Bab 1: Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Laporan akhir tahun ini disusun untuk memberikan gambaran implementasi PHKPKPD yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UA) dalam kurun waktu 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Kebijakan Universitas Airlangga dalam pengembangan fakultas yang ada dalam lingkungannya diarahkan pada peningkatan kualitas yang didasari oleh kebutuhan nasional dan regional, maupun untuk menghadapi pasar global dalam menuju world class university. Dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan dan potensi diri, implementasi PHK-PKPD di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedoteran, adalah searah dengan road map pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas Airlangga. Secara umum diharapkan program ini akan menerbitkan suatu model pendidikan untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi khusus, tercapainya peningkatan penelitian kegawatdaruratan maupun pemanfaatannya untuk pelayanan kesehatan masyarakat terkait masalah kegawatdaruratan. Salah satu indikator utama keberhasilan program tentang peningkatan presentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi, merupakan ekspresi dari kepedulian UA terhadap potensi generasi muda yang kurang mampu di area dengan masalah kesehatan. Pada tahun pertama PHK-PKPD, beasiswa diberikan pada mahasiswa yang mengalami hambatan ekonomi yang berasal dari daerah Madura, sedangkan pada tahun kedua dan ketiga, area asal penerima beasiswa diperluas menjadi Jawa Timur. Rangkaian aktivitas secara keseluruhan dalam PHK-PKPD FKUA ini adalah suatu Model Pendidikan untuk Pengembangan Kompetensi dalam Pengelolaan Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), yang dimulai dengan kegiatan pengembangan modul pembelajaran kegawatdaruratan tahap akademik pada tahun pertama program, dilanjutkan dengan tahap klinik sampai tahun ketiga ini. Sasaran pembelajaran diharapkan akan memberikan kompetensi khusus disesuaikan dengan kebutuhan aktual di lapangan terkait bencana medik mapun bencana alam. Modul integrasi yang diberikan berjenjang (multilevel) sejak semester 3 sampai tahap klinik, diharapkan menjadi model modul pembelajaran yang diakui nasional maupun internasional. Seiring dengan penyempurnaan modul diciptakan pula beberapa media ajar inovatif berbasiskan tehnologi informasi untuk mendukung pencapaian kompetensi tersebut di atas. Diharapkan model pendidikan ini dapat menjadi produk HKI. Selanjutnya dilakukan upaya meningkatkan penelitian dan publikasi bertaraf internasional, sehingga jumlah HKI maupun kerja sama internasional merupakan dua indikator utama lainnya. 1.2. Rancangan Global Program Tiga indikator utama dan berbagai indikator antara yang telah ditargetkan, akan diwujudkan melalui empat aktivitas besar yang telah dirancang dalam RIP, sebagai berikut: Aktivitas 1. Pengembangan Kurikulum Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan SPGDT Aktivitas ini bertujuan untuk 1) terintegrasinya materi dan strategi pembelajaran kegawatdaruratan dengan SPGDT; 2) tercapainya pengembangan pengetahuan staf akademik tentang pengelolaan kegawatdaruratan terintegrasi SPGDT; 3) tercapainya pengembangan kemampuan staf akademik dalam pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran berbasiskan TI terkait kegawatdaruratan; dan 4) tercapainya penambahan kompetensi spesifik mahasiswa
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013 |1
Bab 1: Pendahuluan
dalam bidang pengelolaan kegawatdaruratan terintegrasi SPGDT. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT Pada Tahap Akademik (Modul GELS 1 dan GELS 2); 2) Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT pada Tahap Klinik; dan 3) Penyempurnaan Kurikulum Terkait Kegawatdaruratan Sesuai Perkembangan Kebutuhan Masyarakat. Aktivitas 2. Pengembangan Komunikasi Akademik dan Komunikasi Medik Berbasis TI Terintegrasi SPGDT dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Aktivitas ini bertujuan untuk 1) meningkatkan komunikasi akademik berbasiskan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran; 2) membangun pusat informasi komunikasi medik dalam kegawatdaruratan yang terintegrasi program SPGDT; dan 3) terbentuk peta pola penyakit kegawatdaruratan sebagai data base dan sarana pembelajaran. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan Program Komunikasi Akademik Kegawatdaruratan Berbasis Teknologi Informasi (e-Learning); 2) Pengembangan Komunikasi Medik dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi Program SPGDT Berbasis TI; dan 3) Pengembangan TI dalam Pemetaan Pola Penyakit Kegawatdaruratan sebagai Sarana Pembelajaran dan Data base. Aktivitas 3.
