BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga
perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu dengan berupaya memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan ataupun membuat proses yang lebih sederhana dan murah, namun saat ini organisasi juga diperlukan untuk merespon tuntutan lingkungan dan sosial. Berkaitan dengan lingkungan, saat ini banyak masalah yang ditimbulkan sebagai dampak lingkungan seperti masalah polusi atmosfer yang berkaitan dengan kesehatan manusia, pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Semua dampak lingkungan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perusahaan mengenai bagaimana cara perusahaan mengelola bisnisnya. Dalam hal ini, perusahaan harus memperhatikan tercapainya kelestarian lingkungan dengan meminimalkan dampak lingkungan. Masalah lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu isu yang sangat berkembang saat ini. Hal ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja
Universitas Sumatera Utara
2
seiring dengan semakin ketatnya peraturan perundang-undangan tentang kebijakan LK3 tersebut. Perlindungan terhadap lingkungan tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur, tetapi industri jasa seperti perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor (bengkel) juga harus memikirkan dan memberikan kontribusi yang besar bagi perlindungan terhadap lingkungan (Sarwono, Edhie dkk., 2002). Hal ini dikarenakan kegiatan bengkel yang juga menimbulkan dampak LK3 seperti udara emisi dari kendaraan, suara bising, oli bekas, dan peralatan bengkel yang cukup membahayakan bagi para mekanik/pekerja. Saat ini, industri jasa bengkel yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dikenal dengan nama bengkel hijau yang ramah lingkungan (green company). Green company adalah sebuah perusahaan yang memiliki manajemen secara sadar meletakkan perlindungan dan pembangunan lingkungan, keselamatan, dan kesehatan “stake holder” dalam setiap pengambilan keputusan bisnisnya sebagai wujud nyata tanggung jawab dan upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan pembangunan berkelanjutan (Sarwono, Edhie dkk, 2002). Oleh karena itu, dalam menciptakan perusahaan yang ramah lingkungan (green company) menjadi pertimbangan penting bagi industri jasa bengkel dalam menentukan strategi yang sesuai dalam penerapan manajemen LK3 tersebut. PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif sebagai dealer resmi dalam memasarkan salah satu merk kendaraan roda empat.
Universitas Sumatera Utara
3
Selain sebagai penyalur kendaraan, juga menawarkan jasa service bengkel dan penjualan suku cadang. Perusahaan ini berlokasi di kawasan Gatot Subroto Medan. Perusahaan ini telah menerapkan manajemen LK3 dalam menjalankan bisnisnya, namun pelaksanaannya masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat kecelakaan kerja sehingga zero accident belum tercapai. Salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi dikarenakan para pekerja belum menjalankan kebijakan perusahaan dengan baik. Misalnya saja masih banyaknya mekanik yang tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja sehingga timbul kecelakaan kerja. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kecelakaan kerja yang terjadi 1 (satu) tahun terakhir. Data perusahaan berupa daftar kecelakaan kerja selama 1 (satu) tahun terakhir yang terjadi pada teknisi di area bengkel dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Kecelakaan Kerja Tahun 2011 No. Periode Frekuensi Kecelakaan 1 Januari 3 2 Februari 2 3 Maret 4 4 April 2 5 Mei 3 6 Juni 1 7 Juli 2 8 Agustus 1 9 September 2 10 Oktober 3 11 November 2 12 Desember 1 Total 26 Sumber: PT. X
Universitas Sumatera Utara
4
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan kerja masih cukup tinggi karena belum mencapai zero accident. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan LK3 untuk menuju green company dalam memenangkan persaingan bisnis. Salah satu wujud penerapan “Green Company”, yaitu “Green Process” yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi dan memanfaatkan kembali limbah yang dihasilkan, mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, mengurangi cost serta meningkatkan benefit yang diterima oleh perusahaan. Program “Green Process” sebagai salah satu komponen “Green Company” dengan tetap berpedoman pada integrasi Sistem Manajemen Mutu dan LK3 yang dilaksanakan secara bersamaan, yang hendaknya diterapkan oleh perusahaan, oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian yang mengkaji bagaimanakah implementasi metode ini di lapangan dan apakah menguntungkan bagi bottom-line perusahaan (Sarwono, Edhie dkk., 2002). Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana penerapan program green process, maka perlu dilakukan penelitian dengan melakukan analisis terhadap variabelvariabel yang berpengaruh terhadap kinerja green process di PT. X tersebut. Berdasarkan analisis tersebut akan diperoleh strategi yang perlu diterapkan perusahaan dalam meningkatkan kinerja green process guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
Universitas Sumatera Utara
5
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dicari
penyelesaiannya melalui penelitian ini adalah masih lemahnya implementasi LK3 pada perusahaan. Sehubungan dengan ini diperlukan suatu sistem yang baik untuk menjaga proses servis pada PT. X agar tetap lestari terhadap lingkungan dan aman bagi karyawan tanpa mengurangi kualitas servis. Maka melalui penelitian ini perlu dicari jawaban atas pertanyaan: 1. Bagaimana penerapan green process dalam setiap aktivitas perusahaan? 2. Apa saja kebijakan dan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan LK3 khususnya dalam pelaksanaan green process tersebut?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah diperolehnya suatu strategi dalam
sistem implementasi LK3 yang efektif dengan kondisi perusahaan saat ini dengan sasaran: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan green process perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif ini. 2. Menganalisis bagaimana penerapan green process dalam setiap aktivitas perusahaan. 3. Merancang sistem implementasi strategi pengelolaan green process.
