa setiap asset non unit yang dilaporkan oleh pengguna (user) untuk didispose, diverifikasikan terlebih dahulu kelayakannya, untuk kemudian didisposisikan dan diidentifikasikan guna menghindari pemakaian yang tidak sesuai kualitas.
3.2.7 Procurement Dalam rangka memastikan bahwa kebutuhan organisasi akan barang dan jasa yang mempengaruhi kualitas produk/layanan terpenuhi secara akurat dan tepat waktu, TRAC - ASTRA RENT A CAR mengendalikan proses pengelolaan pengadaan barang dan jasa mulai dari penyeleksian dan penilaian vendor/outsource,
proses
pembelian,
penerimaan,
dan
distribusi,serta
penyimpanan barang dan outsourcing. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, prosesproses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali: a. Seleksi dan Penilaian Vendor/Outsource Administrasi pembelian GA Pusat memastikan tersedianya vendor/outsource partner yang kompeten dengan melakukan rujukan/rekanan ke pihak ketiga yang telah memenuhi persyaratan dalam setiap pengadaan barang maupun jasa.
79 Untuk setiap rekanan yang telah memenuhi persyaratan tersebut, kinerjanya akan dipantau secara berkesinambungan dalam menjamin kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan selalu dalam keadaan baik. b. Pembelian Administrasi Pembelian terlebih dahulu akan mengidentifikasikan secara akurat pengadan kebutuhan barang/jasa yang diminta oleh pemohon (requester) untuk memastikan proses pengadaan dilakukan dengan benar sejak awal. Dalam proses pembelian, permohonan yang diajukan oleh pemohon harus mencantumkan spesifikasi barang/jasa secara akurat dan telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. Transaksi pembelian akan dilakukan hanya terhadap vendor yang telah memenuhi persyaratan dan terdaftar dalam database vendor. Administrasi pembelian memastikan permohonan pembelian barang/jasa yang diproses menjadi purchase order telah melalui persetujuan dari departemen/bagian yang berwenang. c. Penerimaan dan Distribusi Administrasi Penerimaan akan memastikan bahwa setiap barang yang diterima dari vendor dalam kondisi yang memenuhi standard kualitas dan kuantitas yang dipesan.Apabila brang tersebut tidak sesuai kualitasnya, maka akan diidentifikasikan dan didisposisikan, untuk menghindari pemakaian yang tidak sesuai dengan perjanjian.
80 Administrasi Penerimaan akan menyusun laporan kinerja vendor yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi vendor secara periodik. Kinerja vendor dalam bentuk jasa langsung dipantau oleh
pemohon
(requester)
yang
bersangkutan.
Administrasi
Penerimaan akan memantau proses pembayaran yang dilaksanakan Finance. d. Penyimpanan Admin Gudang/Penyimpanan akan memastikan bahwa barang yang diterima dari bagian penerimaan akan disimpan di gudang yang sesuai dengan standard perlakuan terhadap barang secara berkala stok akan dipantau kondisinya sehingga terjaga kualitas dan kuantitasnya. Apabila terdapat barang yang tidak sesuai kualitasnya, maka akan didisposisikan dan diidentifikasikan, guna menghindari pemakaian yang tidak sesuai.
3.2.8 Human Resource and Development Pengendalian Sumber Daya Manusia dilakukan mulai dari proses recruitment and placement, job Analysis dan development. Tanggung jawab dari Corporate Human Resource Division Head dalam mengendalikan semua proses-proses yang ada di fungsi HRD antara lain:
81 a. Recruitment & Placement Corporate Human Resource Divison Head bertanggung jawab dalam keseluruhan proses Recruitment & Placement yang akan memastikan kecukupan dan ketepatan penempatan sumber daya manusia sesuai kebutuhan yang diajukan/disyaratkan. Organisasi TRAC-ASTRA RENT A CAR akan melakukan penilaian kinerja setiap karyawan baru, mengidentifikasikan dan menganalisa keakuratan komposisi, serta melakukan pengangkatan karyawan sesuai dengan tingkat kompetensi karyawan, untuk kemudian ditindaklanjuti pengembangannya.
b. Job Analysis Proses Job Analysis adalah untuk memastikan struktur organisasi, position description, dan job value selalu dalam kondisi terkini sesuai dengan standar pelayanan dan prosedur yang berlaku sehingga karyawan dapat diarahkan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tepat.
c. Development TRAC-ASTRA
RENT
A
CAR
secara
konsisten
akan
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan, dengan cara merencanakan dan melaksanakan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam meningkatkan produktifitas kerja
82 dan pelayanan yang memuaskan. Setiap pelatihan yang diberikan akan dievaluasi efektivitasnya guna merencanakan pelatihan yang lebih efektif bagi perusahaan di masa yang akan datang. TRAC-ASTRA RENT A CAR juga menerapkan pengembangan kompetensi melalui perencanaan rotasi, mutasi, dan promosi yang tepat, guna menambah wawasan yang semakin luas dan pengalaman yang akan sangat bermanfaat dalam menunjang pengembangan diri setiap karyawan dan juga akan memberikan kinerja terbaik. Penilaian kinerja
terhadap
semua
karyawan
dilakukan
sesuai
dengan
persyaratan perusahaan dan digunakan sebagai dasar pengembangan kompetensi karyawan.
3.2.9 Finance Dalam rangka memastikan pemasukan dana dari cabang atau pihak terkait, serta kecukupan dana untuk operasional kantor cabang dan kantor pusat TRAC – ASTRA RENT A CAR secara terkendali maka Finance Management akan mengendalikan proses penerimaan, pengeluaran hingga pelaporannya. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, proses-proses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali:
83 Finance Management Untuk setiap penerimaan dan pengeluaran selalu diverifikasi kesesuaian dengan bukti-bukti pendukungnya dan dikonformasi ulang sehingga data penerimaan dan pengeluaran tersebut benar-benar akurat, setelah itu akan dimintakan persetujuan dari pejabat yang berwenang. Pihak TRAC – ASTRA RENT A CAR akan memantau setiap saat secara terus menerus tingkat penerimaan dan pengeluaran arus kas untuk memastikan kebutuhan dana mencukupi seluruh kegiatan bisnis agar dapat berjalan dengan lancar
3.2.10 Asset Disposal Unit Dalam rangka memastikan pelaksanaan penjualan asset berupa unit kendaraan yang sudah waktunya di-disposal, TRAC – ASTRA RENT A CAR akan mengendalikan proses asset disposal unit kendaraan mulai dari penyiapan kelengkapan administrasi yang baik dan rapi sampai dengan proses serah terima dokumen asset unit di-disposal tersebut. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan ini, proses-proses berikut didokumentasikan dan dilakukan dengan kondisi terkendali: Proses Disposal Unit Administrator Berdasarkan konfirmasi dari Fleet Management Pool Pusat, bagian Admin Unit Disposal akan memastikan kelengkapan dan keakuratan dokumen penjualan unit serta mengendalikan transaksi penjualan unit disposal sampai dengan pembayarannya, termasuk kelengkapan bukti
84 pembayaran pajak penjualan. Setiap unit yang akan dijual akan didisposisikan terlebih dahulu kesesuaiannya terhadap standard persyaratan unit disposal. Untuk unit yang layak dispose akan diidentifikasi untuk kemudian dilakukan penjualan ke supplier yang ditunjuk.
3.2.11 Information Technology Dalam rangka menunjang kelancaran operasional TRAC – ASTRA RENT A CAR, maka pengendalian Sistem Informasi Teknologi secara benar sejak awal merupakan hal yang sangat penting. Pengendalian Sistem Informasi Teknologi dimulai dari pengidentifikasian kebutuhan bila terjadi masalah pada IT System, perawatan perangkat keras maupun perangkat lunak, dan pengembangannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pelanggan. Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai kondisi tersebut, maka proses-proses berikut telah didokumentasikan dan dilakukan dalam kondisi terkendali:
a. Help Desk Dalam
rangka
menangani
gangguan
(Disaster)
yang
teridentifikasi oleh IT staf maupun pengguna (user), Tim Help Desk akan memastikan ditanggulanginya gangguan tersebut secara cepat, tepat dan efektif, sehingga sistem dapat sesegera mungkin beroperasi kembali dengan baik.
85 b. Hardware/Software Maintenance & Development IT Development akan memastikan kecukupan sumber daya infrastruktur
TRAC
–
ASTRA
RENT
A
CAR
dari
sisi
Hardware/Software, mulai dari mengidentifikasikan kebutuhan, menyediakan,
memelihara,
dan
mengembangkan
infrastruktur
tersebut. ITD juga akan memastikan dilakukannya perbaikan infrastruktur khususnya Hardware/Software secara seksama dan akurat, hingga operasi TRAC – ASTRA RENT A CAR tidak mengalami gangguan. Guna mengantisipasi terjadinya gangguan data yang diakibatkan masalah pada Hardware/ Software, maka ITD akan memastikan dilakukannya standar perawatan dan sistem back-up data yang baik.
3.2.12 Corporate Planning TRAC – ASTRA RENT A CAR mempunyai sistem manajemen yang dikenal sebagai Serasi Management System, yaitu sistem manajemen yang mengikut sertakan seluruh karyawan dari semua tingkatan dalam organisasi, baik secara vertikal maupun horizontal dengan menerapkan metode-metode Manajemen/Statistik untuk mengelola dan meningkatkan kualitas proses bisnis demi tercapainya kepuasan pelanggan dan daya saing. Implementasi dari sistem manajemen tersebut dituangkan dalam fungsi Corporate Planning, untuk memastikan bahwa TRAC – ASTRA RENT A CAR menjalankan Sistem Manajemen Mutu yang efektif dan efisien sesuai
86 dengan kebijakan dan sasaran mutu organisasi. Untuk memastikan bahwa Corporate Planning dapat berjalan dengan benar serta mencapai tujuan sesuai visi, misi dan objektif perusahaan, maka proses-proses berikut didokumentasikan dan dilakukan dalam kondisi terkendali:
a. Strategic Plan Secara periodik Manajemen puncak beserta jajarannya akan merencanakan strategi usaha, rencana usaha serta menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang sesuai dengan persyaratan dan harapan
pelanggan.