Penguatan Rekognisi Nasional dan Internasional Terkait Kegawatdaruratan Aktivitas ini bertujuan untuk 1) tercapainya peningkatan kerja sama (MoU) pada tingkat nasional dan internasional; 2) tercapainya peningkatan jumlah riset dan publikasi dosen, mahasiswa-dosen, nasional dan internasional terkait kegawatdaruratan; 3) tercapainya peningkatan program pertukaran mahasiswa dan dosen internasional; 4) adanya jurnal ilmiah FK UA terkait kegawatdaruratan; 5) tercapainya peningkatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); dan 6) terlaksananya persiapan akreditasi internasional dan sertifikasi internasional ISO 9001:2008. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Pengembangan program kerja sama terkait kegawatdaruratan; 2) Pembinaan riset dan publikasi dosen dan dosenmahasiswa terkait kegawatdaruratan; 3) Penguatan Diseminasi Hasil Penelitian Melalui Jurnal; 4) Akselerasi peningkatan Hak Karya Intelektual (HKI) untuk meningkatkan rekognisi FK di tingkat internasional; dan 5) Persiapan Akreditasi Internasional Program Studi dan Sertifikasi Internasional ISO 9001:2008. Aktivitas 4. Perluasan Akses Pendidikan Calon Mahasiswa Berpotensi dan Kurang Mampu dari Daerah Tertinggal melalui Airlangga Medical Full Scholarship Aktivitas ini bertujuan untuk 1) meningkatkan perimbangan antara jumlah mahasiswa keluarga kurang mampu dari daerah tertinggal dengan mahasiswa dari keluarga mampu perkotaan; dan 2) meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa. Rancangan program yang diusulkan meliputi: 1) Sosialisasi Program Airlangga Medical Full Scholarship; 2) Seleksi Calon Mahasiswa; 3) Implementasi Pelaksanaan Beasiswa; dan 4) Penggalangan dan Perluasan Jejaring CSR. 1.3. Implementasi program dalam kurun waktu 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 dan kesesuaiannya dengan RIP Sebagian besar aktivitas program yang direncanakan dalam RIP telah dilaksanakan, antara lain:
2|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013
Bab 1: Pendahuluan
Aktivitas 1. Pengembangan Kurikulum Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan SPGDT Pelaksanaan kegiatan pengembangan kurikulum kegawatdaruratan pada tahun ketiga PHKPKPD ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP. Hanya saja terdapat pemunduran pelaksanaan kegiatan karena disesuaikan dengan kegiatan akademik program studi. A. Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT Pada Tahap Akademik (Modul GELS 1 dan GELS 2) Kegiatan ini telah terlaksana di tahun pertama dan kedua. Beberapa penyempurnaan telah dilakukan di tahun ketiga, sesuai dengan analisis evaluasi pembelajaran, untuk pelaksanaan selanjutnya. Selain itu, telah dilaksanakan tahapan Pengembangan Bahan Ajar Modul GELS 1 dan GELS 2 ber-ISBN. Implementasi pengembangan model pendidikan kegawatdaruratan yang dikembangkan di FK UA, meningkatkan rekognisi FK UA dan diadopsi oleh institusi pendidikan kedokteran nasional maupun internasional. B. Pengembangan Materi dan Strategi Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi SPGDT pada Tahap Klinik Pada tahun ketiga, pada tahap klinik, telah dilaksanakan tahapan Policy Study antara lain tahap persiapan berupa Expert Group Discussion (EGD) terkait penentuan metodologi penelitian dan area rawan bencana, tahap surveilance (need assessment) dan Focus Group Discussion (FGD): penyusunan kebutuhan materi tahap klinik berdasarkan pemetaan kasus kegawatdaruratan untuk menghasilkan peta materi yang akan dipergunakan dalam penyusunan materi modul GELS Klinik. Telah dilaksanakan tahapan Pengembangan Bahan Ajar Materi Integrasi terkait Modul GELS Klinik ber-ISBN. Telah dilaksanakan program elektif terkait kegawatdaruratan yaitu Pelatihan bagi mahasiswa Basic Life Support (BLS) Plus dan Life Treathening ECG. Telah dilaksanakan Advanced Course of Gait Analysis Focus on Orthotic Prosthetic Gait Assessment (Emergency Cases) dengan mendatangkan narasumber dari UMC Groningen, Netherlands. Telah dilaksanakan pengiriman staf pengajar dalam Pendidikan Tidak Bergelar (LN) terkait pengelolaan kegawatdaruratan dari berbagai bidang ilmu, antara lain: 1. Staf pengajar dari Departemen Ilmu Penyakit dalam di Singapore General Hospital; 2. Staf pengajar dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak di Royal Children Hospital, Queensland, Australia; 3. Staf pengajar dari Departemen Farmakologi di Nagasaki University