Universitas Sumatera Utara
6
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Memberikan
gambaran
sejauh
mana
pengelolaan green
process
perusahaan saat ini. 2. Memberikan usulan perencanaan strategi yang sesuai dalam meningkatkan pengelolaan manajemen LK3 yang ada khususnya pengelolaan green process. 3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi PT. X dalam melakukan penerapan green process pada mata rantai perusahaan secara simultan sehingga berjalan dengan baik.
1.5
Batasan Masalah dan Asumsi yang Digunakan Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah studi kasus hanya pada
kegiatan operasional bengkel di PT. X yang menjalankan kegiatan perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor. Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Proses kerja di bengkel tidak mengalami perubahan secara signifikan. 2. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan penerapan sistem manajemen LK3 perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
7
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan laporan penelitian ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
Pada Bab 1 (satu) berisi mengenai berbagai hal mendasar dalam penelitian yang dilakukan. Bagian ini diawali dengan penjelasan latar belakang masalah mengapa penerapan green process pada industri jasa otomotif menjadi topik penelitian ini, dimana pada industri jasa otomotif ini masih terdapat masalah/kendala dalam menjalankan manajemen LK3 yang ada sehingga pelaksanaan manajemen LK3 tersebut belum maksimal. Dilanjutkan dengan perumusan masalah yang mendasari perlunya disusun rencana strategi dalam peningkatan kinerja pengelolaan manajemen LK3 tersebut, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi, serta sistematika penulisan. Pada bab 2 (dua) berisi gambaran umum perusahaan. Pada bab ini dijelaskan visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, dan sebagainya. Pada bab 3 (tiga) berisi tinjauan tentang konsep, teori, dan fakta dari penelitian sebelumnya dan berbagai literatur yang mendukung. Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori green company dalam suatu industri dan teori-teori yang mendukung dalam penyusunan rencana strategi perusahaan. Pada bab 4 (empat) berisi tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam urutan yang sistematis untuk mencapai tujuan penelitian. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:
persiapan
penelitian,
penyusunan
kerangka
konseptual,
metode
pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran. Persiapan penelitian meliputi: studi literatur dan observasi mengenai
Universitas Sumatera Utara
8
fenomena yang terjadi serta perumusan masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan dalam penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Wawancara dan observasi dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dalam menentukan faktor-faktor yang berkaitan dalam penerapan green process. Selanjutnya, disusun kuesioner untuk mengetahui penilaian kondisi perusahaan dalam pengelolaan LK3. Pada bab 5 (lima) berisi pengolahan dan analisis data. Pengolahan dilakukan dengan melakukan pengujian secara statistik meliputi uji normalitas, korelasi, dan uji hipotesis terhadap data yang diperoleh. Selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan berdasarkan hasil pengolahan data tersebut. Pada bab 6 (enam) berisi perumusan strategi. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka selanjutnya dapat dilakukan penyusunan rencana strategi yang sesuai dalam meningkatkan kinerja pengelolaan manajemen LK3 perusahaan tersebut. Pada bab 7 (tujuh) berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran yang dapat diberikan baik bagi perusahaan maupun bagi penelitian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara