BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan pemilihan
terhadap
objek
setiap orang
berbeda.
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi minat beli konsumen, di antaranya status sosial dan kemampuan ekonomi. Produsen, baik barang dan jasa, perlu memahami faktor – faktor tersebut, sehingga para produsen tahu bagaimana cara untuk menarik konsumen untuk membeli dan memakai produk yang dihasilkan. Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, perkembangan kondisi pasar juga mempengaruhi perusahaan dalam menentukan strategi dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Para konsumen juga berusaha memperoleh informasi akan produk – produk yang ditawarkan. Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menawarkan produk mereka dan menarik minat konsumen terhadap produk tersebut adalah melalui iklan. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang memberikan informasi kepada khalayak mengenai suatu produk,baik barang atau jasa, sehingga mampu menarik hati calon pembeli hingga akhirnya melakukan tindakan pembelian atas barang atau jasa yang diiklankan tersebut. Tujuan periklanan harus dipandang dari sudut pandang komunikasi, dengan prinsip dasar yang baik bahwa periklanan harus dibangun dalam
1
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan rencana pemasaran dan melaksanakan elemen komunikasi dari program pemasaran yang menjangkau lebih jauh. (Lane, King, Russel; 2009:48) Media memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi kegiatan periklanan. Media yang digunakan di dalam periklanan terdiri dari beragam jenis. Iklan dapat disampaikan di antaranya melalui media cetak (surat kabar, majalah, brosur, leaflet, poster dan sebagainya), media elektronik baik media audio maupun audio visual (radio, televisi, film, video dan sebagainya), media luar ruang (billboard, spanduk, neon sign, dan sebagainya), dan lain-lain. Dalam penelitian ini, media yang akan diteliti adalah media cetak. Media cetak yang merupakan media statis yang mengutamakan pesan – pesan visual, merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata – kata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah sebagai wahana penyampaian pesan dan sekaligus sebagai media penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pemirsanya. Dalam hubungannya dengan kegiatan periklanan yang disebut sebagai media cetak adalah surat kabar, majalah, maupun media – media lain yang diproduksi lewat proses cetak mencetak (poster, selebaran, brosur dan lain – lain). Sehingga pengertian iklan media cetak adalah pesan – pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak. (Riyanto; 2000:19 – 20) Produk yang diiklankan dalam media cetak, baik barang maupun jasa, sudah beragam, mulai dari barang kebutuhan sehari – hari hingga barang mewah dan juga berbagai jenis jasa. Salah satu jenis barang yang diiklankan di media cetak yaitu notebook atau laptop.
Universitas Sumatera Utara
Notebook merupakan istilah lain dari laptop. Laptop atau notebook sendiri sebenarnya adalah varian dari Portable PC untuk menyebut komputer yang dapat dibawa-bawa. Pada perkembangannya, istilah laptop sepertinya lebih popular disebut dengan istilah notebook. Laptop yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Lap yang berarti pangkuan dan Top yang berarti atas, yang artinya perangkat yang diletakkan di atas pangkuan. Sedangkan notebook sendiri merupakan perangkat yang digunakan di atas meja. Perbedaan istilah notebook dan laptop sendiri lebih diakibatkan pergeseran makna pada penempatan posisi pemakaian perangkat tersebut, namun sebenarnya memiliki arti dan fungsi yang sama. Notebook merupakan komputer portabel, kecil dan dapat dibawa ke manamana dengan sangat mudah, yang terintegrasi pada sebuah casing. Berat notebook bervariasi mulai dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukurannya, bahan dan spesifikasi. Sumber listrik berasal dari baterai atau A/C adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan notebook itu sendiri. Baterai notebook pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam bergantung pada cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai. Sebagai komputer pribadi, notebook memiliki fungsi yang sama dengan komputer desktop meskipun dengan kemampuan yang lebih rendah. Komponen yang terdapat didalamnya adalah sama dengan yang terdapat pada komputer desktop dengan ukuran yang diperkecil, lebih ringan dan irit listrik. Notebook kebanyakan menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) berukuran 10 inci hingga 17 inci bergantung dari ukuran notebook itu sendiri. Selain itu, keyboard yang terdapat pada notebook juga dilengkapi dengan touchpad atau dikenal juga sebagai trackpad yang berfungsi sebagai penggerak kursor mouse. Keyboard dan
Universitas Sumatera Utara
mouse
tambahan
dapat
dipasang
melalui
soket
USB.