dan Juntendo University, Japan; 4. Staf pengajar dari Departemen Parasitologi Kedokteran di Nagasaki University, Japan; 5. Staf pengajar dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Royal Adelaide Hospital, Australia; 6. Staf pengajar dari Departemen Faal Kedokteran di Gunma University, Japan; 7. Staf pengajar dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak di Children’s Hospital of Westmead, Sydney, Australia; 8. Staf pengajar dari Departemen Bedah Plastik di Seoul National University Bundang Hospital; 9. Staf pengajar dari Departemen Faal Kedokteran di The University of Michigan, USA; 10. Staf pengajar dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan di United Arab Emirates University, United Arab Emirates; 11. Staf Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi di Addenbrooke’s Hospital – Cambridge, England; 12. Staf Pengajar Departemen Anatomi dan Histologi di Praha, Republik Ceska;
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013 |3
Bab 1: Pendahuluan
13. Staf Pengajar Departemen Anestesiologi dan Reanimasi di UMC Groningen, Netherlands; 14. Staf Pengajar Departemen Ilmu Penyakit Paru dan Kedokteran Respirasi di UMC Groningen, Netherlands; 15. Staf Pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di NTUH, Taiwan; Telah dilaksanakan pengiriman staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan MasyarakatKedokteran Pencegahan dalam Seminar (LN) medical education: UNESCO Chair in Bioethics 9th World Conference on Bioethics, Medical Ethics and Law di Naples, Italia. Telah dilaksanakan pengiriman Staf Pengajar Departemen Ilmu Penyakit Jantung dalam Pelatihan Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah dan Rawat Intensif dan Kegawatan Kardiovaskular di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta. Selain pengembangan kemampuan dan wawasan dosen, implementasi modul GELS Klinik ini juga memerlukan wahana pembelajaran berupa Ambulans Pendidikan untuk mahasiswa yang disetting untuk kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana. Tercapainya peningkatan kemampuan sumber daya/dosen yang berkompeten dan berwawasan luas dalam bidang kegawatdaruratan, ditunjang dengan sarana pembelajaran yang sesuai, diharapkan akan mewujudkan Pengembangan Kurikulum Kegawatdaruratan yang Terintegrasi dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) pada Tahap Klinik. C. Penyempurnaan Kurikulum Terkait Kegawatdaruratan Sesuai Perkembangan Kebutuhan Masyarakat Hasil dari policy study akan dipergunakan untuk menyempurnakan isi kurikulum sehingga kompetensi lulusan akan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat terkait pengelolaan kegawatdaruratan terintegrasi SPGDT. Aktivitas 2. Pengembangan Komunikasi Akademik dan Komunikasi Medik Berbasis TI Terintegrasi SPGDT dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Program yang telah dirancang pada RIP untuk aktivitas ini adalah pengembangan komunikasi akademik dan komunikasi medik berbasis TI. Pelaksanaan aktivitas ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP, namun ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan tahapan awalnya pada Desember 2013 dan akan difinalkan pada Februari 2014. Pengembangan Program Komunikasi Akademik Kegawatdaruratan Berbasis Teknologi Informasi (e-Learning) Pada tahun ketiga, telah dilaksanakan pengiriman staf programmer dan staf pengajar dalam Pendidikan Tidak Bergelar (DN) untuk pengembangan program komunikasi akademik (E-Learning) di ComLabs Unit Sumber Daya Informasi, Institut Teknologi Bandung (ITB). Telah diselesaikan tahapan kegiatan pengembangan media ajar inovatif (CD Interaktif) tahun kedua, antara lain proses post-produksi CD interaktif tersebut. Sampai dengan Desember 2013, telah dihasilkan total 6 (enam) CD interaktif dan 1 (satu) grand-master software learning module. CD interaktif yang dihasilkan telah dimanfaatkan dalam CBT modul GELS 1 sebagai salah satu evaluasi pembelajaran. Dalam kegiatan pengembangan media ajar inovatif tahun ketiga, telah dilaksanakan penyusunan dan uji coba 4 (empat) topik materi ajar dan 2 (dua) topik studi kasus dengan memanfaatkan media pembelajaran elektronik (e-learning). Dengan kegiatan-kegiatan ini diharapkan kemampuan penyampaian materi ajar dari dosen ke mahasiswa akan menjadi lebih baik, berkualitas dan sebagai jalan keluar keterbatasan waktu interaksi antara dosen dan mahasiswa.