Manajemen
Puncak
bersama
jajarannya
memastikan kecukupan sumber daya sehubungan dengan rencana usaha
yang
akan
direalisasikan
termasuk
kecukupan
dan
keefektifitasan sistem komunikasi internal yang ada, sehingga rencana usaha dapat tersosialisasikan keseluruh organisasi secara efektif.
b. Management Review Organisasi akan melakukan pemantauan dan pendataan dari kegiatan operasional untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisa kinerja. Secara berkesinambungan data tersebut akan dianalisa oleh masing-masing
Corporate Division Head atau Branch
Manager/Deputy/Representative dan dirangkum menjadi laporan hasil analisa kerja departemen atau cabangnya.
87 Hasil analisa tersebut akan disiapkan secara berkala sebagai bahan untuk melaksanakan tinjauan manajemen yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disusun dalam calendar of event tahunan.
c. Internal Audit Manajemen akan memastikan pelaksanaan Audit Internal dilaksanakan secara terencana dan konsisten minimal setahun sekali. Audit Internal bertujuan untuk memastikan pelaksanaan operasional organisasi sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan, sesuai dengan Standar ISO 9001 : 2000 dan juga memastikan
keefektifitasan
kinerja
organisasi.
Manajemen
memastikan setiap ketidaksesuaian yang terjadi akan segera diambil tindakan perbaikan dan penyempurnaan. d.
PA/CA
Corporate
Division
atau
Head
Manager/Deputy/Representative
bertanggung
Branch
jawab
dalam
melakukan penyempurnaan dan tindakan perbaikan atau pencegahan sehingga setiap ketidaksesuaian yang ada akan selalu diidentifikasi dan ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan atau pencegahan sehingga Sistem Manajemen Mutu akan lebih efektif dan efisien. Tindakan perbaikan dan pencegahan dapat diajukan untuk dibakukan dalam
Sistem
Manajemen
Mutu
pengulangan kejadian ketidaksesuaian.
dalam
rangka
pencegahan
88 e. Document Control dan Record Control Wakil
Manajemen
bersama
Document
Controller
akan
memastikan setiap dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu selalu dalam kondisi terkendali, baik dalam persetujuan, status revisi, pendistribusian hingga ke penanganan terhadap dokumen yang sudah tidak berlaku. Pengendalian Catatan Mutu (Record Control) ditetapkan dalam kebijakan organisasi yang melikupi identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, waktu simpan dan pemusnahan catatan guna memudahkan organisasi dalam melakukan kemampu-telusuran catatan, agar baik problem maupun proses Sistem Manajemen Mutu dapat dilakukan secara cepat, akurat dan efektif.
89 3.3 Struktur Organisasi di SAP 4.7 Berikut adalah system wide concept yang digunakan oleh TRAC-ASTRA RENT A CAR di SAP 4.7 :
Client
Astra International
DAMIRA 0008
ORENZ STN UAS 2510 2520
SAR
D001
2510
003
1117
TRAC 0001
Company Code
IBID 0007
CC
Organizational Unit
FLM MAR SLS ADM FCM PROC HRD IT CPL
Purchasing Organization
Plant
2520
Gambar 3.4 Struktur Organisasi di SAP 4.7 (tahun 2008) Keterangan : 0001
PT.Serasi Auto Raya
0008
PT. Daya Mitra Serasi
0003
PT. Toyofuji Serasi Indonesia
0007
PT. Balai Lelang Serasi
TFSI 0003
90 2510
PT. Serasi Tran Nusantara
2520
PT. United Automobil 90
CC
Customer Care
FLM
Fleet Management
MAR
Marketing
SLS
Sales
ADM
Administration
FCM
Facility Maintenance
PROC
Procurement
HRD
Human Resources and Development
FIN
Finance
ADH
Asset Disposal Unit
IT
Information and Technology
CPL
Corporate Planning
91 3.4
Pemetaan Antara Proses Bisnis dengan Modul-Modul di SAP 4.7 Modul-modul di SAP 4.7 yang digunakan di TRAC-ASTRA RENT A CAR antara lain: Modul Sales and Ditribution, Material Management, Human Capital Management, Financial/Controlling, dan Plant Maintenance. Berdasarkan proses bisnis yang ada di TRAC-ASTRA RENT A CAR dan modul-modul yang digunakan maka dapat dibuat suatu hubungan yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Proses
CC
FLM
MAR
SLS
ADM
V
v
v
FCM
PROC
HRD
FIN
ADH
IT
CPL
Modul SD MM
V V
v
HCM
v
FI/CO
v
PM
v v
v
v
v v
v
v v
v
V
v
v v
Tabel 3.1 Pemetaan Antara Proses Bisnis dengan Modul-Modul di SAP 4.7
92 Keterangan: Modul
Proses
SD
= Sales and Distribution
CC
MM
= Material Management
FLM = Fleet Management
HCM
= Human Capital Management
MAR = Marketing
FI/ CO = Financial / Controlling
SLS
PM
= Plant Maintenance
= Customer Care
= Sales
PROC
= Procurement
HRD
= Human resources and
Development FIN
= Finance
ADM = Administration
ADH
= Asset Disposal Unit
FCM = Facility Maintenance
IT
= Information and
Technology CPL
= Corporate Planning
93 3.4.3
Sales and Distribution Proses utama yang berkaitan dengan modul Sales and Distribution adalah proses sales karena fungsi-fungsi utama yang ada di modul ini akan digunakan dalam penyediaan jasa yang berkualitas kepada pelanggan. Adapun proses-proses yang juga ikut menggunakan bagian dari modul ini adalah antara lain: •
Customer care yang menggunakan modul ini untuk memudahkan pelayanan terhadap customer.
•
Marketing yang menggunakan modul ini untuk proses promosi dan pembuatan kontrak.
•
Administration yang menggunakan modul ini untuk memantau mengenai kontrak dan pembayaran yang seharusnya diterima perusahaan.
•
Corporate planning menggunakan modul ini untuk melakukan perencanaan terhadap komposisi stok dan driver setiap bulannya.
94
Gambar 3.5 TRAC-ASTRA RENT A CAR
Sales and Distribution Cycle Adapun rincian proses dalam Sales and Distribution Cycle di TRACASTRA RENT A CAR, adalah: 1. Marketing Officer akan menerima Purchase Order dari customer. Jika customer merupakan customer baru Sales Supervisor akan mengecek data dan hasil survey. Jika data
lengkap maka akan
dilakukan approval dan membuat CMD (Customer Master Data). 2. Marketing Officer kemudian akan membuat Final Quotation melalui SAP.
95 3. Jika unit dan driver tersedia maka akan dilakukan booking unit dan driver dan membuat kontrak atas persetujuan Sales Supervisor. 4. Setelah unit di-booking akan dibuat Rental Order. 5. Counter Sales Officer akan membuat ROI (Rental Order and Invoice). Jika pelanggan merupakan corporate maka akan dilakukan pencetakan Faktur Pajak dan proses penagihan ke customer, jika bukan maka akan dilakukan otorisasi kartu kredit ke bank. 6. Jika pembayaran telah diterima dari customer maka Administration Officer akan meng-update A/R (Account Receivable).
3.4.4
Material Management Proses utama yang berkaitan dengan modul Material Management adalah proses Procurement karena proses ini mengendalikan proses pengelolaan pengadaan barang dan jasa untuk memastikan bahwa kebutuhan organisasi akan barang dan jasa terpenuhi secara akurat dan tepat waktu. Adapun proses-proses lain yang juga ikut menggunakan bagian dari modul ini antara lain: •
Fleet Management Service karena setiap unit baru yang diterima dari pihak supplier akan diinspeksi dengan menggunakan checklist standard TRAC – ASTRA RENT A CAR. Setiap unit baru yang sudah memenuhi persyaratan akan diidentifikasi guna kesesuaian dalam pemakaian dan akan dibuatkan terlebih dahulu informasi dan spesifikasi unit secara detail ke dalam sistem.
96 •
Administration karena untuk keperluan operasional harian termasuk pembelian barang dan jasa, cabang akan menerima anggaran dana operasional dari kantor pusat yang berada di bawah pengawasan dan pemantauan secara akurat dari proses Cash Management.
•
Facility Maintenance karena bagian ini yang akan mengendalikan proses pemeliharaan fasilitas kerja dan fasilitas kantor mulai dari perencanaan, perawatan, dan perbaikan serta tindakan disposisi terhadap asset non unit yang sudah tidak layak digunakan lagi.
•
HRD karena jika dalam training ternyata dibutuhkan material tertentu maka bagian HRD akan membuat Purchase Requsition
atau
melakukan material reservations. •
Information Technology karena saat proses IT mengidentifikasikan kebutuhan terhadap pembelian hardware, software, atau infrastruktur baru akan dilakukan Purchase Requisition ke proses Procurement.
•
Corporate Planning karena bagian ini akan melakukan pemantauan dan pendataan dari kegiatan operasional untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisa kinerja.