(http://ilmu-
ilmukomputer.blogspot.com) Iklan notebook Acer muncul di media cetak seperti koran atau surat kabar , majalah, selebaran atau brosur. Iklan notebook Acer di media cetak seperti koran atau surat kabar hadir dalam warna hitam putih. Di sudut kiri kotak dari bingkai iklan selalu ada tulisan ‘acer’. Pada iklan tersebut terdapat juga ilustrasi berupa gambar produk beserta kemampuan apa yang dimiliki oleh notebook yang sedang diiklankan tersebut, seperti adanya fasilitas webcam yang diwakilkan dengan gambar kamera, fasilitas musik diwakilkan dengan gambar headset, fasilitas koneksi internet untuk mengirim surat elektronik atau email diwakilkan dengan gambar amplop surat. Pada iklan tersebut terdapat jenis dan seri produk dari notebook Acer, harga dalam kurs dollar AS, spesifikasi produk dan juga kantor cabang di mana notebook Acer dapat dibeli dan layanan purna jual. Selain itu, terdapat pula syarat dan ketentuan yang berlaku jika ada promo. Iklan notebook Acer juga hadir dalam bentuk selebaran. Jenis dan seri notebook yang diiklankan di selebaran lebih beragam dari pada di surat kabar atau koran. Dalam satu lembar selebaran dapat memuat spesifikasi dari empat jenis notebook dengan spesifikasi yang berbeda. Selain itu terdapat pula panduan untuk memastikan garansi resmi atas notebook yang telah dibeli. Iklan notebook Acer pada selebaran juga terdapat alamat dealer atau Acer center. Acer Group Indonesia merupakan perusahaan PC terkemuka di Indonesia. Acer yang baru-baru ini dinyatakan oleh Gartner Inc. resmi naik peringkat menjadi PC vendor No.2 dunia , siap menginvasi pasar PC Indonesia dengan berbagai teknologi terbaru dari mal ke mal, sekolah dan universitas, ajang
Universitas Sumatera Utara
pameran komputer, hingga komunitas untuk memberi kesempatan kepada pelanggannya pengalaman mencoba langsung produk-produk Acer yang didukung teknologi terbaru. Di Indonesia, Acer telah merajai pasar notebook Indonesia selama empat tahun berturut-turut (IDC PC Tracker 2005-2008), sementara di segmen total PC Acer dilaporkan menjadi vendor PC No.1 di Indonesia sejak tahun 2007.
(http://www.facebook.com/notes/acer-indonesia/acer-lancarkan-
invasi-teknologi-di-indonesia/308418075365) Produk yang dikeluarkan oleh Acer terdiri dari empat seri, yaitu seri Ferrari, TravelMate, Aspire dan Extensa. Keseluruhan seri yang dikeluarkan Acer, dilengkapi dengan teknologi unggulan Acer, seperti, eLock Management, eRecovery management, eData Security Management, ePower Management, ePresentation Management, dan eSetting Management. Berbagai
teknologi
unggulan
tersebut
tentu
sangat
membantu
penggunanya seperti para pekerja kantor dan mahasiswa. Penggunaan notebook di kalangan mahasiswa sudah semakin ramai ditemukan. Mahasiswa menggunakan notebook sebagai sarana pembantu dalam proses belajar dan juga sarana hiburan. Notebook dianggap praktis dan efisien. Praktis karena mudah untuk dibawa – bawa dan efisien karena dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Peneliti
memilih
mahasiswa
Departemen
Sistem
Informasi
dan
Departemen Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara sebagai responden dalam penelitian ini. Kedua departemen tersebut dipilih karena dalam proses belajar di setiap mata kuliah yang ditawarkan, hampir semua memerlukan notebook sebagai media belajar. Dalam
Universitas Sumatera Utara
kegiatan belajar, notebook tentu merupakan barang kebutuhan mahasiswa Departemen Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmanakah pengaruh iklan notebook ACER di media cetak terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikemukakan perumusan masalah penelitian, yakni, “Sejauhmanakah pengaruh iklan notebook Acer di media cetak terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara?”.