4|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013
Bab 1: Pendahuluan
A. Pengembangan Komunikasi Medik dalam Pembelajaran Kegawatdaruratan Terintegrasi Program SPGDT Berbasis TI Aktivitas pengembangan program komunikasi medik yang terintegrasi dalam SPGDT dan alur rujukan terpadu berbasis TI dilakukan melalui pengembangan website komunikasi medik kegawatdaruratan. Pengembangan sistem komunikasi medik ini dapat terwujud dengan merancang sistem komunikasi medik yang akan direalisasikan pada akhir tahun ini setelah proses penataan program TI selesai. Salah satu pengembangan implementasi komunikasi medik kegawatdaruratan nantinya adalah menyiapkan sistem komunikasi medik di dalam ambulan pendidikan yang saat ini telah mendapat NOL untuk penunjukan langsung dan sedang dalam proses finalisasi kontrak. Diharapkan mahasiswa pada kegiatan ini dapat langsung ikut terjun dalam penanggulangan kegawatdaruratan sehari-hari maupun bencana dengan didukung sistem komunikasi medik ini. Sistem ini terintegrasi dan dapat diakses oleh rumah sakit – puskesmas jejaring pendidikan, untuk itu diperlukan beberapa pelatihan untuk menunjang pemanfaatan komunikasi medik. Pada awal penyusunan program PHK-PKPD ini, direncanakan juga untuk melakukan pengembangan diseminasi informasi cepat kasus gawat darurat dan bencana massal melalui pembuatan sistem sms-early warning. Namun pada tahun 2012, FKUA melalui RKAT telah membangun dan mengembangkan program sejenis sms-early warning dengan nama smsgateway. Tujuan dan target pengembangan program sms early warning ini telah tercapai dengan difungsikannya sms-gateway FKUA yang telah dimulai sejak tahun 2012 hingga sekarang secara tepat guna. B. Pengembangan TI dalam Pemetaan Pola Penyakit Kegawatdaruratan sebagai Sarana Pembelajaran dan Data base Aktivitas ini merupakan pengembangan Sistem Informasi Terpadu (SIT) kegawatdaruratan di Ruang Resusitasi (RR) yang bertujuan melakukan pemetaan kasus kegawatdaruratan berdasarkan kelompok kegawatdaruratan trauma, non trauma tropik infeksi, non trauma non infeksi sebagai data base. Pengembangan sistem ini dimulai dengan penyediaan peralatan yang menunjang pembentukan sistem informasi melalui alat Radio Frequency Identification (RFID) yang telah terealisasi pada tahun 2012. Pemanfaatan alat RFID ini memerlukan dukungan program/software yang saat ini sedang dalam proses pembuatan, yang selanjutnya akan difungsikan pada ruang resusitasi Instalasi Rawat Darurat. Tahap selanjutnya adalah melatih para pengguna/user alat RFID ini yaitu dokter (PPDS/staf Dosen) maupun petugas yang bekerja di ruang resusitasi. Peta kasus yang telah tersusun tadi akan menjadi data base kasus kegawatdaruratan yang akan disosialisasikan dan dimanfaatkan oleh dosen/staf dan mahasiswa sebagai dasar penelitian terkait penatalaksanaan kegawatdaruratan terpadu. Aktivitas 3. Penguatan Rekognisi Nasional dan Internasional Terkait Kegawatdaruratan Program yang telah dirancang pada RIP untuk aktivitas ini adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk penguatan rekognisi nasional dan internasional terkait kegawatdaruratan. Pelaksanaan pada tahun ketiga PHK-PKPD ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP.
