BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas penting serta mendasar dalam kehidupan manusia. Manusia mulai berkomunikasi sejak dia lahir hingga sepanjang hidupnya. Manusia normal akan berusaha melakukan komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Sekalipun yang tidak dapat melakukannya secara verbal, akan berusaha berkomunikasi secara non verbal dengan menggunakan gerakan atau bahasa tubuh untuk menyampaikan pesannya. Bahkan seseorang dapat berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan komunikasi ini disebut dengan komunikasi intrapersonal. Proses komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan yang diberikan oleh komunikator (sender) dan disampaikan kepada komunikan (receiver) dengan perantara media dalam upaya pencapaian kesepahaman. Komunikator memiliki suatu ide atau gagasan yang ditujukan untuk komunikan lalu komunikan melakukan penafsiran pesan yang diterimanya dari komunikator. Berikutnya komunikan akan memberikan tanggapan (feedback) atas pesan yang diterimanya, sehingga komunikator dapat melakukan penilaian atas pesan yang disampaikan dapat diartikan secara baik oleh komunikan, maka tujuan dari proses komunikasi yang berlangsung antara keduanya telah berhasil dan tercapainya kesepahaman antara kedua belah pihak tersebut. Katherine Miller (2005) menyatakan bahwa terdapat begitu banyak konseptualisasi mengenai komunikasi dan konseptualisasi ini telah mengalami perubahan dalam tahun-tahun terkahir ini. Terdapat 5 hal pokok di dalam komunikasi antara lain yaitu lingkungan, sosial, proses, simbol dan makna. Dari kelima hal tersebut, maka komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi merupakan proses sosial, disebut demikian karena melibatkan dua pihak yang saling berkomunikasi yakni komunikator dan komunikan. Lingkungan adalah situasi dimana komunikasi itu terjadi, terdiri dari berbagai elemen seperti waktu, tempat, latar belakang budaya komunikator dan komunikan. Sedangkan simbol 1
2 merupakan label arbitrer, atau dapat diartikan sebagai representasi dari suatu fenomena dimana label tersebut dapat bersifat verbal dan non verbal. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa komunikasi tidaklah terbatas pada kata-kata (verbal) saja, melainkan juga dapat berupa non verbal seperti bahasa tubuh, tanda, tindakan, dan objek. Komunikasi non verbal sangat membantu komunikator dalam upaya penyampaian pesannya baik dalam hal kemudahan serta dampak mendalam yang ditimbulkan dari komunikasi non verbal tersebut bagi komunikan. Setiap orang akan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal untuk bersosialisasi dan dapat diterima di lingkungannya. Orang tersebut akan berusaha mengupayakan berbagai macam cara untuk menjalin hubungan agar dapat diterima dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasi yang baik adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjalin hubungan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif, dimana salah satu indikator komunikasi dapat dikatakan efektif ialah komunikasi yang mampu menimbulkan kesenangan diantara pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Usaha untuk menimbulkan kesenangan saat berkomunikasi inilah yang dimaksud dengan komunikasi fatis (phatic communication). Komunikasi fatis ialah suatu kondisi dimana komunikasi yang berlangsung tidak memiliki tujuan spesifik seperti untuk memperoleh suatu informasi, melainkan hanya untuk menimbulkan kesenangan diantara pihak-pihak yang terlibat didalam proses komunikasi tersebut. Contohnya, ketika seseorang bertemu temannya di jalan, dia menanyakan kemana temannya hendak pergi. Ini sebenarnya hanya sekedar basa-basi semata, dia tidak benar-benar ingin mengetahui kemana temannya hendak pergi. Jadi sebenarnya tujuan dari basa-basi tersebut hanya untuk memicu suasana keakraban saja. Contoh lainnya adalah tepukan di punggung atau berjabat tangan dengan temanmya ketika bertemu juga merupakan komunikasi fatis, namun secara non verbal. Komunikasi fatis sebenarnya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya saja seperti percakapan dengan keluarga, teman sebaya, rekan kerja, atau bahkan dengan orang asing sekalipun. Karena pada dasarnya komunikasi fatis bertujuan untuk menimbulkan rasa keakraban dan suasana
3 menyenangkan dan hal tersebut dibutuhkan untuk pengembangan pribadi seseorang. Obyek penelitian ini adalah publik internal PT. Prodia Widyahusada, karena Prodia memiliki budaya kerja kekeluargaan sehingga cara mereka dalam berkomunikasi sangat ramah dan menyenangkan.