1.3
Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga
dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut: 1.
Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan, yakni pengaruh iklan notebook ACER terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
2.
Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa Departemen Sistem Informasi dan Departemen Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan
Universitas Sumatera Utara
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, yang pernah melihat iklan notebook Acer di media cetak. 3.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Juni 2010.
4.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh iklan notebook Acer terhadap minat beli mahasiswa FMIPA USU.
1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatera Utara terhadap notebook
ACER. 2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli calon konsumen. 3. Untuk mengetahui pengaruh iklan notebook ACER di media cetak terhadap minat beli
mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh iklan komersil terhadap minat beli di kalangan konsumennya.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pihak – pihak yang membutuhkan, khususnya para praktisi periklanan dalam memahami efektifitas sebuah iklan dalam kaitannya dengan minat beli konsumen.
1.6
Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan titik tolak atau landasan berpikir dalam
memecahkan atau menyoroti permasalahan dan menjelaskan berbagai fenomena – fenomena yang penting dalam bidang yang diteliti. Kerangka teori yang ada membantu peneliti menentukan arah dan tujuan penelitian serta menggunakan konsep – konsep yang tepat, guna membentuk hipotesa selanjutnya. 1. Komunikasi dan Komunikasi Massa Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat palingsedikit terdiri dari dua orang yang salimgh berhubungan satusama lain yang karena berhubungan menimbulakn interaksi sosial (social interaction). Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata Communis yang artinya sama yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-
Universitas Sumatera Utara
orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan (Effendy,1993:3). Menurut Harold Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Who (siapa), Says What (mengatakan apa), In Which Channel (dengan saluran apa), ToWhom (kepada siapa), With What Effect (dengan pengaruh bagaimana). (Mulyana, 2002:62) Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu yakni (Effendy, 1990:10): •
Komunikator (communicator, source, sender)
•
Pesan (message)
•
Media (channel, media)
•
Komunikan (communicant, communicate, receiver, receipent)
•
Efek (effect, impact, influence)
Effendy (1993:50) mendefenisikan komunikasi massa sebagai penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada masssa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri. 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara misal, berjumlah banyak bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3)
Universitas Sumatera Utara
Adapun ciri–ciri komunikasi massa,yaitu, pertama, komunikator pada komunikasi massa berlembaga. Kedua, pesan yang disampaikan bersifat umum, karena ditujukan kepada umum. Ketiga, komunikannya anonim dan heterogen. Keempat, media komunikasi massa menimbulkan keserempakan. Kelima, komunikasi bersifat satu arah.
2. Media Cetak Media cetak yang merupakan media statis yang mengutamakan pesan – pesan visual, merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata – kata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah sebagai wahana penyampaian pesan dan sekaligus sebagai media penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pemirsanya. Dalam hubungannya dengan kegiatan periklanan yang disebut sebagai media cetak adalah surat kabar, majalah, maupun media – media lain yang diproduksi lewat proses cetak mencetak (poster, selebaran, brosur dan lain – lain). Sehingga pengertian iklan media cetak adalah pesan – pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak. (Riyanto, 2000:19 – 20) Surat kabar atau koran dan majalah merupakan media massa cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu agar ppesan yang akan disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik.