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013 |5
Bab 1: Pendahuluan
A. Pengembangan program kerja sama terkait kegawatdaruratan Dalam rangka pengembangan kerja sama, pada tahun ketiga, telah dilaksanakan Symposium and Workshop of Sport Medicine berkolaborasi dengan narasumber dalam negeri (Jakarta dan Malang) dan luar negeri (Filipina, Belanda, Hongkong dan Singapura). Dilaksanakan Seminar Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai aspek kegawatdaruratan khusus (obstetri) yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan mengundang dokter-dokter puskesmas dan bidan se-Jawa Timur. Telah dilaksanakan Pelatihan Isolasi Stem Cell batch 7. Dan dalam rangka peningkatan wawasan dan berbagi pengalaman mengenai Hospital Disaster Plan untuk tenaga medis dan paramedis, dilaksanakan Symposium on Emergency and Disaster Management: Hospital Roles on Disaster Management 2013 dengan mendatangkan narasumber dari BPBD Jawa Timur, dari Universitas Hasanuddin-Makassar dan dari Jepang. Dalam rangka peningkatan wawasan dan berbagi pengalaman dalam bidang Pendidikan Kedokteran telah dilaksanakan Seminar SUME (Surabaya Update on Assessment in Medical Education) dengan mendatangkan narasumber dari UMC Groningen, Netherlands dan FK UGM. Dan sebagai rangkaian Peringatan 1 Abad Pendidikan Dokter di Surabaya, telah dilaksanakan Simposium Manajemen Pendidikan Dokter dan Seminar Pengembangan Teknologi Mendukung Pendidikan. Telah dilaksanakan Short Course on Publishing in International Journals sebagai usaha meningkatkan diseminasi penelitian melalui publikasi di level internasional dengan bimbingan narasumber dari Erasmus University, Rotterdam. Telah dilaksanakan kegiatan Seminar Clinical Parasitology Update dengan mendatangkan narasumber dari Jakarta. Dalam pengembangan kerja sama terkait pendidikan, telah diberangkatkan 3 (tiga) orang mahasiswa dengan beasiswa full grant serta 3 (tiga) orang mahasiswa dengan half grant. Untuk kegiatan Dosen (Staff) Exchange, telah dilaksanakan pengiriman staf pengajar dari Departemen Ilmu Faal Kedokteran ke Toin University, Japan. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan keilmuan dan komitmen, sehingga tercapai konsolidasi secara vertikal dan horizontal untuk menyatukan langkah agar kemajuan pendidikan, pelayanan dan penelitian serta pengabdian masyarakat terkait bidang kegawatdaruratan mendapat respon yang efektif dari masyarakat dan penentu kebijakan. Dalam aktivitas ini juga telah dilaksanakan tahapan kegiatan dalam rangka Joint Research, yang dilaksanakan oleh tim peneliti FK UA bersama dengan tim Kobe University, Japan dan UMC Groningen, Netherlands. B. Pembinaan riset dan publikasi dosen dan dosen-mahasiswa terkait kegawatdaruratan Pada tahun ketiga, telah diseleksi 33 (tiga puluh tiga) proposal penelitian hingga terpilih 11 (sebelas) proposal penelitian terbaik yang mendapatkan hibah penelitian. Dan Insentif Publikasi Jurnal Internasional diberikan untuk meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas riset dan publikasi riset bagi para staf akademik antara lain yang melakukan riset terkait kegawatdaruratan dan bidang keilmuan lain yang terkait, dalam skala internasional. Pada tahun ketiga, didapatkan 7 (tujuh) artikel ilmiah yang lolos publikasi di skala internasional. C. Penguatan Diseminasi Hasil Penelitian Melalui Jurnal Sebagai tindak lanjut tahun pertama, telah dilakukan launching Journal of Emergency edisi pertama, dan saat ini telah dilaksanakan tahapan penerbitan Journal of Emergency edisi kedua.