97
Gambar 3.6 TRAC-ASTRA RENT A CAR
Procurement Cycle Adapun rincian proses dalam Procurement Cycle TRAC-ASTRA RENT A CAR adalah: 1. Requester (peminta barang dan jasa) akan mengidentifikasi permintaan pengadaan barang dan jasa. Apabila barang yang akan dibeli bukan merupakan barang consumer goods atau habis pakai maka requester akan membuat Purchase Requisition. 2. Kemudian akan dilakukan pengecekan apakah sudah ada kandidat vendor untuk barang yang diminta. Jika ada maka kandidat vendor akan diminta untuk melengkapi informasi sesuai dengan spesifikasi
98 produk. Jika belum ada kandidat maka General Purchasing Officer akan mencarikan vendor/outsource yang sesuai (minimal 3 alternatif). 3. Jika perlu dilakukan tender maka General Purchasing Coordinator akan mengundang anggota Vendor/Tender Committee. Seleksi kandidat tahap pertama dilakukan berdasarkan data yang dikirimkan vendor dan apabila diperlukan vendor akan diminta melakukan presentasi (seleksi tahap kedua). 4. Jika vendor lolos seleksi maka General Purchasing Administrator akan membuat VMD (Vendor Master Data) di SAP. 5. Setelah Purchase Requisition disetujui maka akan dilakukan Purchase Order processing. 6. Setelah proses pemesanan tetap dilakukan monitoring atau follow up terhadap order untuk memastikan bahwa kebutuhan organisasi akan barang dan jasa terpenuhi secara akurat dan tepat waktu. 7. Saat menerima kedatangan barang atau jasa, General Purchasing Administrator akan melakukan pengecekan barang dengan dokumen pembelian. Jika tidak ada masalah maka akan dilakukan Good Receipt di SAP. Jika terdapat masalah, General Purchasing Administration akan membuat laporan kinerja vendor bermasalah dan melakukan
konfirmasi
ke
requester
dan
vendor
mengenai
ketidaksesuaian pesanan. 8. Setelah menerima barang maka General Purchasing Administrator akan mengajukan permohonan pembayaran beserta invoice dari
99 vendor ke Admin A/P (Account Payable) dan akan dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen. 9. Jika permohonan pembayaran diterima maka akan diverifikasi permohonan pengeluaran dana dan akan disiapkan dokumen pembayaran dan dilakukan proses pembayaran ke pemohon. 10. Setiap satu tahun sekali akan dilakukan penilaian kinerja vendor berdasarkan laporan kinerja vendor dari user. Apabila vendor dianggap kompeten maka akan ditetapkan vendor tetap aktif, jika tidak, vendor akan ditetapkan menjadi non aktif dan General Purchasing Administrator akan memberikan remark dalam VMD agar tidak digunakan lagi.
3.4.5
Human Capital Management Proses utama yang berkaitan dengan modul Human Capital Management adalah proses human resource management karena fungsi-fungsi utama yang ada di modul ini akan digunakan mulai dari perekrutan sampai dengan karyawan tidak bekerja lagi di perusahaan. Adapun proses-proses yang juga ikut menggunakan bagian dari modul ini antara lain: •
Administration yang menggunakan modul ini dalam payroll.
100 •
Corporate
planning
yang
menggunakan
modul
ini
untuk
merencanakan kebutuhan karyawan (Man Power Planning), training bagi para karyawan dan memantau perkembangan karyawan.
Gambar 3.7 TRAC-ASTRA RENT A CAR
Human Capital Management Cycle Adapun rincian proses dalam Human Capital Management Cycle, adalah: 1. Bagian HR Recruitment akan menerima Man Power Plan (MPP) dari Bagian Corporate Planning dan melakukan konfirmasi kebutuhan man power dan merekap MPP. Berdasarkan MPP tersebut akan disusun Recruitment Activity Plan. Untuk mencari karyawan akan dilihat terlebih dahulu apakah ada karyawan internal. Jika tidak ada
101 akan dicari karyawan outsource dengan berkoordinasi dengan lembaga outsourcing atau mengecek file dan database pelamar. Jika tidak tersedia kandidat yang diinginkan maka akan dilakukan proses outsourcing atau
mencari kandidat yang dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain job fair atau pemasangan iklan. Selanjutnya akan dilakukan test terhadap calon karyawan. Jika calon karyawan diterima selanjutnya akan dilakukan tanda tangan perjanjian kerja dan pengangkatan karyawan. Kemudian data karyawan akan di-input ke dalam SAP. 2.
Director/Division Head/GM Operation akan melakukan review terhadap struktur organisasi dan position description di department masing-masing. Jika perubahan disetujui akan dilakukan update struktur organisasi di SAP dan akan dilakukan perubahan position description dan job value agar selalu dalam kondisi terkini sesuai dengan standard pelayanan dan prosedur yang berlaku sehingga karyawan dapat diarahkan melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang tepat.
3. Untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan learning center akan membuat schedule training berdasarkan training plan yang dibuat untuk setiap departemen. TRAC-ASTRA RENT A CAR
juga
menerapkan
pengembangan
kompetensi
melalui
perencanaan rotasi, mutasi, dan promosi yang tepat, guna menambah wawasan yang semakin luas dan pengalaman yang akan sangat
102 bermanfaat dalam menunjang pengembangan diri setiap karyawan dan juga akan memberikan kinerja terbaik. 4. Apabila ada kebutuhan penyelenggaraan training yang belum terschedule dalam schedule training dapat diajukan melalui Form Penyelenggaraan
Training.
Karyawan
dapat
mengisi
Form
Permohonan Training dan setelah disetujui oleh Director / Division Head / GM Operation maka data peserta akan dimasukkan ke dalam data peserta training di SAP. Setelah training selesai akan dilakukan evaluasi terhadap efektivitas training. 5. Setiap satu tahun sekali akan dilakukan penilaian terhadap karyawan sesuai dengan persyaratan perusahaan dan hasilnya akan di-input dan didokumentasikan untuk pengembangan kompetensi karyawan. 6. Setiap bulannya akan dilakukan penggajian karyawan yang akan berhubungan ke Modul Financial.
3.4.6
Financial / Controlling Proses utama yang berkaitan dengan modul Financial / Controlling adalah proses Finance karena fungsi utama proses ini adalah menjamin kecukupan dana yang ada serta memantau pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran keuangan dan juga pelaporannya. Adapun proses-proses yang juga ikut menggunakan bagian dari modul ini antara lain:
103 •
Administration yang terkait dengan modul ini karena mengurus proses administrasi keuangan dan juga dokumen-dokumen yang diperlukan sehingga proses penagihan dan pembayaran oleh customer dapat berjalan dengan lancar.
•
Asset Disposal Unit karena assets yang sudah tidak mempunyai nilai ekonomis bagi perusahaan akan didisposisi dari assets (scrapping).
•
Corporate planning yang menggunakan modul ini untuk memantau serta mengendalikan keuangan perusahaan serta memperoleh rekapitulasi laporan keuangan untuk kemudian digunakan sebagai input dalam penetapan rencana strategis manajemen perusahaan.
Gambar 3.8 TRAC – ASTRA RENT A CAR Financial Accounting System 1. FI-A/R: Administration Officer akan memantau dan melakukan analisa terhadap A/R (Account Receivable) di SAP, bila waktunya bayar Administration Officer akan mengirimkan collector untuk
104 melakukan
penagihan
ke
customer.
Setelah
menerima
dan
menverifikasi hasil tagihan dari customer, Administration Officer akan membuat Bon merah dan menyetor hasil tagihan dan melakukan update A/R di SAP. 2. FI-A/P:
Admin
A/P
akan
mengecek
kelengkapan
dokumen
permohonan pembayaran dan invoice dan akan mencetak permohonan pembayaran. Bagian ADH & BM akan melakukan posting tagihan. Setelah dilakukan proses pembayaran ke pemohon akan dilakukan pembukuan pada A/P oleh Admin A/P. 3. FI-G/L: Posting di General Ledger merupakan hasil dari : •
Transaksi Operasional
•
Posting transaksi di subsidiary ledger
•
Transaksi yang pada dasarnya di-assign ke General Ledger.
4. FI-AA: digunakan untuk mengelolah seluruh aktiva tetap yang dimiliki
oleh
perusahaan.
SAP
memungkinkan
untuk
mengkategorikan setiap aktiva tetap yang dimiliki dan melakukan setting
nilai
depresiasi
masing-masing
asset
yang
memiliki
karakteristik sama dalam asset class. 5. FI-BL: digunakan untuk mengelolah transaksi-transaksi yang berkaitan dengan bank di dalam sistem termasuk manajemen kas.
105 3.4.7
Plant Maintenance Modul SAP Plant Maintencance terdiri dari beberapa aktivitas seperti inspeksi untuk mengukur dan memastikan kondisi sebenarnya dari equipment system, preventive maintenance untuk mengukur dan mengelola kondisi ideal dari equipment, memperbaiki dan mengembalikan equipment seperti kondisi yang ideal, dan pengukuran lain yang digunakan untuk maintenance. Proses utama yang berkaitan dengan modul Material Management adalah proses Fleet Management karena proses ini yang melakukan maintenance terhadap unit kendaraan yang ada di TRAC-ASTRA RENT A CAR. Kegiatan utama di dalam modul Plant Maintenance: 1. Work orders Setelah melakukan goods receipt unit baru, Service Advisor akan membuat equipment master dan maintenance plan dan memverifikasi dan mengidentifikasi kebutuhan optional. Apabila perlu akan dilakukan
proses
pembelian
part
dan
accessories
melalui
procurement. Selain itu unit juga akan didaftarkan ke asuransi berdasarkan equipment master. 2. Preventive maintenance (PM) TRAC – ASTRA RENT A CAR akan senantiasa menjaga kualitas unit baik yang berada di pool maupun di pelanggan dengan
106 melakukan perawatan berkala sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang ditentukan. Pekerjaan perawatan atau perbaikan unit yang tidak dapat dilakukan langsung oleh TRAC – ASTRA RENT A CAR diserahkan kepada pihak ketiga yang telah memenuhi standard kualitas dan pelayanan TRAC – ASTRA RENT A CAR dimana hasil pekerjaan tersebut dipantau dan dijamin kualitasnya oleh After Sales Supervisor.