Universitas Sumatera Utara
Boove (dalam Liliweri, 2001:75) mengemukakan media massa cetak yang baik harus memiliki daya tarik, antara lain: 1. Daya tarik pesan, meliputi isi pesan, tata bahasa, sistem penulisan dan aktualitas berita. 2. Daya tarik fisik, meliputi gambar (kualitas gambar/ foto dan kualitas kertas), tata letak, tata warna (teknik pewarnaan dan kualitas warna). 3. Daya tarik kuantitas, meliputi frekuensi terbitnya media massa cetak tersebut dan jumlah halaman yang tersedia. 4. Daya
tarik
dengan
menggunakan
teknik
propaganda,
untuk
menciptakan daya tarik media massa cetak, maka digunakan public figure dan slogan. Surat kabar atau koran dan majalah adalah media massa cetak yang umum digunakan untuk beriklan. Keunggulan dalam beriklan di surat kabar atau koran adalah pembaca surat kabar tersebut cenderung mempertimbangkan informasi dalam iklan secara serius. Studi menunjukkan bagaimana orang, ketika siap membeli, lebih mencari iklan di surat kabar atau koran daripada media lain. Surat kabar mudah didapatkan dan pembaca dapat melihat iklan berkali-kali dan ini tidak bisa dilakukan melalui televisi atau radio. Kelemahan dari surat kabar atau koran adalah kurang menjangkau pembaca muda. Selain itu, dari segi pencetakan yang menggunakan kertas murah yang mudah menyerap tinta. Akibatnya, iklan tidak tampil sebagus di majalah. Sisipan lepas bisa menutup kelemahan ini, tetapi banyak pembaca membuang sisipan itu begitu mereka mulai membuka halaman koran.
Universitas Sumatera Utara
Seperti medium cetak lainnya, majalah punya banyak keunggulan seperti koran. Keunggulan dalam beriklan di majalah adalah tampilannya yang lebih cantik dibandingkan surat kabar. Kertas yang digunakan lebih tebal dan grafis yang lebih cerah. Majalah menawarkan audien yang lebih jelas definisinya dibandingkan koran. Kelemahannya, majalah mensyaratkan pemesanan untuk ruang iklan sampai tiga bulan sebelum pemuatan, sehingga kesempatan untuk melakukan perubahan atas iklan tersebut sangat sedikit bahkan tidak ada. (Vivian, 2008:372)
3. Iklan Istilah – istilah tentang iklan di antaranya seperti iklan dari bahasa Melayu (berasal dari bahasa Arab I’Ian), reklame berasal dari bahasa Perancis, reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang – ulang, advertere berasal dari bahasa Latin yang berarti berlari menuju ke depan, advertentie berasal dari bahasa Belanda untuk penyebutan iklan dan advertising yang berasal dari bahasa Inggris. Semua peristilahan yang digunakan itu menunjuk kepada suatu pengertian yang sama terhadap iklan yang secara umum dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Untuk membedakan dengan penyampaian pesan yang lebih diarahkan untuk membujuk seseorang atau sekelompok orang agar membeli barang dan jasa yang dikomunikasikan. Istilah iklan pertama kali diperkenalkan oleh Soedarjo Tjokrosisworo, seorang tokoh pers nasional Indonesia pada tahun 1951, untuk mengganti istilah advertentie (bahasa Belanda) atau advertising
Universitas Sumatera Utara
(bahasa Inggris) agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa nasional Indonesia.(Riyanto, 2000:19) Menurut Widjaja (1996: 6), iklan adalah setiap bentuk presentasi gagasan barang atau jasa yang bukan perorangan dan dibayar oleh sponsor yang dikenal atau iklan juga bisa diartikan sebagai kegiatan memuat dan menyebarluaskan pesan dalam media yang bersifat umum tentang perusahaan, organisasi dan atau tentang produknya, jasanya, atau gagasan yang terkandung di dalamnya. Iklan adalah metode penjualan non personal yakni dengan sasaran massa publik. Peter dan Olson (2000: 181) mendefinisikan iklan ialah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, brand, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Menurut Krugman (1965) (Mc. Quail, 1996: 264), ciri-ciri utama iklan adalah jumlahnya sangat besar dan secara jelas didorong oleh kepentingan pengirim bukannya kepentingan penerima. Meskipun iklan selalu direncanakan dengan sengaja, namun sasarannya bisa beraneka ragam. Kebanyakan iklan masuk ke dalam klasifikasi model ‘pertunjukan-perhatian’ (‘display-attention’) dan orientasi khalayaknya biasanya memiliki tingkat keterlibatan yang rendah. Iklan digunakan sebagai salah satu kekuatan untuk mencapai tujuan pemasaran barang atau jasa, baik tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek.