1.2 Fokus penelitian Fokus penelitian ini adalah untuk dapat mengemukakan dan mengkaji tentang “Bagaimana Penerapan Komunikasi Fatis Verbal-Nonverbal Untuk Mencapai Komunikasi Efektif di Kalangan Publik Internal PT. Prodia Widyahusada?”
1.3 Pertanyaan penelitian Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka tahap selanjutnya adalah merumuskan pertanyaan penelitian. Sehingga permasalahan yang diteliti
menjadi
spesifik,
jelas,
dan
terarah
untuk
menghindari
kesalahpahaman dalam penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi fatis verbal dan nonverbal yang diterapkan di kalangan internal PT. Prodia Widyahusada? 2. Apa fungsi penerapan komunikasi fatis verbal dan nonverbal dalam mencapai komunikasi efektif? 3. Apa manfaat penerapan komunikasi fatis verbal dan nonverbal dalam mencapai komunikasi efektif?
1.4
Tujuan dan Manfaat 1.4.1
Tujuan dalam penelitian ini :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi fatis verbal dan nonverbal yang dilakukan kalangan internal di PT. Prodia Widyahusada. 2. Untuk mengetahui fungsi penerapan komunikasi fatis verbal dan nonverbal dalam mencapai komunikasi efektif. 3. Untuk mengetahui manfaat penerapan komunikasi fatis verbal dan nonverbal dalam mencapai komunikasi efektif.
4 1.4.2 Manfaat dalam penelitian ini : 1. Bagi akademis 1.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan di lingkungan Binus University mengenai Ilmu Komunikasi khususnya mengenai pembahasan Komunikasi Fatis. 2. Bagi Perusahaan Secara praktis, penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam Ilmu Komunikasi khususnya yang berkaitan dengan kajian Komunikasi Verbal dan Nonverbal yang besifat fatis bagi PT. Prodia Widyahusada. 3. Bagi Masyarakat Secara umum, penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi seluruh pembaca untuk lebih memahami mengenai Komunikasi Fatis, apa fungsi serta penerapannya di dalam proses komunikasi yang terjadi sehari-hari.
1.5 Sistematika Penulisan Sistem penulisan didalam penelitian ini terdiri dari 5 bab yaitu ; BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang dari penulisan skripsi , ruang lingkup terkait tempat yang diteliti , tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut , metodologi penelitian dan juga sistematika penulisan yang akan digunakan .
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini mengacu pada kegiatan menggunakan buku-buku referensi yang mampu menunjang dalam proses penelitian serta berkaitan dengan masalah yang diteliti . Data dan informasi yang diperoleh dari suatu sumber tertulis yang terkait dengan beberapa literature yang dibaca , lalu peneliti kemudian dapat meringkas , menganalisa , dan membuat kesimpulan dari setiap buku sebagai referensi dalam kegiatan penelitian .
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Didalam bab ini menjelaskan tentang cara mendapatkan dan menganalisis data untuk menguji hipotesis serta mendapatkan jawaban penelitian .
5 BAB 4
HASIL DAN PEMABAHASAN
Bab ini berisikan penyajian data penelitian yang terdiri dari pembahasan atas data penelitian, pengolahan terhadap data penelitian yang telah dikumpulkan serta pembahasan dari data penelitian. BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan adalah garis besar kesimpulan yang diambil dari kegiatan penelitian yang dimana hasil penelitian beruapa informasi yang bersifat kualitatif serta saran lebih berhubungan dengan garis besar saran-saran yang merupakan tindakan yang diambil dari suatu tindak lanjut dari suatu proses pemecahan masalah.
Jadi didalam bab ini berisi kan mengenai kesimpulan yang dapat
diambil setelah dilakukan analisa dan observasi terhadap suatu kegiatan penelitian .