3. Asset management Mencatat data tentang equipment dan property termasuk spesifikasi, informasi mengenai garansi, service contracts,spare parts, tanggal pembelian, lifetime yang diharapkan, dan hak-hal lain yang dapat membantu manajemen dalam melakukan maintenance.
4. Inventory control Manajemen dari spare parts, tools, dan material lain termasuk pemesanan
material,
mencatat
dimana
material
disimpan,
menentukan kapan material harus dibeli lagi termasuk menyiapkan dokumen pendukung pengeluaran unit, dan update laporan stock harian.
107 5. Safety TRAC – ASTRA RENT A CAR juga akan menjaga lingkungan dengan selalu memantau dan mengelola semua limbah yang dihasilkan selama proses atau perawatan unit.
3.5 Pengukuran Kinerja SAP 4.7 Berdasarkan Perspektif IT Balanced Scorecard Pengukuran kinerja sistem adalah hal yang penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi performa dan perencanaan terutama sebelum perusahaan akan melakukan pengembangan terhadap sistem informasi yang ada saat ini. Untuk mengukur kinerja SAP 4.7 yang ada di TRAC-ASTRA RENT A CAR maka akan digunakan pendekatan perspektif-perspektif yang ada di metode IT BalancedScorecard yaitu perpektif kontribusi perusahaan, perspektif orientasi pengguna, perspektif penyempurnaan operasional, dan perspektif orientasi masa depan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem SAP 4.7 yang digunakan saat ini di TRAC ASTRA RENT A CAR sudah mendukung visi, misi, dan tujuan strategis perusahaan.
3.5.3
Menentukan Tujuan Strategis IT Sebelum melakukan pengukuran kinerja sistem SAP saat ini, maka terlebih dahulu harus dirumuskan visi dan misi Divisi IT perusahaan yang nantinya akan diturunkan menjadi strategi dan tujuan strategis. Hal ini dikarenakan kinerja, maintenance, dan pengembangan sistem SAP sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Divisi IT.
108 3.5.3.1 Visi, Misi dan Strategi IT
Visi: “Menjadi pengembang sistem informasi dan pusat layanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat guna mendukung aktivitas bisnis perusahaan dan membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan global.”
Misi: “Mengembangkan sistem informasi secara inovatif dengan mengikuti perkembangan TI dan membangun pusat layanan informasi serta menyediakan hardware dan software yang mendukung aktivitas bisnis perusahaan.”
Strategi: • Menggunakan software berlisensi. • Memastikan kecukupan sumber daya infrastruktur TRAC – ASTRA RENT A CAR. • Memastikan ditanggulanginya gangguan terhadap sistem secara cepat, tepat dan efektif. • Mengidentifikasikan kebutuhan, menyediakan, memelihara dan melakukan
pengembangan
terhadap
infrastruktur Teknologi Informasi.
sistem
informasi
dan
109
3.5.3.2 Pemetaan pada Perspektif IT BalanceScorecard Berikut adalah tujuan strategis IT perusahaan yang merupakan perumusan dari strategi IT dari masing-masing perspektif IT BalanceScorecard.
IT Balanced
Strategi
Tujuan Strategis
Scorecard Perspektif
•
Kontribusi Perusahaan
Menggunakan software
•
IT
berlisensi. •
Memastikan kecukupan sumber
daya
infrastruktur TRAC – ASTRA RENT A CAR. •
Memastikan ditanggulanginya gangguan sistem
Pengendalian biaya
terhadap
secara
tepat dan efektif.
cepat,
•
Nilai
bisnis
proyek IT baru
dari
110 IT Balanced
Strategi
Tujuan Strategis
Scorecard •
Mengidentifikasikan kebutuhan, menyediakan, memelihara
dan
melakukan pengembangan terhadap sistem
informasi
dan
infrastruktur Teknologi Informasi. Perspektif Orientasi
•
Pengguna
•
Memastikan ditanggulanginya gangguan sistem
produktivitas user
terhadap
secara
•
cepat,
tepat dan efektif. •
Peningkatan
Peningkatan kepuasan user
•
Kerjasama
Mengidentifikasikan
dalam
kebutuhan,
baru
menyediakan, memelihara
• dan
melakukan pengembangan terhadap
user
proyek
Peningkatan pemahaman user
IT
111 IT Balanced
Tujuan Strategis
Strategi
Scorecard sistem
informasi
dan
infrastruktur IT. Perspektif
•
•
Memastikan
Penyelesaian
Penyempurnaan
ditanggulanginya
URF(User Request
Operasional
gangguan
Form) yang
sistem
•
terhadap
secara
tepat dan efektif.
SAP sesuai dengan
Memastikan kecukupan
SLA ( Service Level
sumber
Agreement )
daya
infrastruktur TRAC –
•
berkaitan dengan
cepat,
•
Penyelesaian
ASTRA RENT A CAR.
masalah yang
Mengidentifikasikan
berkaitan dengan
kebutuhan,
SAP
menyediakan, memelihara
dan
melakukan pengembangan terhadap sistem
informasi
dan
infrastruktur Teknologi Informasi.
112 IT Balanced
Strategi
Tujuan Strategis
Scorecard Perspektif Orientasi
•
Masa Depan •
Menggunakan software
•
Melakukan
berlisensi.
pengembangan
Mengidentifikasikan
terhadap sistem dan
kebutuhan,
infrastruktur IT. •
menyediakan, memelihara
Pelatihan user
dan
melakukan pengembangan terhadap sistem
informasi
dan
infrastruktur Teknologi Informasi.
Tabel 3.2 Perumusan Tujuan Strategis IT
113 3.6 Membangun Hubungan Sebab Akibat Strategi TI
Menggunakan Software berlisensi
Memastikan ditanggulanginya gangguan terhadap sistem cepat, tepat, dan efektif
Memastikan kecukupan sumber daya infrastruktur TI TRAC - ASTRA RENT A CAR
Mengidentifikasi kebutuhan, menyediakan, memelihara, dan melakukan pengembangan terhadap sistem informasi dan infrastruktur TI
12
13
11
Kontribusi Perusahaan
Nilai Bisnis dari Proyek baru IT
Pengendalian IT
10
9
Orientasi Pengguna
Peningkatan Produktivitas User
8
Kerjasama User dalam proyek IT baru
Peningkatan Kepuasan User
7
Peningkatan Pemahaman User
6
Penyempurnaan Operasional
Penyelesaian URF (User Request Form) yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA (Service Level Agreement)
Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP
1
2
Orientasi 4 Masa Depan
Pelatihan Staff IT
Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur TI
Pelatihan User
Gambar 3.9 Hubungan Sebab Akibat
5
3
114 Gambar 3.9 memperlihatkan hubungan sebab akibat antara tujuan strategis yang ada pada empat perspektif IT Balanced scorecard. Tujuan yang strategis yang ada di dalam perspektif orientasi pengguna, perspektif penyempurnaan operasional,dan perspektif orientasi masa depan harus bertujuan untuk mencapai tujuan strategis dari perpektif kontribusi perusahaan. Keterangan diagram hubungan sebab akibat: 1.
Pelatihan staff IT yang baik akan menghasilkan kualitas staff IT yang kompeten, sehingga mampu menyelesaikan URF yang ada sesuai dengan SLA.
2.
Pelatihan staff IT yang baik akan menghasilkan kualitas staff IT yang kompeten, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan SAP dengan baik.
3.
Dengan melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur IT yang merupakan proyek IT baru, maka perusahaan akan memperoleh nilai tambah (added value) pada bisnis perusahaan.
4.
Dengan melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur IT yang merupakan proyek IT baru, maka kerjasama user akan meningkat dalam mencapai keberhasilan proyek tersebut.
5.
Pelatihan yang diberikan kepada user akan menambah knowledge dan skill yang akan meningkatkan pemahaman user dalam mengoperasikan sistem yang digunakan perusahaan saat ini.
115 6.
Terpenuhinya requirement baru dari serta penyelesaian berbagai masalah yang terjadi pada SAP dengan baik akan meningkatkan kepuasan user (user satisfaction).
7.
Kerjasama dan keterlibatan user dalam proyek IT baru akan meningkatkan kepuasan user.
8.
Tingkat kepuasan dan pemahaman user yang tinggi serta kerjasama antar user yang terarah dalam mengembangkan proyek IT baru akan meningkatkan produktivitas user di dalam perusahaan.
9.
Dengan meningkatnya produktivitas user maka biaya IT dapat dikendalikan, karena sistem dapat dijalankan dengan efektif.
10. Karena perusahaan ingin mengendalikan biaya IT, maka perusahaan memerlukan software berlisensi seperti SAP yang sudah merupakan best practice dan teruji kapabilitasnya. 11. Untuk mengendalikan biaya IT, maka gangguan harus diatasi secepat mungkin agar tidak mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan yang mengakibatkan kerugian. 12. Karena setiap proyek IT baru harus meningkatkan nilai bisnis perusahaan,
maka
harus
dipastikan
ketersediaan
sumber
daya
infrastruktur IT yang memadai. 13. Agar proyek IT baru dapat meningkatkan nilai bisnis perusahaan, maka proyek tersebut harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan harus dapat menyesuaikan dengan bisnis perusahaan yang pasti akan terus berkembang.
116 3.7 Ukuran Strategis dan Sasaran Strategis IT Balanced Scorecard Masing-masing dari tujuan strategis IT Balanced Scorecard dijabarkan menjadi beberapa ukuran strategis. Setiap ukuran strategis harus memiliki sasaran strategis seperti yang terdapat pada tabel 3.3.