Iklan
bertujuan
untuk
memperkenalkan
suatu
produk
atau
membangkitkan kesadaran akan merk (brand awareness), citra merk (brand images), citra perusahaan (corporate image), membujuk khalayak untuk membeli produk yang ditawarkan, memberikan informasi, dan lain – lain. (Sudjana; 1986:6)
Universitas Sumatera Utara
4. Teori AIDDA Teori AIDDA disebut juga proses A-A atau A-A Procedure (Attention-Action Procedure). Teori AIDDA adalah akronim dari kata – kata A Attention (perhatian) I Interest (minat) D Desire (hasrat) D Decision (keputusan) A Action (tindakan). Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, komunikator harus menimbulkan daya tarik. Apakah perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat atau interest. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang diharapkan komunikator. Hasrat ada pada diri komunikan harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan atau decision, yakni melakukan kegiatan atau action sebagaimana diharapkan komunikator (Effendy, 1992: 304 – 305) Maka bila dikaitkan dengan penelitian ini, tahapan-tahapannya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Attention (perhatian) Dalam
tahap
ini,
kegiatan
mulai
dilakukan
dengan
maksud
menumbuhkan perhatian mahasiswa terhadap iklan notebook Acer yang ada di media cetak. b. Interest (ketertarikan)
Universitas Sumatera Utara
Ini adalah tahapan kedua, di mana mahasiswa tidak saja menaruh perhatian, tetapi juga mulai tertarik atau berminat kepada iklan notebook Acer c. Desire (hasrat) Pada tahap ini mahasiswa telah memiliki motivasi untuk membeli barang yang diiklankan, yaitu notebook Acer, seperti yang ada pada iklan tersebut.
5. Minat Beli Menurut Onong U. Effendy (1990: 103), minat adalah perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Menurut Khasali (1995: 83-86) minat dapat ditimbulkan melalui adanya perhatian (attention). Jika perhatian sudah berhasil dibangkitkan, kini menyusul upaya menumbuhkan minat melalui ketertarikan (interest), yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak dari timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Secara teori ciri-ciri minat adalah objeknya merupakan suatu hal tertentu, minat tidak dibawa sejak lahir, minat dapat berubah – ubah, minat tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek (Wijaya, 1996:45).
Universitas Sumatera Utara
Adapun ciri-ciri lain dari minat, yaitu: a. Minat timbul dari perhatian terhadap suatu objek b. Setiap orang mempunyai ketertarikan terhadap objek yang diminati. c. Minat memunculkan kecenderungan hati untuk mencari objek yang disenangi. d. Minat ditunjukkan dalam bentuk hasrat melakukan kegiatan.
Menurut
KBBI
Dalam
Jaringan
(http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php), ‘minat’ adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan dan arti kata ‘beli’ adalah memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang, memperoleh sesuatu dengan pengorbanan, usaha yang berat. Berdasarkan pengertian tentang minat dan beli tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat beli dalam penelitian ini adalah kecenderungan hati calon konsumen terhadap suatu produk dan akhirnya mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian.
6. Teknologi Komunikasi Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikin pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perrubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989:6) Pengertian teknologi komunikasi menurut Rogers (1986) perlengkapan hardware, struktur organisasi dan nilai – nilai sosial dimana individu – individu mengumpulkan, memproses, dan tukar
- menukar individu lain. Sedangkan
teknologi informasi menurut Ely (1982) mencakup sistem-sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer termasuk Personal Computer dan Notebook, serta televisi (VCD dan Video tape cassette. (Nasution, 1989). Menurut Mc. Luhan (1965), teknologi komunikasi dapat membawa seseorang individu melintasi batas ruang dan waktu serta mendapat informasi yang tidak didapat sebelumnya. (Noegroho, 2010:3)
1.7
Kerangka Konsep Kerangka konsep harus dirumuskan sebagai hasil pemikiran rasional yang
bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Perumusan kerangka konsep itu merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa penelitian (Nawawi, 1995: 40). Konsep merupakan istilah dan definisi yang akan digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang hendak diuji (Singarimbun, 2006:33).