6|Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013
Bab 1: Pendahuluan
D. Akselerasi peningkatan Hak Karya Intelektual (HKI) untuk meningkatkan kognisi FK di tingkat internasional Terkait HKI, telah dilaksanakan Fasilitasi pengurusan HKI, sampai dengan Desember 2013 didapatkan 11 (sebelas) hasil karya intelektual yang difasilitasi untuk didaftarkan hak cipta dan 1 (satu) hasil karya intelektual untuk didaftarkan hak desain industri. E. Persiapan Akreditasi Internasional. Dan dalam rangka persiapan akreditasi internasional, telah dilaksanakan penyusunan Self Assessment Report (SAR) AUN pada awal tahun 2013, submit pada September 2013 dan visitasi oleh reviewer eksternal pada akhir Oktober 2013. Selain pencapaian rekognisi dan sertifikasi dari AUN-QA, pada tahun ketiga ini juga dilakukan penyusunan proposal ASPIRE pada 11-27 Maret 2013 dan telah submit dokumen pada 31 Maret 2013 dalam rangka ASPIRE recognition of excellence of a medical school yang diselenggarakan oleh Association of Medical Education in Europe (AMEE). Aktivitas ini dilakukan sebagai jembatan untuk memperoleh rekognisi internasional program studi. Aktivitas 4. Perluasan Akses Pendidikan Calon Mahasiswa Berpotensi dan Kurang Mampu dari Daerah Tertinggal melalui Airlangga Medical Full Scholarship Pelaksanaan kegiatan beasiswa PHK-PKPD ini sesuai dengan program yang telah dirancang pada RIP. A. Sosialisasi Program Airlangga Medical Full Scholarship Pada tahun ketiga jangkauan sosialisasi diperluas menjadi Jawa Timur, antara lain dilaksanakan di Pamekasan, Blitar dan Jombang dengan mengundang beberapa kabupaten di sekitarnya. Namun siswa yang menjadi target dari kabupaten tersebut tidak ada yang lolos seleksi masuk FKUA, maka dilakukan langkah alternatif dengan menjaring beberapa calon mahasiswa FK yang berasal dari daerah terpencil dan memenuhi kriteria tidak mampu melalui pengumpulan data, wawancara dan survei. B. Seleksi Calon Mahasiswa Dari proses seleksi tahun ketiga, didapatkan 3 tiga (calon) mahasiswa yang memenuhi kriteria penerima beasiswa program Airlangga Medical Full Scholarship ini, yaitu: 1. Mi’rajatul Abdillah Asal : Trenggalek NIM : 011311133048 2. Anik Rahmatur Riza Asal : Malang NIM : 011311133042 3. Lina Susanti Asal : Kediri NIM : 011311133036 C. Implementasi Pelaksanaan Beasiswa Pada implementasi program ini, UA membebaskan biaya SPP dan biaya masuk FK UA bagi mahasiswa yang terpilih selama seluruh masa pendidikan kedokteran tepat waktu, sedangkan dana PHK-PKPD akan diberikan sebagai biaya hidup mahasiswa selama program ini berjalan, yang selanjutnya akan diteruskan dari dana CSR (Corporate Social Responsibility). D. Penggalangan dan Perluasan Jejaring CSR Selama ini kegiatan penggalangan dan perluasan jejaring CSR (Corporate Social Responsibility) telah dikelola oleh Universitas. Dana inilah yang nantinya akan diberikan sebagai biaya hidup pada mahasiswa penerima beasiswa Program Airlangga Medical Full Scholarship, setelah program PHK-PKPD ini selesai. Komunikasi antara fakultas dan jejaring CSR telah dilakukan sehingga keberlanjutan dana untuk mahasiswa penerima beasiswa AMFS telah dipastikan.
Laporan Akhir Tahun PHK-PKPD FK UA Tahun 2013 |7