Ukuran Strategis
Sasaran Strategis
Perspektif Kontribusi Perusahaan A. Pengendalian Biaya IT A.1 Anggaran IT yang digunakan
≤ budget
A.2 Perbandingan anggaran IT terhadap anggaran perusahaan
5 – 10 %
B.Nilai bisnis dari proyek IT baru B.1 Return On Investment (ROI) B.2 Meningkatkan keunggulan bersaing
5 tahun Menjadi market leader dalam industri leasing dan rental mobil.
Perspektif Orientasi Pengguna A.Peningkatan produktivitas user A.1 % Pekerjaan yang selesai tepat waktu karena menggunakan SAP.
90%
A.2 % Pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan B.Peningkatan kepuasan user
90%
117 Ukuran Strategis
Sasarn strategis
B.1 % Kemampuan aplikasi mendukung pekerjaan
90%
B.2 % Kepuasan user terhadap kinerja SAP
75%
C.Kerjasama user dalam proyek IT Baru C.1 % Keterlibatan user dalam pengembangan aplikasi baru
75%
D.Peningkatan pemahaman user D.1 % Tingkat pemahaman user terhadap aplikasi SAP
85%
Perspektif Penyempurnaan Operasional A.Penyelesaian URF yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA ( Service Level Agreement ) A.1 % Pemenuhan kebutuhan user terhadap aplikasi
90%
B.Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP B.1 % Masalah yang terselesaikan tepat waktu
90%
Perspektif Orientasi Masa Depan A.Pelatihan staff IT A.1 % Frekuensi staff IT menerima pelatihan
2 kali dalam setahun
B.Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur B.1 Tingkat seberapa sering perusahaan melakukan pengembangan terhadap infrastruktur
Tiap 5 tahun
118 IT C.Pelatihan user C.1 Frekuensi Pelatihan user
2 kali dalam setahun
Tabel 3.3 Ukuran dan Sasaran Strategis IT BalancedScorecard
3.7.1
Instrumen Pengukuran Ukuran Strategis Perolehan informasi untuk pengukuran kinerja SAP dilakukan dengan 3 cara yaitu interview, data, dan kuesioner. Pengukuran bertujuan untuk melakukan perbandingan tiap tujuan strategis dengan kondisi yang ada di perusahaan saat ini. Tabel 3.4 menunjukkan cara memperoleh informasi untuk melakukan pengukuran.
Instrumen Ukuran Strategis Pengukuran Perspektif Kontribusi Perusahaan
I
D
A. Pengendalian Biaya IT A.1 Anggaran IT yang digunakan
x
A.2 Perbandingan anggaran IT terhadap anggaran perusahaan
x
B.Nilai bisnis dari proyek IT baru B.1 Return On Investment ( ROI )
x
B.2 Meningkatkan keungulan bersaing
x
K
119 Perspektif Orientasi Pengguna
I
D
K
A.Peningkatan produktivitas user A.1 % Penurunan waktu yang diperlukan dalam pekerjaan user
x
A.2 % Pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan
x
B.Peningkatan kepuasan user B.1 % Aplikasi yang mendukung pekerjaan
x
B.2 % Kepuasan user terhadap kinerja SAP
x
C.Kerjasama user dalam proyek IT Baru C.1 % Keterlibatan user dalam pengembangan aplikasi baru
x
D.Peningkatan pemahaman user D.1 % Tingkat pemahaman user terhadap aplikasi SAP Perspektif Penyempurnaan Operasional
x I
D
K
A.Penyelesaian URF (User Requirement Form) yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA ( Service Level Agreement ) A.1 % Pemenuhan kebutuhan user terhadap aplikasi
x
B.Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP B.1 % Masalah yang terselesaikan tepat waktu
x
120 Perspektif Orientasi Masa Depan
I
D
K
A.Pelatihan staff IT A.1 % Frekuensi staff IT menerima pelatihan
x
B.Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur B.1 Tingkat seberapa sering perusahaan melakukan upgrade
x
C.Pelatihan user C.1 Frekuensi pelatihan user
x
Tabel 3.4 Instrumen Pengukuran Ukuran Strategis Keterangan : I
= Interview
D = Data K = Kuesioner Adapun populasi yang dipilih sebagai target responden adalah user SAP pada TRAC-ASTRA RENT A CAR yang berjumlah 215 orang. Teknik yang akan dilakukan untuk pengambilan sampel adalah Cluster sampling .Teknik ini dipilih karena objek yang akan diteliti atau sumber data (user SAP pada TRAC-ASTRA RENT A CAR) banyak dan terbagi-bagi dalam divisi-divisi.
121
Tahap 1
B F
A C E
D
Diambil dengan random
A B G
D
G Divisi yang ada di TRAC
Diambil dengan Purposive sampling
Tahap 2
F
Sampel Divisi
Sampel Individu
Gambar 3.10 Metode Pengambilan Sampel untuk Kuesioner Pada Tahap 1 akan dipilih secara random 6 dari 12 Divisi yang ada di TRAC-ASTRA RENT A CAR. Divisi – divisi nya adalah : 1. Divisi Customer Care 2. Divisi Finance 3. Divisi Sales 4. Divisi Fleet Management Service 5. Divisi Procurement 6. Divisi Human Resources and Development Dan pada tahap 2 dari 6 divisi ini akan diambil lagi sampel individu secara purposive sampling sampai dengan n = 21 karena penelitian yang akan dilakukan bersifat kualitatif.
122 3.7.2
Pengukuran Perspektif Setiap Pertanyaan 3.7.2.1 Perspektif Kontribusi Perusahaan Ukuran dan sasaran strategis dari perspektif kontribusi perusahaan adalah:
A.
Tujuan strategis: Pengendalian biaya IT
A1. Anggaran IT yang digunakan Ukuran strategis ini digunakan untuk menunjukkan apakah anggaran IT yang digunakan oleh divisi IT melebihi atau telah sesuai dengan anggaran yang disediakan atau direncanakan oleh perusahaan. Sasaran strategis: ≤ budget A2. Perbandingan anggaran IT terhadap anggaran perusahaan. Ukuran strategis ini digunakan untuk menunjukkan seberapa besar anggaran IT terhadap anggaran perusahaan secara keseluruhan. Sasaran strategis: 5 – 10 %
B.
Tujuan Strategis: Nilai bisnis dari proyek IT baru
B1. Return On Investment (ROI)
123 Ukuran strategis ini digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang telah dilakukan perusahaan terhadap berbagai proyek IT yang dilakukan. Sasaran strategis: 5 tahun B2. Meningkatkan keunggulan bersaing Ukuran strategis ini digunakan untuk menunjukkan apakah dampak dari investasi perusahaan terhadap proyek IT baru mampu
meningkatkan
keunggulan
bersaing
(competitive
advantage) melebihi para kompetitornya. Sasaran strategis: Menjadi market leader dalam industri leasing dan rental mobil.
3.7.2.2 Perspektif Orientasi Pengguna Ukuran dan sasaran strategis dari perspektif orientasi pengguna adalah:
A.
Tujuan Strategis: Peningkatan produktivitas user.
A1. % Pekerjaan yang selesai tepat waktu karena menggunakan SAP. Ukuran strategis ini digunakan untuk menunjukkan bahwa dengan menggunakan SAP, waktu yang diperlukan user dalam
124 menyelesaikan pekerjaan menjadi lebih singkat, seperti dalam pemrosesan data dan proses pencetakan laporan dengan tingkat keakuratan yang tinggi serta mampu mengurangi tingkat kesalahan. Sasaran strategis: 90% A2. % Pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan Ukuran strategis ini berguna untuk menunjukkan pengurangan tingkat kesalahan yang dilakukan user dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan SAP, sehingga data yang dihasilkan akurat sesuai dengan yang diharapkan. Sasaran strategis: 90%
B.
Peningkatan kepuasan user
B1. % Kemampuan aplikasi mendukung pekerjaan Ukuran strategis ini berguna untuk menunjukkan seberapa besar aplikasi yang dikembangkan dan digunakan dalam perusahaan (khususnya SAP) untuk mendukung pekerjaan user, sehingga melalui aplikasi tersebut setiap perkerjaan user mampu diselesaikan dengan efektif. Sasaran strategis: 90%
125 B2. % Kepuasan user terhadap kinerja SAP Ukuran strategis ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan user terhadap kinerja SAP yang saat ini digunakan oleh perusahaan dalam mempermudah melakukan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan. Sasaran strategis: 75%
C.
Kerjasama user dalam proyek IT baru
C1. % Keterlibatan user dalam pengembangan aplikasi baru Ukuran strategis ini berguna untuk mengetahui keterlibatan user dalam penentuan aplikasi baru yang strategis bersama dengan divisi IT. Pengukuran dilakukan berdasarkan apakah user dan divisi IT telah melakukan kerja sama untuk pembuatan aplikasi baru yang sesuai dengan kebutuhan user. Sasaran strategis: 75%
D.
Peningkatan pemahaman user
D1. % Tingkat pemahaman user terhadap aplikasi SAP Ukuran strategis ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat pemahaman user dalam menggunakan aplikasi SAP dalam menyelesaikan pekerjaannya.
126 Sasaran strategis: 85%
3.7.2.3 Perspektif Orientasi Penyempurnaan Operasional Ukuran
dan
sasaran
strategis
dari
perspektif
orientasi
penyempurnaan operasional adalah:
A.
Tujuan Strategis: Penyelesaian URF (User Request Form) yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA (Service Level Agreement)
A1. % Pemenuhan kebutuhan user terhadap aplikasi Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui banyaknya URF (user request form) yang berhubungan dengan SAP dapat dipenuhi dan sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) sehingga dapat memenuhi kebutuhan user dan mendukung kinerja user dalam menggunakan SAP. Sasaran strategis: 90%
B.