Universitas Sumatera Utara
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: •
Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsure lain (Nawawi, 1995:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan notebook Acer di media cetak.
•
Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas (Nawawi, 1995:57). Varibel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU.
•
Variabel Antara Variabel antara adalah variabel yang menghubungkan variabel terikat dan variabel bebas. Variabel antara dalam hubungan ini adalah karakteristik responden, yaitu mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, uang saku, departemen.
Universitas Sumatera Utara
1.8
Model Teoritis Variabel – veriabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep
akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Iklan notebook Acer di media cetak
Minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Variabel Antara Karakteristik Responden
Bagan 1: Model Teoritis
Universitas Sumatera Utara
1.9
Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di
atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian, perlu dibuat operasional variabel – variabel sebagai berikut: Tabel 1 Variabel Operasional Variabel Teoritis
Variabel Operasional
1. Variabel Bebas (X) Iklan notebook
Acer di
Media Cetak
a. Kejelasan pesan b. Tampilan gambar c. Penggunaan warna d. Headline e. Body-copy f. Slogan g. Ilustrasi
2. Variabel Terikat (Y) Minat Beli Mahasiswa
a. Perhatian (Attention) b. Ketertarikan/minat (Interest) c. Keinginan/hasrat (Desire)
3. Variabel Antara Karakteristik responden
a. Jenis kelamin b. Uang saku c. Departemen
Universitas Sumatera Utara
1.10
Definisi Variabel Operasional Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep
yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional juga merupakan unsure penelitian untuk mengetahui bagaimana caranya mengetahui suatu variabel. Dalam definisi operasional, akan disampaikan beberapa pengertian di antaranya: 1. Variabel Bebas (X): Iklan notebook Acer di media cetak. a. Kejelasan pesan adalah suatu bentuk penyampaian pesan dengan menggunakan kata – kata atau kalimat dan bahasa yang mudah dimengerti sehingga memiliki kesamaan arti antara komunikator dengan komunikannya. b. Tampilan gambar adalah suatu bentuk penggunaan gambar dalam suatu iklan yang dapat menarik minat khalayaknya. c. Penggunaan warna adalah suatu bentuk penggunaan warna dalam suatu iklan yang mampu menarik perhatian khalayaknya. d. Headline adalah judul atau kepala tulisan iklan yang paling utama dibaca oleh khalayak pembaca iklan. e. Body-copy
adalah
penjelasan
tentang
suatu
produk
serta
memberitahukan secara lengkap tentang apa yang dijual kepada khalayak. f. Slogan adalah kalimat atau kata-kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap calon untuk memilih produk barang atau jasa yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
g. Ilustrasi adalah bentuk-bentuk atau gambaran visual yang bersifat estetik (indah) yang berfungsi untuk menjelaskan atau menerangkan isi teks iklan.
2. Variabel Terikat (Y): Minat beli a. Perhatian (Attention) adalah perhatian terhadap penyajian suatu iklan di media cetak. b. Ketertarikan / minat (Interest) adalah perhatian terhadap suatu iklan yang kan menimbulkan ketertarikan atau minat terhadap produk yang diiklankan tersebut. c. Keinginan / hasrat (Desire) adalah timbulnya keinginan untuk mencoba sebagai pemenuhan kebutuhan karena merasa produk tersebut akan memberi manfaat dan keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
1.11
Hipotesa Hipotesa tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesa adalah pernyataan yang diterima sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya. Hipotesa yang diajukan dalam peneliitian ini adalah: Ho
: Tidak terdapat pengaruh antara iklan notebook Acer yang disajikan di media cetak terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ha
: Terdapat pengaruh antara iklan iklan notebook Acer yang disajikan di media cetak terhadap minat beli mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Sumatera Utara