Tujuan Strategis: Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP
B1. % Masalah yang terselesaikan tepat waktu Ukuran strategis ini berguna untuk mengetahui banyaknya masalah yang berkaitan dengan SAP dapat diselesaikan oleh
127 divisi IT tepat pada waktunya sehingga tidak mengganggu kinerja user. Sasaran strategis: 90%
3.7.2.4 Perspektif Orientasi Masa Depan Ukuran dan sasaran strategis dari perspektif orientasi masa depan adalah:
A. Tujuan Strategis: Pelatihan staff IT A1. % Frekuensi staff IT menerima pelatihan Ukuran strategis ini digunakan untuk mengetahui seberapa sering staff IT menerima pelatihan yang dapat menambah pengetahuan dan kemampuan staff IT mengenai penggunaan dan penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan SAP sehingga mendukung user SAP. Sasaran strategis: 2 kali dalam setahun
B. Tujuan Strategis: Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur B1. Tingkat seberapa sering perusahaan melakukan pengembangan
128 Ukuran strategis ini berguna untuk mengetahui seberapa sering perusahaan melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur yang ada agar dapat meningkatkan kemampuannya sehingga akan meningkatkan kinerja dan tetap mengikuti perkembangan jaman. Sasaran strategis: tiap 5 tahun
C.
Tujuan Strategis: Pelatihan user
C1. Frekuensi Pelatihan user Ukuran strategis ini berguna untuk mengetahui seberapa sering user
menerima
pelatihan
yang
akan
meningkatkan
kemampuannya dalam menggunakan SAP sehingga akan meningkatkan kinerja user. Sasaran strategis: 2 kali dalam setahun
3.8 Hasil Pengukuran Kinerja Sistem Pengukuran terhadap kinerja sistem dengan pendekatan 4 perspektif yang ada dengan mengumpulkan data dengan melakukan pengambilan data secara langsung, kuisioner, maupun interview. Hasil dari pengukuran dan pengolahan data-data tersebut sebagai berikut : 3.8.1
Perspektif Kontribusi Perusahaan A.
Tujuan Strategis: Pengendalian biaya IT
A1.
Anggaran IT yang digunakan
129 Untuk mengetahui anggaran IT yang digunakan , informasi didapatkan dengan cara interview kepada Maintenance System Application Section Head TRAC-ASTRA RENT A CAR dalam butir pertanyaan no 2 dalam perspektif kontribusi perusahaan. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: Berapa besar perbandingan antara rencana dengan realisasi anggaran untuk pengembangan Teknologi Informasi khususnya SAP ? Untuk tahun 2008, anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 2.000.000.000,- dan baru terealisasi sebesar Rp. 870.837.694,sampai dengan bulan Oktober. Sasaran strategis: ≤ budget Hasil: anggaran IT yang terpakai < budget Pencapaian: karena hasil pengukuran diperkirakan sesuai dengan budget maka pencapaian 100%. A2.
Perbandingan anggaran untuk penelitian dan pengembangan IT yang digunakan terhadap anggaran perusahaan. Untuk
mengetahui
pengembangan
perbandingan
anggaran
penelitian
dan
IT yang digunakan terhadap anggaran perusahaan,
informasi didapatkan dengan cara interview kepada Maintenance System Application Section Head TRAC-ASTRA RENT A CAR dalam butir pertanyaan no 5 dalam perspektif kontribusi perusahaan. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut:
130 Berapa % budget dari seluruh anggaran divisi IT untuk penelitian dan pengembangan SAP guna meningkatkan kemajuan perusahaan di masa mendatang ? Untuk tahun 2008 khusus penelitian dan pengembangan, anggaran yang disediakan sebesar Rp.498.800.000,- dari keseluruhan anggaran perusahaan sebesar Rp. 12.900.321.700,- . Sasaran strategis: 5 – 10 % Hasil: 3,9 % dari keseluruhan anggaran perusahaan. Pencapaian: (3,9 / 7,5) x 100% = 52 % Nilai 7,5% sebagai faktor pembagi 10% + 5% lalu dibagi dengan dua. B.
Tujuan Strategis: Nilai bisnis dari proyek IT baru
B1.
Return On Investment (ROI) Untuk mengetahui Return On Investment terhadap investasi IT, informasi didapatkan dengan cara interview kepada Maintenance System Application Section Head TRAC-ASTRA RENT A CAR dalam butir pertanyaan no 1 dalam perspektif kontribusi perusahaan. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: Berapa pengembalian investasi IT ( ROI ) ? 5 tahun Sasaran strategis : 5 tahun Hasil
: 5 tahun
131 Pencapaian
: karena hasil pengukuran sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan maka pencapaian yang diperoleh 100%.
B2.
Meningkatkan keunggulan bersaing Untuk mengetahui apakah penggunaan SAP meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan, informasi didapatkan dengan cara interview kepada Maintenance System Application Section Head TRAC-ASTRA RENT A CAR dalam butir pertanyaan no 4 dalam perspektif kontribusi perusahaan. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut : Apakah menurut anda penggunaan SAP meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) TRAC –ASTRA RENT A CAR ? Menurut Maintenance System Application Section Head TRACASTRA RENT A CAR , SAP saat ini sudah mendukung kegiatan operasional perusahaan dalam meningkatkan daya saing nya. Hal ini didukung dengan data market share antara TRAC-ASTRA RENT A CAR dengan competitor utamanya yaitu PT.Tunas Ridean Tbk, ADIRA Rental, dan Indomobil Car Rental. TRAC-ASTRA RENT A CAR menduduki posisi pertama dengan market share sebesar : 43,5 %.
132 9.5%
20.3% 43.5% TRAC-ASTRA RENT A CAR PT. TUNAS REDIAN Tbk ADIRA RENTAL Indomobil Car Rental 26.7%
Gambar 3.11 Perbandingan market share industri leasing dan rental mobil (tahun 2007) Sumber : Data Marketing Research TRAC-ASTRA RENT A CAR Berikut adalah hasil dari pengukuran perspektif kontribusi perusahaan :
Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
Tujuan Strategis : Pengendalian Biaya IT A.1 Anggaran IT yang
≤ budget
< budget
100%
5-10%
3,9%
52%
digunakan A.2 Perbandingan anggaran IT terhadap anggaran perusahaan Jumlah
152%
Rata-rata
76%
133 Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
Tujuan Strategis : Nilai bisnis dari proyek IT baru B.1 Return On
5 tahun
5 tahun
100%
TRAC
100%
Investment ( ROI ) B.2 Meningkatkan
Menjadi
keunggulan bersaing
market leader
menduduki
dalam industri
posisi
leasing dan
pertama
rental mobil
dalam industri leasing dan rental mobil
Jumlah
200%
Rata-rata
100%
Total rata-rata
176%
Rata-rata seluruh
88%
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Perspektif Kontribusi Perusahaan
3.8.2
Perspektif Orientasi Pengguna A.
Tujuan Strategis: Peningkatan produktivitas user
A1.
% Penurunan waktu yang diperlukan dalam pekerjaan user
134 Pengukuran persentase waktu yang diperlukan dalam pekerjaan user dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan no 1 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: o Berapa % dalam 1 bulan pekerjaan yang selesai tepat waktu karena menggunakan SAP ? a) ≤ 25 % b) 26 – 50 % c) 51 – 75 % d) > 75 % Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
2
1
2
B
1
2
2
C
6
3
18
D
12
4
48
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
135 Total
70
Tabel 3.6 Hasil kuisioner pertanyaan A1 butir 1 perspektif orientasi pengguna Sasaran strategis : 90% (4 dari skala 4) Hasil : (70 / 21) = 3,33 3,33 x 25% = 83,25% (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian : (83,25/90) x 100% = 92,5% A2.
% Pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan
Pengukuran
persentase pengurangan tingkat kesalahan user dalam
pekerjaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan no 2 dan no 3 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut : o Berapa % tingkat keakuratan hasil pemrosesan data di SAP 4.7 ? (butir pertanyaan no 2) a) Tidak akurat ( ≤ 25 % ) b) Kurang akurat ( 26 –50 % ) c) Cukup akurat ( 51 – 75 % ) d) Akurat
( > 75 % )
136 Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jumlah Nilai
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
0
1
1
B
5
2
10
C
5
3
15
D
11
4
44
Abstain
0
0
0
Total
69
Tabel 3.7 Hasil kuisioner pertanyaan A2 butir 2 perspektif orientasi pengguna Hasil butir pertanyaan no 2: (69/21) = 3,29 o Apakah dengan SAP 4.7 membantu meminimalisasi human error ? (butir pertanyaan no 3) a) Tidak membantu ( ≤ 25% ) b) Cukup membantu ( 25 – 50 % ) c) Membantu
( 51 – 75 % )
d) Sangat membantu ( > 75 % )
137 Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jumlah Nilai
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
1
1
1
B
14
2
28
C
5
3
15
D
1
4
4
Abstain
0
0
0
Total
48
Tabel 3.8 Hasil kuisioner pertanyaan A2 butir 3 perspektif orientasi pengguna Hasil butir pertanyaan no 3: (48/21) = 2,29 Hasil untuk % pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan : (3,29+2,29) / 2 = 2,79 2,79 x 25 % = 69,75 % (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian : (69,75 / 90) x 100% = 77,5%
B.
Tujuan Strategis: Peningkatan kepuasan user
B1.
% Pemenuhan kebutuhan user terhadap aplikasi
138 Pengukuran
persentase aplikasi SAP yang mendukung pekerjaan
dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan no 4, no 5, no 6, dan no 7 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: o Dengan sistem SAP 4.7, apakah semua kebutuhan pekerjaan Anda telah terpenuhi? (butir pertanyaan no 4) a) Tidak terpenuhi
( ≤ 25%)
b) Kurang memenuhi
(26 – 50 %)
c) Cukup memenuhi
(51 – 75 %)
d) Memenuhi
(> 75 %)
Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4
139 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
1
1
1
B
7
2
14
C
13
3
39
D
0
4
0
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
54
Tabel 3.9 Hasil kuisioner pertanyaan B1 butir 4 perspektif orientasi pengguna Hasil: (54/21) = 2,57 o Apakah laporan di SAP dapat langsung anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan anda (butir pertanyaan no 5) a. Tidak memenuhi b. Kurang memenuhi ( Masih harus diolah lagi atau perlu dikonsolidasikan dengan beberapa laporan ) c. Memenuhi tetapi harus dilakukan penyesuaian format laporan dengan standard perusahaan d. Sangat memenuhi ( Laporan langsung dapat digunakan )
140 Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jumlah Nilai
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
1
1
1
B
14
2
28
C
5
3
15
D
1
4
4
Abstain
0
0
0
Total
48
Tabel 3.10 Hasil kuisioner pertanyaan B1 butir 5 perspektif orientasi pengguna Hasil: (48/21) = 2,29 o Bagaimana proses input data ke dalam sistem SAP pada saat membuat transaksi-transaksi bisnis yang anda lakukan ? (butir pertanyaan no 6) a) Sangat sulit (sebagian besar masih dilakukan secara manual karena menu search yang berisikan value apa saja yang harus di-input masih belum di-setting dengan baik,
141 dan tidak ada validasi serta warning error jika terjadi kesalahan dalam input data) b) Sulit (menu search sebagian besar sudah di-setting mengenai value apa saja yang harus di-input, namun untuk field-field yang bersifat mandatory atau wajib diisi belum dilakukan validasi sehingga tidak muncul warning error ketika tidak di-input). c) Mudah (menu search sudah di-setting dengan baik, validasi terhadap pengisian value sudah cukup baik namun belum sepenuhnya sempurna) d) Sangat mudah (menu search sudah disetting dengan baik, validasi sudah sangat sesuai dengan kebutuhan, warningwarning
yang
muncul
sangat
membantu
meminimalisasi kesalahan proses input data.) Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4
dalam
142 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
1
1
1
B
6
2
12
C
12
3
36
D
2
4
8
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
57
Tabel 3.11 Hasil kuisioner pertanyaan B1 butir 6 perspektif orientasi pengguna Hasil: 57/21 = 2,71 o Bagaimana
proses-proses
yang
memerlukan
perhitungan-
perhitungan / kalkulasi pada sistem SAP ? (butir pertanyaan no 7) a) Sebagian besar masih harus dihitung secara manual b) Untuk kasus-kasus perhitungan tertentu harus dilakukan secara manual (misalnya perhitungan pajak yang konversi atau setting-nya agak berbeda dengan standard SAP)
143 c) Semua dilakukan dengan menggunakan SAP namun kadang-kadang sering tidak akurat sehingga dibutuhkan penyesuaian d) Semua perhitungan dilakukan oleh sistem SAP dan hasilnya akurat serta memenuhi kebutuhan Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jumlah Nilai
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
4
1
4
B
11
2
22
C
6
3
18
D
0
4
0
Abstain
0
0
0
Total
44
Tabel 3.12 Hasil kuisioner pertanyaan B1 butir 7 perspektif orientasi pengguna Hasil: 44/21 = 2,1 Hasil untuk % aplikasi yang mendukung pekerjaan : (2,57 + 2,29 + 2,71 + 2,1) / 4 = 2,42
144 2,42 x 25% = 60,5% (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian: (60,5/90) x 100 % = 67,22% B2.
% Kepuasan user terhadap kinerja SAP Pengukuran
persentase aplikasi SAP yang mendukung pekerjaan
dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan no 8 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut : o Seberapa besar tingkat kepuasan anda terhadap aplikasi SAP ? a) Tidak puas ( Aplikasi tidak dapat dipahami ) b) Kurang puas ( Fungsi pada aplikasi sangat tidak mendukung pekerjaan ) c) Puas ( Aplikasi dapat dipahami tapi tidak mendukung pekerjaan ) d) Sangat puas ( Aplikasi yang dibuat mudah dipahami dan mendukung pekerjaan ) Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4
145 Hasil: Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
1
1
1
B
5
2
10
C
13
3
39
D
2
4
8
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
58
Tabel 3.13 Hasil kuisioner pertanyaan B2 butir 8 perspektif orientasi pengguna
Hasil: 58/21 = 2,76 2,76 x 25 % = 69% (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian: (69/75) x 100% = 92%
C.
Tujuan Strategis: Kerjasama user dalam pengembangan aplikasi baru
C1.
% Keterlibatan user dalam pengembangan aplikasi baru Pengukuran
persentase keterlibatan user dalam pengembangan
aplikasi baru dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
146 kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan no 9 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: o Seberapa sering dalam setahun anda dilibatkan dalam setiap pengembangan aplikasi baru yang berkaitan dengan SAP khususnya kontribusi dalam menyumbangkan ide atau input terhadap requirement dari aplikasi yang akan dikembangkan ? a) Tidak pernah b) Jarang
( 1 kali )
c) Sering
( 2 – 3 kali )
d) Sangat sering ( > 3 kali ) Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4
147 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
7
1
7
B
10
2
20
C
4
3
12
D
0
4
0
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
39
Tabel 3.14 Hasil kuisioner pertanyaan C1 butir 9 perspektif orientasi pengguna Hasil: 39/21 = 1,86 1,86 x 25 % = 46,5 % (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian: (46,5/75) x 100% = 62 %
D.
Tujuan Strategis: Peningkatan pemahaman user
D1.
% Tingkat pemahaman user terhadap aplikasi SAP Pengukuran
persentase tingkat pemahaman user terhadap aplikasi
SAP dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user SAP pada TRAC dalam butir pertanyaan
148 no 10 dan no 11 dalam perspektif orientasi pengguna. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut: o Bagaimana tingkat pemahaman Anda terhadap aplikasi SAP yang digunakan saat ini ? (butir pertanyaan no 10) a) Tidak paham
( > 75 % fitur tidak dimengerti)
b) Kurang paham (51 – 75 % fitur tidak dimengerti) c) Cukup paham (26 – 50 % fitur tidak dimengerti) d) Sangat paham (≤ 25 % fitur tidak dimengerti) Bobot A = 1, B = 2, C = 3, D = 4 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
0
1
0
B
6
2
12
C
15
3
45
D
0
4
0
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total Tabel 3.15 Hasil kuisioner pertanyaan D1 butir 10 perspektif orientasi pengguna
57
149 Hasil : 57 / 21 = 2,71 o Berapa banyak pertanyaan yang Anda ajukan ke Divisi IT dalam sebulan yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi SAP dalam kegiatan operasional ? (butir pertanyaan no 11) a) Tidak pernah b) Jarang
( 1-5 kali )
c) Sering
( 5-10 kali )
d) Sangat sering ( > 10 kali ) Bobot A = 4, B = 3, C = 2, D = 1
150 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
0
4
0
B
6
3
18
C
15
2
30
D
0
1
0
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
48
Tabel 3.16 Hasil kuisioner pertanyaan D1 butir 11 perspektif orientasi pengguna Hasil : 48/21 = 2,29 Hasil % tingkat pemahaman user terhadap aplikasi SAP : (2,71 + 2,29) / 2 = 2,5 2,5 x 25% = 62,5% (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian : (62,5 / 85) x 100% = 73,53%
151 Berikut adalah hasil dari pengukuran perspektif orientasi pengguna :
Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
Tujuan Strategis : Peningkatan produktivitas user A.1 % Pekerjaan yang
90%
83,25%
92,5%
90%
69,75%
77,5%
selesai tepat waktu karena menggunakan SAP. A.2 % Pengurangan tingkat kesalahan user dalam pekerjaan Jumlah
170%
Rata-rata
85%
Tujuan strategis : Peningkatan kepuasan user B.1 % Kemampuan
90%
60,5%
67,22%
75%
69%
92%
aplikasi mendukung pekerjaan B.2 % Kepuasan user terhadap kinerja SAP Jumlah
159,22%
Rata-rata
79,61%
152 Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
C.Kerjasama user dalam proyek IT Baru C.1 % Keterlibatan user
75%
46,5%
62%
dalam pengembangan aplikasi baru
Ukuran Strategis
Jumlah
62%
Rata-rata
62%
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
D.Peningkatan pemahaman user D.1 % Tingkat
85%
62,5%
73,53%
pemahaman user terhadap aplikasi SAP Jumlah
73,53%
Rata-rata
73,53%
Total rata-rata
300,14%
Rata-rata seluruh
75,04%
Tabel 3.17 Hasil Pengukuran Perspektif Orientasi Pengguna
153 3.8.3
Perspektif Orientasi Penyempurnaan Operasional A.
Tujuan Strategis: Penyelesaian URF (User Request Form) yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA (Service Level Agreement)
A1.
% Pemenuhan kebutuhan user terhadap aplikasi Pengukuran
persentase masalah yang terselesaikan tepat waktu
dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada user pada TRAC dalam butir pertanyaan no 12 dalam perspektif penyempurnaan operasional. Butir pertanyaan tersebut sebagai berikut : o Berapa banyak URF (User Request Form) yang berkaitan dengan transaksi bisnis yang belum dapat dipenuhi oleh SAP release 4.7 dengan kustomisasi saat ini ? a) > 75% b) 51- 75% c) 26 – 50 % d) ≤ 25 %
154 Hasil : Pilihan
Jumlah
Jawaban
Responden
nilai
(jumlah x nilai)
A
0
1
0
B
3
2
6
C
6
3
18
D
12
4
16
Abstain
0
0
0
Jumlah Nilai
Total
72
Tabel 3.18 Hasil kuisioner pertanyaan A1 butir 12 perspektif penyempurnaan operasional Hasil : 72/21 = 3,43 3,43 x 25 % = 85,75 % (25% karena skala ada 4,100/4 = 25%) Pencapaian : (85,75/90) x 100% = 95,28% B.
Tujuan Strategis: Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP
B1.
% Masalah yang terselesaikan tepat waktu Pengukuran
persentase masalah yang terselesaikan tepat waktu
dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui pengambilan data yang diperoleh dari divisi IT. Data tersebut menginformasikan jumlah masalah yang terjadi selama tahun 2008, serta persentase masalah yang
155 diselesaikan tepat waktu oleh system aplicant. Berikut adalah data yang telah diperoleh :
Tabel Masalah dan Penyelesaian user error Pada sistem SAP TRAC-ASTRA RENT A CAR periode 2008 Jumlah Bulan
Masalah
Persentase Masalah yang diselesaikan tepat waktu
Januari
184
100%
Februari
142
82,7%
Maret
124
100%
April
121
84,29%
Mei
81
81,01%
Juni
135
78%
Juli
119
85%
Agustus
110
94%
September
139
86%
Oktober
64
89%
November
Data belum tersedia
Desember
Data belum tersedia
Total
1077
880 %
Tabel 3.19 Tabel Masalah dan Penyelesaian user error pada sistem SAP TRAC – ASTRA RENT A CAR Periode 2008 Sumber : Data internal Divisi IT TRAC-ASTRA RENT A CAR
156 Sasaran strategis : > 90% Hasil Perhitungan data : Jadi rata-rata masalah yang diselesaikan tepat waktu selama periode tahun 2008 dari bulan Januari – Oktober adalah : Rata-rata
=
880% : 10
=
88% tiap bulan
Berdasarkan analisa, bobot penilaian penyelesaian masalah tepat waktu tiap bulan dibagi secara proporsional sebagai berikut : •
0-25 % masalah diselesaikan tepat waktu memiliki bobot 1, kategori sangat rendah
•
26-50 % masalah diselesaikan tepat waktu memiliki bobot 2, kategori rendah
•
51-75 % masalah diselesaikan tepat waktu memiliki bobot 3, kategori tinggi
•
76-100 % masalah diselesaikan tepat waktu memiliki bobot 4, kategori sangat tinggi
Berdasarkan kajian tersebut, Divisi IT pada TRAC-ASTRA RENT A CAR berada pada level sangat tinggi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan user error pada aplikasi SAP dengan rata-rata penyelesaian 88% dari total masalah tiap bulan. Pencapaian : (88/90) x 100% = 97,78% Berikut
adalah
hasil
dari
penyempurnaan operasional :
pengukuran
perspektif
orientasi
157 Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
A.Penyelesaian URF (User Requirement Form) yang berkaitan dengan SAP sesuai dengan SLA ( Service Level Agreement ) A.1 % Pemenuhan
90%
85,75%
95,28%
kebutuhan user terhadap aplikasi Jumlah
95,28%
Rata-rata
95,28%
B.Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SAP B.1 % Masalah yang
90%
88%
97,78%
terselesaikan tepat waktu Jumlah
97,78%
Rata-rata
97,78%
Total rata-rata
193,06%
Rata-rata seluruh
96,53%
Tabel 3.20 Hasil Pengukuran Perspektif Orientasi Penyempurnaan Operasional
3.8.4
Perspektif Orientasi Masa Depan A.
Tujuan Strategis: Pelatihan staff IT
A1.
% Frekuensi staff IT menerima pelatihan Berdasarkan hasil wawancara, maka diperoleh informasi bahwa staff IT pada TRAC-ASTRA RENT A CAR tidak pernah menerima
158 pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan sistem SAP. B.
Tujuan Strategis: Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur
B1.
Tingkat seberapa sering perusahaan melakukan pengembangan Pengukuran tingkat intensitas perusahaan melakukan pengembangan dilakukan dengan cara wawancara terhadap bagian departemen IT dalam TRAC-ASTRA RENT A CAR. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi sebagai berikut. o Pertanyaan wawancara
: Seberapa sering dalam 5 tahun
perusahaan melakukan pengembangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi yang ada ? o Hasil wawancara
:
Dalam
5
tahun
perusahaan
melakukan pengembangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi yang ada sebanyak 1 kali, khususnya terhadap sistem SAP. Infrastruktur hardware akan dilakukan pengembangan sesuai dengan pengembangan terhadap sistem SAP. Berikut adalah history pengembangan SAP dari tahun 1997 pada TRACASTRA RENT A CAR : o Tahun 1997
: Implementasi SAP R/3 3.0
o Tahun 1999
: Migrasi ke SAP R/3 4.0
o Tahun 2006
: Migrasi ke SAP R/3 4.7
o Tahun 2009
: Rencana migrasi ke SAP ECC 6.0
159 o Bobot penilaian
:
o Dalam 10 tahun melakukan pengembangan
1 kali
memiliki bobot nilai 1, artinya sangat rendah. o Dalam 8 tahun melakukan pengembangan 1 kali memiliki bobot nilai 2, artinya rendah. o Dalam 5 tahun melakukan pengembangan 1 kali memiliki bobot nilai 3, artinya tinggi. o Dalam 2 tahun melakukan pengembangan 1 kali memiliki bobot nilai 4, artinya sangat tinggi. o Perhitungan : Selama kurun waktu 10 tahun (1997-2007) TRAC-ASTRA RENT A CAR telah melakukan pengembangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi melalui migrasi sistem SAP sebanyak 2 kali. Artinya dalam 5 tahun melakukan pengembangan terhadap infrastruktur Teknologi Informasi sebanyak 1 kali.
o Hasil Analisa : Pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi pada TRACASTRA RENT A CAR dilakukan pada level 1 kali dalam kurun waktu 5 tahun dan memiliki bobot nilai 3 yang artinya tinggi. Sasaran strategis : 5 tahun Hasil : 5 tahun
160 Pencapaian : karena hasil pengukuran sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan maka pencapaian yang diperoleh 100%.
C.
Tujuan Strategis: Pelatihan User
C1.
Frekuensi pelatihan user Pengukuran frekuensi pelatihan user terhadap aplikasi SAP dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara. Berdasarkan hasil wawancara, maka diperoleh informasi bahwa user pada TRACASTRA RENT A CAR tidak pernah menerima pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan sistem SAP. Berikut adalah hasil dari pengukuran perspektif orientasi masa depan : Ukuran Strategis
Sasaran
Hasil
Strategis
Pengukuran
Pencapaian
A.Pelatihan staff IT
A.1 % Frekuensi staff IT
2 kali dalam
Tidak
setahun
pernah sama
menerima pelatihan
0%
sekali Jumlah
0%
Rata-rata
0%
B.Melakukan pengembangan terhadap sistem dan infrastruktur B.1 Tingkat seberapa
5 tahun
5 tahun
100%
161 sering perusahaan melakukan upgrade Jumlah
100%
Rata-rata
100%
C.Pelatihan user
C.1 Frekuensi pelatihan
2 kali dalam
Tidak
0%
setahun
pernah sama sekali
user Jumlah
0%
Rata-rata
0%
Total rata-rata
100%
Rata-rata seluruh
33,33%
Tabel 3.21 Hasil Pengukuran Perspektif Orientasi Masa Depan
3.9 Evaluasi Hasil Pengukuran Kinerja Sistem Hasil pengukuran kinerja sistem dengan perspektif IT Balanced Scorecard : Perspektif Kontribusi Perusahaan
Tujuan Strategis
Hasil pengukuran
Pengendalian Biaya IT
76%
Nilai bisnis dari proyek IT
100
baru Jumlah
176%
Rata-rata
88%
162 Perspektif Orientasi pengguna
Tujuan Strategis Peningkatan
Hasil pengukuran
produktivitas
85%
user Peningkatan kepuasan user Kerjasama
79,61%
dalam
user
62%
proyek IT Baru Peningkatan
pemahaman
73,53%
user Jumlah
300,14%
Rata-rata
75,04%
Penyempurnaan
Penyelesaian URF (User
95,28%
operasional
Requirement Form) yang berkaitan sesuai
dengan
dengan
SAP
SLA
(
Service Level Agreement ) Penyelesaian masalah yang
97,78%
berkaitan dengan SAP
Orientasi masa depan
Jumlah
193,06%
Rata-rata
96,53%
Pelatihan staff IT
0%
Melakukan pengembangan terhadap infrastruktur
sistem
dan
100%
163 Pelatihan user
0% 100%
Jumlah
33,33%
Rata-rata Tabel 3.22 Hasil Pengukuran Kinerja Sistem
Secara lebih ringkas hasil pengukuran kinerja sistem dapat dilihat pada tabel 3.23 berikut ini: Perspektif
Hasil pengukuran
Kontribusi perusahaan
88 %
Orientasi pengguna
75,04%
Penyempurnaan operasional
96,53%
Orientasi masa depan
33,33%
Rata-rata
73,23%
Tabel 3.23 Ringkasan hasil pengukuran kinerja sistem Hasil pengukuran dari tabel 3.23 dapat digambarkan dalam bentuk grafik.Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.12 berikut ini:
164
Gambar 3.12 Grafik hasil pengukuran kinerja sistem Setelah dilakukan pengukuran melalui perspektif IT Balanced Scorecard, maka dapat dilakukan evaluasi hasil pengukuran terhadap hasil rata-rata pencapaian yang diperoleh oleh masing-masing perspektif. Dari keempat perspektif di atas, melalui konsultasi dan pertimbangan dari TRAC-ASTRA RENT A CAR, maka dapat dibuat 4 kategori bobot / nilai range persentase sebagai berikut: •
0% - 25%
: Warning
•
26% - 50%
: Challenged
•
26 % - 75%
: Good
•
76% - 100%
: Very Good
165 Atas dasar range tersebut maka dari hasil pengukuran keempat perspektif tadi, sistem SAP 4.7 di TRAC-ASTRA RENT A CAR saat ini termasuk dalam kategori good dengan rata-rata 73,23%.